Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cincin Tunggal (Script Version)
Suka
Favorit
Bagikan
9. Never Let Go

1.   INT. SEBUAH CAFE – MALAM HARI

Amora, Derris dan Rio terlihat duduk semeja, kemudian Amora menyampaikan sesuatu ke Rio.

 

AMORA

Ri, seperti yang tadi udah dijelasin Derris, ini bukan karena hal tertentu tentang TrendZone atau tentang konsep collabs-nya beserta perjanjiannya Ri,

Ini murni karena Gue belum bisa ambil keputusan tanpa approval atau restu dari Danvey.

 

Rio menatap Amora dengan aura kekecewaan

 

AMORA (CONT’D)

Gue sebagai temen Lo, dan mewakili OutFIT-U minta maaf sebesar-besarnya ke Elo dan segenap tim dari TrendZone.

 

RIO

Sebagai temen Lo gue bisa ngerti Ra,

Tapi sebagai pihak TrendZone gue perlu kecewa.

Ngebayangin kita sama tim kita yang kemaren-kemaren pusing banget mikirin konsepnya, dan sekarang projectnya batal.

Saya nggak mau lelahnya kita sia-sia Ra.

 

AMORA

Gue berhaaaarap bangettt,

Yang udah kita kerjakan nggak ada yang sia-sia.

Semoga hanya tertunda.

Lo tetep bisa ngembangin bisnis Lo Ri,

Gue tetap mau sharing space buat TrendZone di warehouse gue, anything you need for your business, Gue siap ngebantu.

 

Meski masih dengan raut wajah yang kecewa, Rio mengangguk.

 

RIO

Thanks Ra. Tapi gue masih berharap project kita kejadian.

Let me know if there’s a chance.

 

Amora tersenyum yang juga menyiratkan kesedihan.

 CUT TO:

 

2.   EXT. JALANAN KOTA – MALAM HARI

Danvey terlihat kesal karena telah menghubungi ponsel Amora berkali-kali, namun Amora tidak menjawab panggilannya. Dia lalu menambah kecepatan dalam mengemudikan mobilnya.

 

CUT TO:

3.   INT. SEBUAH CAFE – MALAM HARI

Amora kini berdua dengan Derris karena Rio sudah pulang terlebih dahulu. Amora memeriksa handphonenya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Danvey, namun kali ini dia tak ingin peduli. Kalau pun Danvey menelponnya karena Grey sakit atau kenapa-kenapa pasti Danvey meninggalkan pesan setelah berkali-kali panggilannya diabaikan.

 

AMORA

Ris, pesen wine dong...

 

Pinta Amora dengan nada membujuk.

 

DERRIS

Aduh malam ini mendingan jangan deh,

Lagi males nih nganterin Lo pulang kalo Lo ntar teler.

 

AMORA

Ihh kok Lo gitu? biasanya Lo setia sama gue.

 

Derris memasang tampang mengejek

DERRIS

Setia sama Lo bikin Gue terus-terusan jomlo

 

Amora tertawa, Derris juga ikut tertawa.

Kemudian Amora tersenyum ke Derris.

 

AMORA

emang iya Lo beneran Jomlo?

Kalo nggak salah, terakhir kali Lo punya pacar itu sewaktu zaman-zaman kita kuliah dulu ya ris?

cerita dong, sekarang Lo gimana, Lo punya pacar kan Ris?

Derris sempat ragu, namun akhirnya dia mengangguk.

DERRIS

Iya, ada.

Amora tampak senang dengan jawaban Derris.

AMORA

Siapa Ris?

Gue kenal nggak?

 

DERRIS

Kayaknya Lo tau dia sih.

 

Amora memasang ekspresi sangat ingin tahu, Derris masih mikir-mikir, apakah ini waktu yang tepat untuk bilang ke Amora.

DERRIS (CONT’D)

Eh, udah malem banget, pulang yuk.

 

Ucap derris sambil melihat jam tangannya. Amora menepuk lengan Derris karena kesal, Derris tertawa.

  

AMORA

Nyebelin Lo ris, kasi tau dulu dong, siapa orangnya

 

Derris bangkit dari duduknya,

 

DERRIS

Gue pasti kasi tau Lo Ra, tapi jangan sekarang ya,

Kayaknya belum pas aja timingnya.

