Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 21
BUKIT KANDIS
#HARI9, Sabtu, 03 Juni 2000.
Damar berkeliling memperhatikan sekelilingnya. Ia kembali berpapasan dg indah yang sdg mendaki bersama rekan2 yang berbeda dari sebelumnya. Damar mendaki menuju ke atas bukit kandis. Sesekali ia duduk bersantai sambil menggigit batang rerumputan. Lalu ia melangkah kembali berjalan Hingga ia berhenti dan duduk di bawah pohon besar. Cuplikan masa lalu Damar mulai bermain-main lagi di kepalanya.
SCENE 22
KAMAR
(Cuplikan kehidupan Damar dewasa):
(didalam sebuah ruangan damar teriak dan mengamuk menyakiti dirinya sendiri memukuli tubuh dan kepalanya ia tak menghiraukan orang orang disekitar ruangan,-cut) ibu dan bapaknya pun berusaha menenangkan damar dan karena damar tidak juga bisa dikendalikan, damar terpaksa di ikat dan di suntik bius. Terlihat raut muka sedih di kedua orang tua damar)
SCENE 23
BUKIT KANDIS
Dengan wajah tertunduk Damar menghela nafas panjang. Dengan mantap ia mengangkat wajahnya, berdiri dan berjalan menuju tepian jurang.
Sementara itu Indah dkk sedang beristirahat sambil foto-foto. Mata Indah melihat ke sekeliling, ia kembali melihat sosok pria berjaket merah yang ia merasa pernah lihat sebelumnya. Indah merasa sedikit aneh. Namun ia tak begitu menghiraukan. Ia kembali bergabung bersama rekan-rekannya.
SCENE 24
KAMAR
(cuplikan masa lalu Damar yang sudah dewasa. Terlihat frustasi. Ia duduk di atas tempat tidurnya, mengusap kepalanya dan berteriak sekencang-kencangnya)
SCENE 25
BUKIT KANDIS
Indah dkk sedang mengambil foto selfie. Tiba-tiba indah melihat Damar sudah berada di atas bukit. Indah terkejut menunjuk ke arah Damar lalu berlari diikuti oleh rekan-rekannya menuju ke arah Damar.
Damar : “aku harus sampai. Harus kudapatkan. Harus!”
Damar dengan tatapan kosong melangkahkan kakinya dan...ia terjatuh ke dalam jurang.
SCENE 26
BUKIT KANDIS
Tubuh Damar Nampak bergelayut diantara akar pohon dan bebatuan besar dengan luka-luka di tangan dan wajahnya.
Sudut pandang Damar (all camera blur): Mata Damar pelan membuka namun pandangannya kabur. Samar Nampak olehnya si Gadis (Indah) sangat panik memanggil orang-orang. Orang-orang mulai berdatangan dan terlihat sibuk di atas sana. Indah mengulurkan tali dan terasa seorang laki-laki tiba di dekatnya lalu mengangkat tubuhnya ke atas. Wajah si gadis mulai terlihat lebih dekat, Indah mengulurkan tangannya dan menarik tangan Damar ke atas.