Cuplikan Chapter ini
Pagi ini matahari belum sepenuhnya keluar dari selimut embunAku sudah menghidupkan sepeda motor tua yang bunyinya seperti engganenggan yang setia menemaniku menuju kantor kecamatanKantor itu jauh Terlalu jauh untuk disebut bagian dari kamiJalanan berbatu lumpur semalam dan tikungan sempit membuat setiap menit terasa seperti upacara kesabaran Tapi aku tetap melajuKarena hati ini belum selesai bicara Karena atap sekolah masih berguguran di kepalaku walau aku tak lagi di kelasSampai