Cuplikan Chapter ini
Adhit membuka pintu rumah perlahan seakan takut membangunkan Shintya Begitu pintu menutup kembali ia berdiri sejenak menatap ruang tamu yang gelap lalu tersenyum pahit Betapa mudahnya lupa bahwa ia kini kembali sendiriAdhit menyalakan gawai untuk membantu menerangi ruang tamu yang gelap gulita iniTadi pagi saat berangkat sama sekali tidak teringat untuk menghidupkan lampu kecil supaya tidak perlu meraba-raba seperti sekarang saking gelapnyaAdhit menutup pintu lalu duduk di so