Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
46.INT. KANTIN - SIANG
Suasana kantin tampak ramai karena ada keributan.
Terlihat BELLA (16) seorang siswi berpenampilan menor tersenyum miring kearah Ezra yang berdiri di depan salah satu lapak di kantin.
Bella terlihat menilai penampilan Ezra dengan tatapan sinis.
BELLA
Gue masih gak nyangka deh kenapa sekolah kita bisa nerima tukang bully kayak gini.
(menoleh kearah gengnya)
Bakal nurunin akreditasi gak sih?
Bella dan gengnya tertawa.
Ezra yang sedari tadi hanya diam dan menatap kearah depan akhirnya menoleh ke Bella.
BELLA
Ups, tersinggung ya? Jangan baper Zra, lo mau mukulin gue juga? Kalo iya gue pastiin papi gue gak akan tinggal diem lho. Tau kan, kalo papi gue turun tangan bisa-bisa beasiswa lo dicabut.
Bella tertawa.
Anggi dan Caca mendekat kearah Bella dengan ekspresi marah.
Tanpa berkata apa-apa Anggi langsung menjambak rambut Bella.
BELLA
(teriak)
AWW!!!
Bella memegangi kepalanya yang terasa sakit karena dijambak dan menatap marah kearah Anggi.
BELLA
Berani-beraninya lo ngejambak gue?!
ANGGI
(nyolot)
Ngapa emang hah?! Lo juga berani-beraninya gangguin temen gue?!
Bella tertawa dan memutar bola matanya malas.
BELLA
Masalahnya dimana? Wajar kan kalo gue ngomong gitu, jujur gue gak suka satu sekolahan sama berandal kayak gini.
CACA
Lo kenapa jahat banget sih, Bel? Ezra gak ada salah apa-apa lho sama lo.
Bella menatap sinis kearah Caca.
BELLA
Lo tukang roti gak usah ikut campur deh!
Caca menghembuskan napas kasar.
ANGGI
Gila ni cewek...
Bella kembali menatap Ezra.
BELLA
Kayaknya gue harus ngomong ke guru BK gak sih? Kalo ini anak didiemin aja bisa-bisa makin menjadi-jadi. Kalo mau jadi sampah masyarakat, ya sekalian gak usah sekolah. Lagian-
Tiba-tiba lengan Bella dicengkram dan ia ditarik menjauh dari Ezra.
Bella menatap kearah lengannya yang memerah dan menoleh kearah pelaku penarikan.
Bella melebarkan mata ketika tahu ternyata Ando yang narik dia.
Muka Ando memerah menahan amarah.
ANDO
Selama ini gue bersumpah gak akan pernah yang namanya mukul cewek. Tapi setelah gue ngeliat lo, gue jadi gak yakin sama sumpah gue ini.
BELLA
L-lo mau mukul gue?! Harusnya yang lo pukul tuh si Ezra! Dia kan yang mukulin lo, jadi harusnya dia yang dapet balasannya!
ANDO
Lo tau darimana kalo Ezra mukulin gue?
Bella terdiam tak bisa menjawab.
Ega, Baskara, Kevin, Caca, dan Anggi terdiam di sekeliling mereka.
ANDO
(membentak)
GUE TANYA LO TAU DARIMANA?!!!
Bella terlonjak dan memejamkan mata karena takut mendengar bentakan Ando.
Beberapa siswa lain di kantin menatap kaget kearah Ando, tak menyangka Ando akan berteriak.
Kevin dan Ega menahan bahu Ando.
Ezra menaruh kembali jajanan yang sebelumnya hendak ia beli, dan dengan santai berjalan pergi.
Ando mencengkram lengan Ezra. Ezra menarik tangannya.
Ando menatap Ezra. Matanya terlihat memerah.
ANDO
Lo mau diem aja? Jadi selama gue gak masuk, mereka giniin lo dan lo diem aja?
Ezra balas menatap kearah Ando.
EZRA
Emang kenapa?
Kantin terlihat hening karena semuanya terdiam.
ANDO
Lo justru yang nolongin gue, Zra. Mereka mukulin gue dan lo ikut babak belur karena ngebantuin gue.
Ando menatap para siswa disana dan tatapannya kembali dipenuhi amarah.
ANDO
Dan kalian bilang kalo Ezra yang mukulin gue?
Ando tertawa keras.
ANDO
Lucu banget. Kalian selama ini koar-koar kalo Ezra pembully disaat kenyataannya justru kalian pembully-nya.
Mata Caca dan Anggi memerah menahan tangis.
Ando kembali menatap kearah Ezra.
ANDO
Lo mau kayak gini terus, Zra? Kalo gue gak jelasin, lo mau terus-terusan dipandang buruk sama orang-orang?
Ezra perlahan membuka tudung hoodienya. Terlihat jelas wajah Ezra saat ini yang masih terlihat bekas luka.
Ezra menoleh kearah meja siswa-siswa lain yang menatap kaku kearahnya.
Tak lama Ezra kembali memandang lurus kearah Ando.
EZRA
Memangnya kalo gue ngelak dan ngasih alasan... orang-orang bakal percaya?
Ezra menghela napas pelan.
EZRA
Apapun yang gue lakuin, situasi gak akan pernah berpihak ke gue.
Ezra tersenyum namun dengan tatapan mata yang terlihat benar-benar lelah dengan keadaan. Ia berjalan meninggalkan kantin.
Caca dan yang lain menatap nanar kearah Ezra yang mulai tak terlihat.
Baskara melirik kearah Bella yang hanya diam.
BASKARA
(datar)
Udah puas?
Merasa malu, Bella dan gengnya pergi meninggalkan kantin tanpa rasa bersalah.
Air mata Caca mengalir begitu saja tanpa ia sadari.
Ega menatap Caca yang tengah menangis.
47.EXT. BELAKANG SEKOLAH - SIANG
Suasana belakang sekolah terlihat sepi karena memang disitu hanya ada gudang berisi perlengkapan sekolah yang rusak.
Ezra duduk di tanah yang bersemen dan bersandar ke tembok.
Kakinya ia tekuk dan kedua tangan memeluk erat kakinya.
Ezra menyembunyikan wajahnya.
Tak lama Ezra merasakan jika ada orang lain di sekitarnya.
Perlahan ia mengangkat kepalanya dan menemukan Ando dan Kevin jongkok di hadapannya.
Ega jongkok juga di samping Ezra.
Ezra cuma diam menatap kosong kearah mereka.
Kesunyian terhenti ketika terdengar suara tepukan keras.
KEVIN
Lo tiap istirahat sering kesini ya, Zra? Emang gak takut digigit nyamuk?
Kevin menggaruk tangannya yang gatal karena digigit nyamuk.
EGA
Lo doang kali yang digigitin. Kebanyakan makan manis-manis sih.
KEVIN
Apa hubungannya anjir!!
Ega tertawa.
Kevin dan Ega yang niat awal hanya ingin menghibur Ezra akhirnya kembali memperhatikan Ezra yang masih diam.
Ando menatap Ezra.
ANDO
Gue minta maaf ya, kalo selama dirawat di rumah, gue gak bisa ngasih tau ke yang lain kejadian sebenernya kayak gimana. Harusnya waktu ibu gue ngelarang gue gak boleh kontak-kontakan sama sekali sampe gue sembuh, gue gak usah turutin.
Ando memegang lengan Ezra.
ANDO
Gue bodoh banget ya, Zra? Disaat gue bisa istirahat total dengan nyaman, di hari yang sama lo ngerasain hal kayak gini padahal posisi lo sama-sama babak belur kayak gue.
Badan Ando terlihat bergetar menahan tangis. Kevin mengelus punggung Ando berusaha menenangkan.
Ega menoleh kearah Ezra yang masih diam melihat kearah Ando.
ANDO
(lirih)
Bayangin gue sejak pagi dengan santainya bolos sambil tiduran di UKS dan pas keluar tiba-tiba dikasih tau kalo lo yang bikin gue babak belur. Lo boleh marah ke gue, atau kalo lo mau pukulin gue, gue juga siap. Tapi maafin gue ya, Zra?
Ezra menggeleng pelan.
Ando menatap nanar kearah Ezra.
EZRA
Lo gak salah sama sekali ke gue. Kenapa harus minta maaf?
Ezra menepuk pelan bahu Ando.
Ezra mendongak melihat langit yang nampak cerah di atas.
EZRA
Gue sadar kalo ini salah gue juga karena gak ngebela diri sama sekali. Tapi dari awal, gue juga udah di cap bukan anak baik-baik. Jadi gimana pun cara gue ngebela diri, pandangan orang ke gue gak akan segampang itu berubah kan?
Ezra menatap bergantian kearah Ega, Ando, dan Kevin.
EZRA
Tapi gue kadang mikir, gue salah apa ya? Gue gak pernah ngusik orang, gue juga gak pernah gangguin apalagi nyakitin yang lain. Jadi kenapa orang-orang ngerasa gue ngusik mereka?
Bibir Ezra terlihat bergetar.
Tanpa bisa ditahan air matanya mengalir dengan deras.
EZRA
G-gue, gue gak pernah berharap apa-apa. Gue cuma mau lulus. Walaupun ntarnya gue gak lanjut kuliah, paling enggak gue udah sekolah dengan bener. Tapi orang malah nganggep kalo gue macem-macem. Tiap gue keliatan keluar malem, mereka bilang gue nongkrong sama preman. Emangnya gue sempet nongkrong-nongkrong gak jelas?
Ezra menatap kesal sembari mengusak kasar matanya.
EZRA
Gue kerja!! Gue beruntung dapet beasiswa, tapi gue tetep harus kerja buat ngebiayain pengobatan bunda sama makan gue.
Kevin terlihat mencopot kacamatanya dan menghapus tangisannya karena mendengar cerita Ezra.
EZRA
Gue selalu dituduh ngelakuin ini, ngelakuin itu, padahal gue sama sekali gak ngelakuin apapun yang mereka tuduhin. Tinggal nunggu waktu aja sampe beasiswa gue dicabut gara-gara kesalahan yang gak pernah gue lakuin.
Napas Ezra mulai terlihat putus-putus.
Ega mengusap bahu Ezra. Mata Ega terlihat memerah.
Ezra mendongak sembari memejamkan matanya.
EZRA
(tertawa getir)
Hidup gue gini banget. Sekarang gue bahkan kelihatan lemah dengan curhat sambil nangis di depan kalian.
BASKARA
Nangis gak akan bikin lo keliatan lemah.
Ezra membuka matanya dan mendongak.
Baskara berdiri dan menunduk memandang lurus kearah Ezra.
Ega, Kevin dan Ando mengusap mata mereka untuk menghapus air mata.
Ega melihat kearah buku tangan kanan Baskara, seolah Baskara habis menonjok seseorang dengan tangannya. Tapi Ega hanya diam tak bertanya apa-apa.
Baskara duduk bersila di dekat Ezra.
BASKARA
Emang kenapa? Karena lo cowok makanya akan keliatan lemah karena nangis? Sejak kapan ngeluarin air mata harus mikirin gender lo apa?
Baskara membuka plastik yang sedari tadi ia bawa dan mengeluarkan sebotol air mineral.
Baskara membuka tutup botol dan kemudian mengulurkan kearah Ezra yang masih sesegukan.
BASKARA
Selama ini nahan semuanya sendiri capek juga kan? Kalo gitu keluarin aja sepuasnya. Gue sama yang lain mungkin gak bisa ngebantu lo banyak, tapi kami bisa jadi pendengar buat lo.
Baskara menarik tangan Ezra agar mengambil botol yang ia sodorkan.
BASKARA
Gak papa, lo boleh nangis lagi. Tapi sekarang minum dulu.
EZRA
(kesal)
Kenapa malah nyuruh gue nangis lagi sih?!
Ezra kembali menangis kencang.
Ando dan Kevin sontak memeluk Ezra.
KEVIN
Ezraaaa...
Ando melirik kearah Baskara.
ANDO
Jangan gitu, Bas.
Baskara gak gubris omongan Ando.
BASKARA
Minum.
Masih sambil nangis, Ezra nurut dan akhirnya minum.
Ezra minum tanpa menyentuh pinggiran botol.
Sambil terisak ia menawarkan minumnya ke Ando dan yang lain.
Ando kembali menangis dan sambil mengangguk ia mengambil botol dari Ezra dan minum.
Setelahnya Kevin minum tapi kemudian tersedak tangisnya sendiri.
ANDO
Anjir lo jorok banget, Vin!
Kevin mengelap air dari dagu dan bajunya.
KEVIN
(sesegukan)
Kesedak!
Kevin memberikan botol minum tersebut ke Ega dan Ega minum juga.
Habis itu Ega balik lagi memberikan ke Ezra.
EGA
Mau minum lagi?
Ezra mengangguk dan minum. Kemudian Baskara mengambil minum Ezra dan menutupnya kembali.
Baskara memberikan sebungkus roti ke Ezra.
Baskara menyodorkan plastiknya ke yang lain.
BASKARA
Buat ganjel perut.
KEVIN
(antusias)
Anjir baek bener lo, Bas!
Kevin langsung mengambil bungkusan roti yang ada di plastik diikuti oleh Ega dan Ando.
ANDO
Lo enggak?
BASKARA
Gampang.
Ega, Kevin, dan Ando mulai melahap rotinya.
Baskara menoleh kearah Ezra yang terlihat masih kesusahan membuka plastik pembungkus karena tangannya licin.
Ezra kembali menangis dan melemparkan rotinya kearah Baskara.
EZRA
Kalo gak ikhlas bilang!
Ezra kembali memeluk kakinya dan menyembunyikan wajahnya.
Ega, Kevin, dan Ando terdiam.
Speechless dengan ngambeknya Ezra.
Baskara menghela napas lalu membuka plastik pembungkus roti dengan mudah.
Baskara mengeluarkan setengah dari isi roti lalu menepuk pelan lengan Ezra.
BASKARA
Makan.
Ezra menoleh kearah Baskara dan masih terlihat sesegukan mengambil roti dari tangan Baskara.
Ezra mulai mengunyah roti miliknya.
Kevin menyengir senang kearah Ezra.
Cengirannya terhenti lalu menoleh cepat kearah Baskara begitu teringat sesuatu.
KEVIN
(panik)
Eh Bas, bel istirahat bukannya dah kelar ya?
BASKARA
Kenapa? Mau masuk kelas?
EGA
Udah telat juga gak sih tapian?
BASKARA
Bolos aja.
Keempat cowok selain Baskara menatap aneh kearah Baskara.
KEVIN
Serius lo?!
BASKARA
Kenapa? Sekali-kali bolos gak masalah.
Ando menepuk-nepuk bahu Baskara bangga.
ANDO
(tertawa)
Salut gue sama lo, Bas.
Kevin tertawa senang lalu menatap penuh minat kearah Ezra lagi.
KEVIN
Zra, pulang sekolah gue traktir makan mie ayam mau gak? Abis itu ke rumah gue nonton anime sama maen game.
Ando menoleh kearah Kevin.
ANDO
(penasaran)
Emang Ezra suka anime?
KEVIN
Suka dong! Ya kan, Zra?
Ezra melihat kearah Kevin sambil masih mengunyah rotinya.
EGA
Sok tau lo!
Kevin membenarkan kacamatanya.
KEVIN
(senyum sok misterius)
Waktu kita kerja kelompok, jangan pikir gue gak sadar kalo lo diem-diem ikut nonton Hero Academia dari tablet gue.
Ega dan Ando menatap Ezra antusias menunggu jawaban.
EZRA
(pelan)
Gue suka Hero Academia.
Kevin dan Ando berbinar.
ANDO
(senang)
Serius?! Ih harusnya lo mah pas kita ngomongin Hero Academia nimbrung aja, Zra! Lo gak kesel kan kalo selama ini kita sering ngocehin spoiler?
Ezra menggeleng pelan.
KEVIN
(menggebu)
Eh eh eh berarti abis makan mie ayam kita nonton Hero Academia Movie aja gimana? Yang kedua! Gue tiap denger lagu waktu Deku sama Bakugo nyerang villain di ending masih aja merinding sampe sekarang. Gila bisa-bisanya scene berantem make musik pengiringnya slow tapi bikin boom banget.
Ezra tanpa sadar mulai ikut antusias.
Ezra menatap kearah Ando dan Kevin.
EZRA
Apalagi, apalagi pas Izuku ngebagi One For All ke Bakugo juga terus mereka kerjasama buat ngalahin Nine. Keren ya... Tapi pas All Might dateng sedihnya kerasa banget.
Ando dan Kevin mengangguk cepat menyetujui ucapan Ezra.
Ega dan Baskara hanya diam dan saling pandang.
Ega tertawa namun akhirnya keduanya ikut mendengarkan Kevin, Ando, dan Ezra ber-fanboying ria.
ANDO
Tapi ntar sebelum ke rumah Kevin temenin gue nyari handphone dulu yuk! Handphone gue rusak keinjek soalnya.
EZRA
Gak bisa dibenerin lagi ya?
Ando mengangguk sambil cemberut.
ANDO
Untung gue baek gak minta ganti rugi sama tu orang. Awas aja kalo ketemu lagi.
KEVIN
Ada duit kagak lo?
ANDO
(gak terima)
Ati-ati lo kalo berucap, gue mah duit dari menang badminton gue tabungin semua. Lo bisa beliin Ezra mie ayam? Gue bisa beliin warungnya buat Ezra!
EZRA
(setengah berbisik)
Gak usah bawa-bawa gue.
Ega, Kevin, dan Ando tertawa mendengar balasan Ezra.
Baskara hanya diam memperhatikan dengan wajah datarnya seperti biasa.
//FLASHBACK SMA - SELESAI//