Cuplikan Chapter ini
Dua pemuda itu menunggu di beranda mushola Kenzo memang bukan muslim sementara Dhevin Seolah hanya KTP saja sebagai identitas agama Praktinya nihil Rumaisha melangkah keluar dengan wajah lebih terang Kamu serius tanganmu tidak apa-apa Darahmu keluar banyak Sha Dhevin panik Ia bersikap agresif serupa seseorang yang memiliki benda paling berharga Mungkinkah Rumaisha menjadi benda itu Bagaimana dengan perasaanmu Dhevin Apakah kamu sudah sehat Nyatanya bekas tusukan infus di tan