Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10.INT. KAMAR CACA - MALAM
Caca tampak serius mengerjakan sesuatu di laptopnya.
Sesekali Caca juga menggumam menyanyikan lagu korea favoritnya.
Tiba-tiba notif handphone-nya berbunyi. Caca mengambil handphone-nya.
POP UP isi pesan masuk di layar Caca.
CACA
(bingung)
Anggi?
ANGGI
Hai sayang-sayangnya gueee~
KEVIN
Piuw piuwww!
AYAS (figuran)
Yoiii!
NISA (figuran)
Halo~
CACA
Tumben nih malem-malem nongol?
ANGGI
Ada pengumuman penting nih xixixi >///<
Caca tertawa melihat emot Anggi.
EGA
Gak penting block!
ANGGI
Anjir sekali muncul maen block aja lo @Ega :)
KEVIN
Mana nih yang laen?
ANGGI
Dah langsung lo umumin aja, Vin.
ANDO
Nyimak
CACA
Nyimak (2)
KEVIN (voice note) (V.O)
Jadi gue sama Anggi ngajakin buat reunian kelas nih sekitar 2 mingguan lagi, gas kagak?
ANGGI (voice note) (V.O)
Betul sekaliiii~
ANDO (voice note) (V.O)
Ya kashdkshd
ANDO (voice note) (V.O)
Anjir kepencet~ Ya kali gak kuyyy
Caca mendengarkan voice note teman-temannya dengan mendekatkan speaker handphone-nya ke telinga.
CACA
(ketawa)
Apaan sih sumbang semua suara mereka.
Caca mendekatkan handphone-nya ke mulut lalu memencet tombol voice note.
CACA (voice note)
Yuklah agendakan.
ANGGI
Deal ya, ntar urusan tempat, konsumsi, dll itu urusan gue sama Kevin. Pokoknya lo pada tinggal bawa badan aja deh!
KEVIN
Terutama buat @Baskara @Ezra nih ayok dong dateng reuni, kalian gak pernah dateng reuni samsek btw :"
Kevin
Ezra kagak kangen sama gue apa ya
(insert stiker nangis)
Baskara
[Typing...]
Caca menatap handphone-nya tak percaya.
ANGGI
Baskara lo lagi onlineeeee?!!!
ANDO
Demi apa woy setelah sekian tauuun
BASKARA
Oke nanti diusahakan dateng ya.
EGA
Woy dah lama gak ketemu bro, kemana aja lo?
BASKARA
Ya begitulah.
BASKARA
Gue izin pergi dulu ya, see you there.
KEVIN
Oke Bas, ditunggu ya kedatengannya~
ANDO
Mungkin kalo lo ketemu sama Ezra bisa diajak sekalian Bas Ezranya hehe
ANGGI
Dah dah jangan mellow malem-malem, intinya usahain pada dateng ya yang lengkap. Ditunggu undangan online-nya guys <3 Met istirahat, semua~
Caca menatap monitor handphone-nya lalu kemudian mematikannya.
Caca bersandar di kursi dan melirik ke salah satu foto di dinding depan meja belajarnya.
Caca tersenyum tipis.
11.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG
Ega terlihat sibuk berdiskusi dengan beberapa crew yang bertugas.
EGA
Iya ntar lo pastiin lagi ke kak Wanda kalo emang mau nanya diluar script jangan keluar jalur banget. Lo inget kan minggu kemarin pas kelar acara narsum bilang apa ke kita gara-gara pertanyaan kak Wanda?
FD tersebut mengangguk tanda mengiyakan omongan Ega.
IVAN
Padahal menurut gue gak begitu offensive lho, malah aman-aman aja.
EGA
Ya lo kan gatau yang namanya orang mah level tersinggungnya beda-beda.
IVAN
(ketawa)
Iya sih.
FD mendengar sesuatu dari HT.
FD
(mengarahkan mulutnya ke mic headset)
Oke oke gue kesana sekarang.
FD menoleh kearah Ega.
FD
Gue ke ruang make-up dulu ya, udah pada dateng semua. Ayok temenin gue Van.
IVAN
Yok!
Ega mengangguk lalu melanjutkan obrolan dengan campers (camera person) yang ada di dekatnya.
12.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS
Caca menatap kearah panggung dari dekat salah satu kamera.
Terlihat Caca sedang berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Tiba-tiba Ega berdiri disamping Caca.
EGA
Sendirian aja, neng?
Caca terlonjak kaget.
CACA
Anjir jangan ngagetin bisa gak?!
Ega tertawa.
Caca kembali meremas kedua tangannya yang berkeringat.
Ega melirik kearah Caca yang kembali gugup.
EGA
Tenang Ca, udah ketemu kak Wanda kan? Lo bakal asik kok ngobrol-ngobrol sama dia.
CACA
Iya gue tau, tapi di belakang sama di panggung kan beda, Ga.
EGA
Anggep aja kamera sama orang-orang disini tuh rerumputan, sedangkan lo adalah kambing yang lagi ngomong sendirian.
Caca melirik dengan tatapan kesal kearah Ega.
CACA
Kenapa harus kambing sih? Lagian gue jadi berasa ditenangin sebelum perform pas SD dulu.
Ega tertawa.
EGA
Lah bener kok. Santai aja, kalo gugup lo malah susah ngobrolnya ntar.
Caca menghela napas. Tiba-tiba Caca memegang perutnya.
Ega kaget ketika Caca memegang lengannya erat.
EGA
Kenapa?
CACA
(berbisik)
P-Pengen boker...
Ega menggeleng dengan cepat.
EGA
Gak gak gak, bentar lagi-
Caca berlari menjauh namun dengan sigap Ega menahan.
EGA
Heh mau kemana lo?! Gak boleh, gak!
CACA
Kebeleeeeet!!!
EGA
(menepuk-nepuk punggung Caca)
Sugesti Ca, cuma sugesti!
CACA
(menepis tangan Ega)
Sugesti pala lo, sumpah bentar doang!
EGA
Gak ya!
Ivan yang sejak tadi memperhatikan keduanya dari panggung, dengan tergopoh-gopoh mendatangi keduanya.
IVAN
Iya Ca itu cuma sugesti.
Caca menoleh kearah Ivan.
CACA
Enggak sumpah ini mah beneran, kak...
EGA
Sugestiiii!
Ivan mengangguk.
IVAN
Sugesti Caaaa...
Dan beberapa crew yang lain akhirnya ikut mengatakan jika yang Caca rasakan itu hanya sugesti saja.
Tentunya dengan Caca yang masih meronta hendak berlari ke toilet.
13.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS
FD yang ada disamping kamera sentral mengangkat tangan untuk menghitung mundur.
FD
Lima...empat...tiga...dua...
FD mengarahkan tangan untuk mempersilahkan host bicara.
WANDA (HOST)
Kembali lagi di Youthpreneur, kali ini udah muncul nih kak Caca setelah tadi di segmen pertama masih berhalangan karena ada keperluan penting ya kayaknya?
Wanda tertawa kecil sembari menatap ramah kearah Caca. Caca membalas dengan tawa malu-malu.
14.INT. CONTROL ROOM - SIANG - CONTINUOUS
Ega mencoba menahan tawa.
Ivan yang berdiri di belakangnya hanya mampu menggaruk belakang kepalanya.
EGA
Cut to C1!
15.INT. STUDIO FALCON TV - SIANG - CONTINUOUS
Wanda menoleh sekilas kearah prompter.
WANDA
Oiya kan tadi katanya toko "Ca Bakery" ini udah berdiri belasan tahun ya?
Caca mengangguk.
CACA
Iya. Sebenernya "Ca Bakery" tuh punya orang tua saya kan, terus karena memang dari kecil saya suka dan tertarik buat merhatiin dan belajar bikin kue, akhirnya orang tua saya mempercayakan toko ini ke saya.
WANDA
Berarti emang udah cita-cita dari kecil dong ya jadi baker?
CACA
(mengangguk dengan semangat)
Bener banget!
Caca dan Wanda tertawa.
WANDA
Tapi sebenernya apa sih yang bikin kamu awalnya bener-bener yakin buat menggeluti bidang ini? Jujur buat saya sendiri bikin kue-kue gini tuh kalo gak telaten susah banget deh.
Caca menerawang.
CACA
Umm, kalo diinget-inget lagi, alasan sebenernya saya akhirnya pengen ngikutin jejak orang tua saya itu ya ketika ngeliat mereka bikin adonan sih.
WANDA
(penasaran)
Bikin adonan?
Caca mengangguk.
CACA
Papa sama mama keliatan happy banget waktu berdiri sebelahan buat bikin kue. Dan ketika kue hasil bikinan mereka itu bikin orang lain ikut seneng juga ketika ngerasain, dari situ saya juga pengen ngelakuin hal yang sama.
Caca tersenyum kearah Wanda.
CACA
Ngelakuin sesuatu yang bisa bikin diri sendiri dan orang lain bahagia pasti menyenangkan kan?
16.INT. CONTROL ROOM - SIANG - CONTINUOUS
Ega menatap serius kearah monitor, termenung mendengar ucapan Caca.
17.INT. CA BAKERY - MALAM
Tiga hari kemudian.
