Cuplikan Chapter ini
Damar mengusap sisa basah dari wajahnya sementara memandang dapur yang sunyi Normal tapi rasanya tidak normal lagi Meski baru lebih dari tiga minggu tapi ia sudah terbiasa memandang punggung Menur setiap kali keluar dari kamar mandi saat pagiSetelah hari pertama dirinya memasak sarapan Menur selalu bangun lebih pagi darinya dan memasak sarapan Damar tidak pernah menegur lagi karena memang merasa terbantu Ia bisa mengerjakan tesisnya yang memang harus segera selesai saat pagiHari