Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Person You Hate The Most
Suka
Favorit
Bagikan
11. Chapter 11 [SCENE 67-71]

67.INT. TOILET (CAFE REUNIAN) - SIANG

ANGGI

(tegas)

Lo belum ngejawab pertanyaan gue. Jadi perasaan lo masih sama apa enggak?

Caca menunduk sembari meremas kedua tangannya.

CACA

(lirih)

Masih...

Anggi mengernyit karena tak bisa mendengar suara Caca.

Anggi mendekat dan sedikit menunduk untuk melihat wajah Caca.

ANGGI

Apa, Ca? Gue gak bisa denger.

Caca mengangkat wajahnya.

CACA

(setengah berteriak)

Gue bilang masih!

(normal)

Perasaan gue masih sama.

(setengah berbisik)

Selalu.

Caca menahan tangis.

Anggi reflek memeluk Caca.

ANGGI

(panik)

Kok nangis sih, Ca? Jangan nangis ih ntar make-up lo luntur.

CACA

Lucu gak sih, gue pikir setelah lulus perasaan gue bakal ilang seiring waktu karena gue sama dia bakal jarang ketemu. Tapi kenapa masih?

Anggi mengelus punggung Caca lembut.

ANGGI

(lembut)

Karena sebesar itu, Ca.

68.INT./EXT. DEPAN PINTU TOILET - SIANG

Vania berdiri di depan pintu toilet.

CACA (O.S.)

(normal)

Perasaan gue masih sama.

(setengah berbisik)

Selalu.

Vania menoleh ke belakang, tepatnya kearah meja tempat alumni lain berkumpul.

Kevin dan Ando tampak mengobrol.

Ega menyenderkan kepalanya ke kursi.

Ega menatap langit-langit cafe dengan ekspresi datar.

Kevin dan Ando berhenti mengobrol dan memperhatikan Ega.

Keduanya menghela napas.

69.INT. TOILET (CAFE REUNIAN) - SIANG

Anggi masih mengelus punggung Caca.

ANGGI

(lembut)

Jadi sekarang lo mau gimana? Gue gak mau lo keluar dengan keadaan canggung kayak gini.

Caca menatap kearah cermin.

70.INT. RUANG MAKE-UP FALCON TV - SORE

//FLASHBACK SETELAH SYUTING DI HARI YANG SAMA//

Caca terlihat melepaskan microphone dibantu oleh FD. Setelah FD pamit keluar, Ivan masuk.

CACA

Eh, kak!

Ivan tersenyum.

IVAN

Tadi lo keren lho! Hebat!

Ivan mengacungkan jempol kearah Caca.

Caca menyengir malu.

CACA

Ah masa sih, kak? Makasih lho!

Keduanya tertawa.

Ekspresi Ivan nampak tengah menimbang sesuatu. Namun tak lama kemudian ia kembali tersenyum.

IVAN

Sini duduk, Ca.

Caca menatap bingung kearah Ivan namun menurut.

Keduanya duduk di kursi yang ada di depan cermin.

IVAN

Gue tahu kalo bukan hak gue buat ikut campur urusan kalian. Tapi setelah sekian lama gue kenal Ega, dan sekarang lo ada disini, gue udah gak tahan lagi.

Caca mengerutkan dahi.

CACA

Maksudnya, kak?

Ivan menatap gamang kearah Caca dan menghela napas.

IVAN

Gue mau nanya sama lo, gimana perasaan lo saat ketemu Ega di meeting pertama kita di kantor?

CACA

Kok kak Ivan tiba-tiba nanya gitu?

Ivan diam masih sambil menatap Caca.

Caca meremas tangannya gugup.

CACA

Kalo boleh jujur... gue kaget. Selama ini gue jarang ketemu Ega dan kalo ketemu pun juga karena reuni tahunan aja. Jadi, waktu ngeliat Ega masuk ke ruangan, ya... gue kaget.

Caca mengangkat kepalanya dan menatap cermin dengan pandangan sebal.

CACA

Tapi seperti biasa dia langsung bikin gue naik darah.

Ivan tertawa kecil mendengar kalimat Caca.

IVAN

Kangen ya?

CACA

(menjawab tanpa sadar)

Banget.

Hening.

Tak lama Caca tersadar dan menoleh panik kearah Ivan.

CACA

(panik)

BUKAN GITUUU!!!

IVAN

(serius)

Kalo gitu sama. Ega juga kangen sama lo.

Caca melebarkan mata.

IVAN

Gue masih inget jelas gimana ekspresi kalian waktu pertama kali meeting program waktu itu. Terlalu banyak yang pengen diungkapin, tapi gak ada yang kalian lakuin selain nyembunyiin itu. Lo tau kenapa waktu itu gue nanya lo mantannya Ega atau bukan?

Caca menggeleng pelan.

IVAN

Karena cara ngeliat kalian satu sama lain beda, Ca. Orang-orang di sekitar kalian pasti sadar gimana perasaan kalian satu sama lain cuma dengan merhatiin pandangan mata kalian tanpa kalian sadari. Pernah denger istilah 'mata gak bisa boong'?

CACA

Kak, gue...

IVAN

(tegas)

Gak perlu lo jawab. Gue gak minta jawaban.

IVAN

Gue denger kalian bakal ngadain reunian kan? Mungkin setelah sekian tahun diem aja kalian bisa mulai dengan ngobrol berdua. Kalian bukan anak remaja lagi. Kalo dua-duanya nahan diri, kapan ada perubahan?

Salah satu MUA (make-up artist) masuk ke ruangan.

Ivan melirik.

Ivan berdiri dan menepuk pelan pundak Caca.

IVAN

Sesimple itu, Ca. Kalian sendiri yang memperumit.

Ivan tersenyum.

IVAN

Gue ke studio dulu ya.

Ivan menyapa MUA yang masuk sebelum keluar ruangan.

Caca menatap diam kearah pintu.

//FLASHBACK SETELAH SYUTING DI HARI YANG SAMA - SELESAI//

71.INT. TOILET (CAFE REUNIAN) - SIANG

Caca menatap diam kearah cermin. Anggi masih diam memperhatikan Caca.

ANGGI

Ca?

Caca tiba-tiba menampar pipinya dan mengangguk kuat sembari memandang pantulan dirinya di cermin.

Anggi menatap panik kearah Caca.

ANGGI

(memegang pundak Caca)

Ca nyebut Ca, jangan kayak gini!

Caca menoleh kearah Anggi dan memegang tangan Anggi.

Anggi masih terlihat panik sekaligus bingung.

CACA

(yakin)

Gue udah tau harus apa. Gue udah capek gini terus jadi gue yang bakal mulai duluan.

ANGGI

H-Hah?

Caca melepas tangan Anggi lalu memoles kembali wajahnya.

Caca membereskan peralatan make-upnya lalu memasukkannya ke tas Anggi.

Caca menatap serius kearah Anggi.

CACA

Titip. Doain gue semoga berhasil sama tuh anak.

Caca berjalan kearah pintu keluar.

ANGGI

CA??!! MAKSUD LO APA?!!!

Masih terlihat bingung, Anggi langsung membereskan make-upnya secara asal-asalan, memasukkan kedalam tas, dan berjalan cepat menyusul Caca.

ANGGI

CACA!

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar