Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – PAGI HARI
Karyawan OutFIT-U hendak memulai pekerjaannya di pagi hari. Sudah duduk di kursi dan di depan PCnya masing-masing yang berdekatan dan bersebelahan. Jimin ada di sekitar mereka sedang bersih-bersih, mengelap meja dan rak. Lalu mulailah perbincangan candaan 3 karyawan sebelum menghadapi kerjaan.
GINA
Duh Guys, seminggu lagi ultahnya cowo gue nih, malah gue belum dapetin barang yang mau dijadiin Kado.
RENI
Emangnya lho nyari barang apaan?
GINA
Starwars T-shirt
Reni mengeryitkan keningnya bingung.
RENI
Starwars tuh model baju ya? Nggak pernah denger deh gue
SHASHA
Masa Lo nggak tau Starwars sih?
Jimin lalu ikut menimpali.
JIMIN
Iya masa nggak tau Starwars
RENI (KE JIMIN)
Apa emangnya Starwars?
JIMIN
Itu lhooo.... perang bintang, star-wars, perang bintang.
Gina dan Shasha kini saling lirik.
RENI
Ohh, semacam liga dangdut gitu ya? Perang bintang kan?
JIMIN
Iya deh kayaknya, yang tayang di Indosyair itu kan?
RENI
Iyaaaaa hahaha
JIMIN
yang tiap liriknya berima, berirama dengan sedikit drama itu kan?
RENI
Iyaaaaa hahaha
JIMIN & RENI
Wahahahahahaha....
Gina dan Shasha bengong melihat tingkah Jimin & RENI.
CUT TO:
2. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA – PAGI MENJELANG SIANG
Amora serius bekerja, berkutat dengan PCnya, lalu ia melinat kartu nama Rio yang terletak di mejanya di dekat wadah pulpennya. Ia kembali melihat nama bisnis Rio yang tertera di kartu, lalu langsung browsing untuk mencari tau.
Layar PC Amora menampilkan tampilan website Trendzone, Amora meng-klik fitur-fitur yang ingin dia liat, kemudian ia menelpon Derris.
AMORA
Ris, Lo tau Trendzone nggak?
INTERCUT TO:
3. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – MEJA KERJA DERRIS PAGI MENJELANG SIANG
Sambil Derris menatap layar PCnya menjawab pertanyaan Amora.
DERRIS
Hah? Hmm.. iya tau.
AMORA
Ohh ya? Gue nggak nyangka Lo tau Ris,
DERRIS
Iya gue pernah kejebak Friend Zone sih.
Amora keheranan.
AMORA
Apaan sih Lo, nggak nyambung. Sini deh Lo, sekarang ya.
CUT TO:
4. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA - PAGI MENJELANG SIANG
Derris dan Mora melihat ke layar PC Amora, melihat-lihat laman website Trendzone.
DERRIS
Canggih juga ya fitur Try on—nya, bisa langsung keliatan gitu kira-kira penampakannya kayak apa. Programmernya sekolah di mana nih?
Canda Derris.
AMORA
Trendzone ini masih baru sih. Ownernya, itu temen gue waktu kuliah di SG. Dan, gue kayaknya udah menemukan solusi untuk OutFIT-MEN.
Kita bisa collabs sama Trendzone Ris!
DERRIS
Tunggu, tunggu, maksudnya collabs gimana nih? jelas-jelas OutFIT-U lebih terkenal Ra, kita diuntungkan dari segi mananya ya?
AMORA
Aduh, Lo masa nggak mikir kalo Trendzone ini bakal populer sih Ris? Fitur yang tadi tuh belum ada yang pake lho, e-commerce mana coba yang udah punya fitur itu?
DERRIS
Emang, collabsnya kayak gimana supaya kita bisa pake fitur itu juga?
Jimin mengetuk pintu ruangan Amora lalu membukanya. Amora dan Derris kompak melihat ke arah pintu sebentar.
JIMIN
Permisi Bu, misi Mas, coffee break time...
Jimin lalu berjalan mendekat, meletakkan secangkir kopi untuk Derris dan secangir Teh untuk Amora.
AMORA
Ya pokoknya ntar kita pikirin sama-sama deh gimana caranya supaya bisa.
