Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE OUT:
36.EXT.INT. RUMAH PAK RAHMAD. TERAS – MALAM
Hujan turun sangat deras. Anna mondar-mandir, cemas, sambil terus melihat ke arah halaman.
ANNA
Ya Allah. Khullah ke mana, sih?
Anna merasa kedinginan. Anna bersedekap sambil terus mondar-mandir.
CUT TO:
37.INT. RUMAH PAK RAHMAD. RUANG TAMU – MALAM
Bu Aisyah keluar dari ruang tengah. Hanna sedang belajar di meja tamu. Keduanya saling menatap, kasihan kepada Anna yang berada di luar.
CUT TO:
38.EXT/INT. RUMAH PAK RAHMAD. TERAS – MALAM
Anna masih cemas. Dari arah halaman, terlihat Furqon berpayungan di bawah hujan.
FURQON
(meletakkan payung)
Assalamu’alaikum.
ANNA
Wa’alaikumussalam. Alhamdulillah, Khullah dari mana saja? Kenapa baru pulang?
FURQON
Tadi dari masjid, saya mampir dulu ke rumah Pak Kiyai Bashar.
Anna meraih tangan Furqon, dan menariknya.
ANNA
Ya sudah, sekarang kita masuk!
Furqon dan Anna masuk ke dalam rumah.
CUT TO:
39.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR ANNA – MALAM
Furqon melepas pecinya, dan meletakkannya di atas nakas.
ANNA
(mengangsurkan handuk)
Kenapa mesti hujan-hujanan, sih?
Anna memilih baju ganti Furqon di lemari.
FURQON
Yang hujan-hujanan siapa? Kan pakai payung!
Anna menaruh baju Furqon di ranjang, lalu ia duduk di tepian ranjang.
ANNA
Harusnya, sebelum hujan Khullah sudah pulang. Jadi, Anna Ndak cemas!
Suasana kamar menjadi hening. Furqon menyahut baju gantinya, lalu pergi ke kamar mandi. Sementara Anna naik ke ranjang berbaring menghadap ke samping. Furqon keluar dari kamar mandi, berdiri sebentar di depan pintu kamar mandi, menatap punggung Anna. Kemudian Furqon melangkah mendekat dan naik ke atas ranjang, mendekap Anna dari arah belakang, mengecup ujung kepala Anna yang tertutup jilbab.
FURQON
Maafkan saya.(lirih)
Anna membalik badannya.
ANNA
Besok kita ke dokter, ya!
FURQON
Untuk apa? Saya sudah Ndak sakit, kok.
ANNA
Tapi Anna penasaran, Khullah! (sedikit menekan)
FURQON
Berdoa saja Allah akan memberikan kesehatan untuk kita.
ANNA
Gimana kita bisa tau Khullah sehat apa Ndak, kalo Khullah Ndak periksa ke dokter? Ayolah, Khullah! (mengiba)
Furqon mengubah posisinya menjadi duduk bersandar. Anna juga duduk sambil menyandarkan kepalanya di lengan Furqon. Furqon menggenggam tangan Anna.
FURQON
Humaira Ndak usah cemas.
(mengecup tangan Anna)
Anna menatap Furqon dalam. Lalu Furqon berbaring dan memejamkan mata.
ANNA(V.O)
Mengapa Khullah? Mengapa Khullah membuat Anna cemas? Apa ada yang Khullah sembunyikan dari Anna?
FADE IN:
40.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR ANNA – PAGI
Furqon duduk selonjor di atas ranjang sambil membaca buku. Anna keluar dari kamar mandi sambil mengelap muka dan tangannya yang basah dengan handuk. Tiba-tiba Anna mual. Anna kembali ke kamar mandi setengah berlari.
ANNA(O.S)
(muntah-muntah)
Furqon mendengar suara Anna lagi muntah. Furqon langsung turun dari ranjang dan setengah berlari ke kamar mandi.
CUT TO:
41.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR MANDI ANNA - PAGI
Anna menyiram bekas muntahnya. Lalu berjongkok sambil menunduk lemas. Furqon datang berdiri di ambang pintu memasang wajah cemas.
FURQON
Humaira, kenapa?
ANNA
(memberi kode tangan)
STOP!
Anna kembali merasakan mual. Bangkit dari jongkoknya, dan langsung muntah lagi. Furqon bingung, berlari keluar.
CUT TO:
42.INT. RUMAH PAK RAHMAD. RUANG TAMU – PAGI
Hanna selesai memakai sepatu mau pergi sekolah. Furqon keluar dari kamar memasang muka cemas. Hanna heran melihat ekspresi Furqon.
HANNA
Ada apa to, Mas? Kok panik begitu.
FURQON
Ndak usah banyak tanya, cepat tolong Mbakmu di kamar mandi!
Hanna masuk ke kamar Anna. Furqon duduk di kursi dengan rasa cemas.
CUT TO:
43.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR MANDI ANNA – PAGI
Anna masih berjongkok lemas. Hanna datang.
HANNA
(panic)
Ya ampun, Mbak Anna!
Hanna membantu Anna berdiri.
HANNA(CONT’D)
Ayo Hanna bantu, Mbak!
Hanna memapah Anna keluar dari kamar mandi.
CUT TO:
44.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR ANNA – PAGI
Hanna memapah Anna dari kamar mandi menuju ranjang. Lalu Anna berbaring di ranjang. Anna berkeringat dingin. Hanna berdiri di sisi ranjang.
HANNA
Hanna panggil Mas Furqon dulu ya, Mbak!
ANNA
Jangan! (beat) Panggil Bue saja!
HANNA
Yo wes, Hanna panggil Bue dulu.
Hanna pergi meninggalkan Anna.
CUT TO:
45.INT. RUMAH PAK RAHMAD. RUANG TAMU – PAGI
Furqon masih panic. Hanna keluar dari kamar Anna. Furqon bangkit dari duduknya.
FURQON
Han! Gimana Mbak Anna?
HANNA
(menatap tajam)
Mas Furqon lagi berantem ya,sama Mbak Anna?
FURQON
(menggeleng, bingung)
Ndak!
HANNA
Kalo lagi Ndak berantem, terus kenapa Mbak Anna Ndak mau ketemu sama Mas Furqon?
Hanna melanjutkan langkahnya menuju dapur. Furqon bingung, dan kembali duduk.
FURQON(V.O)
Apa Humaira masih marah tentang masalah semalam?
CUT TO:
46.INT. RUMAH PAK RAHMAD. KAMAR ANNA – PAGI
Bu Aisyah duduk di tepi ranjang sambil memijat kaki Anna.
BU AISYAH
Bue yakin kamu ini nyidam! (beat) Wes, mending sekarang kamu dan suamimu pergi saja ke dokter, periksakan kandungamu!
CUT TO:
47.INT. RUMAH SAKIT. RUANG KEBIDANAN – SIANG
Furqon dan Anna masuk bersama EXTRAS SUSTER. Seorang EXTRAS DOKTER wanita berjilbab duduk di tempat kerjanya. Di sekelilingnya ada alat-alat pemeriksaan ibu hamil. Salah satunya alat USG.
FURQON, ANNA
Assalamu’alaikum
EXTRAS DOKTER
(tersenyum)
Wa’alaikumussalam. Mari silakan duduk!
Furqon dan Anna duduk. Extras Suster menyiapkan alat-alat pemerikasaan. Extras Dokter membaca laporan riwayat keluhan pasien.
EXTRAS DOKTER(CONT’D)
Sejak kapan Ibu Anna mengalami mual dan muntah?
ANNA
Tadi pagi, Dok!
EXTRAS DOKTER
Kita periksa dulu, ya! Suster, tolong bantu Ibu Anna!
EXTRAS SUSTER
(mengangguk)
Baik. Dok! Mari Ibu Anna!
Anna dan Furqon bangkit. Melangkah menuju examination. Anna naik ke atas examination dibantu oleh Furqon dan Suster. Lalu, Furqon berdiri di sudut kaki Anna. Extras suster menyelimuti sebagian tubuh Anna. Extras Dokter bangkit dan mendekat ke Anna untuk memeriksanya. Extras Dokter menggerakkan tranduser di atas perut Anna. Anna sedikit mendongak melihat ke layar monitor yang ada di sudut atas kepalanya. Furqon juga menatap ke monitor.
EXTRAS DOKTER
(menatap monitor, tersenyum)
Selamat ya, Bapak, Ibu, InsyaaAllah sebentar lagi akan memiliki keturunan. Usia kandungannya sudah tujuh minggu.
Furqon tercengang, masih belum percaya, beralih ke dokter.
FURQON
Serius, Dok?
(beralih ke monitor)
EXTRAS DOKTER
Tentu saja! Kalo Bapak dan Ibu belum percaya, saya bisa perdengarkan suara detak jantung janinnya.
Semuanya terfokus pada layar monitor. Terdengar suara detak jantung janin. Furqon merasa bahagia. Furqon menggenggam kuat tangan Anna. Mata Anna berkaca-kaca,menangis haru. Furqon dan Anna merasa takjub. Extras Dokter dan Extras Suster tersenyum kepada keduanya. Dokter kembali ke meja kerjanya. Furqon menghapus air mata Anna, mengecup kening Anna.
FURQON
(menengadahkan tangan,mengusap wajah)
Rabbi Habli Min Ladunka dzurriyyatan thayyibah innaka sami'ud du'a.(lirih)
CUT TO:
48.INT. RUMAH SAKIT. DEPAN APOTEK – SIANG
Furqon dan Anna duduk menunggu apoteker meracik obat. Suasana orang berlalu lalang di depan mereka lumayan banyak. Furqon duduk tenang sambil memainkan Hp-nya. Sementara Anna justru terlihat gelisah dalam tenangnya. Anna menghela napas, menyentuh bahu Furqon.
ANNA
Khullah!
FURQON
(main hp)
Hemm!
ANNA
Apa Khullah Ndak mau sekalian periksa?
Furqon terkejut, menoleh ke Anna.
FURQON
(menatap Anna)
Apa perlu?
Anna diam membalas tatapan Furqon.
FURQON(CONT’D)
(tersenyum)
Humaira, saya ini sehat. Buktinya saya sudah Ndak merasakan sakit lagi!
ANNA
Tapi Anna khawatir! (manja)
FURQON
Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya. Tapi percayalah, Ndak ada masalah, semuanya baik-baik saja.
Suasana hening. Furqon dan Anna masih saling menatap.
FURQON(CONT’D)
Mulai sekarang jangan pernah khawatir lagi, ya! Pikirkan saja calon anak kita!
(tersenyum, mengelus perut Anna)