Cuplikan Chapter ini
Zaenab bersandar di atas pembaringannya di rumahnya yang bak istana itu Mata indahnya menatap langit-langit kamar sementara senyum terus merekah di bibirnya Ia membayangkan kata cinta yang ditembakkan Satrio ke jantung hatinya paling dalam tadi soreDi tengah kemewahan kamar itu ia tersenyum sendiri Apakah benar Satrio akan jadi kekasihku Apakah ini hanya hayalan saja atau mimpi belakaIa mencubit pipinya Terasa sakit Ini bukan mimpi batinnya bahagia memeluk bantal Pengakuan cinta