16. EXT. HALAMAN RUMAH AMIN — PAGI
Kita lihat Elin tengah duduk sambil meneguk teh. Dia terlihat kesal melihat Rizal yang sedang menyiram angger dengan santai.
ELIN
Anggrek itu gak akan pernah layu, karena ini musim hujan.
RIZAL
Hujan gak bisa diprediksi sekarang. Menyiram tanaman itu pagi hari. Karena air dibutuhkan untuk fotosintesis pada saat siang hari.
ELIN
Pernikahan kita juga dibutuhkan saat ini juga. Termasuk keputusannya!!
RIZAL
Pernikahan itu bukan fotosintesis. Pernikahan sekali tapi harus dipikirkan matang-matang, bagaimana menentukan jadwalnya. Fotosintesis berkali-kali dan jadwalnya sudah ada.
ELIN
Untuk menentukan jadwal itu, kita harus mementingkan pernikahan itu daripada sekedar fotosintesis tumbuhan.
RIZAL
Pernikahan itu menyangkut semua elemen, bukan cuman kita. Tetapi bagian dari diri kita, sistem kita!
ELIN
Kapan bagian-bagian dari kamu itu menentukan langkah kita? (Beat) sampai kapan aku nunggu?
RIZAL
Kamu yang sabar, aku lagi cari kakak aku itu.
INA (O.S.)
Tidak perlu dicari! Kamu tak perlu wali. Dia bukan ayah kamu.
Elin menyapa Ina.
ELIN
Hai kak!!
INA
(Ke Elin)
Kamu akan tetap nikah! Tanpa kaka ipar tertua.
ELIN
Kalau gitu, aku minta besok kita tentuin ya tanggalnya. (Ke Rizal)
INA
Kenapa harus besok? Kenapa gak sekarang aja!!
Rizal terkejut mendengar ucapan Ina. Ina mengajak Elin duduk. Mereka duduk, Rizal masih berdiri tercenung.
INA (CONT'D)
Kakak juga dulu kaka yang nentuin. Laki-laki emang lama. Tinggal kamu cari tanggal yang cocok untuk kalian berdua, dan perhitungan proses pra pernikahan dari sekarang. Dapat deh tanggalnya!! Ini menuntut kecermatan kita. Disini seorang calon isteri diuji.
Elin melihat ke arah Rizal.
ELIN
Sebulan lagi.. Hari minggu!!
Rizal terlihat pasrah.
INA
Nah gitu dong. Kadang laki-laki harus ditekan. Kamu tinggal bilang ke ayah ibumu.
ELIN
Kalau mereka... terserah aku! Ya.. Terserah aku! Makanya aku kembalikan ke Kalian.
CUT TO
17. INT. RUANG CASTING — PAGI
kita lihat Tom dan Ferdi mengantri. Tom mendapat nomor tiket.
TOM
Lo ikut aja Fer!!
FERDI
Karena gue gak ada teman obrolan ya, gue gak mau nunggu!!
Ferdi mengambil nomor undian.
CUT TO
18. INT. RUMAH AMIN, RUANG MAKAN — SIANG
Kita lihat Rizal, Ina, Mira dan suami dan anak mereka sedang makan. Anak mereka berdua bermain balon disekitar.
FERDI
Kaka tuh, kalian kayak yang mau nikah aja.
MIRA
Ini semua bentuk dukungan kamu. Kami semua mendukungmu Zal!!
INA
Iya, jangan hiraukan kakakmu!! Memangnya dia yang ngerubah hidupmu sampai sekarang ini?
CUT BACK TO
19. INT. RUANG AUDISI — SIANG
Tom menatap Ferdi dengan tajam.
TOM
Sekarang ini gue mau ngerubah hidup gue!!
JURI (O.S.)
Next!!
Tom pergi ke ruang audisi. Kita ikuti Tom sampai bertemu dengan ketiga Juri.
TOM
Halo, nama saya Tom Kardy, pake "y" bukan "i". Saya seorang duda. Tapi saya.. masih merasa bujangan. Jadi.. saya akan mengisi pekerjaan ini dengan rasa bujang saya.
Kita lihat seorang juri wanita (JURI 3), SESILIA cukup terpana dengan Tom.
JURI 1
Jangan banyak omong, mana aktingmu?
Kita lihat wajah Tom tampak serius, tapi terlihat lucu. Sesilia menahan tawa.
TOM
Susah sekali!!! Aku meninggalkanmu. Dalam ruang yang tertutup ini!!
CUT TO
20. INT. RUMAH AMIN, KAMAR — MALAM
Amin tengah terbaring. Rizal memijit Amin.
AMIN
Zal, ada yang mau bapak sampaikan.
RIZAL
Iya pak?
AMIN
Bapak sayang sama semuanya. Tapi ..
Terlihat Rizal tengah menunduk diam.
AMIN
Karena itu .. Mohon jaga kakakmu, terutama yang belum menikah itu. Kasian dia. Apapun kamu harus menurutinya. Dia akan jadi ornagtuamu. Setelah saya tiada.
RIZAL
Bapak jangan ngomong gitu. Bapak masih ada disini.
AMIN
Bapak sudah tua zal.
FLASHBACK CUT TO
21. INT. MOBIL RIZAL — MALAM
Kita lihat Rizal sedang menyetir. Di samping ada Elin.
ELIN
Kita kemana sih yang?
RIZAL
Ke orangtuaku!!
ELIN
(Heran)
Orangtua?
CUT TO
22. EXT. RUMAH KOS TOM , TERAS — MALAM
Tom sedang berbaring. Dia senyum-senyum sendiri.
TOM
Apa yang dibilang juri cewek itu? Katanya gue lucu. Cewek itu suka yang lucu!!
FERDI
Semua akan kalah sama yang berduit. karena senang itu sementara, selanjutnya balik ke realita. Tapi kalau realitanya orang berduit, dia akan membeli berapapun kesenangan itu.
TOM
Justru itu man!! Kesenangan gratis ya didapat dari ornag-orang miskin kayak gue. Gak perlu mahal-mahal untuk membeli kesenangan.
Di sudut lain ada Rizal dan Elin. Terlihat Elin ada di dalam mobil. Sementara Rizal keluar dari mobil menuju teras kosan Tom.
RIZAL (O.S.)
Assalamualaikum ...
TOM
Walaikumsalam warohmatulloh..
Ferdi terlihat kesal.
FERDI
Ngapain lo kesini?
TOM
Senewen amat. Orang mau silaturahmi di sala baik-baik. (beat) gue ke dalam dulu ye.
RIZAL
Iya silahkan bang.
Rizal mendekati Ferdi, duduk di sebelah Ferdi.
RIZAL (CONT'D)
Bang ... Abang mau kan ngewakilin gue mau lamaran.
FERDI
Lo ngapain sih kesini?
RIZAL
Gue cuman mau ... Mau ngehargain lo bang sebagai kakak tertua. Abang adalah ornagtua gue saat ini. Ya.. Gue tahu gue ngelangkahin abang.
FERDI
Gue ... Gue cuman gak mau lo gagal jadi adek gue, saat lo udah berumah tangga. Itu aja!!
RIZAL
Gue ngerti bang, abang gak mau gue kayak kak Ina sama Kak Mira kan. (Beat) Tapi bang, gue bukan mereka. Gue adalah gue. Adik abang paling bungsu. Gue selalu ngehormatin abang. Gue gak bakal ngelupain abang.
FERDI
Ya udah kapan lamarannya?
Rizal terlihat sumringah.
RIZAL
Tiga hari lagi bang!!
Rizal memeluk Ferdi.
RIZAL
Makasih ya bang ...
CUT TO
23. EXT. HALAMAN RUMAH ELIN — SIANG
Terlihat acara lamaran yang dilakukan secara privat. meskipun di halaman rumah. Halaman rumah Elin begitu besar. Hanya beberapa kursi. Lalu datang Rizal yang terlihat cemas melihat-lihat jam. Di belakang mereka ada Ina, Mira dan suaminya masing-masing serta anak mereka.
INTERCUT TO
24. EXT. JALAN SYUTING — SIANG
Kita lihat Ferdi masuk lubang berlumpur. Wajahnya berlumpur.
SUTRADARA 2
CUT!!!
Ferdi segera beranjak dari lubang itu. Dia kejijikan, ketika bercermin ada seekor cacing di wajahnya bercampur lumpur. Dia mencoba membersihkan mukanya.
Ferdi buru-buru pergi dari lokasi syuting. Di tepi jalan ada Tom dengan motornya, dia lun naik ke motor Tom.
CUT TO
25. EXT. HALAMAN RUMAH ELIN — SIANG
Kita lihat Tom menghentikan motornya. Ferdi dengan masih memakai baju syuting, dan di tepi wajahmu masih ada lumpur, rambut nya terdapat cacing. Dia berjalan memasuki halaman rumah Elin, semua orang melihatnya. dan menutup hidungnya. Lalu diikuti Tom. Kita lihat MC menyudahi acara lamaran. Smeua mata tertuju pada Ferdi dan mereka menutup hidup.
INA
(berbisik ke Mira)
Untung udah selesai.
MC
Demikian prosesi lamaran dari keluarga almarhum bapak Amin dengan keluarga bapak widodo, semoga pasangan berlanjut ke acara pernikahan. Amiin.
SEMUA
Amiin
Semua orang bubar. Ferdi menemui Rizal. Rizal mengenalkan Ferdi pada orangtua Elin. Ina dan Mira terlihat menunduk malu.
FERDI
Hai om. tante, gue ... Maksudnya saya ... Kakak tertua Ferdi.
IBU ELIN
Kok bisa beda ya? Yang satu rapih satunya ... Untung kamu rapih zal.
AYAH ELIN
Memangnya kakak inu kerja apa sampai bau.. Lumpur begitu!!
FERDI
Saya ... Saya stuntman.
AYAH FERDI
Oh ... Benar-benar beda. Beruntung kamu lin.
Kita lihat Ferdi merasa dikucilkan, dia menahan emosi, dia pun pergi. Tom mengikuti Ferdi.
TOM
Fer, tunggu fer!!
ELIN
Gak beradab banget sih!
Rizal berbisik ke Elin.
RIZAL
Aku rasa pernikahan kita gak usah dilanjut.
ELIN
Maksud kamu apa ngomong gitu?
RIZAL
Kaka aku gak suka sama cara orangtua kamu berbicara.
Rizal pergi. Elin berlari mengejar RIzal dan Ferdi. Elin berlutut di hadapan Ferdi. Orangtua Elin merasa terkejut. Semua orang terlihat berbisik-bisik.
ELIN
Kalau aku harus bersujud, akan aku lakukan, tapi please tolong restui kami, itu saja!!
FERDI
Gue bukan ayah dia!! Ngapain gue restuin?
INA
Kakak harusnya dukung Rizal, bukannya malah menghambat jalan adiknya sendiri!
FERDI
Gue bilang gue gak peduli!!
MIRA
Kakak harus peduli!! Dia itu adik kaka, minimal kasih persetujuan, bilang Ya!!
FERDI
Heh!! Bilang ya? Apa susahnya bilang ya? Oke!! Karena kalian haus dengan pengakuan, sekarang gue mau bilang ya!! Iya gue menyetujui Rizal nikah!
MIRA
Masalah kaka belum punya kan nanti kita usahakan.
FERDI
Usahakan? Maksud kamu?
INA
Kami tahu, usia seperti kaka sangat kesulitan untuk dapat pasangan. Jadi ... Kami juga mengusahakan akan membuat hidup kaka merasa ditemani.
Ferdi tertawa.
FERDI
Hahahahah! Seberapa pedulinya sih kalian heh? Gak usah sok peduli ma gue!! Gue akan bawa pasangan gue ke nikahannya rizal!! Biar kalian gak malu!! Bila perlu gue nikah sebelum rizal nikah!!
Ferdi pergi, semuanya terkejut. Rizal merasa tak enak. Tom mengikuti Ferdi. Ayah Elin terlihat tertawa-tawa.
AYAH ELIN
Pertunjukan dari kampung mana barusan? Hahahahah
CUT TO
26. EXT. JALAN — MALAM
Kita lihat Tom dan Ferdi jalan sambil meneguk minuman botol.
TOM
Gue cukup terkejut! Masalah lo sedalem itu sama keluarga lo.
FERDI
Gue ... Gue gak tahu apa yang barusan gue lakuin itu apa bener atau enggak dimata kebenaran itu sendiri. Yang pasti, gue bertindak sesuai hati gue. Meskipun itu berdasarkan ego gue sendiri.
TOM
Mudah-mudahan ego lo bener. Dan PR kita sekarang ... Lo harus cari cewek yang bener-bener mau sama lo!! Lo buktiin ma adek lo kalau lo bisa laku juga.
FERDI
Duh, gue jadi agak ragujuga ya. gimana kalau gue gak dapat cewek dalam waktu sebulan.
TOM
Lo gak usha bingung. Selama gue masih ad adisampignlo otak lo jalan.
FERDI
Otak dengkul ya? Gue gak mau bohong-bohong lagi ah!!
TOM
Gue punya temen. Dia temennya temen gue. Kayaknya kebelet nikah. Lo coba deh!
DISSOLVE TO
27. INT. RUMAH KOS TOM — MALAM
Kita lihat cermin kamar, lalu di cermin itu muncul seseorang berkacamata dan berjas hitam, tampak rapih. Dia mengambil pomade. Lalu dia rapihkan rambutnya memakai sisir. Dia adalah Ferdi. (Disini boleh dimasukkan lagu/musik beat).
FERDI (V.O.)
Udah kama gue gak ngaca. Memang Aktor itu harus jaga penampilan. Tapi, kalau aktor kayak gue yang disorot cuman punggung, tangan, kaki dan tubuh bagian belakang, gue rasa gak apa-apa wajah gue kayak gembel sekalipun.
Terlihat Ferdi berlatih berbicara pelan.
FERDI
Kamu ... Cantik! Kamu ... Mau ... Gak sama aku?
Ferdi kesal.
FERDI (CONT'D)
Kok gue kayak orang bego ya, dah lama ngejombo jadi kek abg yang baru meletek.
CUT TO
28. INT. CAFE — MALAM
Kita lihat suasana Cafe tampak sepi dengan orang berduaan. Tampak Ferdi duduk, dia sedang menelpon dengan TOM.
TOM (O.S.)
Temennya temen gue ini janda. Orngnya to the poin. Lo harus siap-siap kalau dia ngajakin lo ke semak-semak.
FERDI
Kok semak-semak?
TOM (O.S.)
Kan to the point!
Ferdi melihat seorang wanita cantik yang memakai seragam kantor mendekatinya.
FERDI
Oke ... Orangnya udah datang, lo bacain gue doa ya.
Ferdi menutup telepon. Wanita Janda itu tersenyum menyalaminya lalu duduk.
WANITA JANDA
Hai, malam, Ferdi kan?
Ferdi mengangguk, dia terlihat tegang.
WANITA JANDA
Udah lama ya nunggu?
FERDI
Baru kok.
WANITA JANDA
Aku suka ditunggu sih. Biar keluar nya lama. Kan enak. Hahahah
Ferdi membalas dengan senyuman.
FERDI (V.O.)
Duh ... Baru omongan pertama udah gini. Bener dah kata si Tom, kebelet banget janda ini.
Wanita Janda itu mengambul make up, lalu dia bercermin.
WANITA JANDA
Sorry ya tadi abis mandi, tapi masih basah. Belum dikeringin.
Wanita Janda itu mengambil tissue yang berada di depan Ferdi, lalu dia mengelap bagian lehernya. Ferdi tampak menelan ludah.
WANITA JANDA
(Sambil bercermin)
By the way, kamu kerja apa?
FERDI
Stunmant mba.
WANITA JANDA
Jangan panggil mba dong, kan di whatsapp udah panggil nama.
FERDI
(Malu-malu)
Oh iya, Sinta.
WANITA JANDA
Aku sih gak butuh gombal-gombalan cowok. Yang penting dia bisa nyenengin aku. Itu aja. Kerjaan aku kan suntuk ya, jualan penumbuh rambut tiap hari, jadi.. Malamnya kan bisa liat rambut itu.. (Menunjuk ke arah bawah Ferdi)
Ferdi terlihat semakin tegang.
FERDI
Yah ... Rambut. Yah ...
WANITA JANDA
Ngomong-ngomong kamub ... Kenapa sih ngebet pengen nikah? Aku aja jadi janda habis nikah. Kamu gak takut jadi duda?
FERDI
Karena ... Aku udah mulai hampir tua.
WANITA JANDA
Tua itu gak jaminan loh.
FERDI
Iya sih. Tapi ... Aku ... biar ada yang nemenin gitu. Suka-suka hahahaha. (Beat) Ngomong-ngomong kenapa pisah?
WANITA JANDA
Suami aku itu ... Gak memenuhi keinginan aku. Intinya pernikahan harusnya kan keinginan suami isteri terpenuhi.
FERDI
Keinginan apa?
WANITA JANDA
(menunjuk ke bagian bawah Ferdi)
Rambut.
Ferdi menelan ludah lagi.
WANITA JANDA
Suami aku impoten. Kalau Kamu gak kan?
FERDI
Aku? Hahahah aku gak lah. Aku masih perjaka.
WANITA JANDA
(Ragu)
Perjaka? Berarti kamu ... Belum ... Suka-suka?
FERDI
Ehm.. Iya. Tapi aku.. Tau kok.
WANITA JANDA
Tapi belum pernah pengalaman sendiri kan. Aku gak bisa sama yang gak berpengalaman.
FERDI
Aku pernah kok pas jadi stuntman.
WANITA JANDA
Di film apa? Indonesia kan gitu-gitu doang.
FERDI
Saripati janda.
WANITA JANDA
Sama siapa?
FERDI
Sama ... Manekin sih.
Wanita janda tertawa.
WANITA JANDA
Kamu lucu yah. Polos banget. Gak cocok si sama aku. Cocoknya sama manekin. Bye, aku mau ada acara lagi ya, tapi bukan sama manekin.
Wanita janda itu pergi. Terlihat Ferdi dengan tatapan menyesal.
CUT TO