Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. GUNTUR OFFICE - DAY
Ruangan kantor eksklusif, dinding kaca yang memberikan city view dari ketinggian. Satu set sofa mewah untuk tamu, dan meja kerja besar. GUNTUR duduk di balik meja besar.
PIERO masuk, lalu duduk berseberangan dengan GUNTUR.
GUNTUR
Ada binatang jalang yang kurang ajar, menganggu hidupku.
PIERO
Kudengar binatang jalang hanya menyerang sesama mereka sendiri,...
GUNTUR Memberikan PIERO sebuah photo. Photo SANIA. PIERO menerima photo, melihatnya sejenak lalu melirik ke GUNTUR, lalu meletakan foto di meja.
GUNTUR
Aku ingin kau menemukan dia.
PIERO
Hmm,... Kau tahu, beberapa tahun terakhir,
kondisi politik dan ekomomi saat ini sedang tidak stabil...
GUNTUR
Berapa?
PIERO
(Tersenyum)
Kau ingin aku sekedar menemukan lokasi dia,
atau kau ingin aku menangkapnya untukmu.
Atau kau ingin aku menghabisinya?
Guntur menyandarkan tubuhnya ke kursi, memandang ke atas.
PIERO (CONT’D)
Masing-masing tarifnya berbeda.
GUNTUR
Kau tangkap dia.
Aku yang akan menghabisinya sendiri.
PIERO
(Mengangguk)
Baiklah sepertinya itu tidak terlalu sulit.
PIERO bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju pintu.
PIERO (CONT’D)
Telpon aku ketika kau sudah menyiapkan uangnya. Cash.
GUNTUR
Heh berapa yang kau minta?
PIERO
Lihat di HP mu, aku sudah menulis di situ.
GUNTUR melihat ke HPnya, kemudian menggeleng tersenyum.
.
INT. GONDO OFFICE - NIGHT
GONDO mengenakan piyama sutra, berdiri di depan jendela, tatapanya menerawang keluar jendela.
VINA, pakaian santai membawa minuman, masuk ruangan, berjalan mendekati GONDO.
VINA
Papah meresahkan sesuatu?
GONDO menoleh ke VINA, menghela nafas, lalu berjalan duduk di kursi tamu.
VINA (CONT’D)
Memikirkan JABRIX yang belum ketemu pah?
GONDO menggeleng.
GONDO
Belakangan ini, Papah teringat temen-temen papah
sewaktu dulu masih muda.
Beberapa yang dulu pernah di penjara bareng papah.
VINA
Kangen dengan mereka?
GONDO menatap VINA tajam. Kemudian menatap ke depan, menerawang.
GONDO
Papah baru menyadari, kalau temen-temen papah ini, semuanya sudah mati.
Dibunuh.
VINA menatap GONDO tajam.
VINA
Papah gak usah khawatir keselamatan papah.
Papah kan selalu terlindungi.
VINA juga akan selalu melindungi papah.
GONDO menatap VINA, lalu tersenyum.
GONDO
Kau benar.
Sudah lah. Waktunya istirahat.
Besok banyak kerjaan.
GONDO bangkit dari duduknya, berdiri berjalan keluar ruangan.
VINA mendekati jendela, memandang keluar sambil menyeruput minumannya.
FADE OUT.
INT. BAYU OFFICE - NIGHT
BAYU duduk di depan komputer. Layar komputer menampilkan berita kematian DANANG.
Artikel berita: “DANANG TEWAS DIKEROYOK PREMAN TIDAK DIKENAL” BAYU mengamatinya.
PRASETYO masuk.
PRASETYO
BAYU. Dari mana saja kau?
BAYU tidak bergeming, PRASETYO duduk di hadapan BAYU.
BAYU
Mas PRAS, kita ingin melindungi orang yang kita sayangi.
Tapi menyakiti orang lain yang juga kita sayangi.
Di mana batasnya mas?
PRASETYO menunduk, memandang BAYU, lalu menghela nafas.
PRASETYO
Hidup memang tidak kontras hitam putih
atau rigid seperti angka-angka binary BAYU.
Dalam hidup banyak area abu-abu bahkan pelangi.
Kadang kita memang tidak tahu,
dan hanya bisa mengandalkan kata hati saja.
BAYU
Kalau kata hati salah gimana Mas?
PRASETYO
Ya, istigfar, taubat, kita perbaiki. Itulah hidup BAYU.
BAYU memandang komputer, mengklik artikel DANANG, lalu muncul data profil DANANG.
FADE OUT