Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
PERNAHKAH KAU BERHALUSINASI NAMUN TERASA SANGAT NYATA?
AKU PERNAH.
SCENE 1
RUMAH, PEKARANGAN
#Hari 1. Jumat, 26 Mei 2000.
Dari sebuah rumah minimalis dengan pintu terbuat dari kayu keluarlah seorang pemuda dengan langkah kaki (kamera mengambil langkah kaki & awan di langit Bengkulu) yang begitu mantap keluar dari rumah (kreeeek bunyi pintu) sambil menyandang sebuah tas besar menatap lingkungan sekitar dengan optimisnya. Sinar matahari menyirami wajahnya yang begitu tegas. Pemuda bernama Damar itu terus melangkah menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya, ia mulai berjalan keluar dari pemukiman penduduk, melewati taman. Ia berpapasan dengan seorang pemuda yang sedang lari pagi,
Hallucination person 1 (HP 1) :
“Damar! Mau kemana?”
Damar :
“Jalan bro”
HP1 sambil lari-lari kecil mensejajarkan langkahnya di samping Damar
HP :
“Weeii…ikutan donk. Seru nih kayaknya” sambil memperhatikan penampilan Damar dari atas sampai kaki sambil terus berlari kecil di tempat.
Damar :
(senyum dengan lagak sedikit sombong)
Damar meneruskan langkah hingga ke jalanan yang ramai. (camera shoot dari jauh, Damar berjalan & tersenyum sendiri tanpa ada seorangpun di sampingnya).
SCENE 2
SUNGAI SUCI
“Samar… samar aku melihatmu. Itukah kau?”
sampailah Damar di bebatuan pantai. Terlihat raut kagum Damar terhadap pemandangan yang menyegarkan matanya ia berjalan melangkah terus hingga Nampak lautan cantik di hadapannya.
Ia melanjutkan langkahnya melewati sebuah danau kecil, terlihat beberapa orang lalu lalang dengan ransel besar berjalan melewati damar..Damar berpapasan utk yang pertama kalinya dengan Indah dkk.
Damar beristirahat sejenak duduk di tepi danau dekat laut sungai suci. Sementara itu Nampak ramai Indah dkk dibelakangnya.
SCENE 3
SUNGAI SUCI
Damar berjalan kembali melewati padang ilalang, naik ke atas hingga ia menemui suatu tebing. Dibawahnya Nampak deburan ombak kecil menghantam bebatuann.
Damar berdiri di ujung jurang menghadap pantai. Kakinya melangkah mencoba untuk menjatuhkan diri. Namun ia masih ragu. Ia hanya berdiri terpaku dengan tatapan kosong. Tak lama ia kembali asik tersenyum menikmati udara pantai. (camera view sungai suci)