Cuplikan Chapter ini
Pak Agam yang biasanya paling humoris di antara mereka malam itu seperti kehilangan kendali Sedan hitam Adhit yang dia kendalikan berguncang setiap kali mobil menghantam jalan berlubang tapi ia tidak peduli Lampu-lampu kota berlari di kaca depan seperti garis-garis cahaya yang kaburDi sampingnya Adhit setengah terbaring di kursi yang direbahkan Napasnya pendek terseret seperti ada duri di dada Darah sesekali masih mengalir dari sudut bibir dan hidungnya menodai kemeja kerja yang