Derris mengangguk setuju.
DERRIS
Yaudah, kita pikirin sekarang aja gimana kira-kira bentuk collabsnya.
DERRIS (CONT’D)
Eh, Min, ini dong, tolong beliin makan siang ya.
JIMIN
Ohh, boleh Mas, mau makan apa Mas?
DERRIS
Hmm... Gue.. gue ikut Mora aja deh. Ra, kamu mau makan siang apa? Salad mau nggak?
AMORA
Boleh deh, yang di Salad Top kan?
DERRIS (KE AMORA)
Iya,
DERRIS (KE JIMIN)
Lo sekarang pergi ke Salad Top, biasanya udah mau jam makan siang, di sana rame, jadi mending ngantri dari sekarang. pesenin Caesar salad buat gue,sama....
Derris melihat ke Amora
AMORA
Gue mau Mediterranean chicken salad aja deh
DERRIS (KE JIMIN)
Oke, Mediterranean chicken salad buat Bu Amora.
DERRIS (CONT’D)
Eh, mau pake pasta nggak Ra?
AMORA
Hmm, boleh deh, pasta yang kayak kemaren itu Ris, yang organik,
DERRIS
Ohh.. Pasta Gigli.
AMORA
Yup!
DERRIS (KE JIMIN)
Tambahannya Pasta Gigli ya buat Bu Amora
Jimin tampak sedikit bingung. Derris lalu memberikan beberapa lembar uang seratus ribu.
DERRIS
Nih, buruan ya.
JIMIN
Baik Mas.
Jimin pergi meninggalkan ruangan.
DERRIS
Ra, tapi sebelum kita mikirin kemungkinan bentuk Collabsnya, ini Lo yakin nih temen Lo mau Collabs sama kita?
CUT TO:
5. INT. SEBUAH CAFE – SIANG HARI
Rio sedang berada di sebuah Cafe.
RIO
Sorry banget kayaknya nggak bisa Ra.
INTERCUT TO:
6. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA – SIANG HARI
Amora yang masih terhubung dengan Rio, menatap ke Derris yang juga menatapnya.
AMORA
Ohh gitu ya.
RIO
Iya, soalnya Gue udah ada janji nih. jadi kalau buat ketemu hari ini nggak bisa. Besok atau lusa gimana?
AMORA
Boleh deh Ri, thank you banget ya. Lo infoin gue aja, anytime, besok atau lusa, okay?
RIO
Okay, Bye.
AMORA
See ya
CUT TO:
7. INT. SEBUAH CAFE – SIANG HARI
Rio menutup telponnya, lalu melihat ke arah pintu saat ada seorang perempuan tiba di cafe itu.
Dia Alice, ia melihat-lihat lalu menemukan Rio yang sudah menunggunya, Alice pun tersenyum dari jauh dan berjalan pelan menghampiri Rio
ALICE
Halo, Mas Rio kan?
Rio tersenyum lalu mengangguk.
RIO
Iya,
Rio bangkit dari duduknya, mengulurkan tangan untuk bersalaman.
ALICE
Halo Mas, aku Alice.
Alice tersenyum dan menjabat tangan Rio.
ALICE (CONT’D)
Tapi nggak pake “in Wonderland” ya Mas.
Alice bercanda, Rio tertawa. Lalu mempersilahkan Alice duduk.
RIO
Emangnya nama lengkapnya apa?
ALICE
Alicia Kina Wijaya Mas.
Rio mengangguk-angguk.
RIO
By the way, kamu ke sini jadi naik ojek kan?
ALICE
Nggak ojek juga sih Mas, soalnya agak jauh, jadi naik taxi online. Hehe
RIO
Ohh iya, maksudnya itu. Soalnya kan biar bisa nganterin pulang hehe.
Alice tersenyum.
RIO (CONT'D)
Mau ketemu Ibu kamu, udah lama banget nggak berkunjung. Ohh iya, kata mamaku kamu punya bisnis toko bunga gitu ya? Boleh mampir ke toko kamu juga nggak?
ALICE
Boleh sih Mas, tapi ini kita boleh pesen makan dulu nggak? Laper nih, udah siang hehe
RIO
Ehh iya, yaampun, maaf ya, sampe kelupaan duh, sorry sorry
Rio jadi salting.
ALICE
Iya nggak papa Mas.
Alice lalu memanggil waiters.
ALICE (CONT’D)
Mas Rio mau pesen apa?
CUT TO:
8. INT. KANTOR THE OutFIT-U – RUANG KERJA AMORA – SIANG HARI
Jimin masuk ke ruangan Amora.
JIMIN
Pesanannya datang...
Amora dan Derris menoleh sebentar, Jimin melangkah mengantar makanan. Memberikan sesuai pesanan, dengan tambahan pasta gigi.
JIMIN (CONT’D)
Ini sesar salad pesanan Mas Derris, ini mediteran ciken salad buat Bu Amora, sama ini tambahannya Bu, pasta gigi kan?
Amora keheranan, lalu melihat Derris. Derris menghembuskan napas lelah.
JIMIN (CONT’D)
Siapa tau abis makan mau langsung sikat gigi gitu Mas.
Amora menahan tawa, Derris menatap Jimin kesal. Jimin menyadari kesalahannya
JIMIN
Duh, salah lagi ya?
CUT TO:
9. INT. RUMAH ORANG TUA DANVEY – MEJA MAKAN DEKAT DAPUR – SORE MENJELANG PETANG
Harvey duduk di meja makan, ngobrol dengan ibunya yang sedang membuat jus.
BU LANY
Kamu mau tambah gula nggak?
HARVEY
Nggak usah deh Mi, kayak jus mami aja, no added sugar.
Ibunya menyiapkan jus, Harvey memeriksa handphonenya berulang kali. Terlihat gelisah, beberapa hari ini Alice benar-benar hilang dari hidupnya. Lalu ibunya menghampiri Harvey, ikut duduk di meja makan, dan menyuguhkan segelas cold pressed juice.
HARVEY
Makasih Mi,
Harvey langung meminumnya.
BU LANY
Kamu tuh sebenernya mampir mau ketemu siapa? Hari ini Grey nggak ke sini, jadi Danvey juga nggak mampir ke sini.
HARVEY
Ya mau ketemu Mami lah.
BU LANY
Wah, tumben. Ada masalah apa kamu?
Tanya ibu Harvey lembut.
BEAT
Ragu-ragu, Harvey akhirnya membuka ceritanya.
HARVEY
Mi, sebenarnya Harvey sama Alice udah nggak sama-sama lagi Mi.
BU LANY
Kenapa?
HARVEY
Ya, udah beda prinsip Mi, tiba-tiba aja Alice maunya nikah, dan Ibunya juga nggak pernah setuju kalo Alice nggak nikah Mi.
BU LANY
Yaiyalah, susah. Mungkin nggak ada tuh ibu-ibu Asia yang setuju dengan prinsip itu.
HARVEY
Buktinya Mami oke-oke aja, nggak ngelarang dan ngatur-ngatur Harvey.
BU LANY
Bukan berarti mami setuju.
Ibunya lalu kembali meminum Jus yang tadi dibuatnya. Harvey terlihat bingung.
BU LANY (CONT’D)
Mami juga nggak setuju Har, Mami dan Papa hanya menghormati prinsip dan pilihan hidup kalian, dari dulu begitu cara Mami dan Papa mendidik kalian. Kalian juga sudah dewasa, bahagianya kalian, ya kalian sendiri yang tentukan.
BU LANY (CONT’D)
Kamu juga harus bisa gitu Har, hormati keputusan Alice, mungkin saja dengan begini, dia lebih bahagia kan?
Harvey tertegun. Jawaban ibunya membuat dia berpikir.
BU LANY (CONT’D)
Eh, kamu pulangnya nanti aja ya Har, dinner di sini dulu ya.
HARVEY
Iya Mi.
Ibunya tersenyum.
HARVEY (CONT’D)
Makasi ya Mi.
Ibunya mengangguk, lalu bangkit dari duduknya, lalu menepuk bahu Harvey, 2 -3 kali tepuk.
CUT TO:
10. INT. KANTOR THE OutFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – SIANG HARI
Ruangan kerja menampilkan aktivitas sibuk para pegawai dengan kerjaannya, Jimin juga sedang bersih-bersih di ruang pegawai, di dekat meja Reni, Gina & Shasha. Terlihat Anggita yang melintas, berjalan ke ruangan Amora. Reni dan Gina melihatnya, lalu obrolan pun dimulai
RENI
Guys, kalian udah denger belum isu-isu Mbak Anggita mau married belum guys?
Shasha hanya menoleh ke Reni.
GINA
Ya dengerlah,
tapi, tapi,
Setelah nikah, belum kedengeran sih isunya dia tetap kerja atau resign dari sini.
SHASHA
Ya kenapa harus resign sih?
GINA
Ya, coba Lo inget-inget deh, di kantor ini, kalo ada pegawai perempuan yang menikah, pasti resign. Kayak menikah tuh “pekerjaan” baru gitu. padahal kan meskipun kita sudah berumah tangga, punya anak, harusnya tetap bisa berkarir kan?
RENI
Iya bener. Wanita zaman sekarang kan keren-keren, tetap bisa kerja meski udah berkeluarga,
Shasha dan Gina mengangguk-angguk setuju.
RENI (CONT’D)
Wanita-wanita sekarang tuh pada multitalenan.
Shasha dan Gina kini mengernyitkan dahi.
SHASHA
Ren, multitalenta nggak sih maksudnya?
Reni melihat ke Shasha, kini ia mengernyitkan dahi juga, masih yakin kalo dia nggak salah ngomong.
Jimin yang mendengar percakapan mereka kini ikut nimbrung.
JIMIN (KE RENI)
Eh, kok pada salah sih, kalo buat yang kamu maksud tadi, bukan itu sebutan yang tepat.
RENI (KE JIMIN)
Apa dong yang bener?
Shaha dan Gina memerhatikan mereka berdua.
JIMIN
Yang bener tuh multitaskscreen
Shasha dan Gina melongo.
RENI
Nah, iya itu bener. Itu maksud gue haha
Reni mendekat ke Shasha lalu berbisik pelan
GINA (KE SHASHA)
Multitasking gak sih yang bener?
Shasha hanya menoleh, memberikan gelengan kepala yang menyiratkan ia tak ingin menuruskan kekonyolan ini.
11. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – SIANG HARI
Danvey datang ke kantor Amora, beberapa orang melihat Danvey saat hendak berjalan ke ruangan Amora, Derris juga melihatnya. Kemudian Danvey berhenti di depan meja Tamara.
DANVEY
Bu Amora, ada?
Tamara cepat-cepat berdiri dari duduknya.
TAMARA
Ada pak,
Belum sempat Tamara melanjutkan omongannya Danvey langsung berlalu dari mejanya.
DANVEY
Okay
Tamara hendak mengejar langkah Danvey, lalu saat Tamara menoleh ke Derris, Derris mengangguk, mengisyaratkan ke Tamara untuk membiarkan Danvey.
12. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA AMORA – SIANG HARI
Amora sedang berbicara dengan Anggita. Di meja sofa di ruangan Amora, beberapa lego berserakan, dan ada Grey yang sedang asyik bermain sendiri.
ANGGITA
Tapi, saya sama anak-anak, nggak mesti langsung ngajuin strategi atau merketing campaignnya kan Mbak? Soalnya tentang rencana collabs ini kan memang belum diomongin di meja meeting.
Amora langsung hendak menjawab, namun pintu yang dibuka Danvey mengalihkan perhatiannya.
BEAT
Danvey yang melihat Amora dan Anggita, langsung sadar bahwa dirinya mungkin mengganggu.
DANVEY
Ohh, sorry.. Saya kira tadi..
GREY
Papiii
Grey berlari ke Danvey lalu langsung menarik tangan Danvey untuk membantunya merakit lego barunya.
GREY
Let’s help me with the lego
Danvey pasrah mengikuti langkah Grey.
Amora yang melihatnya hanya menghembuskan napas sebal.
AMORA
Kamu cukup pelajari aja dulu konsep yang tadi saya jelasin, terus diskusi ke anak-anak kalo misal konsep collabsnya seperti itu, kira-kira strategi marketing kita bakal gimana, nggak perlu mendetail, ide-ide kasar aja.
Danvey sesekali melirik ke Amora saat Amora berbicara ke Anggita.
ANGGITA
Ohh, oke, baik Mbak.
Anggita bangkit dari duduknya, siap-siap keluar ruangan.
AMORA
Thank you ya Git
ANGGITA
Sama-sama Mbak, permisi ya Mbak.
Jawab Anggita sambil menutup pintu.
Amora lalu menatap Danvey dari jauh. Danvey mengerti tatapan Amora yang seolah-olah bertanya dengan sinis “ngapain lo ke sini?
DANVEY (KE GREY)
Grey, Papi ngomong sama Mami dulu ya, you wait for a second okay?
GREY
Okay
Jawab Grey tanpa memalingkan pandangan matanya dari mainannya.
Danvey berjalan menghampiri Amora yang berdiri di depan pintu.
AMORA
Lain kali ketuk pintunya yang kenceng ya biar aku denger.
Ucap amora menyindir Danvey.
DANVEY
Sorry Ra, tadi memang saya nggak ketuk pintu dulu.
Amora tetap memasang wajah sebal.
BEAT
DANVEY
Kamu dan Grey udah makan siang belum?
AMORA
Cut the bullshit Danvey, kamu ada perlu apa? Nggak usah basa-basi.
DANVEY (CONT’D)
Okay, besok saya harus pergi ke Bali, bakal semingguan lah di sana, Nice to Meat You bakal buka cabang di Bali.
Wajah kesal Amora perlahan menghilang, tatap matanya sedikit memancarkan rasa senang mendengar kabar yang dikatakan Danvey.
DANVEY (CONT’D)
Kita dapat tempat strategis di Uluwatu, so I take the chance.
Amora mengangguk paham.
DANVEY (CONT’D)
Saya tau mulai besok sampai jumat, Grey harusnya sama saya. Dia mungkin bisa saya ajak ke Bali sekalian liburan, tapi kayaknya dia bakal lebih milih sekolah, So, kalau kamu mau, Grey bisa saya tinggalin sama kamu, atau kalo enggak ya saya titipin ke Mama dan Papa.
Amora mengernyitkan keningnya.
AMORA
Kok kamu nanyanya gitu sih Dan? Kamu tanya aku mau atau enggak ngurusin anakku sendiri?
DANVEY
Maksud saya bukan gitu Ra.
AMORA
Ya tapi kamu ngomongnya gitu.
BEAT
Amora berbalik berjalan mendekati mejanya, mengambil beberapa barang dan tasnya.
AMORA (CONT’D)
Kamu langsung tanyain ke anaknya aja deh, dia mau sama siapa.
Aku tunggu di luar, jangan lama-lama, aku udah janji mau ajak dia jalan-jalan dan main di Happy Kids.
CUT TO:
13. INT. KANTOR THE OUTFIT-U – RUANG KERJA PEGAWAI – SIANG HARI
Setelah keluar dari ruangan, Amora melihat Derris sedang berdiri di depan meja Tamara, lalu Amora pun berjalan ke sana.
AMORA
Ris, besok gue bakal ketemu Rio, Lo ikut ya, kan mau ngomongin niat kita ngajak collabs
DERRIS
Ra, besok kan Senin, gue harus weekly meeting. Lagian menurut gue mending Lo sendiri dulu aja deh, jangan langsung dibawa bisnis gitu. Lo sama dia ya kayak ngobrolin yang lain dulu, terus seolah-olah Lo punya ide terus basa-basi buat ngajak dia kerja sama, tapi basa-basinya harus terdengar serius dan menarik.
AMORA
Bener nih, gue bagusnya sendiri aja?
Derris mengangguk, lalu dari jauh ia melihat Danvey keluar dari ruangan Amora, yang sedang berjalan hendak menghampiri mereka. Derris berujar pelan ke Amora.
DERRIS
Ehem, Danvey tuh.
Amora menoleh.
AMORA
Udah? Grey mana?
Danvey mengangguk.
DANVEY
Lagi beresin legonya. Seperti yang saya bilang, dia lebih milih sekolah, dan maunya sama kamu.
AMORA
Of course, I’m the mother. Dulu di persidangan kalo Grey yang disuruh milih juga dia bakal milih aku, sayangnya nggak gitu ya cara mendapatkan hak asuh.
