Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
82. INT. TENGAH KOTA BANDUNG. MALAM.
Bella terdiam bersender pada salah satu sudut kursi batu, tak tahu harus kemana. Dia terdiam dengan pandangan kosong, dan untuk kesekian kalinya menundukkan pandangannya pada kedua tekuk kakinya. Setelah itu Dia melihat tempat Galang dan dirinya pertama kali curhat. Dia seakan melihat dirinya pada malam itu yang memandangi Galang. Lalu setelah itu menunduk kembali.
BELLA (V.0)
Semua hanya omong kosong.. Gada yang bener-bener peduli sama Aku.. Dan, sepertinya hidup Aku udah ancur, Aku gak bisa sekolah disana lagi.
Bella menengadah cukup lama, setelah Dia menyadari beberapa orang yang sepertinya mendekat kearahnya.
ADAM
Eh…, lihat, siapa ini..
Bella kaget, tadinya Dia mau berdiri, namun hal itu akhirnya tak Dia lakukan.
ADAM
(Berjongkok disamping Bella)
Wah…
BELLA
Kamu mau apa?
Adam cukup terkejut melihat reaksi bella yang biasa-biasa saja.
ADAM
Bukannya, harusnya… kamu lari?
Tantang Adam.
BELLA
Engga…. Aku gakan lari..Kamu… hanya perlu Aku ikut kan?
Adam menoleh dengan pandangan aneh pada Dito, jawaban Bella diluar dugaannya. Dito tak percaya. Melihat itu Bella berdiri dari tempatnya.
BELLA
Aku… pengen ngilangin penat. Siapa tahu kalian bisa bantu Aku?
Dito dan Adam saling bertatapan.
CUT TO:
83. EXT. TENGAH KOTA BANDUNG. SISI JALAN DISKOTIK. MALAM
Adam merangkul Bella. Tadinya Bella risih, namun Dia akhirnya membiarkan Adam. Adam melihat kedua temannya tanpa sepengetahuan Bella, memberi isyarat bahwa mereka punya rencana untuk Bella.
CUT TO:
84.EXT. JALAN BRAGA. PINGGIR JALAN. MALAM.
Galang dengan motor merahnya sengaja mengamati didepan diskotik dekat minimarket, berjaga-jaga sewaktu-waktu Bella muncul. Galang berkali-kali menelpon Bella, namun Bella tak mengangkatnya.
CUT TO :
85. EXT. JALAN BRAGA. PINGGIR JALAN. SAMPING DISKOTIK. MALAM.
Adam dan Dito menyadari sosok Galang saat mulai mendekati diskotik. Adam langsung menyudutkan Bella.
BELLA
Aph!-
Bruk! Bella tersudut ketembok.
ADAM
(Dengan mata dingin yang penuh kemarahan)
Kamu sengaja mancing anak itu kesini?! Kalian.. Tadinya sekongkol, kan?!
BELLA (V.0)
Ma, mana mungkin?
CUT TO:
86.INT. PARKIRAN DISKOTIK. MALAM.
Galang dari yang hanya belasan langkah dari Bella mendengar suara teriakan Bella tadi cukup keras. Dia mencari arah datangnya suara.
CUT TO:
87.INT. PARKIRAN DISKOTIK. MALAM.
Bella menoleh pada sisi jalan dimana Galang berada, dan terperangah.
DITO
(Menarik Bella kembali menghadapnya)
Dari awal Gue gak percaya ma ni cewek..
Wajah dingin Adam dan Dito membuat Bella tegang.
BELLA
Ka-kalian mau apa?
ADAM
(Menutup mulut Bella)
Diem lo!
BELLA
Mmmmmpphh!
Dito mengawasi Galang.
DITO
(Suara kecil)
Shit! Dia kesini!
ADAM
Kita bawa ni cewek ke pintu belakang!
Dito berbalik mengiyakan.
