Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21. EXT.BUKIT PARALAYANG PARANGTRITIS JOGJA — NIGHT - 2018
SUASANA MENJELANG MATAHARI TERBENAM DI BUKIT PARALAYANG PARANGTRITIS JOGJA
Nina dan Raka duduk di Paving sambil melihat sekelilingnya
NINA
(Kecewa)
RAKA
(Mendekap erat Nina)
NINA
(Menatap kearah depan)
RAKA
NINA
(Mengangguk)
Raka mengusap pipi Nina lembut
NINA
Nina tersenyum, diikuti oleh Raka
RAKA
NINA
(Bingung)
RAKA
(Mengangguk)
Nina segera meraih lengan Raka dan menyandarkan kepalanya di bahu Raka
Nina dan Raka menikmati senja
Tiba tiba Nina bangkit lalu mengenakan hoodienya dan mengulurkan tangannya pada Raka
NINA
RAKA
(Terkejut)
Raka bangkit berdiri lalu dibersihkan celananya dari debu yang menempel dan dilakukan hal sama pada Nina
NINA
(Tersenyum pahit)
Raka mencium kening Nina
RAKA
NINA
Nina dan Raka tersenyum
RAKA
Raka menunjuk pantai Parangtritis dibawahnya
Hening
Nina tidak menjawab pertanyaan Raka
RAKA
(Menoleh pada Nina)
Nina terdiam dihadapannya, diam mematung sambil memandang ke arah Dimas yang sedang duduk dengan posisi dibelakang mereka dan agak menjauh dan menyendiri dari keramaian.
Raka ikut menatap Dimas dan terus menatapnya berpikir bahwa dia seperti pernah melihatnya
Nina menoleh kearah Raka, lalu menyerahkan selembar kertas padanya. Untuk sesaat dia masih bingung dengan maksud Nina. Namun begitu dia balik kertas itu, Raka tercekat dan kaget dengan kenyataan didepannya
Berulang kali Raka membandingkan wajah Dimas dengan lukisan Nina dan semakin lama dia bandingkan wajah mereka, keduanya hampir seperti pinang dibelah dua
Nina berjalan menghampiri Dimas
RAKA
(Terkejut dan berteriak)
Raka segera mengejar Nina
Raka dan Nina sudah berdiri di hadapan Dimas
Raka memandangi Dimas lalu beralih memandangi Nina yang tampak terpaku dihadapan Dimas dan mulai menitikkan air matanya
Dimas tersenyum dengan ramah pada Nina dan Raka.
Dimas merasa sedikit aneh dan bingung dengan kehadiran mereka yang tiba tiba muncul dihadapannya. Apalagi melihat Nina yang sedang menangis didepannya tanpa dia tahu alasannya
Dimas berdiri
DIMAS
(Tersenyum ramah)
RAKA
(Tersenyum ramah)
Dimas Ragu menatap Nina dan Raka
Nina mengambil kertas dari tangan Raka dan menyerahkan pada Dimas
Dimas semakin tidak mengerti dengan mereka, Dimas bingung melihat tingkah Nina
Nina Menarik paksa tangan Dimas
NINA
RAKA
(Terkejut)
DIMAS
(Tersenyum pada Raka)
Dimas mengambil kertas dari tangan Nina
Dimas melihat gambar yang mirip dirinya dan tampak bingung
NINA
(Mendekati Dimas)
DIMAS
(Bingung menatap Nina dan Raka)
RAKA
DIMAS
Raka menjabat tangan Dimas
Nina menjabat tangan Dimas
Nina menangis tiba-tiba lalu memeluk Raka
Raka mengusap punggung Nina agar dirinya tenang dan berhenti menangis
Setelah sedikit lebih tenang, Raka dibantu Dimas membimbing Nina untuk duduk dan menyodorkan air kepada Nina
Dimas, Nina dan Raka duduk di paving dengan Nina ditengah-tengah mereka
Raka mengambil saputangannya dan dengan lembut mengusap air mata Nina
NINA
Dimas tersenyum
NINA
DIMAS
Nina dan Raka saling menatap bingung
DIMAS
RAKA
DIMAS
Nina dan raka saling menatap kembali
NINA
DIMAS
(Terkejut dan bingung lalu terkekeh)
Dimas tersenyum dan hanya memandang Raka dan Nina dengan wajah keheranan
DIMAS
NINA
Nina mengambil kertas ditasnya dan menyerahkan pada Dimas
Dimas menatap kedua lukisan yang berada ditangannya. Lukisan wajah seseorang yang mirip dengannya dan lukisan perbukitan yang dirasanya hampir mirip dengan tempat saat ini mereka berada.
Dimas kemudian menatap Raka dan Nina
DIMAS
NINA
Dimas menatap lukisan ditangannya
Nina menatap Dimas lama dengan wajah sendu
NINA
Dimas menyerahkan gambar itu pada Raka
DIMAS
RAKA
(Menggeleng)
NINA
(Kecewa dan bangkit berdiri)
Raka bangkit berdiri
Nina menarik lengan hoodienya hingga ke siku karena merasa sedikit kegerahan
Tiba-tiba Dimas memegang erat tangan Nina dan memandangi sebuah gelang yang melingkar di pergelangan tangannya
Nina tampak terkejut dengan sikap Dimas, namun tetap membiarkan Dimas memegang dan memandangi gelang yang melingkar di pergelangan tangannya
Dimas berdiri dan memandang Nina dengan wajah terkejut
DIMAS
Nina terkejut mendengar pertanyaan dan tatapan Dimas
DIMAS
(Menatap gelang)
NINA
Nina melepaskan gelang dari pergelangan tangannya setelah Dimas melepaskan genggamannya
Dimas menerima gelang yang diserahkan Nina
Dimas menatap dan memegang dengan teliti gelangnya
DIMAS
RAKA
DIMAS
(Memotong Raka)
(Menitikkan air mata)
Nina menitikkan air mata
Dimas mengalihkan pandangannya ke arah Nina
DIMAS
Kepalanya tertunduk menatap gelang ditangannya dan menitikkan air mata
DIMAS
Nina dan Raka yang masih diam membisu menatap Dimas
Nina dan Raka masih menitikan air mata
DIMAS
Nina tiba-tiba memeluk Dimas
Dimas dan Raka terkejut
NINA
Nina melepaskan pelukannya
NINA
(Menatap Dimas)
RAKA
Dimas terdiam ragu menatap Nina dan Raka
NINA
Dimas masih menatap Ragu
DIMAS
(Sedikit Ragu)
Hanya terdengar lagu sendu
Dengan sedikit ragu, Dimas mulai menceritakan kepada Nina dan Raka tentang masa lalunya dengan Anisa, dari awal perjuangan mereka di Jakarta hingga perpisahannya dengan Anisa di bandara Ngurah Rai dua tahun lalu.
Ada sedikit tawa dan senyuman di wajah Dimas saat dirinya menceritakan setiap detik kebahagian di masa lalunya dengan Anisa. Namun wajahnya akan tergambar kepedihan saat dirinya membuat luka dan kecewa di hati Anisa.
RAKA DAN NINA MENANGIS MENDENGAR CERITA DIMAS
Dimas memandang Nina lalu berganti ke arah Raka
DIMAS
Nina menyeka airmatanya
Nina memandang Dimas lalu mengalihkan pandangan kepada Raka
Raka mengangguk pada Nina
Nina mendekat kearah Dimas yang bingung namun tetap diam.
Setelah saling berhadapan, Nina memandang ke arah tangan kanan Dimas, memegangnya dengan erat lalu dengan terisak, dibimbingnya tangan Dimas kearah dadanya, dan membiarkan tangan itu merasakan detak jantungnya. Mereka saling bertatapan.
Dimas tampak kebingungan walaupun dirinya tetap menuruti kemauan Nina.
DIMAS
(Memandang Raka dan Nina bergantian)
Kedua tangan Nina menekan lembut tangan Dimas kedadanya, air matanya tak berhenti jatuh kepipinya, sambil masih menatap kearah wajah Dimas
NINA
Dengan tiba-tiba, Dimas menarik tangannya dari dada Nina lalu berjalan menjauhinya. Dipandanginya mereka berdua dengan tatapan aneh
DIMAS
(Nada tinggi)
Raka melangkah mendekat ke arah Nina, digenggamnya tangan Nina. Mereka berdua hanya terdiam, menyaksikan Dimas yang sedang meluapkan emosinya yang gagal mencerna maksud Nina
Dimas kesal, lalu berjalan mengambil tasnya dan bermaksud pergi meninggalkan mereka berdua
NINA
(Terisak menatap Dimas dan menarik lengannya)
Dimas berpaling kearah Nina yang masih memegang erat lengannya. Tiba-tiba Dimas kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur di tanah. Dimas mulai menangis.
DIMAS
Raka menghampiri Dimas, mencoba meraih lengannya namun ditepis oleh Dimas.
Nina berjongkok dihadapan Dimas
NINA
DIMAS
(Berteriak sambil terisak)
Dengan sabar, Raka membimbing Dimas untuk berdiri lalu duduk dan diikuti Nina
Raka dan Nina menenangkan Dimas yang tampak breakdown
NINA
RAKA
Dimas memandang Raka dalam diam
NINA
Mereka terdiam dalam hening, tidak menghiraukan hiruk pikuk orang orang di sekitar mereka yang mulai pulang
Dimas memandang lama gelang milik Anisa yang sedang dia putar putar ditangannya lalu menitikkan air mata kembali
Dimas memandang Nina dan mengangguk padanya
SUARA LAGU SENDU
Nina menggenggam lembut tangan Dimas, dari mulutnya perlahan meluncur cerita tentang kejadian kecelakaan hari itu yang menimpa Anisa hingga bagaimana Anisa meninggal dan tidak dapat dikenali sampai saat ini.
Rakapun menceritakan saat beberapa bagian tubuh Anisa didonorkan termasuk jantungnya untuk menyelamatkan nyawa Nina
Tiba tiba Dimas berlari menuju arah semak-semak karena merasa mual dan akhirnya muntah disana
Raka segera menghampirinya dan memberinya tisu, lalu dengan sabar dia usap punggung Dimas sampai dia selesai
Dimas bangkit berdiri, dikuti Raka dan Nina
DIMAS
(Tiba-tiba berteriak kearah lautan luas)
Nina dan Raka serta beberapa pengunjung terkejut
DIMAS
NINA
(Menggenggam tangan Dimas)
(Menunjukkan lukisan wajah Dimas pada Dimas)
Dimas menatap sendu Nina
DIMAS
(Lirih)
Dimas berjalan kearah ujung tebing dan terisak disana
Nina mendekati Dimas
NINA
Dimas menangis dan tangisnyapun semakin menjadi jadi ketika Nina mengarahkan tangannya ke dadanya dan akhirnya dia bisa merasakan detak jantung Nina
Raka pun ikut menangis melihat kejadian didepannya. Kemudian dikeluarkannya sebuah kotak kayu dari tasnya dan menghampiri Nina dan Dimas
RAKA
Wajah Dimas tampak terkejut dan bingung menatap kotak kayu lalu beralih ke Nina dan Raka
Dimas Shock melihat kotak kayu berisi abu jenasah Anisa
Segera Dimas pergi meninggalkan Nina dan Raka
Raka mencegah Nina yang hendak mengejarnya
RAKA
Raka memeluk Nina yang menangis dan menenangkannya sambil memegang kotak itu.
CUT TO