Cuplikan Chapter ini
Secangkir kopi yang dibuat Renita memang menambah suasana semakin nyaman bagi Tuan Rafli Ia menyesapnya perlahan Satrio yang duduk di sebelahnya hanya terpaku dan menatap arah yang tidak jelas seolah pikirannya berada jauh di luar dinding istana ituLinda juga duduk di sebelah Tuan Rafli Sesekali pandangan tajamnya menusuk ke arah Satrio penuh kebencian dan cemburu yang gagal ia sembunyikan Tapi tatapan itu bagi Satrio tidak akan pernah bisa membuatnya takut atau luluhOh ya Satrio k