Cuplikan Chapter ini
Satrio meninggalkan Rafael yang masih mengamuk di koridor Hatinya membara tetapi pikirannya fokus pada satu hal rencana besar dan keberanian baru yang ia dapatkan dari kemenangan OSN Ia tidak peduli dengan teriakan Rafael kata-kata hinaan itu sudah menjadi motivasi di buku catatannyaIa bergegas pulang Rumah Rafli yang bagaikan istana terasa sepi dan sunyi Karena statusnya yang aneh sebagai anak angkat tuan rumah Satrio kini menempati kamar di lantai tiga Itu adalah penempatan yang