Cuplikan Chapter ini
pemuda berwajah penuh wibawa tak kalah lembutnya.Keduanya duduk menghadap taman sederhana di teras rumah yang tak kalah sederhana, ditemani matahari sebagai penerang utama, dan semilir angin sebagai penyejuk udara. Arya bukan tidak mengerti maksud ibunya, dia paham betul perempuan yang menjaga dan membesarkannya sepenuh jiwa tanpa pernah meminta balas itu sedang membahas pasangan hidup. Tentang pendamping yang dia harap segera hadir menemani putra semata wayangnya."Kamu ini pur