Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. DIKA OFFICE - DAY
DIKA dan ERWIN menyaksikan di tablet, aksi JABRIX di sebuah MALL kota Melati yang batal membunuh sasarannya.
DIKA
Ini tidak mungkin!
ERWIN
Maksudmu?
DIKA
JABRIX tidak pernah ragu-ragu. Tidak pernah bimbang.
ERWIN
Sepertinya ada sesuatu.
Coba lihat lagi.
DIKA dan ERWIN memutar ulang video aksi JABRIX yang batal membunuh sasarannya.
DIKA
Pause di disitu! Perhatikan!
JABRIX melihat sesuatu, hingga dia seperti tertegun.
ERWIN
Iya,... JABRIX melihat gadis ini Boss!
DIKA
Iya,... Gadis itu!
ERWIN
Siapa dia?
Kenapa dia bisa membuat JABRIX membatalkan aksinya?
DIKA
Kita harus menemukan gadis ini Letnan!
Kita temukan si gadis, kita temukan JABRIX!
ERWIN
Iya betul! Siap!
DISSOLVE TO:
INT. JALANAN METROPOLITAN - NIGHT
BAYU nyetir, menyusuri jalanan kota Metropolitan, muter-muter, celingukan mencari-cari SANIA.
.
INT. RESTAURAN JOSH - NIGHT
Restauran kelas atas, bersih, gaya oriental. Pengunjung separuh isi. ANDRE (L/40) sedang duduk sendiri di salah satu meja pengunjung, memainkan HP.
SANIA melihat ANDRE, kemudian menghampiri ANDRE.
SANIA
Malam Pak. Belum order?
ANDRE
Malam, yah sebentar lagi.
SANIA
Saya SANIA, dari Customer Service di sini.
Mungkin ada pelayanan kami yang lain
yang bisa menambah kepuasan bapak, sebagai pelanggan kami?
ANDRE
Ya ya ya, silahkan duduk.
Bisa nemenin ngobrol.
SANIA melihat sekeliling, lalu duduk berhadapan dengan ANDRE.
SANIA
Sepertinya atasan saya sudah pulang.
ANDRE
Terus.
SANIA
Kalau om mau, saya bisa pergi sekarang.
Apartemen saya tidak jauh dari sini.
ANDRE
Itu ide bagus. Yuk ke sana.
SANIA dan ANDRE bangkit dari duduknya
.
INT. JALANAN METROPOLITAN - NIGHT
BAYU nyetir, menyusuri jalanan kota Metropolitan, muter-muter, celingukan mencari-cari SANIA.
BAYU nyetir mobil, melihat SANIA bersama ANDRE di dalam mobil Alphard berseberangan jalan. BAYU memutar mobil, mengejar mobil Alphard.
Mobil Alphard memasuki halaman Gedung Apartment RIVER PLUS, BAYU mengikuti.
.
INT. APARTEMEN SANIA #2 - NIGHT
SANIA mempersilahkan ANDRE duduk, memberinya minuman. ANDRE meminum minuman dari SANIA. SANIA memandang dan tersenyum. Lalu berjalan ke bifet.
SANIA
Kau suka musik apa?
ANDRE
Terserah yang kau suka, aku suka.
SANIA menyetel musik jazz. Lalu berjalan menghampiri ANDRE dan mengajaknya berdiri. ANDRE menatap SANIA tersenyum cabul. SANIA tersenyum memandangi ANDRE, lalu menaruhkan tangan ANDRE bersandar di pundaknya. Kemudian SANIA memulai membuka kancing kemeja ANDRE satu demi satu.
ANDRE (CONT’D)
Hehehe....
SANIA tersenyum, tanganya meraba pipi ANDRE pelan, kemudian manamparnya. ANDRE terkejut, memandang SANIA melotot. SANIA tersenyum.
SANIA
Ayolah tuan garang. Tunjukkan machomu.
ANDRE tersenyum, lalu tanganya diulurkan hendak menggapai wajah SANIA. SANIA menepisnya lalu menampar ANDRE lagi.
SANIA (CONT’D)
Kau pria jantan, ayolah main main dengan cara jantan. Kau bukan banci yang suka halus dan lembut kan?
ANDRE memegangi kepalanya, matanya memerah.
SFX: TOK TOK TOK. (Suara ketukan di pintu)
SANIA menoleh ke pintu, menggelengkan kepala.
SANIA (CONT’D)
Hadeeh...
SANIA berjalan menuju pintu.
.
INT. DEPAN PINTU #2 - NIGHT
BAYU mengetuk pintu apartemen SANIA. Beberapa saat, pintu terbuka sedikit, rantai masih terpasang. Wajah SANIA muncul di balik celah pintu.
SANIA
Kau lagi?
BAYU
Aku,...
Di balik pintu, suara ANDRE menggerang. SANIA menoleh kepalanya ke dalam sebentar, lalu melihat BAYU.
SANIA
Sebaiknya kau cepat pergi dari sini.
Suara langkah kaki mendekat cepat dari balik pintu, lalu pintu ditutup.
SFX: PLAK, PLAK, BUG, BUG, (suara Pukulan dan tamparan)
Dari balik pintu suara SANIA mengaduh. BAYU bergegas mendobrak pintu hingga terbuka.
.
INT. APARTEMEN SANIA #2 - NIGHT
BAYU mendobrak pintu memasuki kamar apartemen SANIA. SANIA sedang dipukul oleh ANDRE. BAYU maju cepat memukuli ANDRE, hingga terjungkal dan pingsan. BAYU membantu SANIA berdiri. SANIA menengok pintu apartemennya.
BAYU
Kau tidak apa-apa?
SANIA
Kau merusak pintuku lagi.
SANIA berjalan menuju sofa, melewati ANDRE yang tergeletak di lantai, kaki SANIA menendang ANDRE.
BAYU
Itu pintu yang berbeda.
Kau pindah-pindah apartemen terus.
SANIA
Aku cepat bosan. Kau membuntutiku?
BAYU
Aku mencari-cari kamu.
SANIA
Siapa kau? Polisi?
BAYU
Aku BAYU.
SANIA duduk di sofa, menenggak minuman di meja.
SANIA
Yaa, kamu tidak kelihatan seperti polisi.
Melirik tas di atas bifet, camera kecil di dalam tas masih menyala. SANIA menggelengkan kepalanya.
SANIA (CONT’D)
(Berguman)
Aku harus mengulangi lagi dari awal.
(Menghela nafas)
SANIA menoleh ke BAYU.
SANIA (CONT’D)
Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau inginkan?
BAYU
Aku BAYU. Aku ingin kau berhenti...
BAYU menghentikan kalimatnya, menundukkan kepalanya. Menoleh ke ANDRE lalu menatap SANIA.
BAYU (CONT’D)
Kenapa kau terus terusan,...
BAYU menghentikan kalimatnya, dan menundukkan kepalanya lagi. Lalu menatap SANIA. SANIA memandangi BAYU.
SANIA
Apa?
BAYU
Apa yang bisa aku lakukan, supaya kau berhenti menyiksa dirimu sendiri?
SANIA menatap BAYU tajam. Sesaat BAYU dan SANIA saling menatap, diam. Kemudian SANIA menunduk, tersenyum kecil.
SANIA
Kau merayuku, heh... Boleh juga jurusmu...
Aku benar-benar sempat terharu tadi.
SANIA melihat ANDRE, lalu melihat BAYU, lalu melihat minuman di meja. Kemudian tersenyum, mengambil minuman di meja dan menyodorkan ke BAYU.
SANIA (CONT’D)
Minum...
BAYU menerima minuman dari SANIA, lalu meminumnya. SANIA melihat BAYU, tersenyum kcil lalu bangkit, berjalan mendekati compo di bivet.
SANIA (CONT’D)
Kau suka musik apa?
BAYU
Klasik.
SANIA
Seleramu intelek juga.
SANIA menyetel musik jazz. Lalu berjalan mendekati BAYU. Menengok ANDRE sebentar.
SANIA (CONT’D)
Kau datang sebelum dia beraksi.
Sepertinya kau bisa menggantikan dia.
BAYU
Maksudmu?
SANIA
Kau laki-laki kan?
BAYU menggerak-gerakkan kepalanya, memandangi minuman yang dipegangnya. Pandanganya aneh. SANIA melihat BAYU, tersenyum.
BAYU
Apa ini?
SANIA
Air putih biasa.
SANIA mengajak BAYU berdiri, lalu memegang tangan BAYU, dan meletakkan dipundaknya seperti hendak berdansa.
SANIA (CONT’D)
Ayolah,...
BAYU menggerak-gerakkan kepalanya, seperti pusing. SANIA membuka kancing kemeja BAYU. BAYU menatap SANIA, lalu memegang tangan SANIA, menghentikannya. SANIA menampar BAYU.
SANIA (CONT’D)
Ayolah tuan garang. Tunjukkan machomu!
BAYU melepaskan tangannya dari SANIA, memegang kepalanya.
SANIA (CONT’D)
Kau pria jantan, ayolah main main dengan cara jantan.
Kau bukan banci yang suka halus dan lembut kan?
SANIA menampar BAYU lagi.
SANIA (CONT’D)
Kau perlu pancingan ya. Ayo balas!
Kau laki-laki tidak berguna! tidak berdaya!
BAYU memegang pundak SANIA, tangan satunya memegangi kepalanya menahan pusing. SANIA meninju perut BAYU.
SANIA (CONT’D)
Kamu laki-laki apa banci?! Tidak bisa main kasar?!
Kamu anak mami?! Lebih senang elus-elus boneka ya?!
BAYU memejamkan mata, menahan sesuatu, mata BAYU memerah. Kedua tangannya memegangi kepalanya. SANIA menampar BAYU lagi.
SANIA (CONT’D)
Ayo main kasar! Dasar pecundang rendahan!
SANIA menampar BAYU berulang-ulang. BAYU memegangi pundak SANIA, sambil matanya merem-melek, menahan pusing, kemudian menoleh ke minuman di meja yang tadi di minumnya.
SANIA menampar BAYU berulang-ulang.
SANIA (CONT’D)
Ayo balas! Balas! Dasar laki-laki lemah! Impoten!
BAYU menatap SANIA, lalu tanganya mengusap pipi SANIA. Kemudian memutar badannya, membelakangi SANIA. SANIA, menarik BAYU, kemudian manampar BAYU lagi.
BAYU mundur, tanganya menepis SANIA. Kemudian BAYU duduk di sofa, sambil memegangi kepala. Sesaat kemudian, BAYU tertidur.
SANIA menghampiri BAYU yang tertidur duduk, menatapnya tajam, kemudian mengambil minuman BAYU sambil menggelengkan kepalanya.
FADE OUT.
INT. APARTEMEN SANIA #2 - MORNING
BAYU bangun dari tidurnya yang posisi duduk di sofa. Bangkit sambil memegangi kepalanya. Melihat sekeliling, kosong. Segalanya sudah tertata rapih. Kemudian melihat meja di depanya, mengambil minuman dan menatapnya tajam.
CUT TO:
INT. LABORATORIUM - DAY
BAYU menyerahkan sebotol air bening kepada petugas Laboratorium. Petugas laboratorium menerima botol air bening, melihatnya, lalu mengangguk. Kemudian BAYU berbalik melangkah meninggalkan lab.
FADE OUT.
INT. BAYU STAFF OFFC - MORNING
SANIA masuk, melihat sekeliling tersenyum. Kemudian mendekati LINDA.
SANIA
Misi, BAYU di mana ya?
LINDA
Pagi. Ini siapa ya?
RITA muncul, mendekati LINDA.
RITA
LIN, kemaren yang,... eh.. (Melihat SANIA) ada tamu.
(Menyalami SANIA) RITA.
SANIA menyalami RITA.
SANIA
SANIA.
LINDA
LINDA. Boss BAYU di dalam.
(Menunjuk ruang BAYU OFFICE)
SANIA menoleh ke BAYU OFFICE. Lalu memandang ke LINDA.
RITA
Ooo temennya Boss?
SANIA
Yaa,.. begitulah.
LINDA
Teh SANIA, kalau butuh info atau apa, ke saya aja (tersenyum)
SANIA
Makasih.
SANIA berjalan menuju tangga.
.
INT. BAYU OFFICE - DAY
BAYU duduk, di balik meja. SANIA muncul dari pintu.
SANIA
Hello? Lagi sibuk?
BAYU menatap SANIA, mempersilahkan duduk. SANIA duduk, sambil melihat ke sekeliling. Kemudian mengeluarkan tablet dari tasnya.
SANIA (CONT’D)
Ini video kelakuan kamu tadi malam.
BAYU menatap SANIA.
BAYU
Aku menyakitimu?
SANIA
Yah begitulah,...
BAYU menunduk.
SANIA (CONT’D)
Kau tidak ingin video ini di lihat oleh temen-temenmu kan?
BAYU menatap SANIA.
SANIA (CONT’D)
Aku bisa menghancurkan video ini, hanya saja biayanya tidak murah.
BAYU
Kau butuh uang?
SANIA menatap BAYU, mengeryitkan alis.
SANIA
Seratus, eng... tigaratus juta.
BAYU bangkit dari duduknya, mendekati komputernya.
BAYU
Berapa nomor rekeningnya? Aku bisa transfer dari sini.
SANIA
Aku ingin cash.
BAYU
Cash?
SANIA
Ya. Tunai. Aku tidak punya rekening.
BAYU
Baiklah. Kita ke bank sekarang dan mengambil uangnya.
BAYU bangkit dari duduknya, mengambil buku di lacinya. Kemudian berjalan ke pintu. Langkahnya berhenti lalu menatap SANIA.
BAYU (CONT’D)
Sekarang? Atau kapan?
SANIA menatap BAYU heran, lalu bangkit dari duduknya. BAYU tiba-tiba berbalik berjalan ke mejanya, membuka laci, mengambil sebuah kotak kado. Lalu menghampiri SANIA, dan diberikan ke SANIA.
BAYU (CONT’D)
Kau sepertinya perlu ini.
SANIA menerima kado BAYU, menatap BAYU tajam. BAYU begegas melangkah keluar pintu. SANIA mengikuti BAYU.
CUT TO:
INT. DEPAN BANK - DAY
BAYU keluar dari Bank, sambil membawa sebuah tas travel. SANIA, berdiri di pinggir jalan, menunggu. BAYU menghampiri SANIA lalu menyerahkan tas travel besar ke SANIA. SANIA menerimanya, menatap BAYU tajam.
BAYU
Kau bilang butuh semuanya.
Ini adanya semuanya.
SANIA
Baiklah BAYU, sepertinya saatnya kita berpisah.
SANIA naik taksi, lalu melaju pergi. BAYU melihat SANIA menghilang di ujung jalan.
.
INT. TAKSI - DAY
Di jok belakang, SANIA menoleh ke arah BAYU, menatap tajam. Lalu memandangi Tas travel. Kemudian SANIA mengeluarkan kado dari BAYU, membukanya, mengeluarkan isinya. Sebuah Jam Tangan indah. SANIA tersenyum kecil sambil menggeleng.