Cuplikan Chapter ini
Di camp aku hanya termenung di atas kasur kapuk Kuletakkan kedua tanganku di atas dada mencoba menarik napas panjang yang terasa berat di dada Lubang di hati yang sempat diucapkan Isa kini terasa benar-benar ada menganga dan tak bisa kututupAku membalikkan badan ke sisi kiri memunggungi dunia berusaha menahan tangis yang mulai menggenang Tapi semakin kutahan justru semakin sesak Aku hanya bisa diam memeluk luka yang baru beberapa jam lalu ditinggalkanSekitar pukul 1130 Zahra da