Cuplikan Chapter ini
Tuan Mochtar memasuki rumah dengan rupa tegang Langkahnya digiring penuh emosi Dia ingin segera bertemu dengan putra yang dahulu pernah diberi cinta secara utuh Dia mendorong pintu utama dengan sangat kasar tidak peduli dengan Mbok Luluk yang sedang bersiap menyambutnya Tuan Mochtar langsung berdiri di depan kamar Dhevin tepat di sana pula dia longgarkan dasi yang terasa melilit leher Dhevin jerit Tuan Mochtar muntab Senja itu langit benar-benar indah Burung liar terbang menuju bu