Cuplikan Chapter ini
Laksana hujan batu saat gunung meletus Gemuruh yang bersautan di udara dan larva panas yang siap memuntahkan ke segala penjuru Begitulah suasana rumah saat Eyang Kakung mendengar hutang keluarga yang harus ditanggung oleh Papa Suasana malam sama sekali tidak mendinginkan pikiran Eyang Kakung yang kadung diliputi rasa kecewa dan amarahAda banyak pilihan bank Kenapa kamu harus pinjam uang ke lintah darat ituSaka sudah bisa duduk dan merangkak ke sana kemari Aku duduk di bawah mengasuh