Cuplikan Chapter ini
etika matanya melihat birunya air danau tak tentu rasa hati Hamka Rupanya di dalam hatinya ada kerinduan juga kepada kampung halamanKendaraan mereka terus menuruni kelok 44 dan belok ke kiri ke arah Sungai Batang Saat dia melewati pagar Hamka sudah bisa melihat bayangan ayahnya di balik tirai jendela Semakin mendekat semakin jelaslah muka ayahnya Masih gagah tak banyak berubah Berkacamata berpeci tinggi dengan kumisnya yang melengkung naik Tiba-tiba rindunya kepada