Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
62. INT. RUMAH SAKIT - KAMAR DIANA - DAY
ANGGA masuk ke dalam kamar. Ia duduk di sebelah DIANA sambil mengelus rambut kekasihnya.
ANGGA
(menangis) Babe, please wake up. I'm here for you.
Terdengar suara langkah beberapa orang yang berjalan menuju kamar DIANA. Pintu kamar terbuka. Tampak TONO, ROSI, dan SUGENG yang duduk di kursi roda memasuki kamar.
TONO
Loh? Ini ANGGA ex duo tralala itu kan?
ANGGA terkejut melihat kedatangan ketiga orang ini. Ia langsung bangkit dari tempat duduk.
ANGGA
Iya. Mohon Maaf, Kalian siapa ya?
SUGENG
Justru saya yang harusnya bertanya. ANDA ini siapanya DIANA? Saya bapaknya.
ROSI
Mas jangan gitu ah. ANGGA ini artis terkenal loh. Bisa jadi dia temennya DIANA atau keluarganya Bu HENNY yang kita telepon tadi.
ANGGA
Oh maaf om. Salam kenal. Saya ANGGA. (menunduk)
TONO
Saya ini salah satu fans-mu dari kecil loh mas ANGGA. Senang bisa kenal.
ANGGA hanya tersenyum kecil.
SUGENG
Jadi bener kamu ini temennya DIANA?
ANGGA
Bukan temen (menelan ludah) saya pacarnya om.
Mereka bertiga langsung tersentak. Senyuman hangat di wajah TONO pudar seketika.
SUGENG
Pacarnya DIANA? Ngaco kamu. Anak saya gak pernah singgung soal kamu ke saya.
TONO
Bentar-bentar. Bukannya kamu pacaran sama ANYA kan ya? Kemarin saya masih lihat video kalian berdua di TV dan sosial media.
ANGGA
Itu semua hanya gimmick saja untuk keperluan exposure dan sifatnya sementara.
SUGENG
Maksudnya apa ini? Jadi kamu pura-pura pacaran sama orang lain dan anak saya kamu paksa untuk terima itu?
ANGGA
Bukan gitu om. Sama sekali gak ada paksaan. Saya bener-bener serius sama anak om. Yang ada di TV dan social media itu semuanya palsu.
HENNY datang dan memasuki ruangan. Ia tampak terkejut melihat kedatangan para tamu.
HENNY
Wah udah pada datang ya? Cepet banget sampenya.
ROSI
Bu HENNY, saya mau tanya. Apa Bu HENNY juga tau masalah hubungan DIANA dan ANGGA ini?
HENNY langsung mematung. Ia terlihat bingung dan salah tingkah.
HENNY
Emm. Soal itu saya.. Emm..
SUGENG
Saya akan laporkan ini ke media. Kurang ajar kamu berani-beraninya mainin perasaan anak saya.
ANGGA
Saya minta tolong, jangan om. Gimmick ini udah gak ada lagi. Saya janji Mulai hari ini, saya akan selalu temani DIANA om.
SUGENG
Saya yang gak sudi anak saya berhubungan sama orang seperti kamu. Sekarang saya minta kamu keluar.
HENNY
Pak, tolong pengertiannya. Saya harap ini semua bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.
SUGENG
Saya gak peduli!
ANGGA
Om saya minta tolong.
ROSI
ANGGA, Bapaknya DIANA lagi sakit. Mending kamu ikuti aja dulu permintaannya ya.
Tiba-tiba terdengar suara dari belakang yang mengejutkan mereka semua.
DIANA
Gak boleh ada yang usir dia. ANGGA stay disini.
HENNY
Ya Tuhan DIANA, kamu udah sadar nak.
DIANA tersenyum tipis meski masih terlihat matanya yang lebam bekas luka memar.
Mereka semua langsung menghampiri DIANA.
SUGENG
Gimana perasaanmu nak? Ada pusing-pusing kah? (berpaling ke arah TONO) TONO, tolong panggilkan dokter nak.
DIANA
ANA gapapa pak. Bisa tolong tinggalin ANA sama ANGGA sebentar? ANA mau bicara berdua sama dia. Nanti aja panggil dokternya ya.
Meski terlihat keberatan, akhirnya SUGENG pergi meninggalkan ruangan bersama dengan ROSI, TONO dan HENNY. Tinggal ANGGA dan DIANA berdua di kamar. Suasana hening seketika dan mendadak canggung.
ANGGA
Aku seneng banget bisa liat kamu lagi babe.
DIANA
Me too.
ANGGA
I'm so worry about you.
DIANA
I'm fine. Seriously. Cuman shock aja makanya sampe pingsan (pause) Anyway, Gimana tur konsernya? Sukses?
ANGGA
Ya lumayan sukese.
DIANA
Turnya udah selesai? Aku pikir masih sampe besok lusa.
ANGGA
Sebenarnya sih belum. Begitu denger kabar kamu kecelakaan aku langsung balik ke Jakarta.
DIANA
Loh kok gitu? Harusnya kamu gak usah kesini. I'll be fine.
ANGGA
Kok kamu malah gitu ngomognya? Gimanapun juga kamu itu pacar aku. Aku gak mungkin...
DIANA
Well. About that..
ANGGA
No please listen to me. Masalah yang kemarin aku bener-bener minta maaf babe. Aku gak mau kehilangan kamu. Semua ini jadi tamparan keras buat aku supaya berhenti menjadi manusia yang egois. Aku yang salah. Gak seharusnya aku tinggalin kamu. Maafin aku sayang.
DIANA
Ini bukan salah kamu. Kita berdua emang terjebak di situasi yang serba salah.
ANGGA
Mulai detik ini, kamu prioritas aku. Karier dan mimpi aku gak ada nilainya kalo gak ada kamu di sisi aku. Aku akan tinggalkan itu semua. So, please let me be the one who will always by your side. (mengambil kotak cincin dari kantongnya) Will you marry me?
DIANA
(terlihat shock dan air matanya menetes. Ia lalu memegang tangan ANGGA dengan gemetar) You know how much I love you right? (pause) Selama ini buat aku gak ada yang lebih penting dari pada kebahagiaan kamu. Tapi pada akhirnya, aku menyadari sesuatu. I have to love myself first before decided to love someone else. Kita gak akan pernah bahagia selama kita berdua masih saling menggantungkan kebahagiaan kita di pundak orang lain.
ANGGA
Tapi kamu bukan orang lain. You are the love of my life. Semua harta yang aku punya, karier aku, impian aku, ini semua gak ada artinya kalo gak ada kamu.
DIANA
ANGGA, Jangan pernah pertaruhkan kebahagiaan kamu di pundak orang yang kamu sayang, karena orang itu mungkin akan kecewakan kamu suatu saat nanti.
ANGGA
Wait wait. Apa ini sindiran buat aku? Apa ini karena kemarin aku udah bikin kamu kecewa dan kamu jadi trauma untuk ngejalanin ini semua?
DIANA
Bukan gitu ga.
ANGGA
Kamu takut aku sakiti kamu lagi gara-gara masalah yang kemarin kan?
DIANA
No. It's way bigger than that. Kamu baru aja bilang kalo kamu bakal korbankan mimpi kamu buat aku. And it is such a big mistake. Do you think I would be happy? No! Yang ada itu bakal jadi beban seumur hidup buat aku.
ANGGA
Jadi maunya kamu apa?
DIANA
I think it's better for us to go separate way from now on.
ANGGA
(terdiam sejenak dan terlihat shock) Kamu ... Kamu mau kita putus?
DIANA
I think that's for the best.
ANGGA
Ini gila. This is not you. Ini pasti gara-gara bapak kamu kan? Kamu pengen dijodohin sama si TONO itu kan?
DIANA
OK please stop! Ini gak ada hubungannya sama itu semua.
ANGGA
Tentu aja ada dong. Awal mula masalah kita berdua kan karena orang tua dan sahabat kamu yang datang kesini.
DIANA
ANGGA, I think you still don't understand my point here.
ANGGA
No, I do! Sekarang aku tau seberapa dangkalnya makna hubungan kita ini buat kamu.
ANGGA berjalan keluar kamar dan DIANA menangis.
63. INT. HOTEL - DEPAN KAMAR ANYA - NIGHT
ANGGA mengetuk pintu kamar ANYA. Terlihat tubuh ANGGA basah kehujanan sambil memegang minuman beralkohol di tangannya. ANYA membuka pintu.
ANYA
Angga, Astaga lu mabuk ya? Kok sampe kehujanan gini? Masuk-masuk.
cut to:
64. INT. HOTEL - LIVING ROOM ANYA - NIGHT
ANGGA duduk di ruang tamu kamar hotel dengan handuk yang menyelimuti tubuhnya dan Teh Panas di tangannya.
ANGGA
Gue masih gak nyangka dia tega mutusin ini semua secara sepihak. Segampang itu dia berubah setelah dipengaruhi keluarganya.
ANYA
Hey can we just put aside his family stuff? Terlepas dari semua itu, apa yang dia bilang ada benernya kok.
ANGGA
Maksud lu apa?
ANYA
Gini deh ya. Selama hampir satu tahun ini dia udah rela ngorbanin perasaannya supaya lu bahagia dan bisa raih mimpi lu. Lalu tiba-tiba lu bilang ke dia kalo lu bakal campakkan mimpi lu demi dia, padahal dia tau banget sebetapa besarnya cinta lu sama musik. Wajarlah dia freak out.
ANGGA
I don't know. For some reason gue yakin bukan itu aja alasannya.
ANYA
For now just leave her alone. Nanti kalo suasananya udah agak dingin, Lu bicara lagi sama dia baik-baik. Kalaupun akhirnya memang harus pisah, berpisahlah baik-baik.
ANGGA
I don't know. We will see about that. But Thank you ya nya udah mau jadi tempat curhat gue. You're the best. (memeluk ANYA)
ANYA
Hey, I'll always support you no matter what. We are best friend, remember?
Tiba-tiba ANGGA terdiam. Ia melihat wajah ANYA dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.
ANGGA
I think you are more than that. (tersenyum nakal)
ANYA langsung terlihat tegang dan salah tingkah.
ANYA
ANGGA lu udah mulai ngaco deh ya. Ini pasti efek mabuk deh. Gue telepon JONO sekarang untuk antar lu pulang.
ANYA beranjak berdiri mengambil ponselnya. Tiba-tiba tangannya ditahan oleh ANGGA.
ANGGA
Do you think I didn't know? All this time, I knew it nya. I can feel the love you have for me.
ANYA
(terbata-bata) Lu ngomong apa sih? Of, of course I love you... as a friend. Kita kan dari kecil udah sahabat......
Tiba-tiba ANGGA mencium bibir ANYA. ANYA tersentak. Ia melepaskan ciumannya.
ANGGA
I,I am so sorry nya. I should not do this to you.
ANYA terdiam. Ia masih terlihat panik.
ANGGA (CONT'D)
I,I gotta go now.
ANGGA langsung pergi meninggalkan kamar ANYA.