Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Who I'am?
Suka
Favorit
Bagikan
4. #4

INT. JALAN RAYA - PARKIRAN - NIGHT

Motor berhenti di lampu merah, Leo menepuk-nepuk lutut Mira, Mira mendekatkan kepalanya ke arah Leo.

MIRA

Kenapa?

LEO

Lo liat deh, cewek yang dibonceng di samping kiri kita.

MIRA

Terus kenapa?

LEO

Luber bat njir.

MIRA

Goblok banget lu.

Mira memukul pundak Leo pelan.

MIRA (V.O)

Sejulid-julid nya gua, percayalah masih julid an Leo. Nih anak kadang suka gak bisa ngontrol mulutnya emang.

Saat lampu merah berubah jadi hijau, motor Leo langsung melaju, Leo ngegas motornya tiba-tiba.

MIRA (CONT'D)

Leo lu mau ngebunuh gua ya! Tolol banget jadi orang, kalau gua jatoh ke belakang gimana, lo mau tanggung jawab hah?!! Jangan-jangan lo emang sengaja ya mau ngebunuh gua, makanya tadi lo ngegas tiba-tiba, kalau tadi beneran gua jatoh, gua bersumpah bakal gentayangin lo seumur hidup.

Leo tertawa lebar.

LEO

Udah ngerap nya?

MIRA

Gua lagi gak bercanda ya, lo tahu gak sih, apa yang lu lakuin tadi tuh bahaya banget!

LEO

Iya iya maaf, sini dah tangan kiri lo.

Leo mengulurkan tangannya.

MIRA

Buat apaan?

(ketus)

LEO

Udah be sini dulu tangan nya, kek wartawan lo banyak nanya.

Mira menyodorkan tangan kiri ke arah tangan Leo.

LEO (CONT'D)

Nih kayak gini biar lo gak jatoh.

Leo langsung menaruh tangan Mira dipinggangnya, dengan sigap, Mira langsung menarik kembali tangan Mira kebelakang.

MIRA

Gak usah nyari kesempatan dalam kesempitan dah lu.

LEO

Siapa juga yang nyari kesempatan, orang gue cuma mau ngelindungin lo biar gak jatoh, terus biar gue gak di gentayangin sama lo seumur hidup. Jujur ya, kalau lo ngegentayangin gue seumur hidup, pasti hidup gue bakal sial mulu.

(ketawa)

MIRA

Gua heran, kenapa nyokap bokap lo bisa tahan sama kelakuan lo yang super ngeselin kek gini, mereka gak stres apa ngurus anak macem kek lo.

LEO

Gue juga heran, kenapa lo bisa tahan sahabatan sama gue selama 16 tahun ya?

Mira langsung diam, Leo melanjutkan bicaranya.

LEO (CONT'D)

Oh gue tahu, alesan lo tahan sahabatan sama gue, karena gue cowok ganteng dan romantis, iya kan?

MIRA

Lu tuh bener-bener ya, udah ngeselin, halu pula.

Mira kesal, Leo tertawa. Motor Leo tiba di depan gerbang rumah Mira. Mira turun dan membuka gerbang, kemudian berjalan masuk kedalam rumah dan diikuti oleh Leo sambil mengendarai motor.

MIRA (CONT'D)

Assalamuallaikum, bunda.

Mengetuk pintu.

BUNDA RENATA

Wallaikum sallam.

Bunda membukakan pintu, Mira dan Leo langsung salaman.

BUNDA RENATA (CONT'D)

Kamu tuh kebiasaan deh Mir, bunda kan udah bilang berkali-kali, kalau mau kemana-mana itu kabarin dulu, kamu gak tahu gimana cemasnya orang tua kalau anaknya belum pulang apalagi gak ada kabar.

MIRA

Iya bun maaf, Mira tahu Mira salah, Mira minta maaf lupa ngabarin bunda.

LEO

Bunda jangan marahin Mira ya, ini bukan salah Mira, ini salah Leo bun, Leo yang udah ngajak Mira maen sampe malem.

AYAH WIRA

Siapa bun?

(teriak)

BUNDA RENATA

Mira sama Leo.

Ayah datang membawa secangkir kopi ditangannya.

AYAH WIRA

Ayok masuk, gak enak masa ngobrol di luar.

(ujarnya lembut)

MIRA (V.O)

Ayah emang gak se protektif bunda kalau masalah kek gini, yang penting bagi ayah, gua balik di bawah jam 10 malam itu masih aman.

