Cuplikan Chapter ini
Sore harinyaKa tuh becaknya udah nunggu di depan ucap Tiwi sambil menunjuk ke arah pagarAku menoleh Di sana becak biru dengan dudukan empuk yang telah aus diam tak bergerak Di kursi kayunya tergantung raut senyum sang bapak tua yang siap mengantarku ke titik terakhir perjalananku di PareMakasih ya Wi ucapku pelan sambil memeluk Tiwi erat Ia sudah seperti adikku di camp ini selalu siap dimintai tolong selalu ceria selalu hadir dengan perhatian kecil yang hangatHati-hati ya A