Cuplikan Chapter ini
Pak Teguh menerawang jendela rumah Permukaannya penuh debu dan kenangan di masa lalu Sudah beberapa bulan istrinya dipendam bumi berkali-kali berusaha mengikhlaskan kepergian tetap saja kesendirian membuatnya terngiang pada kehidupan manis kala ituada getir yang dia telan dalam diam Berharap Rumaisha tidak tangkap bulir perih itu Jujur dia tidak mampu seteguh namanya Apalagi jika menyaksikan langkah kecil Rumaisha pulang dari tempat bekerja sebuah taman kanak-kanak Lalu malam Rumai