CUT TO:
88. EXT. JALAN BRAGA. PINGGIR JALAN. SAMPING DISKOTIK. MALAM.
Galang mencurigai sebuah tembok tepatnya suara Bella muncul tadi, namun ketika sampai tak ada Bella. Hanya sebuah pintu belakang saja yang sedikit terbuka.
BELLA
Mmmh! Kalian mau bawa-! Tol! Aaampph!
Samar-samar dari dalam pintu masuk besi itu, Galang mendengar suara Bella. Tanpa pikir panjang Galang mengikutinya.
CUT TO:
89. DISKOTIK. RUANG BELAKANG. MALAM.
Ruangan cukup gelap untuk Galang yang mencari kesana kemari, berkeliling banyak pintu terkunci, begitu Dia berbalik. Buak! Seseorang memukulnya hingga jatuh.
CUT TO:
90. INT. RUMAH BELLA. RUANG TAMU. MALAM.
Ayah Bella sedang merenung diruang tamu yang redup. Pikirannya kembali melayang pada pembicaraan bersama Papanya Bella tadi.
CUT TO FLASH BACK :
91. INT. RUMAH BELLA. RUANG TAMU. SIANG.
Bu Lisna terduduk melihat Papa Bella.
BU LISNA
Ada bagian daripada diri anak-anak yang ingin dimengerti, dan tugas kita untuk mengerti dan memberi mereka ruang pada mereka... untuk bisa memberikan apa yang terbaik. Diluar perkiraan kita, anak-anak itu pasti bisa melakukan yang terbaik untuk masadepan mereka sendiri.
PAK ANDRY
Kenapa Ibu berkata seperti itu?
BU LISNA
Saya, ingin Galang tumbuh menjadi orang normal dengan menjauhkannya dari Ayahnya.Saking harus sempurnanya Galang… Papanya Galang meninggalkan bekas trauma pada Galang.
Pak Andry enggan menatap Bu Lisna. Dia tahu, suami Bu Lisna itu tak jauh berbeda dari dirinya.
BU LISNA
Saya tidak ingin mengajari anda, Tapi jadilah orangtua yang bijak, untuk satu-satunya anak perempuan anda. Seorang anak… hanya menginginkan kasih sayang orang tuanya.
PAK ANDRY
Jadi, apa yang harus Saya lakukan?
BU LISNA
Bapak yang paling tahu.. apa yang harus bapak lakukan saat ini. Saya yakin, dibalik keinginan melihat anak dalam kacamata sempurna, Anda hanyalah seorang Ayah yang menginginkan hal terbaik untuk anak anda..
CUT BACK TO:
92. INT. RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. MALAM.
Pak Andry mengambil jasnya yang ada disamping sofa, dan beranjak pergi untuk mencari Bella.
CUT TO:
93. INT. DISKOTIK. GUDANG KECIL. MALAM.
Galang terbangun pelan-pelan namun kesakitan dengan kepala belakangnya. Dia sadar ada di ruangan sempit. Klaustropobianya kambuh berikut Keringat dingin yang membasahi dahinya. Napasnya pun tidak bisa Dia atur normal.
GALANG (V.O)
Bella.. Aku harus cari dia.
Pelan-pelan Dia bangkit. Galang mencoba membuka gagangnya. Namun tak berhasil. Terakhir Dia menendangnya, Brak!
Galang akhirnya bisa keluar. Berlari keluar dan mengarah pada belokan satu-satunya, Galang terhadang. Didepannya telah siap Dito, Adam, dan satu teman lainnya yang waktu itu dipukul Galang. Bella dipegang Dito, dan mulutnya di tempel lakban.
GALANG
Bella?
Galang memandangi Bella.
ADAM
(tertawa mengejek)
Hehe, ketemu lagi bung!
Diikuti senyum sinis dari dua temannya yang berada didepan.
GALANG
Gak Jantan lo, tiga lawan satu cewek.
DITO
Tanya aja ma ni cewek, memangnya kita maksa dia?
Bella tak berani menatap Galang. Sebaliknya, Galang menatapnya penuh arti. Dia juga merasa bersalah pada Bella.
GALANG
Bella, Apa yang Kamu denger di kafe itu salah paham. Aku gak niat balikan sama Maya.
Bella akhirnya menoleh dengan mata yang sudah berkaca-kaca, membuat Adam, Dito, dan Arsil saling perpandang tak suka.
GALANG (CONT’D)
Semua hal bisa diperbaiki.., Kalau Aku bisa berjuang untuk berubah, Kamu juga pasti bisa… Ayo kita pulang..
DITO
Banyak omong!
Adam memukul satu belakang lutut Galang.
SLOW MOTION: Galang ditendang lagi oleh Adam dari belakang. Brak! Badannya jatuh kelantai. Bella mengguman keras, tanda ingin melawan.
DITO
(Memperkuat pegangannya pada Bella)
Diam lo Cewe Rese!
GALANG
……Ugh..
Menjambak rambut depan Galang, hingga mereka saling bertatap tegang.
ADAM
Cowok songong kaya lo, pantes buat dihajar.. Lo pikir karena lo tampan lo bisa nyakitin Maya hah..?
GALANG
Kalian, kenal maya…?
Bella terkejut, begitu pun Galang.
ADAM
Bukan urusan Lo! Yang jelas, kalian pantes dapet pelajaran.
Duak! Wajah Galang dipukul lagi oleh Adam. Bella semakin tak bisa melihatnya, Dia hanya bisa berteriak dalam.
ARSIL
Gue mau ikutan balas dendam, atas pukulan trakhir ni cowok!
Bug! Kakinya memendang perut Galang. Bella hanya bisa menangis dengan napas memburu. Terdengar suara bunyi sepatu berlari sepertinya ada beberapa orang.
Duak! Pintu dibuka.
SECURITY
Berhenti! Ngapain kalian disini hah?!
Ketiga orang itu kaget, Dito melepas Bella. Adam berdiri, dan Arsil menatap Adam.
ARSIL
Siapa itu?!
Tanya Arsil pada Adam.
SECURITY 1
Awas kalian jangan kabur!
Tak sempat kabur, Dito dan Arsil tertangkap oleh Security.
PETUGAS DISKOTIK
ADAM
Sial!
Satu security lagi lalu menggengam lengan Adam, agar Adam tak bergerak.
SECURITY 2
Ah.. udah ikut aja, jelasin dikantor!
DITO
SHIT!
Security 2 dan 3 menangkap Dito dan Adam, dan terakhir security 1 menangkap Arsil yang hampir kabur. Namun Dia juga akhirnya ditangkap dan diseret beberapa security itu.
Galang yang kesakitan sempat melihat Bella, Bella dengan cepat menghampiri Galang.
GALANG
Galang, kamu baik-baik aja?
Galang pelan-pelan melihat Bella, dan terlihat lega. Namun saat Dia bergerak sedikit pinggangnya terasa sakit.
GALANG
Ugh!
BELLA
Galang!
Bella memegang lengan Galang.
GALANG
Ayo kita pulang..ehmhh!
Galang merasa
BELLA
Maaf, maafin Aku!
Bella sedikit histeris melihat Galang.
GALANG
Udah.. AKu Cuma, ugh!
Galang mulai terlihat menahan sakitnya, hingga tak mau mau menampakkan muka.
BELLA
Galang….!
CUT TO:
94. EXT/INT. MOBIL AYAH BELLA. MALAM
Pak Andry sedang mengemudi mobilnya. Dia mendapat telpon, Dia mengangkatnya, dan mendengarkan Penelpon berbicara, dan menutup mata dan rahang dagunya kaku mendengar info dari telpon.
Pak ANDRY
Terima kasih infonya, Saya akan segera kesana.
Pak Andry segera memacu mobilnya melaju kencang, dengan raut wajah khawatir.
CUT TO: