Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. BUS - DAY
Bus berhenti di halte. Beberapa orang turun dan naik.
Rere berdiri dan berpegangan pada besi, beberapa kali tersenggol penumpang lain yang melewatinya.
Seorang laki – laki yang juga turun tidak sengaja menabrak Rere.
Rere refleks menoleh ke laki – laki tersebut dengan wajah yang tidak nyaman.
Laki – laki itu melihat Rere sekilas, lalu menganggukkan kepala isyarat meminta maaf.
Dia kemudian kembali berjalan turun.
Bus kembali berjalan setelah sopir bus memastikan semua penumpang yang turun di halte ini tidak ada yang tertinggal.
tak lama, Rere akhirnya sampai di halte tujuannya, dia turun dari bus.
CUT TO :
EXT. HALTE BUS – DAY
Rere duduk di halte, membuka tasnya untuk mengambil minuman.
Dia kaget saat melihat tasnya berlubang. Dompetnya hilang.
Rere baru sadar dia telah kecopetan saat di bus.
Dia menghentakkan kakinya kesal, menutup mukanya dengan kedua tangan.
tangan Rere bergerak cepat mencari lembaran uang yang tersisa di saku - saku celananya.
dia menemukan selembar 20 ribu di saku kanan belakang.
nafasnya berhembus panjang, mencoba sabar.
Rere kembali berjalan cepat menuju tempat tujuan.
CUT TO :
INT.KANTOR – DAY
Rere masuk ke dalam kantor berjalan menuju meja resepsionis.
Sang resepsionis menekan nomor di telepon
Resepsionis itu menjauhkan gagang telepon.
Dia kembali mendekatkan gagang telepon ke telinganya.
Resepsionis itu menaruh gagang telefon kembali ke tempatnya.
Dia berbicara sebentar dengan resepsionis lain, lalu berjalan keluar meja ke arah Rere.
Rere mengangguk. Dia mengikuti langkah si resepsionis yang sudah berjalan lebih dulu.
Mereka sampai di depan sebuah ruangan. Resepsionis itu mengetuk sopan, lalu membuka pintu.
CUT TO :
INT. RUANGAN KANTOR – DAY
Terdengan suara ketukan di pintu.
Seorang resepsionis membuka pintu, lalu masuk bersama Rere.
Dia mengangguk sopan, lalu berjalan keluar dan menutup pintu.
Rere masih berdiri di dekat pintu.
Bu Nia berdiri dari duduknya, berjalan ke arah sofa di tengah ruangan.
Rere berjalan menuju sofa, duduk di salah satu sofa.
Mereka berdua duduk berhadapan.
Bu Nia berdiri, mengulurkan tangannya.
Rere dengan cepat ikut berdiri.
CUT TO :
EXT. DEPAN KANTOR – DAY
Rere keluar dari kantor dengan senyum lebar.
Dia berbalik, melihat kantor dengan mata berbinar.
Lalu kembali melanjutkan berjalan pulang.
CUT TO :
INT. KOST RERE – NIGHT
Rere sedang sibuk mengerjakan tugas dan belajar.
Di kamarnya berserakan berbagai buku.
Tiba – tiba perutnya berbunyi. Dia mengelus perutnya menahan lapar.
Dia melirik dompetnya, mengambilnya lalu mengeluarkan selembar uang 20 ribu.
Rere menghela nafas panjang. Dia berdiri, memakai jaketnya lalu pergi.
CUT TO :
INT. MINIMARKET – NIGHT
Rere mengambil sebuah mie cup instan.
Berjalan menuju kasir.
Rere jalan berputar menuju tempat air panas yang tersedia.
Rere menyeduh mie cup instan yang baru dia beli.
Berjalan ke salah satu set meja yang kosong, lalu duduk.
Hujan mulai turun, makin deras.
Rere menatap hujan dari balik kaca.
Dia merekatkan jaketnya, ,mulai memakan mie yang baru matang.
CUT TO :
INT. KOST RERE – DAY
Alarm dari hp Rere berbunyi nyaring beberapa kali.
Rere tidur dengan posisi masih memegang pulpen.
Dia terbangun, dengan mata yang masih berat, dia melihat jam.
Rere dengan cepat berdiri, mengambil alat mandi dan handuk yang dia sampirkan di pundaknya.
CUT TO :
EXT. KAMAR MANDI KOST – DAY
Rere berlari ke arah kamar mandi.
Dua kamar mandi umum yang saling berjejer itu terkunci, ada orang.
Rere mengetuk – ngetuk pintu kamar mandi.
Keduanya sama – sama tidak menghiraukan ketukan Rere.
Orang yang berada di kamar mandi kanan bahkan bernyanyi dengan suara keras.
Kepala Rere menengok ke kanan dan kiri, mencari cara.
Dia melihat wastafel dapur umum. Dengan cepat dia mencuci muka dan sikat gigi disana.
Saat sedang sikat gigi, salah satu kamar mandi terbuka.
Seorang ibu - ibu keluar darisana.
Rere buru – buru berlari memasuki kamar mandi.
Hingga tanpa sengaja menyenggol badan gempal ibu – ibu tersebut.
Ibu – ibu itu memukul pintu kamar mandi rere dengan tangannya, kesal.
Dia lalu berjalan ke kamarnya sambil mengomel.
CUT TO :
INT. KOST RERE – DAY
Rere memasukkan buku – buku ke dalam tas dengan asal.
Beberapa dia tumpuk dan membawanya dengan tangan.
Dia berlari keluar kamar.
Tak lama, dia kembali. Mengambil hpnya yang tertinggal di atas kasur.
Kembali berlari ke luar kamar kostnya.
CUT TO :
EXT. KAMPUS RERE – DAY
Rere berlarian di koridor kampus.
Beberapa mahasiswa yang tertabrak badannya mengomel.
Tanpa sengaja tali sepatu rere terlepas, dia terjatuh dan buku – bukunya berserakan.
Rere mengikat tali sepatunya asal, mengambil bukunya yang berserakan.
Lalu kembali berlari menuju kelasnya.
CUT TO :
INT. KELAS RERE – DAY
Seorang dosen sedang menjelaskan materi di depan.
Tiba – tiba suara pintu diketuk terdengar.
Dosen itu menghentikan penjelasannya.
Rere dengan perlahan membuka pintu, masuk ke dalam kelas.
Raut wajah dosen terlihat jengkel.
Rere tidak sadar penampilannya sudah berantakan.
Dia berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah – engah.
Raut wajah Rere memelas, berharap diberi keringanan oleh dosen.
Si dosen justru menggerakkan kepalanya isyarat untuk keluar.
Terpaksa Rere keluar kelas.
Dosen itu melanjutkan penjelasannya setelah Rere menutup pintu.
CUT TO :
EXT. DEPAN KELAS RERE – DAY
Rere duduk di depan kelas hingga mata kuliah selesai.
Dia menyapa dosen saat melihat dosen itu keluar kelas.
Dosen itu berjalan menjauh. Rere menjatuhkan tubuhnya di bangku.
Melihat buku tebal pemberian dosen tersebut.
Dia memijat batang hidungnya, kesal.
CUT TO :
EXT. DEPAN KANTOR – DAY
Rere berjalan mendekati satpam kantor yang berdiri di pintu masuk
Satpam itu memberikan sebuah kartu pengenal.
Rere menerima dan langsung memakainya.
Rere mengikuti satpam berjalan memutar memasuki kantor lewat pintu samping.
Pintu khusus pekerja kantor.
Seorang wanita paruh baya menyapa satpam sambil sibuk mencuci piring – piring kotor.
Mereka sampai di loker yang berjejer.
Si satpam pergi meninggalkan Rere.
Rere memandangi seluruh ruangan dan pekerja yang sibuk mengerjakan tugasnya masing – masing.
Dia berjalan mendekati wanita paruh baya yang tadi menyapa satpam.
Rere tersenyum canggung.
Rere berjalan menuju meja pantry.
Membuat kopi dan teh sesuai pesanan.
Dia lalu berjalan mengantarkan pesanan ke ruang meeting.
CUT TO :
INT. RUANG MEETING – DAY
Pintu ruangan meeting diketuk.
Bu Nia yang juga ada di ruangan meeting mengangkat tangannya.
seluruh karyawan yang ada di ruangan tersebut terdiam.
Rre dengan perlahan membuka pintu, mendorong troli kecil yang berisi minuman pesanan.
Membagikan satu – persatu minumam sesuai pesanan kepada seluruh karyawan yang ada di ruangan tersebut.
Rere mendorong lagi troli yang sudah kosong keluar ruangan.
CUT TO :
INT. LOKER – NIGHT
Salah satu tangan Rere memijat pundaknya. Tanga satunya membuka kunci loker.
Bu Lia yang kebetulan menyimpan barangnya di loker sebelah loker Rere tersenyum.
Rere menerima upah yang di berikan bu Lia. Memasukkannnya ke saku celana.
Rere tersenyum, lalu berjalan pergi keluar kantor.
CUT TO :
EXT. AREA KOST RERE – NIGHT
Rere berjalan masuk melewati rumah ibu kost.
Disana ibu kost sedang duduk di teras belakang.
Rere melanjutkan perjalanan menuju kamar kost nya.
Dia melihat sebuah kotak kardus di depan pintu kamar.
Rere mengambil kotak itu, membuka kunci kamar.
CUT TO :
INT. KOST RERE – NIGHT
Rere masuk ke kamar kostnya. Mengunci kembali pintu kamar kost.
Melepas sepatu lalu meletakkan kardus paket sembarangan di meja.
Dia merebahkan badannya di kasur, memejamkan mata sebentar.
Dia menyampingkan tubuhnya, melihat kardus paket.
Karena penasaran, Rere kembali bangun, berjalan menuju meja untuk mengambil paket.
Dia kembali ke kasurnya, duduk sambil membuka paket yang dia terima.
Mata Rere melebar saat melihat isi paket tersebut.
Dia mengeluarkan berbagai makanan ringan yang ada di dalam kardus.
Sambil tersenyum, Rere terus melihat – lihat berbagai makanan kering.
Rere menemukan 2 buah amplop yang terletak di bagian paling bawah kardus.
Dia mengambil salah satunya dan langsung membuka amplop tersebut.
(CU) isi amplop : beberapa lembar uang 100 ribu
Dia mengambil dan langsung membuka amplop yang satunya.
Sebuah kertas, dia membuka lipatan kertas itu.
Kali ini dia lebih kaget. Rere kenal sekali dengan tulisan di kertas itu.
Perlahan dia membaca isi surat bapak.
(CU) isi surat bapak “Itu uang pakai untuk makan. Repot kalau kamu mati kelaparan disana”
Rere meremas ujung surat, tidak percaya dengan isi surat dari bapak.
Bola matanya bergerak – gerak, dia merasa kecewa sekaligus marah.
Rere meremas – remas surat itu hingga menjadi bulatan, melemparkannya sembarangan.
Dia lalu menjatuhkan badannya ke kasur.
Kedua tangannya menutup mukanya yang terasa panas
Badannya gemetar. Air mata mulai menetes.
CUT TO :
INT. RUMAH RERE – DAY
Ayu hendak keluar rumah saat telefon berdering.
Dia memutar badannya, berjalan kembali ke arah telefon.
CUT TO :
EXT. LUAR GEDUNG KANTOR – DAY
Rere bersandar pada tembok kantor bagian belakang.
INTERCUT – PERCAKAPAN TELEPON
Rere diam sebentar, dia menatap ujung sepatunya yang mulai berlubang.
Rere memutuskan panggilan telefonnya dengan Ayu.
Dia memasukkan hp ke dalam saku celana, lalu berjalan kembali ke dalam kantor.
CUT TO :
INT. RUMAH RERE – DAY
Ayu menghela nafas sebal.
Meletakkan kembali gagang telefon di tempat semula.
Bapak keluar dari kamarnya. Ayu yang meilhat bapak kembali mengingat pesan kakaknya.
Bapak duduk di sofa tua di ruang tamu.
Ayu berjalan mendekati bapak.
Bapak tertawa mendengar jawaban Ayu.
Ayu yang melihat bapak tertawa semakin heran.
Bapak menggerakkan kepalanya, isyarat untuk Ayu agar segera pergi.
Pasrah, Ayu akhirnya menuruti perintah bapak.
Ayu salim ke bapak sebelum berjalan keluar rumah.
Bapak yang melihat Ayu sudah keluar Rumah, akhirnya kembali terdiam seribu bahasa.
Matanya menatap foto Rere kecil yang sedang tersenyum, yang tergantung di dinding.