LEO

Gak apa-apa yah, lagi pula Leo gak lama kok, Leo cuma nganterin Mira aja, abis itu langsung pulang.

(senyum ramah)

AYAH WIRA

Loh kamu gak mau maen dulu?

LEO

Besok aja, tadi kan udah maen.

(senyum)

LEO (CONT'D)

Yaudah kalau gitu, Leo pamit pulang ya yah bun. Oh iya, sekali lagi Leo minta maaf ya bun udah bawa anak perempuannya maen ampe malem, bunda tenang aja Mira gak lecet sedikitpun kok, segelnya juga masih aman.

Ujar Leo nyeleneh, bunda dan ayah langsung tersenyum. Leo pergi, Mira, ayah dan bunda masuk kedalam rumah. Wajah bunda tidak sepanik tadi. Mira pergi menuju kamar, untuk bersih-bersih kemudian belajar untuk sidang skripsi yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi.

INT. RUMAH LEO - RUANG TAMU - NIGHT

Papah sedang baca koran.

PAPAH HARIS

Dari mana aja mas?

Leo jalan mendekati papah dan salaman, kemudian duduk.

LEO

Abis maen sama Mira pah. Oh iya pah, mamah mana?

PAPAH HARIS

Ada di kamar.

LEO

Tumben jam delapan udah di kamar, biasanya nonton tv bareng papah.

PAPAH HARIS

Biasa mamah kamu ngambek lagi sama papah.

LEO

Kenapa lagi sih pah? Papah sama mamah gak capek apa berantem mulu, aku aja capek loh liatnya.

PAPAH HARIS

Mamah kamu nya ambekan.

LEO

Papah juga harusnya bisa ngertiin mamah bukannya tiap berantem malah ngediemin mamah, udah ah Leo capek mau ke kamar.

PAPAH HARIS

Iya.

(cuek)

INT. RUMAH LEO - KAMAR TIDUR - NIGHT

Leo duduk di atas kasur.

LEO

Kenapa nyokap sama bokap gue gak pernah bisa akur sih kek orang lain, astagfirullah.

Leo menutup wajahnya menggunakan dua tangannya dan membaringkan badan di atas kasur.

INT. RUMAH MIRA - KAMAR TIDUR - NIGHT

Mira sedang belajar, ponselnya bunyi, Mira mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja samping kanan, dia melihat satu pesan WhatsApp dari nomor asing, alis Mira langsung mengernyit saat baca pesan tersebut.

MIRA

Siapa sih malem-malem ngechat gue, mana kagak ada namanya lagi.

Mira membalas pesan itu tapi tiga detik kemudian notifikasi online nya hilang, Mira langsung chat Leo namun tidak ada balasan dari Leo, hingga Mira tertidur.

INT. RUMAH MIRA - KAMAR TIDUR - MORNING

Sinar matahari menembus gorden, suara burung peliharaan ayah berbunyi. Mata Mira perlahan terbuka, tangannya mencari ponsel untuk melihat jam. Matanya langsung melotot saat melihat panggilan tidak terjawab dari nomor misterius dan pesan masuk dari Leo, orang misterius menelpon.

ORANG MISTERIUS

Gimana semalam tidurnya, nyenyak kan? Sekarang kamu cek keluar ya, aku ngirim sesuatu buat kamu, paketnya aku taro didepan pintu rumah kamu.

Telepon langsung terputus dari ujung sana, Mira berlari menuju pintu utama.

INT. RUMAH MIRA - RUANG KELUARGA - MORNING

BUNDA RENATA

Mira kamu mau kemana nak?

(bingung)

MIRA

Kedepan bun.

Mira membuka pintu dan melihat kotak berwarna coklat tergeletak di depan pintu rumah. Mira mengambil kotak itu, matanya melihat ke arah sekitar rumah tapi tidak ada siapapun, bunda menepuk pundak Mira, Mira terkejut.

MIRA (CONT'D)

Hah~~~~astaga bunda.

BUNDA RENATA

Kamu kenapa sih? Kayak orang ketakutan, itu kotak apa?

Menunjuk ke arah kotak.

MIRA

Aku gak tahu isinya apa dan aku juga gak tahu pengirimnya siapa, tapi dia nelpon Mira cuman gak ke angkat sama Mira dan akhirnya dia ngirim chat, kalau Mira suruh ambil paket itu kalau udah bangun.

BUNDA RENATA

Aneh banget tuh orang, yaudah masuk aja yuk, buka paketnya di dalem aja.

(merangkul pundak Mira)

Mira dan bunda membuka paket itu diruang tamu, Mira melepaskan solatip yang menempel dikardus tersebut. Mata Mira membelalak saat melihat isi paket tersebut.

MIRA

Gelang.

(ucapnya pelan)

MIRA (V.O)

Manusia misterius itu ngasih gua gelang emas gila, apa coba maksudnya. Sumpah nih manusia siapa sih, kalau emang mau kasih sesuatu ke gua, kenapa harus kek gini sih caranya, bikin orang parno aja.

BUNDA RENATA

Kamu beneran gak kenal sama pengirim paket ini?

(cemas)

MIRA

Mira bener-bener gak tahu bun. Semalem dia chat Mira, dia nyemangatin Mira pas lagi belajar materi buat sidang, pas Mira tanya siapa, dia gak bales.

BUNDA RENATA

Yaudah kalau gitu bunda mau kabarin ayah, kamu mending mandi terus sarapan, bunda udah siapin cumi balado kesukaan kamu.

Bunda berdiri dan mengelus lembut kepala Mira kemudian pergi menuju kamarnya, Mira menganggu dan tersenyum. Mira jalan menuju kamar, matanya terus menatap gelang ditangannya.

INT. RUMAH MIRA - KAMAR TIDUR - MORNING

Mira tiba dikamar, Mira melihat layar ponsel yang tergeletak diatas laci samping tempat tidur menyala.

MIRA

Dia lagi.

Mira mengambil ponsel.

ORANG MISTERIUS

Gimana, kamu suka dengan gelangnya?

MIRA

Lu siapa sih sebenernya?

Tanya Mira ngegas dan jantung deg-degan.

ORANG MISTERIUS

Aku harap kamu pake gelangnya setiap hari, pasti kamu akan terlihat lebih cantik. Jangan lupa makan dan segeralah mandi.

Telepon terputus dari ujung sana. Badan Mira langsung lemas, dia langsung duduk di atas kasur, matanya yang langsung melihat ke sekitar kamar, lagi-lagi Mira tidak menemukan apapun.

MIRA (V.O)

Jangan-jangan dia pasang cheap dibadan gua lagi, makanya dia tadi nyuruh gua mandi. Tapi gak ada benda asing mencurigakan nempel ditubuh gua. Astaga, ini orang mau bikin gua gila apa ya.

MIRA (CONT'D)

Aaaaaaa.

Teriak Mira sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangan.

MIRA (CONT'D)

Hah!! Bodo amat dah terserah lu, pusing gua mikirin beginian, mending gua mandi.

Mira menuju kamar mandi.

CUT TO:

INT. SMA NEGERI 8 - KELAS - AFTERNOON

DANIEL

Eh gimana nih buat acara perpisahan besok di puncak, jadi siapa aja yang ikut dari kelas kita?

Semua murid mengangkat tangan, Sedangkan Mira hanya tertunduk lesu, Leo natap Mra.

LEO

Tangan lo angkat pea.

Leo menyikut Mira dan Mira cuma menggeleng. Daniel jalan mendekati bangku Mira dan Leo.

DANIEL

Lo kenapa gak angkat tangan Mir?

MIRA

Gua gak diijinin sama bokap.

(menunduk)

DANIEL

Tapi udah lo kasih kan surat ijin nya?

Mira mengangguk.

GISKA

Gimana kalau kita rame-rame minta ijin ke bokap nya Mira.

Giska memutar badannya kebelakang menatap Mira, Leo dan Daniel.

DANIEL

Nah ide bagus tuh.

FELLY

Kalau menurut gua jangan semua anak kelas dateng ke rumah Mira, sebagian aja, perwakilan aja lima orang, gimana?

LEO

Nah iya bener yang dibilang Felly.

DANIEL

Okay gue pilih aja ya, siapa aja yang kerumah Mira. Gue, Leo, Giska, Felly sama lu Sam, gimana pada setuju gak?

SELURUH ANAK KELAS 12 IPS

Setuju!

GERRY

Lo tenang aja Mir, pasti bokap lo berubah pikiran setelah kita yang minta ijin.

MIRA

Makasih ya, kalian semua baik banget sama gua.

Mira, Leo, Daniel, Giska, Felly dan Sam pergi ke rumah Mira.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar