Cuplikan Chapter ini
Bagai bunga layu kembali mekar setelah musim penghujan datang Begitulah rona wajah Mama dalam beberapa hari ini Hatinya seperti dipenuhi bunga-bunga indah layaknya bunga bermekaran di depan halaman rumah Saat menyiram bunga Mama selalu bersenandung ria Beban di pundak yang selama ini ia tanggung seakan luruh bersama air yang memancar dan terserap ke dalam tanahPapa tak jauh berbeda Kulitnya semakin segar dan bersinar Mataku kerap menangkap papa berjoget seirama dengan lantunan musik