Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. SEBUAH CAFE – MALAM HARI
Amora, Derris dan Rio terlihat duduk semeja, kemudian Amora menyampaikan sesuatu ke Rio.
AMORA
Ri, seperti yang tadi udah dijelasin Derris, ini bukan karena hal tertentu tentang TrendZone atau tentang konsep collabs-nya beserta perjanjiannya Ri,
Ini murni karena Gue belum bisa ambil keputusan tanpa approval atau restu dari Danvey.
Rio menatap Amora dengan aura kekecewaan
AMORA (CONT’D)
Gue sebagai temen Lo, dan mewakili OutFIT-U minta maaf sebesar-besarnya ke Elo dan segenap tim dari TrendZone.
RIO
Sebagai temen Lo gue bisa ngerti Ra,
Tapi sebagai pihak TrendZone gue perlu kecewa.
Ngebayangin kita sama tim kita yang kemaren-kemaren pusing banget mikirin konsepnya, dan sekarang projectnya batal.
Saya nggak mau lelahnya kita sia-sia Ra.
AMORA
Gue berhaaaarap bangettt,
Yang udah kita kerjakan nggak ada yang sia-sia.
Semoga hanya tertunda.
Lo tetep bisa ngembangin bisnis Lo Ri,
Gue tetap mau sharing space buat TrendZone di warehouse gue, anything you need for your business, Gue siap ngebantu.
Meski masih dengan raut wajah yang kecewa, Rio mengangguk.
RIO
Thanks Ra. Tapi gue masih berharap project kita kejadian.
Let me know if there’s a chance.
Amora tersenyum yang juga menyiratkan kesedihan.
CUT TO:
2. EXT. JALANAN KOTA – MALAM HARI
Danvey terlihat kesal karena telah menghubungi ponsel Amora berkali-kali, namun Amora tidak menjawab panggilannya. Dia lalu menambah kecepatan dalam mengemudikan mobilnya.
CUT TO:
3. INT. SEBUAH CAFE – MALAM HARI
Amora kini berdua dengan Derris karena Rio sudah pulang terlebih dahulu. Amora memeriksa handphonenya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Danvey, namun kali ini dia tak ingin peduli. Kalau pun Danvey menelponnya karena Grey sakit atau kenapa-kenapa pasti Danvey meninggalkan pesan setelah berkali-kali panggilannya diabaikan.
AMORA
Ris, pesen wine dong...
Pinta Amora dengan nada membujuk.
DERRIS
Aduh malam ini mendingan jangan deh,
Lagi males nih nganterin Lo pulang kalo Lo ntar teler.
AMORA
Ihh kok Lo gitu? biasanya Lo setia sama gue.
Derris memasang tampang mengejek
DERRIS
Setia sama Lo bikin Gue terus-terusan jomlo
Amora tertawa, Derris juga ikut tertawa.
Kemudian Amora tersenyum ke Derris.
AMORA
emang iya Lo beneran Jomlo?
Kalo nggak salah, terakhir kali Lo punya pacar itu sewaktu zaman-zaman kita kuliah dulu ya ris?
cerita dong, sekarang Lo gimana, Lo punya pacar kan Ris?
Derris sempat ragu, namun akhirnya dia mengangguk.
DERRIS
Iya, ada.
Amora tampak senang dengan jawaban Derris.
AMORA
Siapa Ris?
Gue kenal nggak?
DERRIS
Kayaknya Lo tau dia sih.
Amora memasang ekspresi sangat ingin tahu, Derris masih mikir-mikir, apakah ini waktu yang tepat untuk bilang ke Amora.
DERRIS (CONT’D)
Eh, udah malem banget, pulang yuk.
Ucap derris sambil melihat jam tangannya. Amora menepuk lengan Derris karena kesal, Derris tertawa.
AMORA
Nyebelin Lo ris, kasi tau dulu dong, siapa orangnya
Derris bangkit dari duduknya,
DERRIS
Gue pasti kasi tau Lo Ra, tapi jangan sekarang ya,
Kayaknya belum pas aja timingnya.
Amora memasang wajah cemberut.
CUT TO:
4. EXT. DI DEPAN RUMAH DERRIS – MALAM HARI
Derris terlihat memarkirkan mobilnya di carport depan rumahnya, kemudian saat dia keluar dari mobil dan menutup pintu, dari belakang derris, Danvey menyentuh bahu Derris dengan kasar, saat ia balik badan, Danvey mencengkram kerah kemeja Derris dan mendaratkan pukulan di rahang dekat dagu Derris.
DANVEY
Bangsat Lo emang Ris,
Gue udah curiga Lo naksir Amora dari dulu,
Dan sekarang saat dia udah nggak sama Gue,
Lo mau nikahin dia?
Danvey makin mencengkram kerah kemeja Derris. Derris masih terkejut atas pukulan Danvey yang tadi, tapi Derris mengerti kalau Danvey salah paham.
Derris memberontak, melakukan perlawanan agar Danvey melepas cengkramannya
DERRIS
Lepas, lepasin nggak!
Danvey kemudian melepaskan cengkramannya dan Derris merapikan kerah kemejanya.
DERRIS (CONT’D)
Gue emang naksir Amora, dulu. Sewaktu kita SMA.
Tapi Gue happy ngeliat betapa senangnya dia sewaktu cerita tentang Lo ke Gue. Dan sejak saat itu Gue nggak pernah lagi punya niat untuk deketin Amora.
Danvey menyimak kata-kata Derris.
DERRIS(CONT’D)
Dan bener gue emang mau nikah, tapi sama Tamara,
bukan sama amora.
Danvey sempat kaget mendengar jawaban Derris.
INSERT
Pintu pantry dibuka, Derris keluar dari sana, tapi Amora malah melintas dari arah toilet.
AMORA
Eh Ris, udah siap belum?
langsung jalan aja yuk,
Derris mengangguk lalu berjalan dengan Amora.
Tak lama setelah itu, Tamara keluar dari Pantry dan berbelok masuk ke toilet wanita.
DERRIS (CONT’D)
Lagian Lo dapat gosip dari mana sih? Ngaco banget.
Danvey tampak malu.
DANVEY
Sorry banget ya Ris
DERRIS
Gue sih nggak papa, cuma nggak nyangka aja
Bisa-bisanya Lo jealous sama Gue.
Tuh Rio tuh, kalo Lo jealous sama dia, baru tuh, cocok.
DANVEY
kenapa gitu? Emang mereka deket banget?
DERRIS
Ya... gue liat-liat sih Rio-nya kadang suka curi-curi pandang kalo lagi meeting. Terus mereka sama-sama single juga, sangat mungkin untuk bersama.
DANVEY
Ohh iya, tentang project collabsnya gimana?
DERRIS
Lo pake nanya lagi,
Kan gara-gara Elo makanya Amora jadi ragu buat ambil keputusan. Kayaknya bakal batal sih.
Danvey jadi kepikiran.
DANVEY
Lo tau Amora ada di mana nggak?
DERRIS
Ya tadi emang sama gue,
Derris memeriksa handphonenya, belum ada pemberitahuan dari Amora kalau dia sudah sampe rumah. Kemudian Derris melihat jam tangannya.
DERRIS
Kalo dia nggak mampir ke mana-mana, harusnya dia bentar lagi nyampe rumah sih.
DANVEY
Okay Ris, thanks. Dan sorry banget udah mukul Lo tadi. Kalo Lo kenapa-kenapa kabarin gue aja.
Derris hanya mengangguk. Danvey kemudian bergegas masuk mobil untuk mendatangi rumah Amora.
CUT TO:
5. EXT. DI DEPAN RUMAH AMORA – MALAM HARI
Mobil Amora memasuki halaman rumah. Dari dalam mobil, amora kaget dan heran melihat Danvey yang berdiri bersandar di mobilnya. Ia memarkirkan mobilnya, kemudian berjalan pelan ke arah pintu depan. Ia menatap Danvey dari jauh, Danvey berjalan mendekatinya.
DANVEY
Ra, saya...
Danvey menatap Amora yang juga sedang menatapnya, lalu Danvey merasa sulit berkata-kata.
DANVEY (CONT’D)
Saya mau minta maaf ke kamu
AMORA
Untuk kesalahan yang mana?
DANVEY
Semuanya Ra.
AMORA
Bisa disebutin satu-satu nggak?
Danvey terdiam sebentar, lalu menarik napas.
DANVEY
I’m sorry that I slept with other woman, it was just one night stand, and I don’t even know her well.
Maaf saya sudah menggugat cerai kamu, that was the most foolish decision I’ve taken.
Maaf saya kemaren marah-marah ke kamu, saya hanya ngerasa aneh atau mungkin cemburu karena kamu nggak ceritain apapun tentang project kamu ke saya.
Amora masih terdiam, namun kali ini dia menahan air matanya.
AMORA
Okay, permintaan maaf diterima,
Amora berkata lirih, dengan suaranya yang parau karena menahan tangis.
AMORA
Kamu boleh pergi sekarang.
Amora berlalu untuk masuk ke dalam rumah, meninggalkan Danvey yang masih bengong, dengan hal yang masih ingin ia sampaikan.
Di balik pintu Amora menangis pelan-pelan.
Sadar suara mobil Danvey tak terdengar, ia menghapus air matanya, lalu kembali membuka pintu.
Danvey menoleh saat pintu terbuka,
AMORA
Pulang Dan, udah malem!
DANVEY
Ra, kamu bener mau nikah lagi?
Amora hanya mengernyitkan dahi.
DANVEY (CONT’D)
Sama Rio ya?
AMORA
Emangnya kenapa kalau aku nikah lagi?
kamu masih peduli?
DANVEY
Saya selalu peduli sama kamu Ra,
Kalau emang kamu mau nikah, saya harap kamu cerita ke saya,
Kayaknya saya berhak tau, karena dia juga akan jadi ayah buat Grey.
Tapi kalau memang Rio orangnya, saya rasa mungkin dia bisa jadi orang yang tepat.
AMORA
Pulang Danvey!
Kamu udah saya usir lho
Danvey mengangguk lesu, lalu berjalan pelan ke mobilnya.
Amora menutup pintu saat Danvey masuk ke mobilnya.
Dari balik pintu amora mendengar suara mobil Danvey meninggalkan halaman rumahnya, kemudian air matanya kembali jatuh.
CUT TO:
6. INT. RUMAH ORANG TUA DANVEY – MALAM HARI
Danvey terihat terburu-buru keluar dari mobilnya, lalu langsung mencoba membuka pintu masuk, namun terkunci, dia pun mengetuk-ngetuk pintunya.
DANVEY
Pa! Papa!
Dia masih mengetuk-ngetuk beberapa kali hingga akhirnya pintu terbuka dan ayahnya muncul.
PAK RAVI
Ada apa Danvey? Malam-malam begini
DANVEY
Pa, please tolongin Danvey Pa
Ayahnya hanya memasang wajah bingung.
CUT TO:
7. INT. DEPAN RUMAH AMORA – PAGI HARI
Pintu rumah Amora terbuka, Ibu amora kaget dan heran menemui Ibu dan Ayah Danvey sudah bertamu sepagi ini.
IBU AMORA
Yaampun Bu, Pak, apa kabar?
Ibu Amora tersenyum ramah ke orangtua Danvey, mereka pun tersenyum ke Ibu Amora.
IBU AMORA
Ini ada apa ya pagi-pagi sudah di sini?
Amora baru aja pergi Bu.
IBU DANVEY
Nggak papa Bu, kita bicara ke ibu saja.
IBU AMORA
Ohh, mari silahkan masuk Bu, Pak.
CUT TO:
8. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – PAGI HARI
Terlihat Derris dan Tamara berjalan sambil ngobrol, lalu Danvey melihat mereka di lobby.
DANVEY
Eh Ris,
Danvey memanggil Derris dan menghampirinya. Tamara tampak tidak enak dan langsung menjaga jarak dengan Derris.
TAMARA (KE DERRIS)
Mas, aku duluan ya
Derris, langsung memegang pergelangan tangan Tamara.
DERRIS
Nggak papa, bareng aja.
Danvey memandang Tamara dan tersenyum.
DANVEY
Ohh, guys, you look really good together.
Tamara kebingungan.
DANVEY (CONT’D)
By the way, Amora udah sampe belum ya?
DERRIS
Amora tadi ngewhatsapp Gue, katanya hari ini dia nggak ngantor,
Terus tadi pas Gue telpon, katanya dia lagi OTW mau jemput Grey.
DANVEY
Ohh iya ini hari Sabtu ya?
Gue lupa, berarti dia lagi otw ke rumah bokap gue.
Oke deh Ris, thank you ya.
CUT TO:
9. EXT. JALANAN KOTA/DALAM MOBIL – PAGI HARI
Sambil menyetir, danvey menelpon Ibunya.
DANVEY
Jadi gimana Mi?
INTERCUT TO:
10. EXT. JALANAN KOTA/DALAM MOBIL – PAGI HARI
IBU DANVEY
Ya gitu, ibunya sih welcome, tapi kamu tetap harus ngomong langsung Lo ke beliau.
DANVEY
Ya pasti lah Mi, Danvey ngomong langsung.
Tapi kan Danvey harus ngomong ke Amora dulu Mi.
Ini malah Danvey nggak tau Amora ada di mana,
Handphone nggak aktif lagi.
IBU DANVEY
Lho, tadi Bibi laporan ke Mami, katanya Grey udah dijemput sama Amora.
DANVEY
Iya, Danvey lupa ini hari Sabtu,
Tau gitu Danvey tungguin aja Mora di rumah.
Yaudah deh Mi, Danvey mau ke kantor dulu.
IBU DANVEY
Oke, hati-hati ya.
CUT TO:
11. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANGAN AMORA – SIANG HARI
Amora terlihat membereskan beberapa barang-barangnya, bersiap untuk pergi.
DERRIS
Lo nggak mau makan siang dulu? Tadi Gue nyuruh jimin beli lebih lho makanannya.
AMORA
Makan siang di rumah aja deh,
Grey pasti udah nungguin,
Hari ini gue udah janji mau bawa dia ke rumah pamannya, Adrian. Mau playdate bareng Alea.
Derris hanya mengangguk.
Telpon di meja Amora berbunyi, Derris membantu untuk menekan tombol terima dan membiarkannya dalam mode speaker.
TAMARA
Mbak, Maaf mengganggu meetingnya,
Ada Pak Danvey mau ketemu Mbak.
Amora dan Derris liat-liatan.
AMORA
Tolong bilangin gue meetingnya lama ya Tam, nggak bisa diganggu dan nggak usah ditunggu.
Kemudian Amora langsung memutus sambungan telpon.
AMORA (CONT’D)
Ris, kayaknya gue makan dulu aja deh sebelum pergi
Derris hanya tersenyum mengejek.
CUT TO:
12. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – DEPAN MEJA TAMARA - SIANG HARI
Tamara menutup nelpon, Danvey masih menunggu jawaban.
TAMARA
Pak, ternyata meeting lama, kalo ditungguin bakal bosen. Karena mereka mau ngomongin campaign baru, kan project yang kemaren batal.
DANVEY
Yaudah, saya titip pesan aja ya buat Amora.
Saya mau pergi pulangnya agak malam, jadi nggak sempat jemput Grey, kalau Amora berkenan, saya minta tolong Grey malam ini dianterin ke apartment saya, sekitar jam 8 malam mungkin saya udah di tempat.
Tamara mengangguk.
TAMARA
Baik pak, akan segera saya sampaikan
CUT TO: