Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TITIP SALAM UNTUK BAPAK
Suka
Favorit
Bagikan
4. RERE
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. BUS - DAY

Bus berhenti di halte. Beberapa orang turun dan naik.

Rere berdiri dan berpegangan pada besi, beberapa kali tersenggol penumpang lain yang melewatinya.

Seorang laki – laki yang juga turun tidak sengaja menabrak Rere.

Rere refleks menoleh ke laki – laki tersebut dengan wajah yang tidak nyaman.

Laki – laki itu melihat Rere sekilas, lalu menganggukkan kepala isyarat meminta maaf.

Dia kemudian kembali berjalan turun.

Bus kembali berjalan setelah sopir bus memastikan semua penumpang yang turun di halte ini tidak ada yang tertinggal.

tak lama, Rere akhirnya sampai di halte tujuannya, dia turun dari bus.

 

CUT TO :


EXT. HALTE BUS – DAY

Rere duduk di halte, membuka tasnya untuk mengambil minuman.

Dia kaget saat melihat tasnya berlubang. Dompetnya hilang.

Rere baru sadar dia telah kecopetan saat di bus.

Dia menghentakkan kakinya kesal, menutup mukanya dengan kedua tangan.

tangan Rere bergerak cepat mencari lembaran uang yang tersisa di saku - saku celananya.

dia menemukan selembar 20 ribu di saku kanan belakang.

nafasnya berhembus panjang, mencoba sabar.

Rere kembali berjalan cepat menuju tempat tujuan.

 

CUT TO :


INT.KANTOR – DAY

Rere masuk ke dalam kantor berjalan menuju meja resepsionis.

 

RERE
Permisi
 
RESEPSIONIS
Sore kak, ada yang bisa saya bantu?
RERE
Saya mau bertemu ibu Nia.

 

RESEPSIONIS
Sudah ada janji?
 
RERE
Sudah.
 
RESEPSIONIS
Baik, tunggu sebentar ya kak
 

Sang resepsionis menekan nomor di telepon

 

RESEPSIONIS
Sore bu Nia, maaf ada seseorang yang ingin bertemu ibu.

 

Resepsionis itu menjauhkan gagang telepon.

 

RESEPSIONIS
Maaf kak dengan siapa?
 
RERE
Saya Rere.

 

Dia kembali mendekatkan gagang telepon ke telinganya.

 

RESEPSIONIS
Namanya Rere bu.
(mendengarkan jawaban di telefon)
Baik bu. Selamat sore.

 

Resepsionis itu menaruh gagang telefon kembali ke tempatnya.

Dia berbicara sebentar dengan resepsionis lain, lalu berjalan keluar meja ke arah Rere.

 

RESEPSIONIS (CONT’D)
Mari kak saya antar.

 

Rere mengangguk. Dia mengikuti langkah si resepsionis yang sudah berjalan lebih dulu.

Mereka sampai di depan sebuah ruangan. Resepsionis itu mengetuk sopan, lalu membuka pintu.


CUT TO :


INT. RUANGAN KANTOR – DAY

Terdengan suara ketukan di pintu.

 

 BU NIA
Ya, masuk.
 

Seorang resepsionis membuka pintu, lalu masuk bersama Rere.

 

RESEPSIONIS
Permisi bu, ini tamunya.
 
BU NIA
Ok. Terimakasih ya.

 

RESEPSIONIS
Sama – sama bu

 

Dia mengangguk sopan, lalu berjalan keluar dan menutup pintu.

Rere masih berdiri di dekat pintu.

Bu Nia berdiri dari duduknya, berjalan ke arah sofa di tengah ruangan.

 

BU NIA
Mari Rere, duduk disini.
 
RERE
Baik bu

 

Rere berjalan menuju sofa, duduk di salah satu sofa.

Mereka berdua duduk berhadapan.

 

BU NIA
Gimana kuliah kamu Re?
 
RERE
Eh? Alhamdulillah lancar bu.
 
BU NIA
(mengangguk)
Ibu sudah dengar soal kamu dari bu Astri. Salah satu dosen kamu.

 

RERE
Benar bu, beliau juga yang mengabarkan saya soal tawaran ibu.
 
BU NIA
Gimana? Kamu tertarik?

 

RERE
Saya tertarik bu.
 
BU NIA
Saya yakin kamu ini anaknya cerdas, ulet, pekerja keras.
 
RERE
(tersenyum)
Terimakasih bu, saya masih perlu banyak belajar.

 

BU NIA
Ya benar, di umur kamu yang masih muda, memang harus banyak belajar.
Karena itu, saya baru bisa menawarkan pekerjaan seperti yang bu Astri tawarkan.
Bagaimana?
 
RERE
Tidak papa bu, saya tidak keberatan.
 
BU NIA
Baik kalau gitu.
Kamu sudah tau tugas kamu disini kan?
Membantu segala pekerjaan pegawai kantor yang perlu di bantu.
Apapun itu, kamu sanggup?
 
RERE
Sanggup bu, saya akan berusaha sebaik mungkin.

 

BU NIA
Bagus, saya suka semangat kamu.
Soal jam kerja, saya kasih kamu keringanan karena kamu juga harus kuliah.
Bayaran kamu di hitung per jam.
 
RERE
(tersenyum) baik bu.

 

BU NIA
Itu artinya jika hari ini kamu hanya mampu bekerja 3 jam, kamu hanya dapat bayaran 3 jam.
Jadi yang menentukan adalah kamu.
 
RERE
Mengerti bu

 

BU NIA
Ok Rere, kamu bisa mulai bekerja besok.
Sesuaikan saja dengan jadwal kuliah kamu.
 
RERE
Baik bu terimakasih banyak sudah mau mempekerjakan saya.
 
BU NIA
Sama- sama Rere.

 

Bu Nia berdiri, mengulurkan tangannya.

Rere dengan cepat ikut berdiri.

 

BU NIA
Selamat bergabung Rere
(mengulurkan tangannya)
 
RERE
(menjabat tanga bu Nia)
Terimakasih banyak bu Nia.

 

CUT TO :


EXT. DEPAN KANTOR – DAY

Rere keluar dari kantor dengan senyum lebar.

Dia berbalik, melihat kantor dengan mata berbinar.

Lalu kembali melanjutkan berjalan pulang.

 

CUT TO :


INT. KOST RERE – NIGHT

Rere sedang sibuk mengerjakan tugas dan belajar.

Di kamarnya berserakan berbagai buku.

Tiba – tiba perutnya berbunyi. Dia mengelus perutnya menahan lapar.

Dia melirik dompetnya, mengambilnya lalu mengeluarkan selembar uang 20 ribu.

Rere menghela nafas panjang. Dia berdiri, memakai jaketnya lalu pergi.

 

CUT TO :


INT. MINIMARKET – NIGHT

Rere mengambil sebuah mie cup instan.

Berjalan menuju kasir.

 

KASIR
Ada yang lain kak?
 
RERE
Engga mba.
Makasih ya.
 
KASIR
Sama - sama

 

Rere jalan berputar menuju tempat air panas yang tersedia.

Rere menyeduh mie cup instan yang baru dia beli.

Berjalan ke salah satu set meja yang kosong, lalu duduk.

Hujan mulai turun, makin deras.

Rere menatap hujan dari balik kaca.

Dia merekatkan jaketnya, ,mulai memakan mie yang baru matang.

 

CUT TO :


INT. KOST RERE – DAY

Alarm dari hp Rere berbunyi nyaring beberapa kali.

Rere tidur dengan posisi masih memegang pulpen.

Dia terbangun, dengan mata yang masih berat, dia melihat jam.

 

RERE
Ya ampun kesiangan!

 

Rere dengan cepat berdiri, mengambil alat mandi dan handuk yang dia sampirkan di pundaknya.

 

CUT TO :


EXT. KAMAR MANDI KOST – DAY

Rere berlari ke arah kamar mandi.

Dua kamar mandi umum yang saling berjejer itu terkunci, ada orang.

Rere mengetuk – ngetuk pintu kamar mandi.

Keduanya sama – sama tidak menghiraukan ketukan Rere.

Orang yang berada di kamar mandi kanan bahkan bernyanyi dengan suara keras.

Kepala Rere menengok ke kanan dan kiri, mencari cara.

Dia melihat wastafel dapur umum. Dengan cepat dia mencuci muka dan sikat gigi disana.

Saat sedang sikat gigi, salah satu kamar mandi terbuka.

Seorang ibu - ibu keluar darisana.

Rere buru – buru berlari memasuki kamar mandi.

Hingga tanpa sengaja menyenggol badan gempal ibu – ibu tersebut.

 

IBU - IBU
Aduh, pelan – pelan dong mba!
 
RERE (VO)
Maaf bu buru – buru.

 

Ibu – ibu itu memukul pintu kamar mandi rere dengan tangannya, kesal.

Dia lalu berjalan ke kamarnya sambil mengomel.


CUT TO :

 

INT. KOST RERE – DAY

Rere memasukkan buku – buku ke dalam tas dengan asal.

Beberapa dia tumpuk dan membawanya dengan tangan.

Dia berlari keluar kamar.

Tak lama, dia kembali. Mengambil hpnya yang tertinggal di atas kasur.

Kembali berlari ke luar kamar kostnya.

 

CUT TO :


EXT. KAMPUS RERE – DAY

Rere berlarian di koridor kampus.

Beberapa mahasiswa yang tertabrak badannya mengomel.

Tanpa sengaja tali sepatu rere terlepas, dia terjatuh dan buku – bukunya berserakan.

 

 RERE
Duuuh...

 

Rere mengikat tali sepatunya asal, mengambil bukunya yang berserakan.

Lalu kembali berlari menuju kelasnya.

 

CUT TO :


INT. KELAS RERE – DAY

Seorang dosen sedang menjelaskan materi di depan.

Tiba – tiba suara pintu diketuk terdengar.

Dosen itu menghentikan penjelasannya.

 

DOSEN
Ya masuk.

 

Rere dengan perlahan membuka pintu, masuk ke dalam kelas.

Raut wajah dosen terlihat jengkel.

Rere tidak sadar penampilannya sudah berantakan.

Dia berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah – engah.

 

RERE
Maaf bu saya terlambat.
 
DOSEN
Rere! Jam berapa ini?
 
RERE
8.15 bu
 
DOSEN
Kamu tahu batas terlambat di kelas saya kan?!
10 menit!
 
RERE
Iya bu saya tau. Maaf.

 

DOSEN
Keluar
 
RERE
(kaget)
Bu maaf bu. Saya baru sekali ini terlambat.

 

DOSEN
Saya gak peduli.
Kamu gak bisa ikut kelas ini.

 

RERE
Tapi bu.
 
DOSEN
Gak ada tapi – tapi.
Keluar dari kelas saya.

 

Raut wajah Rere memelas, berharap diberi keringanan oleh dosen.

Si dosen justru menggerakkan kepalanya isyarat untuk keluar.

 

RERE
Baik bu maaf.

 

Terpaksa Rere keluar kelas.

Dosen itu melanjutkan penjelasannya setelah Rere menutup pintu.

 

CUT TO :


EXT. DEPAN KELAS RERE – DAY

Rere duduk di depan kelas hingga mata kuliah selesai.

Dia menyapa dosen saat melihat dosen itu keluar kelas.

 

DOSEN
Lain kali ibu gak mau lihat kamu terlambat

RERE
Iya bu maaf

 

DOSEN
Ini buat kamu
(memberikan sebuah buku)
Catat semua poin penting yang ada dalam buku ini.
Hukuman untuk kamu karena kamu terlambat.
 
RERE
(menerima buku)
Baik bu, nanti saya kerjakan.

 

DOSEN
Kumpulkan besok siang di kantor saya.
 
RERE
Besok siang bu? (nada kaget)
 
DOSEN
Iya besok siang. Kenapa? Kamu gak sanggup?

 

RERE
Saya usahakan bu.
 
DOSEN
Bagus. Saya tunggu besok.
 
RERE
Baik bu.

 

Dosen itu berjalan menjauh. Rere menjatuhkan tubuhnya di bangku.

Melihat buku tebal pemberian dosen tersebut.

Dia memijat batang hidungnya, kesal.

 

CUT TO :


EXT. DEPAN KANTOR – DAY

Rere berjalan mendekati satpam kantor yang berdiri di pintu masuk

 

SATPAM
Ada yang bisa di bantu mbak?
 
RERE
Saya baru kerja di sini hari ini pak
 
SATPAM
Oh, mbak rere ya?

 

RERE
(mengerutkan alisnya)
Kok bapak tahu?

 

SATPAM
Bu Nia sudah ngabarin saya mbak.
Nah ini kartu tanda pengenal mbak, dipakai ya.

 

Satpam itu memberikan sebuah kartu pengenal.

Rere menerima dan langsung memakainya.

 

SATPAM
Ayo mbak ikut saya ke belakang.

 

Rere mengikuti satpam berjalan memutar memasuki kantor lewat pintu samping.

Pintu khusus pekerja kantor.

Seorang wanita paruh baya menyapa satpam sambil sibuk mencuci piring – piring kotor.

Mereka sampai di loker yang berjejer.

 

SATPAM
Barangnya bisa di simpan di sini mba.
Cari saja yang masih kosong.
 
RERE
Oh iya pak.

 

SATPAM
Nah, mbak tanya aja sama yang tadi nyapa saya.
Bisa bantu apa gitu. Nanti dia yang kasih tau tugas mbak.
 
RERE
(mengangguk)
Oke pak
 
SATPAM
Kalau gitu saya tinggal ya mba
 
RERE
Iya, makasih banyak pak.

 

Si satpam pergi meninggalkan Rere.

Rere memandangi seluruh ruangan dan pekerja yang sibuk mengerjakan tugasnya masing – masing.

Dia berjalan mendekati wanita paruh baya yang tadi menyapa satpam.

 

RERE
Permisi (melihat kartu pengenal milih wanita itu)
Bu lia
 
BU LIA
Rere ya?
 
RERE
Iya bu benar

 

BU LIA
Maaf ya tadi saya kira siapa haha

 

Rere tersenyum canggung.

 

BU LIA (CONT'D)
Kamu bisa muai bantu - bantu.
Lihat aja siapa yang lagi kerepotan, langsung di bantu aja ya.
 
RERE
Oh iya bu

 

BU LIA
Nah, kebetulan ini ada pesanan kopi dan teh dari ruangan meeting.
Tolong buatkan ya Re, sekalian antar ke ruangan meeting.
 
RERE
Siap bu

 

Rere berjalan menuju meja pantry.

Membuat kopi dan teh sesuai pesanan.

Dia lalu berjalan mengantarkan pesanan ke ruang meeting.

 

CUT TO :


INT. RUANG MEETING – DAY

Pintu ruangan meeting diketuk.

Bu Nia yang juga ada di ruangan meeting mengangkat tangannya.

seluruh karyawan yang ada di ruangan tersebut terdiam.

 

BU NIA
Ya masuk

 

Rre dengan perlahan membuka pintu, mendorong troli kecil yang berisi minuman pesanan.

Membagikan satu – persatu minumam sesuai pesanan kepada seluruh karyawan yang ada di ruangan tersebut.

 

RERE
Silahkan bu
(meletakkan secangkir kopi luwak)
 
BU NIA
Terimakasih Rere.
Gimana hari pertama?

 

RERE
Baik bu (tersenyum)
 
BU NIA
bagus, semangat ya

 

RERE
Terimakasih bu.
(tersenyum)
Permisi.

 

Rere mendorong lagi troli yang sudah kosong keluar ruangan.

 

CUT TO :


INT. LOKER – NIGHT

Salah satu tangan Rere memijat pundaknya. Tanga satunya membuka kunci loker.

Bu Lia yang kebetulan menyimpan barangnya di loker sebelah loker Rere tersenyum.

 

 BU LIA
Capek Re?
 
RERE
(menoleh)
Hehe lumayan bu.
 
BU LIA
Gapapa ya Re, masih muda berjuang dulu.
 
RERE
Iya bu
(memakai tasnya)
 
BU LIA
Nah ini upah kamu hari ini.
Kata bu Nia kamu di bayar per hari.

 

RERE
Alhamdulillah, makasih banyak bu.

 

Rere menerima upah yang di berikan bu Lia. Memasukkannnya ke saku celana.

 

BU LIA
Sama – sama.
ngomong - ngomong, Kamu kost?
 
RERE
Iya bu, di dekat sini.
Cuma naik angkot sekali.

 

BU LIA
Oh bagus kalau gitu.
Sudah malam. cepet pulang, istirahat.
 
RERE
Iya bu. Rere duluan ya.
 
BU LIA
Iya. Hati – hati ya Re.
 
RERE
Siap bu.(hormat)
Assalamu,alaikum.
 
BU LIA
(tertawa kecil)
Wa’alaikumsalam

 

Rere tersenyum, lalu berjalan pergi keluar kantor.

 

CUT TO :


EXT. AREA KOST RERE – NIGHT

Rere berjalan masuk melewati rumah ibu kost.

Disana ibu kost sedang duduk di teras belakang.

 

RERE
Malam bu
 
IBU KOST
Pulang kerja?
 
RERE
Iya bu

 

IBU KOST
Ada paket tuh.
Saya taruh di depan kamar kamu.
 
RERE
Paket? (bingung)
Ah iya terimakasih bu. Permisi.
 
IBU KOST
Ya.

 

Rere melanjutkan perjalanan menuju kamar kost nya.

Dia melihat sebuah kotak kardus di depan pintu kamar.

Rere mengambil kotak itu, membuka kunci kamar.

 

CUT TO :


INT. KOST RERE – NIGHT

Rere masuk ke kamar kostnya. Mengunci kembali pintu kamar kost.

Melepas sepatu lalu meletakkan kardus paket sembarangan di meja.

Dia merebahkan badannya di kasur, memejamkan mata sebentar.

Dia menyampingkan tubuhnya, melihat kardus paket.

Karena penasaran, Rere kembali bangun, berjalan menuju meja untuk mengambil paket.

Dia kembali ke kasurnya, duduk sambil membuka paket yang dia terima.

Mata Rere melebar saat melihat isi paket tersebut.

Dia mengeluarkan berbagai makanan ringan yang ada di dalam kardus.

 

RERE
Ini pasti dari Ayu deh.
Ini kan makanan yang di jual istri pak Jaka

 

Sambil tersenyum, Rere terus melihat – lihat berbagai makanan kering.

Rere menemukan 2 buah amplop yang terletak di bagian paling bawah kardus.

Dia mengambil salah satunya dan langsung membuka amplop tersebut.

 

RERE
Hah??

 

(CU) isi amplop : beberapa lembar uang 100 ribu

 

RERE
Ayu kebiasaan deh.
lama - lama tabungan dia habis.

 

Dia mengambil dan langsung membuka amplop yang satunya.

Sebuah kertas, dia membuka lipatan kertas itu.

Kali ini dia lebih kaget. Rere kenal sekali dengan tulisan di kertas itu.

 

RERE
(bergumam) ternyata dari bapak..

 

Perlahan dia membaca isi surat bapak.

(CU) isi surat bapak “Itu uang pakai untuk makan. Repot kalau kamu mati kelaparan disana”

Rere meremas ujung surat, tidak percaya dengan isi surat dari bapak.

Bola matanya bergerak – gerak, dia merasa kecewa sekaligus marah.

Rere meremas – remas surat itu hingga menjadi bulatan, melemparkannya sembarangan.

Dia lalu menjatuhkan badannya ke kasur.

Kedua tangannya menutup mukanya yang terasa panas

Badannya gemetar. Air mata mulai menetes.

 

RERE
(bergumam)
Bapak gak pernah ngertiin aku.

 

CUT TO :


INT. RUMAH RERE – DAY

Ayu hendak keluar rumah saat telefon berdering.

Dia memutar badannya, berjalan kembali ke arah telefon.

 

AYU
Halo?

 

CUT TO :


EXT. LUAR GEDUNG KANTOR – DAY

Rere bersandar pada tembok kantor bagian belakang.


RERE
Halo yu.

 

INTERCUT – PERCAKAPAN TELEPON

 

AYU
Eh mba Rere?
Tumben mbak jam segini telefonnya.
 
RERE
Mba lagi istirahat kerja
 
AYU
Ooh gitu.

 

RERE
Yu
 
AYU
Iya mba?
 
RERE
Bapak ada?

 

AYU
Ada mba di kamar, mau ngobrol?
 
RERE
Gak gak. Gak usah yu

 

AYU
Ayu panggilin ya
 
RERE
Gak usah ayu...
Mbak titip salam aja.

 

AYU
Salam? (nada bingung)
 
RERE
Iya, titip salam buat bapak.
Bilang...

 

Rere diam sebentar, dia menatap ujung sepatunya yang mulai berlubang.

 

 AYU
Bilang apa mba?
 
RERE
Bilang kalau mba masih hidup.
 
AYU
EH?!
 
BU LIA (VO)
Rere.. Re..
 
RERE
Udah dulu ya yu, mba di panggil.
 
AYU
Eh tunggu mba..

 

Rere memutuskan panggilan telefonnya dengan Ayu.

Dia memasukkan hp ke dalam saku celana, lalu berjalan kembali ke dalam kantor.

 

CUT TO :


INT. RUMAH RERE – DAY

 

AYU
Halo.. halo.. mba..

 

Ayu menghela nafas sebal.

Meletakkan kembali gagang telefon di tempat semula.

Bapak keluar dari kamarnya. Ayu yang meilhat bapak kembali mengingat pesan kakaknya.

 

BAPAK
Loh yu, kok masih di rumah?

 

Bapak duduk di sofa tua di ruang tamu.

 

AYU
Barusan mba Rere telefon pak
 
BAPAK
Sudah kan telefonnya?
Udah cepet sana, nanti kamu di marahi istrinya pak jaka kalau terlambat.

 

Ayu berjalan mendekati bapak.

 

 AYU
 (serius) bapak
 
BAPAK
Apalagi yu?
 
AYU
(serius) Bapak ngapain mba Rere?

BAPAK
(melihat ayu dengan tatapan bingung)
Kamu ini kok aneh.
Lah wong bapak aja di sini kok, malah di tuduh ngapa – ngapain mba mu.
 
AYU
Ayu serius bapak.
Mba Rere gak mungkin ngomong kayak tadi.
 
BAPAK
Memang mba mu itu ngomong apa?

 

AYU
Kata mba rere.
(menirukan nada bicara Rere)
“titip salam buat bapak. Bilang, mba masih hidup”
Gitu bapaaaaak

 

Bapak tertawa mendengar jawaban Ayu.

Ayu yang melihat bapak tertawa semakin heran.

 

 AYU
Bapak kok ketawa sih?
Ini Ayu serius loh, gak bohong.

 

BAPAK
Udah udah, itu mba mu lagi stress.
Sana berangkat, udah telat.

 

AYU
Ih bapak

 

Bapak menggerakkan kepalanya, isyarat untuk Ayu agar segera pergi.

Pasrah, Ayu akhirnya menuruti perintah bapak.

Ayu salim ke bapak sebelum berjalan keluar rumah.

Bapak yang melihat Ayu sudah keluar Rumah, akhirnya kembali terdiam seribu bahasa.

Matanya menatap foto Rere kecil yang sedang tersenyum, yang tergantung di dinding.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar