Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. SEPANJANG JALAN – DAY
Rere dan temannya berlari – lari kecil.
Mereka sampai di sebuah rumah.
Seorang bapak – bapak sedang menaikkan kardus - kardus ke bagian belakang mobil.
Mereka tertawa bersama.
Rere mendorong pelan lengan temannya.
Bapak itu berjalan menuju gudang.
Rere hendak membuka pintu depan mobil.
Teman Rere tertawa, dia lalu menarik tangan Rere ke belakang mobil.
Rere melempar potongan kardus ke arah temannya. Mereka tertawa.
Rere dan temannya menoleh.
Rere naik ke atas bak mobil, dibantu dua orang bawahan si bapak yang juga ikut naik.
Bapak itu mengunci bak mobil belakang. Memastikan ulang kesiapan mobil.
Lalu berjaan memasuki kursi pengemudi.
Dua orang anaknya yang lebih muda dari Rere duduk di kursi penumpang.
bapak - bapak itu menyalakan mesin mobil.
lalu perlahan mobil mulai berjalan.
Rere dan temannya saling melambaikan tangan tanda perpisahan.
CUT TO :
INT. RUMAH RERE – DAY
Bapak bangun dari tidur.
Bapak menoleh ke arah kamar Rere, perasaannya tidak enak.
Dia berjalan lalu mengetuk kamar Rere.
BAPAK
Rere .. kamu dari kemarin gak keluar.
Mau ngambek sampai kapan? Hah?
Tidak ada jawaban. Bapak mengetuk lagi kamar Rere.
Tetap tidak ada jawaban.
CUT TO :
INT. KAMAR RERE – DAY
Bapak masuk ke kamar Rere.
Tidak ada orang. Bapak melihat jendela kamar Rere sedikit terbuka.
Bapak berjalan cepat ke arah jendela, membukanya, melihat ke sekeliling.
Lalu dia berbalik, tidak sengaja melihat sebuah amplop di meja Rere.
Bapak mengambilnya,membuka dan membaca kalimat yang tertulis.
(CU) “Rere pergi ke kota, bapak gak usah jemput Rere.”
Bapak marah, dia melempar kertas itu sembarangan, berjalan keluar dengan gusar.
CUT BACK TO :
INT. RUMAH RERE - DAY
Ayu meletakkan kopi di meja, dia kaget melihat bapak yang buru – buru keluar dari kamar Rere.
Bapak masuk ke kamarnya, lalu keluar dengan membawa sebuah jaket dan kunci motor.
Bapak keluar rumah. Ayu meremas tangannya tidak tenang.
CUT TO :
EXT. HALAMAN RUMAH RERE – DAY
Bapak menyalakan motornya dengan tidak sabar. Lalu mengendarai motor secepat mungin.
CUT TO :
EXT. DI ATAS MOBIL BAK – DAY
Rere menatap gapura desanya yang semakin menjauh.
Cemas, takut bapak akan muncul dari sana.
CUT TO :
EXT. TERMINAL – DAY
Bapak berlari – lari kecil di sepanjang terminal.
Matanya mencari – cari keberadaan Rere.
Berhenti di setiap bus kota yang belum berangkat, masuk ke dalamnya.
Mencari dengan tidak sabar di dalam bus kota.
Nihil, bapak tidak menemukan Rere sama sekali.
Dengan penuh berkeringat dan nafas yang pendek, bapak akhirnya duduk di salah satu bangku ruang tunggu di terminal.
CUT TO :
EXT. AREA KOST RERE – NIGHT
Mobil bak memasuki halaman sebuah rumah.
Rere kini duduk di depan.
Barang muatan di bak mobil sudah kosong.
Rere dan bapak supir turun dari mobil.
Mereka berjalan menuju rumah.
Seorang ibu – ibu keluar dari rumah.
Mengenakan daster sederhana, namun dia banyak menggunakan perhiasan emas.
Rere mengangguk ke arah ibu kost.
Bapak – bapak itu kembali ke dalam mobil, lalu mengendarai mobilnya pergi.
Rere mengangguk, lalu mengikuti langkah ibu kost menuju kamar kostnya.
Berjalan memutari rumah utama menuju ke belakang.
Disana berjejer bangunan kamar – kamar kecil yang terlihat tidak terlalu terawat.
Beberapa penghuni kost yang berada di teras kamar melihat ke arah Rere.
Rere menyapa dengan anggukan.
Rere mengangguk, namun ibu kost masih berdiri di depannya.
Rere melihatnya dengan pandangan bingung.
Ibu kost lalu mengulurkan tangannya seperti meinta sesuatu.
Rere memberikan uang bayaran kost.
Ibu kost berjalan menjauh menuju rumah.
Rere menghembuskan nafasnya lega.
Dia berbalik, membuka kamarnya dengan kunci pemberian ibu kost tadi.
Bau lembab tercium saat pintu terbuka.
Kamar kost rere sangat sempit tanpa kamar mandi.
Beberapa atapnya sudah menghitam dan ada bekas bocor.
Rere sekali lagi meghela nafasnya, pasrah.
Dia masuk, mengunci kamar. Lalu merebahkan badanya di kasur kecil yang sudah tua.
CUT TO :
INT. RUMAH RERE - NIGHT
Bapak masuk ke dalam rumah dengan menahan marah.
Ayu yang berada di ruang tamu cepat - cepat berdiri.
Bapak tidak menjawab, dia langsung masuk ke kamar.
Ayu yang melihat buru – buru mengetuk pintu kamar bapak.
Tidak ada jawaban sama sekali dari kamar bapak.
Tetap tidak ada jawaban.
Dia menghembuskan nafasnya pasrah, lalu pergi.
CUT TO :
INT.KAMAR BAPAK – NIGHT
Bapak duduk di kasurnya. Di tangannya ada sebuah kotak kecil.
Dia menekan kotak itu saat mengingat kepergian Rere.
CUT TO :
INT. KOST RERE – DAY
Rere sedang membersihkan kamarnya, mengeluarkan beberapa baju yang dia bawa.
Dia berhenti sebentar saat mengeluarkan pigura yang dia bawa.
Melihatnya sesaat, mengusap foto pelan.
Dia tersenyum kecil, lalu meletakkan pigura foto itu di atas meja.
CUT TO :
EXT. PASAR – DAY
Rere berkeliling pasar.
Beberapa penjual yang di lewati Rere menawarkan dagangannya.
Rere berbelok ke lorong penjual elektronik.
Dia masuk ke salah satu toko. Melihat deretan hp second tua.
Penjual itu memasukkan kembali hp yang baru.
Dia melihat penampilan Rere sesaat.
Rere berfikir sejenak. Si penjual menyodorkan hp ke Rere sedikit memaksa.
Penjual itu memberikan hp usang, ditukar dengan Rere yang memberikan uang 400 ribu miliknya.
Seorang pembeli datang ke toko itu.
Si penjual lantas mengambil uang Rere dengan cepat, lalu meninggalkan Rere menuju pembeli baru.
Rere meilhat hp usang yang baru dia beli, memasukkannya ke kantong celana.
Dia berjalan keluar, menuju jajaran angkutan yang sedang mangkal.
Rere naik ke salah satu angkot.
CUT TO :
INT. ANGKUTAN UMUM - DAY
Rere duduk di samping seorang ibu – ibu.
Karena menunggu lama, Rere mengeluarkan hp dan sebuah kertas catatan kecil.
Dia memasukkan nomor telepon rumah.
Rere hanya mengangguk canggung. Dia melihat hp di tangannya.
Menggenggamnya erat, merasa kesal karena sudah tertipu.
CUT TO :
INT. KOST RERE – NIGHT
Rere bolak – balik di kamarnya, bingung.
Dia sedang memutuskan menelfon rumah atau tidak.
Takut jika bapak yang mengangkat.
Dia melihat jam di kamarnya, jam 21:30
Rere harap – harap cemas menekan nomor telefon rumahnya.
CUT TO :
INT. RUMAH RERE – NIGHT
Ayu yang baru keluar kamar mendengar telefon rumah berbunyi.
Cepat – cepat dia berjalan, mengangkat telefon tersebut.
Ayu berharap itu telefon dari kakaknya.
INTERCUT – PERCAKAPAN TELEFON
Rere merebahkan badannya di kasur.
Kepala ayu bergerak, memastikan bapak tidak ada di dekatnya.
Rere melihat ke sekeliling kamarnya.
Assalamu’alaikum.
INT. RUMAH RERE – NIGHT
Ayu menutup telefonnya, hendak berjalan kembali ke kamar.
Tiba – tiba bapak muncul, ayu kaget.
Bapak tidak berkata apa – apa lagi. Dia langsung masuk ke kamar.
Ayu yang masih kaget mengelus dadanya. Dia juga kembali ke kamar.
CUT TO :
EXT. AREA KAMPUS – DAY
Rere berjalan di lorong kampus menuju kelas.
Sudah beberapa bulan Rere masuk kuliah.
Rere menghentikan langkahnya.
Beberapa mahasiswa berjalan mendekati rere.
Beberapa mahasiswa itu melambaikan tangan lalu berjalan menjauh.
Rere melanjutkan perjalanannya.
CUT TO :
EXT. SEPANJANG JALAN – DAY
Rere duduk di sebuah halte bus. Meminum air mineral.
Penampilannya sudah kusut karena lelah berjalan di bawah terik matahari.
Dia meluruskan kakinya, menepuk – nepuknya pelan.
(INSERT) Adegan Rere yang melamar kerja di berbagai cafe hingga tempat makan umum.
Berbagai penolakan terus di dengar Rere.
Dia terus berjalan di sepanjang jalan kampusnya mencari pekerjaan.
Rere mengeluarkan dompet, membukanya.
(CU) isi dompet rere yang hanya tinggal 100 ribu.
Dia menghela nafas panjang.
Sebuah bus datang, beberapa orang turun dan naik bergantian.
Rere berdiri, berjalan kembali ke kost.