Danvey tersenyum kecut. Derris dan Tamara liat-liatan. Awkward moment.
Grey lalu datang berlari-lari kecil lalu memeluk kaki ibunya.
GREY (KE AMORA)
Let’s go Mommy.
AMORA (KE GREY)
Hey, thank you ya, udah beresin mainnya sendiri, I’m so happy at you.
Amora mengelus-elus kepala Grey dengan lembut.
AMORA(KE GREY-CONT’D)
Yuk, kita pergi sekarang yuk.
Grey mengangguk. Amora menggandeng tangan Grey. Grey mengajak Danvey untuk ikut.
GREY
Yuk Pi,
Amora bengong menatap Danvey, Derris mengeryitkan dahi.
DANVEY
Ohh, tadi di dalem dia bilang kalo dia mau Saya ikut juga.
Amora masih menatapnya heran.
DANVEY (CONT’D)
But, if you mind, it’s okay, saya pulang aja.
Amora membuang pandangan ke sudut lain.
AMORA
Terserah deh.
DANVEY
Kalo jawabannya terserah ya saya mau ikut.
Yuk Grey, kita naik mobil Papi aja yuk.
Ujar Danvey sambil melirik Amora kemudian berjalan lebih dulu, Grey tersenyum girang lalu mengikuti langkah Danvey.
Melihat itu, Amora menghembuskan napas pasrah, lalu menoleh ke Derris dan Tamara.
DERRIS
Good luck ya, awas CLBK
Ledek Derris pelan. Tamara ikut tersenyum jahil ke Amora.
Amora menatap mereka masih dengan muka sebalnya.
AMORA
Kalian berdua tuh. Awas CinLok
Senyum jahil Tamara langsung menghilang, Derris salting. Amora kemudian berlalu.
CUT TO:
14. INT. PUSAT PERBELANJAAN (MALL) – HAPPY KIDS (PUSAT BERMAIN ANAK) – SIANG HARI
Grey terlihat senang bermain dengan beberapa anak yang sebaya dengannya. Amora dan Danvey duduk tak jauh dari arena bermain, mengawasi Grey.
DANVEY
Kemaren Grey minta dibeliin gitar
Amora menoleh ke Danvey yang duduk di sampingnya.
AMORA
Udah kamu beliin atau belum?
Danvey mengangguk.
DANVEY
Saya ajak langsung ke tokonya, terus dia malah milih Ukulele, katanya itu gitar kecil, cocok buat dia.
Amora tersenyum samar sambil melihat ke arah Grey.
DANVEY
Kalau nanti dia suka, dan ternyata cita-citanya ada kaitannya dengan musik, kamu nggak papa kan?
AMORA
Tentang cita-cita anak, kayaknya kita udah pernah omongin
DANVEY
Yeah I know. Siapa tau kamu berubah pikiran, atau masih sepakat dengan prinsip kita dulu tentang gimana kita mendidik dia?
AMORA
Untuk hal itu aku nggak berubah pikiran. Urusan memilih cita-cita dan mimpi, aku nggak akan membatasi, cukup membimbing dan mendukung aja.
Amora meloleh lagi ke Danvey.
AMORA
Kamu gimana? masih sepakat?
Danvey menoleh ke Amora, menatap matanya sebentar.
DANVEY
Saya masih...
BEAT
Amora baliknya menatapnya
DANVEY (CONT’D)
...Sepakat dengan kamu.
Amora terlihat gugup lalu kembali melihat ke arah Grey bermain.
CUT TO:
15. INT. PUSAT PERBELANJAAN (MALL) – DI DEPAN OUTLET-OUTLET BAJU – SORE HARI
Amora, Danvey dan Grey berjalan pelan sambil melihat-lihat outlet toko yang mereka lewati. Lalu Grey ingin makan es krim.
GREY
Mommy, I think I would like to have some Ice cream.
AMORA
You do? Okay.. your favorite Ice Cream is downstair, let’s go Grey
Grey tersenyum girang, Danvey tersenyum kemudian ia melihat beberapa dasi dipajang di outlet yang mereka lewati.
DANVEY
Hmm, Ra, kayaknya saya mau beli dasi deh buat dipake pas acara Grand Opening nanti.
Danvey perlahan berbelok ke dalam toko yang dilihatnya, Amora menggandeng tangan Grey untuk mengikuti langkah Danvey.
AMORA
Kita temenin Papi beli dasi dulu ya Grey.
Grey mengangguk.
16. INT. PUSAT PERBELANJAAN (MALL) – DI TOKO MEN’S ATTIRE – SORE HARI
Danvey melihat-lihat beberapa Dasi, Amora mengawasi Grey yang ikut-ikutan ingin memilih Dasi untuk papinya.
AMORA
Kalo yang ini warna apa Grey?
Amora menunjuk dasi yang terpajang, di dekat Grey berdiri.
GREY
Its... Almost purple I guess, but it looks like pink. Maybe Dark Pink.
Amora hanya tersenyum mendengar Analisa Grey. Kemudian Danvey bertanya sesuatu.
DANVEY (KE AMORA)
Menurut kamu ini oke nggak?
Amora menoleh, memerhatikan Dasi yang ditunjukkan Danvey.
AMORA
Hmm... bukan seleranya aku sih.
DANVEY
Motifnya nggak cocok banget ya di saya?
AMORA
Ya, aku sih kurang suka aja. Tapi kalau kamu suka ya nggak papa, siapa tau selera kamu yang ternyata udah berubah.
Danvey menggeleng.
DANVEY
Nggak juga sih. Saya hampir nggak pernah beli Dasi, dulu kan selalu kamu yang beliin.
Amora menyembunyikan ekspresi canggungnya saat mendengar kata-kata Danvey. Kemudian ia mengambil beberapa dasi yang menurutnya bagus, kemudian membanding-bandingkannya.
AMORA
Kamu nanti mau pake baju yang gimana? Mau yang rapi pake jas?
DANVEY
Iya rencananya sih gitu,
AMORA
Warna apa jasnya?
DANVEY
Jasnya warna khaki, dipasangin sama kemeja warnanya broken white gitu.
Amora mengangguk.
AMORA
Kalau ini gimana?
Amora memilih satu dasi, lalu memberikannya ke Danvey. Danvey menerima dasi itu, dan langsung ingin mencobanya.
DANVEY
Kayaknya oke nih.
Danvey berjalan ke arah cermin yang disediakan pihak toko, Amora mengikutinya lalu memandangi Danvey dari belakang.
Danvey terlihat kesusahan saat hendak mencoba dasi itu.
DANVEY
Menurut kamu gimana nih?
Danvey balik badan, menunjukkan dasi yang telah ia coba kenakan meski kurang rapi.
Amora langsung mendekat, spontan memposisikan tangannya ke belakang leher Danvey, lalu merapikan dasinya.
AMORA
Let me help.
Danvey berdiri kaku, mencoba menutupi rasa gugup yang melanda karena setelah bercerai, dia dan Amora tidak pernah berhadap-hadapan sedekat ini.
AMORA (CONT’D)
Okay, bagus nih. oke kok.
Danvey kembali menghadap cermin.
AMORA (KE GREY-CONT’D)
Ya kan Grey? isn’t it cool?
GREY
That’s cool
Danvey lalu menoleh, tersenyum ke Grey lalu tersenyum ke Amora. Sambil berkata pelan, nyaris tanpa suara.
DANVEY
Thank you
Amora tersenyum tipis lalu mengangguk.
CUT TO:
17. INT. PUSAT PERBELANJAAN (MALL) – DI ICE CREAM CAFE– SORE HARI
Amora, Grey dan Danvey menikmati ice cream favorit mereka.
AMORA
You wanna taste mine?
Grey Mengangguk. Amora menyuapkan sesendok Ice cream-nya untuk Grey.
DANVEY
Hey Grey, abis ini kamu mau ke mana lagi? Kita ke bookstore yuk, nanti Papi beliin Bedtime Story yang kamu mau, kamu bisa pilih sendiri.
Grey terlihat girang.
GREY
You should read it for me tonight, papi.
DANVEY
Malam ini kan Grey bareng Mami, jadi Mami yang bacain ceritanya ya.
GREY
Papi kan perginya besok.
Danvey melirik Amora, seakan-akan meminta jawaban bolehkah nanti dia mampir sebentar untuk membacakan dongeng sebelum tidur untuk Grey.
AMORA
It’s okay, malam ini Papi yang bacain ceritanya ya, tapi besok Mami.
GREY
Yeay!!!
Danvey tersenyum ke Amora, Amora juga begitu.
CUT TO:
18. INT. RUMAH AMORA – RUANG TENGAH/KELUARGA – MALAM HARI
Amora, Grey & Danvey tiba di rumah Amora. Amora masuk rumah lebih dulu, Grey & Danvey mengikutinya.
DANVEY (KE AMORA)
Ibuk mana Ra?
AMORA
Ibuk udah tiga hari ini nginep di rumah Mas Adrian.
Danvey mengangguk mengerti.
DANVEY
Ibuk sehat-sehat kan?
AMORA
Ohh iya, sehat kok.
GREY (KE DANVEY)
Let’s go to my room and read me a bedtime story.
DANVEY
Okay buddy.
Danvey melirik amora.
DANVEY (KE AMORA)
Saya temenin Grey dulu ya
Amora mengangguk dan tersenyum.
CUT TO:
19. INT. RUMAH AMORA – RUANG TIDUR AMORA – MALAM HARI
Amora masuk ke kamar, meletakkan tasnya di atas meja, melepas jam tangan dan meletakkannya di meja rias, lalu langsung bersih-bersih di kamar mandi.
Amora keluar kamar mandi, dan handphone berdering, telpon dari Tamara.
AMORA
Ya Halo?
TAMARA
Halo Mbak, selamat malam, maaf saya mengganggu, kemaren Mbak Mora bilang besok ada janji temu dengan Pak Rio, tapi besok Mbak juga ada jadwal weekly meeting sama masing-masing divisi. Mbak Mora janji ke Pak Rionya jam berapa ya Mbak? Supaya jadwal meeting pada jam yang sama bisa diundur atau dimajukan Mbak.
AMORA
Ohh itu, saya ketemu Rio di jam makan siang sih, jadi kamu susun jadwalnya boleh setelah jam makan siang ya Tam.
TAMARA
Okay Mbak, noted
AMORA
Thank you
CUT TO:
20. INT. RUMAH AMORA – DAPUR – MALAM HARI
Amora menyeduh teh Chamomile. Kemudian Danvey muncul.
DANVEY
Masih minum Chamomile Tea sebelum tidur?
AMORA
Iya nih, mungkin bisa mimpi buruk kalau enggak.
Jawab Amora becanda, Danvey tersenyum.
AMORA (CONT’D)
Kamu mau? Tapi ya cuma ada ini, aku nggak sedia Mint Tea.
DANVEY
Boleh deh.
Amora menuang teh ke gelas lain, lalu memberikannya ke Danvey.
Amora meneguk tehnya pelan-pelan, Danvey juga begitu.
AMORA
Kamu besok berangkat sama siapa?
DANVEY
Sama Rendy aja, HR Team udah berangkat duluan sebulan yang lalu, bersama beberapa staff kitchen buat nge-train pegawai baru di sana.
Danvey kembali meneguk tehnya.
DANVEY (CONT’D)
Sebenarnya sempat ragu sih mau buka cabang di Bali. Di sana restoran dengan konsep yang serupa juga udah ada. Tapi karena ketemu lokasi yang stategis, langsung nekat deh.
AMORA
Kamu emang gitu, untuk beberapa keputusan kamu pilih secara nekat, padahal mungkin belum tentu tepat.
Amora menatap Danvey, Danvey juga begitu, merasa bahwa Amora sedang menyindirnya saat menggugat cerai Amora dulu, keputusan yang belum tentu tepat.
Amora kembali meminum Tehnya, Danvey melirik cincin pernikahan Amora yang masih melingkar di jadi manis tangan kanannya.
AMORA (CONT’D)
Tapi ya nggak apa-apa, yang penting jangan lupa disertai tekad yang kuat. Aku yakin pasti lancar kok.
Danvey tersenyum tipis.
DANVEY
Thanks Ra, kamu kapan-kapan kalo lagi di Bali, jangan lupa mampir ya Ra.
Amora mengangguk lalu tersenyum.
AMORA
Pasti, Dan.
CUT TO: