Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. ALL IS BLOOM (TOKO BUNGA ALICE) – PAGI HARI
Harvey tiba di toko bunga Alice, saat memasuki toko ia disambut oleh salah satu pegawai.
PENJAGA TOKO
Selamat siang, welcome to All is Bloom.
Lihat All is Bloom, penuh dengan bunga, ada yang putih ada yang merah bermacam-macam warnanya, setiap hari, dirawat semua, mawar, melati, lily, krisan, daisy, ada semua di sini.
Harvey nyegir keheranan dengan tingkah penjaga toko bunga Alice.
HARVEY
Wow! Sounds familiar ya kata-katanya.
Si Penjaga Toko tersenyum nyegir.
PENJAGA TOKO
Masnya mau cari bunga apa? Di sini lengkap lho Mas, cuma bunga tidur yang ga ada haha!
Harvey kembali terkekeh melihat tingkah penjaga toko yang makin mirip banci cara berbicaranya.
HARVEY
Sama Bunga uang kali ya, yang ga ada?
PENJAGA TOKO
Eh, jangan nuduh Mas, kita juga ada dong Bunga Uang.
Penjaga Toko melangkah sedikit ke Rak bunga yang berada di samping kanannya, lalu mengambil dan menunjukkan ke Harvey buket bunga uang pecahan seratus ribu yang sudah dirangkai rapi.
PENJAGA TOKO
Nih, bunga uang, cakep kan? Perempuan mana pun pasti doyam nih mas.
HARVEY
Iya tapi saya bukan mau beli bunga Mas.
PENJAGA TOKO
Lho, orang ini toko bunga kok ke sini nggak beli bunga, aneh ahh.
HARVEY
Saya mau ketemu Alice.
PENJAGA TOKO
Ohh, Mbak Alice.
Kemudian muncul penjaga toko lainnya yang sebelumnya sudah pernah melihat Harvey beberapa kali datang.
PENJAGA TOKO 2 (KE PENJAGA TOKO 1)
Heh, disuruh ngambil Bunga Mawar, malah nggangguin temennya Mbak Alice.
PENJAGA TOKO 1
Ihh, gue kira kan customer sih.
PENJAGA TOKO 2 (KE HARVEY)
Mas, maaf, Mbak Alicenya belum datang.
HARVEY
Ohh gitu? biasanya jam segini udah sampe sini kan ya?
Penjaga toko 1 melihat mobil Alice yang datang.
PENJAGA TOKO 1
Iya mas, kebetulan hari ini Mbak Alicenya telat. Tuh, baru nyampe.
Harvey balik badan, melihat Alice keluar dari mobilnya, kemudian tetap berdiri di situ, sementara kedua penjaga toko tadi melanjutkan kerjaannya. Lalu Alice masuk ke dalam toko, melihat Harvey yang telah menunggunya, memandanginya.
CUT TO:
2. EXT. TERAS TOKO BUNGA ALICE – PAGI HARI
Alice dan Harvey duduk berdua, Alice hanya diam menatap Harvey, menunggu Harvey berbicara.
HARVEY
Al, aku ke sini mau minta maaf.
Alice tetap menatap Harvey.
ALICE
Kenapa harus minta maaf?
HARVEY
Karena aku nggak mau pisah.
ALICE
Kamu nggak mau pisah
Tapi kamu juga nggak mau nikah?
Aneh banget sih.
HARVEY
Al, pernikahan juga nggak bisa menjamin perpisahan nggak akan terjadi kan?
ALICE
Iya benar memang, tapi nggak ada ya Har, dua orang yang saling sayang mau nikah dengan tujuan untuk berpisah.
ALICE (CONT’D)
Har, udah lah, dari kemaren pembicaraan kita muter-muter di situ-situ aja.
HARVEY
That’s why we should talk to figure it out.
ALICE
Apa lagi yang mau diomongin Har? Ini perbedaan prinsip Har, nggak bisa dipaksa.
Harvey hanya diam, terlihat bingung.
ALICE (CONT’D)
Ada banyak banget pasangan yang galaunya kayak kita, tapi salah satu dari mereka ngalah demi pasangannya, akhirnya terpaksa ngelakuin sesuatu demi bikin pasangannya seneng. Aku nggak mau begitu Har, aku nggak mau kamu begitu.
Harvey menatap Alice dengan tatapan sedih, tersirat ketidakrelaan saat ia melihat Alice berdiri dan beranjak pergi.
CUT TO:
3. EXT. PARKIRAN NICE TO MEAT YOU – SIANG HARI
Amora melihat ke arah pintu masuk restoran. Masih berada di dalam mobil bersama Rio. Lalu ia menoleh ke Rio.
AMORA
Ini beneran kita mau makan siang di sini?
Rio terlihat bingung.
RIO
Emang kenapa Ra? Kamu nggak suka? Enak lho, aku sering makan di sini.
AMORA
Hah? Kamu sering ke sini?
RIO
Ya bukan ke sini, bukan di Jakarta. Kan di Surabaya ada Ra.
AMORA
Ohh iya, gue lupa.
RIO
Kamu vegetarian ya? Nggak makan daging?
AMORA
Bukan, gue sih omnivora.
Rio tersenyum mendengar jawaban Amora.
AMORA (CONT’D)
Ini tuh restorannya Danvey.
RIO
Ohh. Yaudah nggak papa kok kalo kita mau cari tempat lain.
Mora tiba-tiba teringat kalau Danvey lagi di Bali.
AMORA
Eh, tapi nggak papa kok, di sini aja. Ntar lama kalo harus cari tempat lain.
Amora lalu melepaskan seatbeltnya.
RIO
Yakin lo? Sebelumnya Lo udah pernah muncul bareng cowo lain belum Ra di depan mantan Lo? Gue nggak mau jadi objek kecurigaan mantan Lo nih.
AMORA
Udah, Lo tenang aja, kita nggak bakal ketemu dia kok.
CUT TO:
4. INT. RESTORAN NICE TO MEAT YOU – SIANG HARI
Pesanan makanan Amora dan Rio sudah terhidang, Rio yang sudah lapar langsung mulai menyantapnya.
Dari tempat Amora dan Rio duduk, terlihat Harvey datang dari pintu masuk, lalu saat ia melintas, tak sengaja ia melihat Amora.
HARVEY
Eh Ra,
Amora agak kaget melihat kehadiran Harvey.
AMORA (KE HARVEY)
Hey..
Rio menoleh ke Harvey.
HARVEY (KE RIO)
Halo
Sambil tetap mengunyah, Rio mengangguk dan tersenyum ke Harvey.
HARVEY
Udah lama ya Kamu nggak makan di sini, kangen ya?
Harvey terseyum jahil, Amora menahan ekspresi sebalnya. Rio melirik amora
HARVEY (CONT’D)
Kangen menunya yang enak-enak maksudnya.
Amora memaksakan diri untuk tersenyum ke Harvey.
AMORA (KE HARVEY)
Kalau belum makan siang, boleh bergabung kok
Harvey menoleh ke Rio. Rio berhenti mengunyah seketika.
HARVEY (KE AMORA)
Thanks Ra, tapi aku lagi buru-buru, ke sini mampir, mau ngambil berkas.
HARVEY (CONT’D)
So, lanjut deh kalian. Sorry udah ganggu.
Harvey tersenyum ke Rio. Rio membalas senyumnya sambil mengangguk.
HARVEY (KE AMORA)
Talk to you later, Ra.
AMORA (KE HARVEY)
Okay.
Harvey kemudian berlalu.
RIO
Lo bilang kita nggak bakal ketemu dia.
AMORA
yang tadi itu bukan mantan Gue Ri.
RIO
Ohh iya? Tapi kok kayaknya mirip ya?
AMORA
Iya itu abangnya Danvey
Rio mengangguk-ngangguk.
RIO
Mantan juga sih namanya, mantan ipar.
RIO (CONT’D)
Tapi Lo tadi keliatan agak gugup gitu, gue perlu khawatir nggak nih?
AMORA
Udah nggak usah dipikirin, nggak penting juga.
Rio dan Amora tetap melanjutkan kegiatan makan siang mereka.
AMORA (CONT’D)
Ohh iya, dari cerita Lo tadi tentang TrendZone, Gue jadi kepikiran deh, gimana kalo kita collabs?
Rio berhenti mengunyah, lalu meneguk air putih.
RIO
Hah? Are you serious?
Amora tersenyum meyakinkan sambil mengangguk.
AMORA
Lo kan tadi bilang, Lo mau nyari tempat buat warehouse di sini. Warehouse gue tuh luaaasss banget. I don’t mind kalo harus menyediakan space buat Lo.
Rio terlihat senang dan tertarik dengan ide Amora.
RIO
Ya tapi bentuk collabsnya gimana nih Ra?
kok Gue nggak kepikiran ide apa-apa ya?
AMORA
Gue juga baru kepikiran ide kasarnya doang sih, kalo Lo beneran mau nih TrendZone collabs sama OutFit-U, nanti gue pikirin detailnya, terus kita janjian buat meeting untuk bahas ini lebih lanjut, sama tim kita.
RIO
Ya pastilah Gue tertarik Ra,
Kapan nih mau dipresentasiin ke Gue?
AMORA
Sabar dong,
Secepatnya ya Ri. Gue juga semangat banget nih.
Rio tertawa melihat ekspresi Amora yang yakin banget dengan idenya.
RIO
Iya, abisin dulu nih, ini kok nggak Lo makan sih? Tadi katanya omnivora.
Amora tertawa.
CUT TO:
5. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA - SIANG HARI
Amora berbicara dengan Tamara, menyusun jadwal serta agenda kerja dalam dua minggu ke depan
AMORA
Untuk dua minggu ini kayaknya Gue bakal fokus untuk merancang konsep collabs yang tadi gue bilang sih, jadi yang nggak terlalu urgent, dipending aja dulu. Yang penting Lo jangan lupa ingentin Gue aja, tentang schedule yang udah Lo susun, ntar Gue takutnya lupa.
TAMARA
Ohh, oke baik Mbak.
Tamara pun bangkit dari duduknya, bersiap untuk meninggalkan ruangan Amora.
AMORA
Eh, Tam, tolong panggilin Derris ya.
TAMARA
Oke Mbak.
CUT TO:
6. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA - SIANG HARI
Amora brainstorming berdua dengan Derris. Amora memperlihatkan layar MacBooknya ke Derris, lalu menyampaikan maksud dan idenya.
AMORA
Nah, Lo bayangin ya Ris, jadi nanti kira-kira kalo di TrendZone, mereka bakal nambah satu fitur menu lagi,
let us say “Find Your OutFIT” tapi udah pake logo atau moodnya OutFIT-U. Nah kalau mereka klik itu, itu artinya mereka masuk ke lamannya kita.
Derris mendengarkan Amora dengan fokus sambil sesekali mengangguk-ngangguk
CUT TO:
7. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG MEETING - MALAM HARI
Ada tujuh orang yang mengikuti meeting untuk membahas project collabs dengan TrendZone. Kali ini Derris yang sedang bebicara pada Tim.
DERRIS
Nah, karena kita kemungkinan besar, akan menggunakan fitur Try-on seperti yang kalian liat di TrendZone, jadi mungkin kita perlu photoshoot khusus untuk model plus size, karena OutFIT-U kan menyediakan outfit buat semua model, jadi kita tetap dengan misinya kita meskipun kita collabs nanti.
AMORA
Dan harus diinget ya, Model Plus Size yang cowo, bukan cewe, saya juga baru ingat ya, selama ini kita fokusnya ke fitur buat cewe mulu.
Derris mengangguk setuju, anggota meeting lain merangkum highlight-highlight penting yang harus mereka kerjakan.
CUT TO:
8. INT. SEBUAH CAFE – SIANG HARI
Setelah makan siang, Amora dan Derris tetap lanjut menyelesaikan bahan meeting yang sudah hampir selesai.
DERRIS
Ra, Lo mau nambah pesan minum lagi nggak?
Sambil tetap mengetik sesuatu di MacBooknya, Amora menjawab pertanyaan derris.
AMORA
Matcha Latte ya Ris.
DERRIS
Oke.
Derris memanggil waiter dan memesan minuman.
AMORA
Ris, liat ini deh, kalau Gue tulis kayak gini, oke nggak?
Amora menunjukkan layar MacBooknya ke Derris.
DERRIS
Oke kok, ini udah selesai ya? Sini gue cek lagi Ra, ntar kalau ada salah, malu kan sama Timnya Rio.
Amora menggeser MacBooknya untuk Derris. Lalu mengambil Marcha Latte yang telah dihidangkan dan memminumnya.
DERRIS
Ra, ini kan bahan meeting kita udah selesai, Lo udah bikin janji belum sama Rio, buat meeting dan presentasi ini.
AMORA
Iya, Gue juga tiap hari komunikasi sama dia kok,
Derris menoleh ke Amora,
DERRIS
Ciee... PDKT ya?
Amora melirik Derris sebentar.
AMORA
Ohh...iya bener, sama calon partner business, kan emang harus saling mengenal.
DERRIS
Ohh... yakin nih, mau dijadikan partner business aja? Nggak mau sekalian partner hidup?
AMORA
Udah deh, nggak usah dibelok-belokin Ris.
Derris senyum-senyum.
DERRIS
Okay, okay. Terus Rio bilang apa tentang projectnya?
AMORA
Rio bilang, kalo bisa, kita presentasinya langsung aja ke kantornya di Surabaya Ris, sekalian kita liat-liat, kayak apa suasana kerjanya, sistemnya, biar kita juga makin kenal sama brand yang mau kita ajak kerjasama ini Ris. Gimana?
DERRIS
Jadi kita ke Surabaya?
Amora mengangguk.
AMORA
Iya Ris
DERRIS
Oo..key.. kapan?
AMORA
Besok
Derris terlihat terkejut.
DERRIS
Hah? Lo ngajak ke Surabaya kayak mau ngajak makan Gultik deh
Amora terkekeh.
AMORA
Ya kalo mau makan Gultik doang nggak perlu direncanain Ris, abis dari sini juga bisa. Lagian Gue mau ngajak Lo makan Rawon lagi Ris, langsung di Surabaya, sekalian meeting tentunya.
DERRIS
Yaa.. kesannya mendadak aja.
AMORA
Ihh, lebay deh Lo. Surabaya kan deket, apalagi kalo naik pesawat. Gue tinggal minta tolong Tamara buat booking tiket, besok kita berangkat. Sehari aja Ris, lusanya kita udah balik.
DERRIS
Yaa.. oke deh.
Lagian mana bisa permintaan Bu CEO ditolak (ledek Derris)
Derris tersenyum jahil, Mora tersenyum geli.
CUT TO:
9. EXT. KOTA SURABAYA – SIANG HARI
Scene menunjukkan pemandangan kota Surabaya dengan lalu lintas yang padat, patung Suro & Boyo, lalu bangunan ikonik kota Surabaya.
10. INT. BANDARA – SIANG HARI
Terlihat Amora dan Derris berjalan di Bandara, menandakan mereka baru tiba, lalu di lobby bandara, Rio sudah menunggu untuk menjemput mereka.
11. INT. KANTOR TRENDZONE – RUANG MEETING – SIANG HARI
Amora sedang berbicara menjelaskan isi proposal kerja sama yang di ajukan secara resmi ke TRENDZONE hari ini. Ada lima orang lainnya di ruangan itu yang sedang mendengarkan penjelasan Amora dengan fokus, termasuk Rio dan Derris.
AMORA
Nah, jadi projectnya ini juga akan memberikan kemudahan berbelanja bagi customer OutFIT-U dan tentunya customer setianya TrendZone dalam mencari dan menemukan fashion item yang bener-bener cocok buat mereka, karena kita punya fitur try-on, banyak brand, banyak produk, dan yang paling penting, untuk semua size tersedia.
Rio menatap Amora kagum, seolah-olah terpukau dengan presentasi Amora.
Derris melirik Rio sebentar.
AMORA (CONT’D)
Dan buat TrendZone, kalau kira-kira ingin menambah fitur khusus buat cewe, OutFIT-U bisa bantu lho,
Rio tersenyum ke Amora.
AMORA (CONT’D)
Ya nggak Ris?
Derris mengangguk.
DERRIS
Iya, pasti.
Kalo term and conditionnya cocok, ya kenapa enggak?
Rio tertawa, amora juga.
CUT TO:
12. INT. RUMAH AMORA – RUANG TENGAH– MALAM HARI
Amora tiba di rumah, Grey menyambutnya dengan gembira. Amora memeluk anak lelakinya itu.
CUT TO:
13. INT. RUMAH AMORA – RUANG TIDUR GREY– MALAM HARI
Amora dan Grey memasuki kamar tidur Grey. Tangan kanan amora menggandeng tangan Grey sementara tangan kirinya memeluk MacBooknya.
AMORA
Yuk, sebelum Bobok, Mommy bacain bedtime story ya, sini-sini
Grey mengangguk senang, Amora membantu Grey naik ke tempat tidur, lalu menganmil Buku Dongeng Grey dan mulai membaca.
CUT TO:
Grey sudah tertidur di samping Amora, sementara Amora masih duduk di sebelah Grey, terlihat mengetik sesuatu di MacBooknya.
CUT TO:
14. INT. KANTOR TRENDZONE – RUANG MEETING – SIANG HARI
Terlihat Rio sedang membicarakan project yang diajukan OutFIT-U bersama Timnya.
RIO
Oke, selain yang tadi saya sampaikan, project collabs ini juga bisa meningkatkan brand awareness buat TrendZone.
OutFIT-U tuh udah populer, kalau kita kan masih baru,
Iya saya tau sih fitur kita emang keren, tapi kalau belum banyak yang tau, ya sama aja kan, makanya tentang brand Awareness ini penting.
Kemudian salah satu orang dari Tim Rio, Putra, menganggapi
PUTRA
Iya, kita bisa aja terima ajakan collabsnya, sekarang kita tinggal atur gimana term & conditionnya atau perjanjian yang harus kita buat dengan mereka.
Rio mengangguk setuju.
CUT TO:
15. INT. WAREHOUSE OUTFIT-U – SIANG HARI
Amora, Derris, Rio dan beberapa pegawai Rio mengunjungi warehouse OutFIT-U, Amora tampak semangat memperlihatkan dan menjelaskan ruangan demi ruangan, serta pos demi pos yang mereka lewati. Lalu saat tiba di space yang agak lengang tanpa ada banyak barang di sana, mereka berhenti sejenak.
AMORA
Nah, Space ini yang Gue bilang ke Elo Ri, Lo bisa pake buat warehousenya TrendZone. Gimana menurut Lo? Cukup luas kan?
Rio memandang sekeliling ruangan itu.
RIO
Ini oke banget Ra.
Rio tersenyum, Amora membalas senyumnya, lalu Amora melirik Derris, Derris juga ikut tersenyum
DERRIS
Tapi kalo gajadi collabs ya gajadi pindah warehouse ya Ri
Rio terkekeh mendengar kata-kata Derris. Lalu tersenyum melihat Amora.
RIO
Jadi kok jadi, mana bisa Gue nolak Amora.
Amora agak salting, lalu tersenyum tipis.
CUT TO:
16. INT. KANTOR OUTFIT-U – RUANG MEETING – SORE HARI
Tim OutFIT-U dan Tim TrendZone sedang meeting bersama, membahas kesepakatan akhir tentang project yang akan dikerjaan bersama. Terlihat Rio yang sedang berdiri dan memberikan penjelasan.
RIO
Masing-masing pihak, OutFIT-U atau TrendZone, sudah saling menerima penawaran masing-masing, uda kita jabarin bareng-bareng, dan ternyata OutFIT-U menyanggupi permintaan dari TrendZone, which makes me so glad,
Rio menatap Amora sebentar. Amora tersenyum melihatnya.
RIO (CONT’D)
Thank you ya Ra,
Amora tersenyum sewajarnya ke Rio, agak salting karena namanya disebut Rio.
RIO
Gue bakal jadi orang yang senengnya bukan main, kalau nanti akhirnya gue bisa lihat Logo TrendZone di laman OutFIT-U. So, that’s deal, and let’s start working on this project.
Anggota meeting lainnya bertepuk tangan, Rio menyodorkan tangannya untuk mengajak Amora bersalaman. Amora bangkit dari duduknya dan menjabat tangan Rio.
CUT TO:
17. INT. KANTOR OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA - MALAM HARI
Amora dan Derris ngobrol di ruangan Amora.
DERRIS
You’re doing a great job Ra.
AMORA
Thanks Ris, Lo janji ya bakal bantuin gue.
DERRIS
Emang selama ini gue pernah ninggalin Lo? Nggak bantuin Elo?
Amora tersenyum tulus ke Derris.
DERRIS
Eh, tapi Ra, menurut Gue, tentang collaboration project ini, investor kita kayaknya perlu tau deh. Lo ada ngobrol ke Danvey nggak sih?
Amora terdiam sejenak. Menggeleng pelan.
AMORA
nyampaikan ini ke investor emang udah Gue pikirin kok, jadi ya entar sekalian aja, kan Danvey salah satu investor juga.
Derris mengangguk.
DERRIS
Okay.
Nanti gue minta bantuan Tamara buat ngejadwalin pertemuannya ya Ra.
Bareng Rio juga kan?
Amora mengangguk.
AMORA
Iya Ris, Lo atur aja
CUT TO:
18. INT. TOKO BUNGA ALICE – SIANG HARI
Alice tampak duduk sambil sedikit touch up, seorang pegawai senyum-senyum melihatnya, lalu dia melihat ke arah jendela, ada mobil yang tiba di depan toko bunga mereka.
PENJAGA TOKO BUNGA
Mbak, jemputannya udah datang tuh,
Mbaknya juga udah cakep.
Alice tersipu.
ALICE
udah ya?
Alice menyimpan lipstiknya ke dalam handbag, lalu beranjak pergi.
Saat ia keluar dari toko, Harvey tampak berjalan mendekati.
Alice bingung, ia melihat sekeliling, lalu Harvey bertanya.
HARVEY
Kamu lagi nunggu sesorang?
ALICE
Kamu mau beli bunga?
HARVEY
Sebenernya mau ketemu kamu sih, ada yang mau aku omongin.
ALICE
Harvey, kalo masih ngomongin masalah kemaren, aku nggak mau deh, muter-muter di situ aja, kamu nggak capek apa?
HARVEY
Capek,
Makanya kita duduk dulu yuk.
Alice mengeryitkan keningnya.
HARVEY (CONT’D)
Enggak, aku bukan mau ngomongin hal yang sama dengan yang kemaren,
Ini kelanjutannya.
Alice kembali mengenyitkan keningnya.
Kemudian ada mobil lain yang tiba, Alice dan Danvey kompak melihat. Rio menurunkan kaca mobilnya, tersenyum ke Alice dari jauh.
HARVEY (CONT’D)
Customer kamu ya?
ALICE
Dia Rio, anak temennya Mama, kita dikenalin, belum lama kok.
Tapi karena kebetulan dia lagi di Jakarta, jadi sering jalan bareng.
Harvey terlihat sedikit cemburu.
HARVEY
Kamu jangan gampang percaya dong sama orang yang baru kenal.
ALICE
Iya makanya harus kenalan kan? Sering sering ketemu, sering ngobrol, biar kenal. Lagian dia satu almamater sama Mas Danvey, mungkin aja dia kenal.
Harvey kembali menoleh ke Rio yang masih menunggu Alice.
ALICE (CONT’D)
Harvey, I got to go, kamu kalo ada yang mau dibilang, send message aja, pasti aku bales.
Pergi dulu ya.
Harvey hanya merengut melihat Alice pergi.
Alice masuk ke mobil Rio
RIO
Siapa Al?
ALICE
Customer.
Jawab Alice sambil menggunakan seatbelt.
RIO
Customernya temen kamu ya? Ini beneran nggak papa langsung pergi? Kalo belum selesai, aku bisa nunggu lho.
ALICE
Udah kok. Langsung jalan aja.
RIO
Okay then.
Rio kemudian menginjak gas mobilnya perlahan, dan sempat menekan klakson, mengangguk ke arah Harvey dan tersenyum ramah.
CUT TO: