Cuplikan Chapter ini
Pagi itu langit desa tertutup mendung tipis Hawa dingin menusuk pelan seolah ikut menyampaikan beban yang tak terlihat Rika berjalan sendiri ke warung di ujung gang hendak membeli telur dan cabai untuk sarapan Langkahnya pelan namun pasti Rambutnya diikat rapi dan ia mengenakan blouse longgar serta celana kain Sekilas dari kejauhan orang mungkin mengira dia gadis desa biasaNamun tidak di mata tetanggaSejak kemunculannya kembali Rika tak pernah benar-benar lepas dari pandangan