Caca terlihat tengah mengelap kaca display yang sudah kosong.
Beberapa karyawannya ikut bersih-bersih toko.
Tiba-tiba suara lonceng tanda pintu dibuka terdengar.
Caca menoleh kearah pengunjung yang masuk tersebut.
Terlihat sosok berjaket dan wajahnya ditutupi oleh topi.
CACA
(tersenyum ramah)
Mohon maaf sebelumnya kak, tapi toko kami sudah tu-
Pengunjung tersebut melepas topi dan menatap Caca.
Caca merubah ekspresinya dengan cepat begitu tahu siapa pengunjung itu.
CACA
(datar)
-tup.
Pengunjung yang ternyata Ega mendekat dengan santai kearah Caca.
Ega sedikit membungkuk memperhatikan display kue.
EGA
(mendongak kearah Caca)
Kok kosong? Gue laper nih.
Caca menghela napas mencoba menahan emosinya.
CACA
Kuenya udah abis, Ega.
EGA
Lah tapi gue laper?
CACA
Ya gimana orang udah abis?
EGA
Oh.
Ega kembali berdiri tegak lalu memperhatikan tangan Caca yang memegang lap.
EGA
Lo ngapain?
CACA
Bersih-bersih.
Ega melihat Caca dengan ekspresi bingung.
EGA
Kenapa?
Caca menatap aneh kearah Ega.
CACA
Tolong ya Ga, sumpah ini percakapan yang nurunin IQ banget alias gak berbobot. Toko gue udah tutup dan gue sama yang lain mau beres-beres biar besok bisa fokus bikin kue aja. Lo bisa gak gausah bikin naik darah malem-malem gini?
Ega mengangkat bahu lalu berjalan menuju meja yang ada di ujung ruangan.
Dengan santainya Ega duduk dan memainkan handphone.
Sembari menghentak-hentak kakinya, Caca berjalan menyusul Ega.
CACA
Lo ngapain duduk?
EGA
Capek.
CACA
Kalo capek ya pulang.
Tidur.
Ega terlihat masa bodoh lalu memainkan handphone-nya lagi.
Caca menarik belakang jaket Ega.
EGA
Apaan dah?
CACA
Apaan lo bilang?
Caca menunjuk kearah jam.
CACA
Lo gak liat ini jam berapa? Toko gue udah tutup ngerti gak?
EGA
(polos)
Yaudah kalo tutup mah tutup aja, urusan sama gue apa sih, Caca?
Caca dan salah satu karyawannya yang tengah mengepel saling pandang.
Caca speechless dengan ucapan Ega sedangkan karyawannya dengan polos menatap bingung.
Caca kembali menghela napas.
CACA
Serah lo deh, gue mau lanjut beres-beres. Awas ya lo kalo macem-macem!
Caca berjalan pergi sembari mengajak karyawannya untuk lanjut bersih-bersih.
Ega melanjutkan memainkan handphone-nya.
Diam-diam Ega tersenyum.
18.INT. CA BAKERY - MALAM - CONTINUOUS
Seluruh karyawan diizinkan untuk pulang.
Caca melambai dari pintu toko.
Setelah merasa karyawannya sudah cukup jauh, Caca kembali masuk ke dalam toko.
Caca mendekat kearah Ega. Ternyata Ega tertidur.
Terlihat raut wajahnya begitu capek.
Awalnya Caca berniat membangunkan, namun Ega terlihat nyenyak sekali tidurnya.
Caca menatap Ega cukup lama lalu kemudian memutuskan untuk pergi setelah menaikkan suhu AC agar Ega tak kedinginan.
19.INT. CA BAKERY - MALAM - CONTINUOUS
Ega mulai mengernyit ketika badannya terasa digoncang pelan.
Merasa tidurnya terganggu, Ega menepis asal agar sesuatu tersebut berhenti menggoncang badannya.
Merasa goncangan tersebut akhirnya berhenti, Ega tersenyum lalu kembali melanjutkan tidur.
Tiba-tiba kepalanya dipukul dengan cukup keras.
EGA
(teriak)
Aww!
Ega langsung sadar karena badannya sontak duduk dengan tegak.
Ega mengelus kepalanya dan menoleh kearah Caca yang berkacak pinggang di sampingnya.
Ega menatap kesal kearah Caca.
EGA
Apa sih tiba-tiba mukul?
CACA
Apa sih apa sih, ya lo pikir ini rumah lo seenaknya tidur?
Ega cemberut.
EGA
Ya enggak usah mukul juga kali!
Masih mengelus kepalanya Ega menoleh kearah meja.
Ega terkejut melihat sepiring nasi goreng dan segelas minum di hadapannya.
EGA
Ini apa?
CACA
(datar)
Galon.
Hening. Caca dan Ega saling bertatapan.
CACA
Ya lo gak liat itu nasi goreng?
EGA
(bingung)
I-iya tau, maksud gue-
Caca menunduk sembari mengusap pipinya yang memerah samar karena malu.
CACA
Lo laper kan? Kalo iya yaudah makan aja, gak usah banyak komen.
Caca berjalan kearah kursi di seberang Ega lalu duduk.
Caca meminum teh anget dari cangkir yang ada di depannya.
Ega masih menatap nasi goreng di hadapannya.
EGA
Ini lo yang masak?
CACA
Ya menurut lo siapa lagi? Ketua RT gue?
Ega menyengir lalu dengan cepat mulai makan.
Caca terlihat sedikit melebarkan mata melihat tingkah Ega namun kemudian tersenyum tipis.
Caca menaruh cangkirnya lalu melipat kedua tangannya dan menaruhnya di meja.
Ega masih fokus mengunyah nasi gorengnya.
Caca tanpa sadar memperhatikan Ega.
EGA
(lirih)
Lo apa kabar?
Caca tersadar dari lamunannya lalu menatap kaget kearah Ega.
CACA
Hah?
Ega mengangkat kepalanya dan menatap lurus kearah Caca.
EGA
(serius)
Lo apa kabar?
Caca kaget namun akhirnya tersenyum lembut.
CACA
Gue baik. Lo gimana?
Ega masih diam menatap Caca namun akhirnya kembali melihat ke piringnya.
Ega mengangguk pelan lalu melanjutkan makannya.
Suasana terlihat agak canggung.
Caca memainkan pinggiran cangkirnya.
Caca berdehem mencoba mencairkan suasana.
CACA
(nada bercanda)
Lagian kita juga udah ketemu dari kapan, kenapa baru nanyain kabar sekarang coba?
Ega tak membalas justru setelahnya terdengar suara kecapan yang keras.
Ega mengganggu Caca lagi dengan suara kecapannya saat makan.
Caca menghela napas.
CACA
Diem gak? Bisa diem gak?
Ega akhirnya berani melihat kearah Caca lagi.
EGA
Btw minggu depan ikut reunian kan lo?
Ega mengalihkan pembicaraan.
CACA
Ya ikutlah, sejak kapan gue gak dateng acara reuni coba?
Caca menyenderkan badannya ke kursi.
CACA
Kangen anak-anak sumpah.
CACA
Terakhir gue ketemu anak kelas selain lo tuh si Vania karena dia ngendorse kue gue kan, ketemu Anggi kadang-kadang kalo senggang, sisanya ya biasalah susah karena sibuk masing-masing.
Ega ngangguk-ngangguk mengiyakan sambil mengunyah makanannya.
Caca menatap Ega penasaran.
CACA
Kalo lo?
EGA
Si Ando.
CACA
(penasaran)
Ketemu dimana?
EGA
Tempat kerjaan gue megang hak siar pertandingan dia, makanya gue bisa ketemu. Itu juga ngobrol bentaran doang sih.
CACA
Oiya iya gue nonton tau, gila Ando maennya ngeri cuy! Papa sama Andi tuh yang demen banget.
Ega menaruh sendok setelah nasi gorengnya habis, lalu bersandar di kursi sambil minum.
EGA
Ya wajarlah kalo sekarang pada susah ketemu, namanya jugaaa...
Ega dengan sengaja tak melanjutkan kalimatnya.
Caca tertawa.
CACA
...real life ya?
EGA
Sok dalem lo!
CACA
Anjir gak gitu ya!
Keduanya tertawa lepas.
EGA
Oh iya Ca, episode program gue yang ada lo lusa bakal tayang, Ivan dah ngasih tau kan?
CACA
(mengangguk)
Udah kok, gak sabar masuk tipi euy!
EGA
Dih, asal pas nonton jangan kebelet lagi lo.
CACA
Jangan diingetin lagi, Egaaa!
Caca menutup mukanya menahan malu sembari menggeleng-gelengkan kepala mengusir ingatannya saat syuting kemarin.
Tak lama kemudian Caca kembali bersemangat.
CACA
(menghitung dengan jari)
Pokoknya gue bakal promosi di grup kelas, akun-akun medsos gue, kasih tau tetangga juga biar semuanya pada nonton.
Ega diam-diam ngikutin gaya dan ucapan Caca tanpa suara bermaksud mengejek.
Caca melotot kearah Ega begitu sadar.
Caca mengangkat tangan pura-pura mau memukul.
CACA
(tanpa suara)
Sialan lo ya!