 

Amora memasang wajah cemberut.

CUT TO:

 

4.   EXT. DI DEPAN RUMAH DERRIS – MALAM HARI

Derris terlihat memarkirkan mobilnya di carport depan rumahnya, kemudian saat dia keluar dari mobil dan menutup pintu, dari belakang derris, Danvey menyentuh bahu Derris dengan kasar, saat ia balik badan, Danvey mencengkram kerah kemeja Derris dan mendaratkan pukulan di rahang dekat dagu Derris.

 

DANVEY

Bangsat Lo emang Ris,

Gue udah curiga Lo naksir Amora dari dulu,

Dan sekarang saat dia udah nggak sama Gue,

Lo mau nikahin dia?

 

Danvey makin mencengkram kerah kemeja Derris. Derris masih terkejut atas pukulan Danvey yang tadi, tapi Derris mengerti kalau Danvey salah paham.

Derris memberontak, melakukan perlawanan agar Danvey melepas cengkramannya

 

DERRIS

Lepas, lepasin nggak!

 

Danvey kemudian melepaskan cengkramannya dan Derris merapikan kerah kemejanya.

 

DERRIS (CONT’D)

Gue emang naksir Amora, dulu. Sewaktu kita SMA.

Tapi Gue happy ngeliat betapa senangnya dia sewaktu cerita tentang Lo ke Gue. Dan sejak saat itu Gue nggak pernah lagi punya niat untuk deketin Amora.

 

Danvey menyimak kata-kata Derris.

 

DERRIS(CONT’D)

Dan bener gue emang mau nikah, tapi sama Tamara,

bukan sama amora.

 

Danvey sempat kaget mendengar jawaban Derris.

 

INSERT

Pintu pantry dibuka, Derris keluar dari sana, tapi Amora malah melintas dari arah toilet.

 

AMORA

Eh Ris, udah siap belum?

langsung jalan aja yuk,

 

Derris mengangguk lalu berjalan dengan Amora.

Tak lama setelah itu, Tamara keluar dari Pantry dan berbelok masuk ke toilet wanita.

 

DERRIS (CONT’D)

Lagian Lo dapat gosip dari mana sih? Ngaco banget.

 

Danvey tampak malu.

DANVEY

Sorry banget ya Ris

 

DERRIS

Gue sih nggak papa, cuma nggak nyangka aja

Bisa-bisanya Lo jealous sama Gue.

Tuh Rio tuh, kalo Lo jealous sama dia, baru tuh, cocok.

 

DANVEY

kenapa gitu? Emang mereka deket banget? 

 

DERRIS

Ya... gue liat-liat sih Rio-nya kadang suka curi-curi pandang kalo lagi meeting. Terus mereka sama-sama single juga, sangat mungkin untuk bersama.

 

DANVEY

Ohh iya, tentang project collabsnya gimana?

 

DERRIS

Lo pake nanya lagi,

Kan gara-gara Elo makanya Amora jadi ragu buat ambil keputusan. Kayaknya bakal batal sih.

 

Danvey jadi kepikiran.

 DANVEY

Lo tau Amora ada di mana nggak?

 

DERRIS

Ya tadi emang sama gue,

 

Derris memeriksa handphonenya, belum ada pemberitahuan dari Amora kalau dia sudah sampe rumah. Kemudian Derris melihat jam tangannya.

DERRIS

Kalo dia nggak mampir ke mana-mana, harusnya dia bentar lagi nyampe rumah sih.

 

DANVEY

Okay Ris, thanks. Dan sorry banget udah mukul Lo tadi. Kalo Lo kenapa-kenapa kabarin gue aja.

 

Derris hanya mengangguk. Danvey kemudian bergegas masuk mobil untuk mendatangi rumah Amora.

 

CUT TO:

5.   EXT. DI DEPAN RUMAH AMORA – MALAM HARI

Mobil Amora memasuki halaman rumah. Dari dalam mobil, amora kaget dan heran melihat Danvey yang berdiri bersandar di mobilnya. Ia memarkirkan mobilnya, kemudian berjalan pelan ke arah pintu depan. Ia menatap Danvey dari jauh, Danvey berjalan mendekatinya.

DANVEY

Ra, saya...

 

Danvey menatap Amora yang juga sedang menatapnya, lalu Danvey merasa sulit berkata-kata.

 

DANVEY (CONT’D)

Saya mau minta maaf ke kamu

 

AMORA

Untuk kesalahan yang mana?

 

DANVEY

Semuanya Ra.

 

AMORA

Bisa disebutin satu-satu nggak?

 

Danvey terdiam sebentar, lalu menarik napas.

 

DANVEY

I’m sorry that I slept with other woman, it was just one night stand, and I don’t even know her well.

Maaf saya sudah menggugat cerai kamu, that was the most foolish decision I’ve taken.

Maaf saya kemaren marah-marah ke kamu, saya hanya ngerasa aneh atau mungkin cemburu karena kamu nggak ceritain apapun tentang project kamu ke saya.

 

Amora masih terdiam, namun kali ini dia menahan air matanya.

 

AMORA

Okay, permintaan maaf diterima,

 

Amora berkata lirih, dengan suaranya yang parau karena menahan tangis.

AMORA

Kamu boleh pergi sekarang.

 

Amora berlalu untuk masuk ke dalam rumah, meninggalkan Danvey yang masih bengong, dengan hal yang masih ingin ia sampaikan.

Di balik pintu Amora menangis pelan-pelan.

Sadar suara mobil Danvey tak terdengar, ia menghapus air matanya, lalu kembali membuka pintu.

 

Danvey menoleh saat pintu terbuka,

 

AMORA

Pulang Dan, udah malem!

 

DANVEY

Ra, kamu bener mau nikah lagi?

 

Amora hanya mengernyitkan dahi.

 

DANVEY (CONT’D)

Sama Rio ya?

 

AMORA

Emangnya kenapa kalau aku nikah lagi?

kamu masih peduli?

 

DANVEY

Saya selalu peduli sama kamu Ra,

Kalau emang kamu mau nikah, saya harap kamu cerita ke saya,

Kayaknya saya berhak tau, karena dia juga akan jadi ayah buat Grey.

Tapi kalau memang Rio orangnya, saya rasa mungkin dia bisa jadi orang yang tepat.

 

AMORA

Pulang Danvey!

Kamu udah saya usir lho

 

Danvey mengangguk lesu, lalu berjalan pelan ke mobilnya.

Amora menutup pintu saat Danvey masuk ke mobilnya.

Dari balik pintu amora mendengar suara mobil Danvey meninggalkan halaman rumahnya, kemudian air matanya kembali jatuh.

CUT TO:

 

6.   INT. RUMAH ORANG TUA DANVEY – MALAM HARI

Danvey terihat terburu-buru keluar dari mobilnya, lalu langsung mencoba membuka pintu masuk, namun terkunci, dia pun mengetuk-ngetuk pintunya.

 

DANVEY

Pa! Papa!

 

Dia masih mengetuk-ngetuk beberapa kali hingga akhirnya pintu terbuka dan ayahnya muncul.

 

PAK RAVI

Ada apa Danvey? Malam-malam begini

 

DANVEY

Pa, please tolongin Danvey Pa

 

Ayahnya hanya memasang wajah bingung.

 

CUT TO:

7.   INT. DEPAN RUMAH AMORA – PAGI HARI

Pintu rumah Amora terbuka, Ibu amora kaget dan heran menemui Ibu dan Ayah Danvey sudah bertamu sepagi ini.

 

IBU AMORA

Yaampun Bu, Pak, apa kabar?

 

Ibu Amora tersenyum ramah ke orangtua Danvey, mereka pun tersenyum ke Ibu Amora.

 

IBU AMORA

 Ini ada apa ya pagi-pagi sudah di sini?

Amora baru aja pergi Bu.

 

IBU DANVEY

Nggak papa Bu, kita bicara ke ibu saja.

 

IBU AMORA

Ohh, mari silahkan masuk Bu, Pak.

CUT TO:

8.   INT. KANTOR THE OUTFIT-U – PAGI HARI

Terlihat Derris dan Tamara berjalan sambil ngobrol, lalu Danvey melihat mereka di lobby.

 

DANVEY

Eh Ris,

 

Danvey memanggil Derris dan menghampirinya. Tamara tampak tidak enak dan langsung menjaga jarak dengan Derris.

 

TAMARA (KE DERRIS)

Mas, aku duluan ya

 

Derris, langsung memegang pergelangan tangan Tamara.

 

DERRIS

Nggak papa, bareng aja.

 

Danvey memandang Tamara dan tersenyum.

 

DANVEY

Ohh, guys, you look really good together.

 

Tamara kebingungan.

 

DANVEY (CONT’D)

By the way, Amora udah sampe belum ya?

 

DERRIS

Amora tadi ngewhatsapp Gue, katanya hari ini dia nggak ngantor,

Terus tadi pas Gue telpon, katanya dia lagi OTW mau jemput Grey.

 

DANVEY

Ohh iya ini hari Sabtu ya?

Gue lupa, berarti dia lagi otw ke rumah bokap gue.

Oke deh Ris, thank you ya.

 

CUT TO:

 

9.   EXT. JALANAN KOTA/DALAM MOBIL – PAGI HARI

  Sambil menyetir, danvey menelpon Ibunya.

 

DANVEY

Jadi gimana Mi?

INTERCUT TO:

10. EXT. JALANAN KOTA/DALAM MOBIL – PAGI HARI

 

IBU DANVEY

Ya gitu, ibunya sih welcome, tapi kamu tetap harus ngomong langsung Lo ke beliau.

 

DANVEY

Ya pasti lah Mi, Danvey ngomong langsung.

Tapi kan Danvey harus ngomong ke Amora dulu Mi.

Ini malah Danvey nggak tau Amora ada di mana,

Handphone nggak aktif lagi.

 

IBU DANVEY

Lho, tadi Bibi laporan ke Mami, katanya Grey udah dijemput sama Amora.

 

DANVEY

Iya, Danvey lupa ini hari Sabtu,

Tau gitu Danvey tungguin aja Mora di rumah.

Yaudah deh Mi, Danvey mau ke kantor dulu.

 

IBU DANVEY

Oke, hati-hati ya.

 

CUT TO:

 

11. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANGAN AMORA – SIANG HARI

Amora terlihat membereskan beberapa barang-barangnya, bersiap untuk pergi.

DERRIS

Lo nggak mau makan siang dulu? Tadi Gue nyuruh jimin beli lebih lho makanannya.

 

AMORA

Makan siang di rumah aja deh,

Grey pasti udah nungguin,

Hari ini gue udah janji mau bawa dia ke rumah pamannya, Adrian. Mau playdate bareng Alea.

 

Derris hanya mengangguk.

Telpon di meja Amora berbunyi, Derris membantu untuk menekan tombol terima dan membiarkannya dalam mode speaker.

 

TAMARA 

Mbak, Maaf mengganggu meetingnya,

Ada Pak Danvey mau ketemu Mbak.

 

Amora dan Derris liat-liatan.

 

AMORA

Tolong bilangin gue meetingnya lama ya Tam, nggak bisa diganggu dan nggak usah ditunggu.

 

Kemudian Amora langsung memutus sambungan telpon.

 

AMORA (CONT’D)

Ris, kayaknya gue makan dulu aja deh sebelum pergi

 

Derris hanya tersenyum mengejek.

 

CUT TO:

  

12. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – DEPAN MEJA TAMARA - SIANG HARI

Tamara menutup nelpon, Danvey masih menunggu jawaban.

 

TAMARA

Pak, ternyata meeting lama, kalo ditungguin bakal bosen. Karena mereka mau ngomongin campaign baru, kan project yang kemaren batal.

 

DANVEY

Yaudah, saya titip pesan aja ya buat Amora.

Saya mau pergi pulangnya agak malam, jadi nggak sempat jemput Grey, kalau Amora berkenan, saya minta tolong Grey malam ini dianterin ke apartment saya, sekitar jam 8 malam mungkin saya udah di tempat.

 

Tamara mengangguk.

TAMARA

Baik pak, akan segera saya sampaikan

 

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar