Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Arabella
Suka
Favorit
Bagikan
8. Pecah kembali #8

68. INT. KAMAR GALANG. MALAM.

Galang pulang masuk kamarnya. Dia belum mau menyalakan lampu, dan memilih menatap jendela kamar Bella yang telah gelap.

FADE OUT

CUT TO:

         

69. INT. SEKOLAH BELLA. KELAS BELLA. PAGI .

Galang menatap bangku Bella yang kosong. Bella tidak masuk sekolah.

CUT TO:

70. INT. SEKOLAH BELLA. KELAS MAYA. SIANG

Maya terlihat kesal dimeja bangkunya, sambil mengepal tangan. Sementara Teman lainnya sedang bercengkrama.

SFX : Bunyi bell istirahat berbunyi.

Hep! Meta menepuk pundak Maya. 

META

Napa melamun?

MAYA

Bete ma Galang…

META

Jadi semalam?

MAYA

Gagal total.. Kayanya Dia benar-benar udah sayang ma tuh tuh cewek.

META

What the-

Maya menghadap Meta

MAYA

……Met, Gue… butuh bantuan lo Met.

CUT TO:

                  

71. INT. SEKOLAH BELLA. RUANG GURU. SIANG

Meta sembunyi-sembunyi menyelinap masuk keruang guru, dan menyampaikan map coklat yang sudah terbuka dengan beberapa lembar foto. Segera setelah itu Dia pergi.

Bu Guru BK datang dari arah luar setelah melakukan bimbingan konseling. Dia mendapati map coklat yang memperlihatkan foto bella yang tertangkap memasuki pintu diskotik dengan pakaian serba hitam.

BU GURU

Ini….?

Bu Guru terkejut menatap lembaran foto itu.

CUT TO:

72. INT RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. SIANG.

Bella makan siang dengan Pak Andry, dengan mata bengkak. Dia hanya mengoyak-ngoyak nasinya, dan hal itu diperhatikan Papanya.              

PAK ANDRY

Nasi itu bukan untuk di koyak-koyak, tapi dimakan.

BELLA

(Tersadar dari lamunan)

I-Iya…

PAK ANDRY

Harusnya kamu perhatikan kesehatan kamu, kalau gampang sakit-sakit gini, gimana nanti kamu bisa bersaing sukses masadepan nanti?

Bella tak berani menatap Papanya, disaat seperti ini Dia merasa semakin sedih karena tak ada yang betul-betul memerdulikannya.

Pak ANDRY (CONT’D)

Kamu dengerin Papa enggak?

BELLA

Ya.. Pa..

Pak Andry hanya menghela napas melihat Bella yang lemas, Dia sudah beres makan siang.

Kriiing! Telpon rumah Bella berbunyi.

PAK ANDRY

Halo…. Iya selamat siang..

Papa terdiam seksama mendengar penjelasan seseorang di telpon.

PAK ANDRY

Maaf, tapi Saya sangat sib-

Bella memandang punggung Papanya, karena tiba-tiba terhenti dan mendengar dengan seksama yang menelponnya.

PAPA (CONT’D)

Baik, Saya segera kesana.

Papa menutup telpon, dan menatap puterinya dengan tatapan serius.

BELLA

Ada apa Pa…?

Pak Andry hanya menatap Bella tanpa berkata apapun. Bella tak berani bertanya lagi dan hanya menelan ludah.

CUT TO:

73. EXT. SEKOLAH BELLA. SELASAR RUANG GURU. SIANG.

Galang baru saja kembali dari kantin membeli minuman dingin, ketika melihat sosok Papa Bella memasuki ruang guru. Galang mengikutinya, namun karena Papanya Bella masuk pada ruang konseling maka Galang tak bisa mendengarkan. Sementara itu guru-guru saling berbisik melihat Papa Bella masuk keruang konseling.

                                            

CUT TO:

74. EXT. SELASAR SEKOLAH. SIANG. LATER.

INSERT TEXT: satu jam kemudian.

Semua murid berbisik melihat foto yang terpampang di dinding pengumuman, dan akhirnya membuat semua orang berkumpul. Foto Bella yang sedang berada di luar Bar, dalam berbagai waktu terpampang di mading. Galang yang berjalan memaksa lewat, Dia terkejut melihat foto-foto itu, dan segera berlari keluar sekolah, menuju parkiran membawa motornya pergi.

    CUT TO:

75. INT. RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. SIANG.

Bella mondar mandir dalam rumahnya, memegang tangan terbingung karena Papanya dipanggil kesekolah. Tadinya Dia hendak menelpon Galang, namun akhirnya tidak Dia lakukan. Beberapa saat kemudian mobil Papa Bella terdengar datang, tergesa-gesa. Bella menelan ludah karena gelisah.

CUT TO:

76. EXT. RUMAH BELLA. DEPAN RUMAH. SIANG.  

Papa Datang dengan wajah masam, berjalan masuk kerumah dengan cepat, dan membuka pintu. Dia melihat puterinya yang duduk diruang tengah.

BELLA

(Berdiri pelan)

Pah…

Sapa Bella mencoba senyum meskipun tegang.

PAPA

(Menatap sinis pelan- pelan)

Papa gak nyangka… Kamu permalukan papa seperti ini…

Bella berdiri mendekat pelan meskipun takut.

BELLA

(menelan ludah)

Pa… Kalau itu nilai Bella, bella janji bulan depan-

PAPA

Diaaaam!!

Bella terperanjat, Papanya terlihat lebih menakutkan dari biasanya.

    CUT TO:

77. INT. RUMAH GALANG. RUANG TENGAH. SIANG

Bu Lisna kaget mendengar suara teriakan seorang pria dari rumah sebelah ketika sedang menjahit.

    CUT TO:

78. INT. RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. SIANG.

PAK ANDRY

Ada yang tahu kamu suka keluar malam! Jadi selama ini kamu bukannya belajar malah keluyuran?!

Bella terkejut,mulutnya setengah mengaga.

BELLA (V.O)

Suka keluar malam..?

Ingatannya tertuju pada Galang yang memotonya, dan terakhir Dia membawa kameranya saat di Kafe itu bersama.       

PAK ANDRY (CONT’D)

Jadi selama ini Papa telpon malam, kamu lagi kemana?!

BELLA

Pah-

PAK ANDRY

Diam!

BELLA

(Terduduk bersujud memegang lutut Papa)

Papa, ampun Pa! Maafin Bella, Bella Khilaf…!

PAK ANDRY

Kamu mau Papa ngapain hah?! Bukannya berprestasi malah buat onar!

BELLA

Ampun paah….! Bella.. Bella gakan pergi malam lagi..! Ampun…!

Bella berdiri dengan tangan memohon.

PAK ANDRY

Kamu tahu muka Papa tadi ditaruh dimana hah ?!

CUT TO:

79. EXT. HALAMAN RUMAH BELLA. SIANG.

Galang sampai dengan motornya didepan rumah Bella, dan menerobos masuk karena pintu rumah Bella terbuka. Sementara itu, Bu Lisna baru saja keluar dari rumah untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Dia melihat motor Galang terparkir didepan halaman Bella.

BU LISNA

Galang..?

CUT TO:

80. INT. RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. SIANG.

Plak! Saat Galang masuk, Bella ditampar Papa dan terjatuh terduduk kelantai karpet, Galang terkejut.

GALANG

(Spontan)

Bella!

Pak Andry, dan Bella yang sedang memegang wajahnya spontan menatap datangnya suara.

PAK ANDRY

Siapa kamu?!

GALANG

Saya Galang Om! Tetangga sebelah.. Sepertinya Om harus mendengar dulu dari Bella semua penjelasannya.

PAK ANDRY

Ngapain kamu ikut campur?

GALANG

Saya…

Galang Menatap Bella, namun Bella yang malu mengalihkan pandangannya yang masih terisak dalam diam.

GALANG ( CONT’D)

Saya tahu tentang Bella..

PAK ANDRY

Kamu tahu tentang anak ini atau tidak, Dia sudah mencoreng nama saya! Pergi Kamu dari sini-

GALANG

Maaf! Maaf menyela om! Apa om tahu apa yang terjadi pada Bella selama ini? kebahagiaannya.. ketakutannya.. apa Om tahu selama ini Dia berjuang untuk membuat orangtuanya peduli padanya?!

Bella terisak dalam diam. Dia teramat malu, dan memilih mengambil tasnya dikamar, kemudian berlari pergi.

GALANG

Bella!!

Bella tak menghiraukan, karena Dia berlari dengan cepat. Galang mengejarnya. Pak Andry memilih terduduk karena kesal. Dia memijat keningnya.

PAK ANDRY

(Menghentak lengan kursi)

Siaaall!

Bu Lisna yang dari tadi mendengarkan dari depan, melihat Galang dan Bella dihalaman depan rumah Bella.

GALANG

(Meraih lengan Bella)

Dengar dulu!

BELLA

(Sedikit sesak)

Lepasin. Jangan pura-pura mengerti tentang Aku.. kita cuma teman.., gak lebih…

GALANG

Dengarin dulu Bella..

BELLA

(Mata berair)

Kamu... gak nepatin janji kamu...

GALANG

Itu..

Galang hanya bisa menelan ludah.

BELLA

Aku gak mau lihat kamu! Pergi..

Bella menghempas genggaman Galang, dan pergi dengan berlari. Galang tak kuasa mengejarnya. Sebuah taksi lewat didepan jalan sana, dan Bella langsung menghentikan taksi.

GALANG

Aku… Sayang kamu, Bella..

CUT TO:

81. INT. RUMAH BELLA. RUANG TENGAH. SIANG.

Pak Andry masih terdiam dengan raut kesal. Dia menatap tangannya yang lagi-lagi memukul anaknya, dan mengepalkan tangan karena menyesal. Tampak Bu Lisna datang dari pintu dan berhenti di hadapan Pak Andry.

BU LISNA

Anda Papanya Bella?

Pak Andry

Siapa Ibu?

BU LISNA

Saya Tetangga sebelah.. Mamanya Galang. Bisa kita bicara sebentar..?

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar