Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. GEDUNG - DAY
wedding organizer sedang sibuk mempersiapkan segala macam keperluan acara.
beberapa teman dekat ayu dan dio sudah ada yang datang.
INT. KAMAR - DAY
rere sedang menyelesaikan riasannya yang dilakukan oleh makeup artist.
tiba - tiba ayu dan bapak masuk ke dalam.
rere yang kaget langsung memberikan isyarat kepada makeup artisnya untuk berhenti.
dia berdiri, berjalan mendekati bapak dan ayu.
bapak dan rere saling bertatapan beberapa saat.
AYU
mba rere cantik banget!
RERE
kamu bisa aja.
AYU
ih bener mba.
iya kan pak?
(menoleh ke bapak)
bapak hanya mengangguk singkat.
rere mengambil sebuah kotak yang ada di sampingnya.
memberikan kotak itu ke bapak. bapak menerima kotak itu.
RERE
itu buat bapak.
dipakai ya pak.
BAPAK
apa ini?
ayu membuka tutup kotak yang ada di tangan bapak.
senyumnya mengembang saat melihat sebuah baju batik yang terlipat rapih.
AYU
bagus banget pak batiknya.
bapak pakai ya?
BAPAK
(melihat batik yang terlipat di tangannya)
kamu gak perlu repot - repot.
RERE
rere gak repot pak.
bapak pakai ini ya.
AYU
ayo pak, ayu ganti di ruangan sebelah.
bapak tidak bicara apa - apa, dia menuruti ayu dan berjalan menuju ruangan sebelah.
rere tersenyum melihat bapak yang berjalan menjauh.
INT. KAMAR - DAY
ayu dan bapak masuk ke dalam kamar.
dia membuka tutup kotak dan mengeluarkan baju batik baru pemberian rere.
bapak membuka bajunya, meninggalkan sehelai kaos lengan pendel hitam.
bapak memakai batik itu.
AYU
yah, kegedean pak
BAPAK
gak papa
AYU
tapi itu gede banget loh pak.
bapak gak mungkin pakai baju itu.
bapak melihat baju yang di kenakannya. baju itu sangat besar hingga lengan bajunya menutupi seluruh lengan bapak.
AYU
ayu bilangmbak rere dulu ya pak
BAPAK
gak usah
AYU
sebentar ya bapak, mba rere biar beli yang baru.
BAPAK
gak perlu ayu
AYU
bapak...
dio masuk ke ruangan.
ayu yang melihat kedatangan dio menatap dio meminta bantuan.
dio berjalan mendekati bapak.
DIO
ada apa yu?
AYU
ini mas, baju bapak kebesaran
DIO
(melihat penampilan bapak)
bapak, ini bajunya terlalu besar buat bapak.
BAPAK
gak papa dio. bapak nyaman kok.
DIO
dio belikan yang baru saja ya pak
BAPAK
tidak usah.
bapak pakai ini saja.
AYU
(berbisik ke dio)
itu baju dari mbak rere mas
DIO
(tersenyum)
gini saja ya pak, dio belikan
yang baru, persis sama kayak yang bapak pakai.
nanti dio sama ayu gak akan bilang rere
kalau bajunya baru dio beli yang baru.
AYU
nah iya pak.
mbak rere gak bakal tau kalau
baju dari mbak rere kebesaran buat bapak.
ya pak?
BAPAK
bapak gak mau.
kalian jangan paksa bapak.
DIO
yasudah.
bapak gak papa pakai baju itu?
BAPAK
ya.
AYU
tapi mas..
dio menggeleng ke arah ayu, memyuruhnya untuk mengikuti kemauan bapak.
mata ayu berkaca - kaca, dia tidak menyangka bapak sangat peduli dengan hadiah pemberian rere.
BAPAK
dio
DIO
(menoleh) iya pak?
BAPAK
bapak titip rere ya
DIO
(tersenyum)
dio akan jagain rere.
bapak tenang aja ya.
BAPAK
jangan sampai bikin rere nangis ya
DIO
dio usahakan yang terbaik ya pak.
lagian dio gak suka lihat rere nangis.
bapak juga kan?
BAPAK
(tertawa)
mana ada bapak yang suka lihat anaknya nangis.
ya toh dio?
dio mengangguk, ayu keluar ruanga karena sudah tidak bisa menahan tangis.
INT. AREA PERNIKAHAN - DAY
bapak sudah duduk di meja bersama penghuu dan saksi.
dio juga sudah duduk di hadapan bapak.
rere masuk ke dalam ruangan di iringi alunan musik.
rere duduk di sebelah dio, menatap bapak sekilas.
ijab kabul berlangsung dengan lancar.
rere dan dio berdiri untuk berjalan menuju pelaminan.
di belakang mereka berdiri bapak dan ayu yang mengiringi.
rere yang gugup menoleh berbalik ke belakang.
matanya melebar saat melihat penampilan bapak.
bapak menatapnya dengan senyuman tulus yang lama tidak dia lihat.
baju yang dia belikan terlihat lucu, kebesaran.
mata rere berkaca - kaca, terharu.
dia cepat - cepat menghadap ke depan.
meremas lengan dio berusaha untuk tidak menangis.
dio yang sadar megnepuk pelan punggung tangan rere menenangkan.
mereka berjalan perlahan setelah melihat aba - aba dari salah satu crew.
selama berjalan ke pelaminan, rere menggigit bibirnya, menahan tangis.