Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. TOKO BUNGA ALICE (ALL IS BLOOM) – SORE HARI
Harvey tiba di toko bunga Alice, dan saat masuk ke dalam toko ia disambut oleh penjaga toko yang sama dengan yang sebelumnya pernah menawarkan bunga uang padanya.
PENJAGA TOKO 1
Selamat datang di All is Bloom
Masnya mau cari Bunga atau cari Mbak Alice?
Harvey tersenyum sewajarnya.
HARVEY
Mau ketemu sama Alice sih
Penjaga toko 1 terlihat sewot.
PENJAGA TOKO 1
Mbak Alice-nya nggak ada
Kalo bunga banyak.
HARVEY
Tadi dia datang kan?
Penjaga Toko 1 hanyak mengangguk.
HARVEY
Kira-kira dia bakal balik lagi ke sini nggak?
Penjaga Toko 1 terlihat sedang berpikir
PENJAGA TOKO 1
Bakal balik nggak ya?
hmm... balik nggak ya?
Ohh iya, saya tau
Harvey menunggu jawabannya
PENJAGA TOKO 1 (CONT’D)
Ihh, kasi tau nggak ya..?
Hmm kasi tau nggak nih?
Harvey tampak kesal menghadapi tingkah Penjaga Toko 1. Kemudian Penjaga Toko 2 muncul, sambil menampol leher Penjaga Toko 1.
PENJAGA TOKO 2
Woi, ngapain Lo!
Beresin tuh tadi bunga yang rontok
Penjaga Toko 1 kaget, kesakitan karena lehernya ditampol, lalu terlihat geram namun tetap jenaka
PENJAGA TOKO 2 (KE HARVEY)
Mas, Mbak Alice pasti balik lagi kok,
Ada barang-barangnya ketinggalan, jadi pasti dia balik.
Boleh nunggu Mas kalo Mau.
Harvey tersenyum.
HARVEY
Oke, makasi ya.
Penjaga Toko 2 mengangguk, Harvey keluar dari toko dan duduk menunggu Alice di kursi yang ada di teras toko.
CUT TO:
2. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – SORE HARI
Danvey terlihat berjalan melintasi meja kerja para pegawai OutFIT-U lalu berhenti di depan meja Tamara.
DANVEY
Bu Amora, ada?
Tamara langsung bangkit dari duduknya,
TAMARA
Nggak ada Pak,
sejak jam makan siang tadi Mbak Amora keluar,
Dan kayaknya nggak balik lagi.
Danvey berbalik untuk melihat ke arah Meja Derris.
DANVEY
Perginya bareng Derris?
Tamara mengangguk.
TAMARA
Tadi sih pergi keluar makan siangnya sama Mas Derris Pak.
DANVEY
Yaudah makasi ya.
Kemudian Danvey berlalu, namun tidak langsung pergi meninggalkan kantor OutFIT-U, ia berbelok ke koridor mengarah ke Toilet.
CUT TO:
3. INT. KANTOR OUTFIT-U – PINTU MASUK TOILET - SORE HARI
Danvey keluar dari toilet cowo, lalu menghentikan langkah saat mendengar suara Shasha yang berteriak kaget dari arah toilet cewe.
SHASHA
HAH!?!
Lo serius Ren? Mas Derris mau nikahin Bu Amora?
Shasha, Gina dan Reni terlihat berdandan di depan cermin toilet sambil menggosip.
Danvey makin ingin mendengar lebih jelas.
RENI
Iya guys, gue liat sendiri, tadi siang Mas Derris ngomong ke Bu Amora kalo dia serius mau nikahin Bu Amora.
GINA
Lagian kalo kita perhatiin tiap hari,
Mereka tuh deket banget sih.
Wajar aja kalo cinlok,
Toh dua-duanya single kan?
Danvey tampak sangat kesal, kemudian ia berlalu.
CUT TO:
4. EXT. TOKO BUNGA ALICE (ALL IS BLOOM) – TERAS TOKO - SORE HARI
Alice keluar dari mobilnya, tampak heran melihat Harvey yang sudah bangkit dari duduknya untuk langsung berbicara dengan Alice.
HARVEY
Hai Al,
Abis dari mana?
Danvey tersenyum dan bertanya sewajarnya.
ALICE
Hmmm, abis dari Boutiquenya temen
HARVEY
Al, ada yang mau aku bilang,
Ini bukan masalah yang kemaren-kemaren kok.
Kali ini beda.
Alice sempat tersenyum melihat ekspresi Harvey.
ALICE
Okay.
HARVEY
Duduk dulu yuk Al, please.
Alice mengangguk dan menurut, ia pun duduk berhadapan dengan Harvey.
HARVEY
Aku nggak mau pisah Al sama kamu
Alice mengernyitkan keningnya
ALICE
Kok kayaknya masih problem dan cerita yang sama ya?
HARVEY
Enggak Al, please kamu dengerin dulu ya babe.
Alice kini hanya diam menatap Harvey.
HARVEY
Al, aku mau minta maaf,
Minta maaf karena aku udah jadi laki-laki pengecut yang nggak bisa menjanjikan pernikahan ke kamu.
Aku mau minta maaf karena aku terus beralasan setiap kali kamu minta aku nikahin kamu.
Itu karena kamu salah Babe,
Aku harusnya yang minta kamu nikahin aku,
Kan cowo-cowo selalu bilang gitu,
Will you marry me?
Alice masih terdiam, dan tampak bingung.
HARVEY
Jawab dong Al
ALICE
Hah? Kamu lagi nanya?
HARVEY
Ohh, oke, I know.
pasti kamu nungguin ini
Harvey kemudian meraba saku jaketnya dan mengeluarkan kotak cincin dari sana, membukanya dan menyodorkannya ke Alice.
Alice tampak terkejut, namun masih bersikap biasa saja
ALICE
Asli nih?
HARVEY
Apa perlu aku tunjukkin bon pembeliannya biar kamu percaya?
ALICE
Bukan cincinnya Harvey,
Harvey terlihat tidak mengerti.
ALICE
Ini beneran kamu nanya aku mau nikahin kamu atau enggak?
Sementara selama ini kamu yang nggak mau nikah!
HARVEY
Sampai sekarang juga aku nggak mau nikah,
Kalo nggak sama kamu Al.
ALICE
Ya tapi kenapa baru sekarang?!?
Alice mulai emosional. Ia pun bangkit dari duduknya, Harvey pun ikut berdiri.
HARVEY
Karena setelah satu bulan aku tanpa kamu, aku baru sadar, aku nggak akan sanggup selamanya begitu.
Aku mau hidup sama kamu selamanya Al,
Bahagia atau tidak, aku mau sama kamu.
Air mata Alice jatuh, tapi ia langsung menghapusnya.
ALICE
Aku nggak percaya. Mana buktinya?
HARVEY
Bukti apaan?
ALICE
Bukti kalau kamu memang mau nikah sama aku.
Harvey terlihat bingung.
HARVEY
Ya gimana caranya buktiinnya?
Ya ayok kita nikah..
Alice kembali mulai menangis
ALICE
Kapan!
HARVEY
Terserah kamu Al, bulan depan, minggu depan, besok?
tapi jangan sekarang ya Al, udah malem.
Sambil menangis, Alice sempat tertawa kecil,
Lalu lanjut menangis haru karena keinginannya untuk menikah dengan Harvey kini akan jadi kenyataan.
Harvey mendekat ke Alice, memegang tangan kirinya, lalu perlahan memasangkan cincin di jari manis Alice, kemudian memeluk Alice .
CUT TO: