Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41. INT. BANDARA SURABAYA - AREA KEDATANGAN - NIGHT
ANGGA dan ANYA berjalan bersama di Bandara. Terlihat para fans sudah menunggu di area kedatangan dengan memegang banner bertuliskan nama mereka berdua.
RINI dan JONO mengawal ANGGA dan ANYA hingga akhirnya mereka sampai di pick up area. Mobil ALPHARD sudah siap menunggu. Mereka berempat masuk ke dalam mobil.
CUT TO:
42. EXT. JALAN RAYA SURABAYA - CAR - NIGHT
ANGGA dan ANYA melihat bangunan dan jalanan di sekitar Kota Surabaya dengan penuh semangat.
ANGGA
Wow. Surabaya udah banyak berubah ya sejak kita kesini.
ANYA
I know right? I still remember when we used to come here as DUO TRALALA. That was such a sweet momories.
ANGGA
Yes it was. Seneng banget gue bisa tour lagi bareng lu nya.
ANGGA saling berpandangan dengan ANYA dengan senyum manis.
RINI dan JONO yang melihat hal ini langsung saling memberi kode agar segera memecahkan suasana romantis antara ANYA dan ANGGA.
RINI
OK jadi seperti instruksi gue sebelumnya, ini kita langsung ke lokasi konser ya. Begitu sampe di lokasi kalian berdua langsung sound check habis itu mencar ke fitting room. Jadwal kita disini padet banget.
ANGGA
Oke bu manager. (tertawa)
RINI
Jon, lu ntar kawal ANGGA ya. Pastiin semua crew di fitting room udah ready pas ANGGA selesai sound check. Gue nanti temenin ANYA soalnya.
JONO
Siap komandan! (berpose hormat gerak)
ANGGA dan ANYA tertawa melihat tingkah JONO.
CUT TO:
43. INT. LOKASI KONSER - FITTING ROOM - NIGHT
JONO berjalan menghampiri ANGGA di ruang ganti/fitting room.
JONO
Ga, lu udah siap? Ini ada yang mau ketemu lu sama ANYA. Katanya sih dia produser. Langsung ke meeting room ya.
ANGGA
Hah? Produser? RENATA maksudnya?
JONO
Bukan. Gue juga lupa namanya. Katanya sih dia kenal sama elu.
ANGGA terlihat bingung dan mengerutkan keningnya.
CUT TO:
44. INT. LOKASI KONSER - MEETING ROOM - NIGHT
ANGGA berjalan masuk ke ruangan meeting. Terlihat ANYA sedang asyik mengobrol dengan seseorang. Wajah ANGGA yang ramah langsung berubah geram ketika melihat wajah pria tersebut.
ANYA
Hey ga, ini Pak Hendro. Dia katanya Produser juga loh.
ANGGA
Iya gue tau siapa dia. Pertanyaan gue kenapa dia ada disini? RINI mana? Kok bisa ijinin dia masuk?
HENDRO
Hey ANGGA. Jangan gitu dong sama om. Om cuman mau ucapkan selamat aja buat kesuksesan kalian berdua. Dulu kan saya sempet produserin kamu waktu kamu SMA. Masih ingat kan?
ANGGA
Iya, dan Anda juga yang bilang kalau lagu-lagu yang saya tulis itu sampah. Bapak Ingat kan?
HENDRO
Lah kan kamu tau sendiri kalo lagu kamu emang gak laku waktu itu. Saya hanya bermaksud menyampaikan review yang orang-orang sampaikan ke saya.
ANGGA
Bapak tau gak seberapa besarnya impact kata-kata dan sikap anda waktu itu buat saya? (menaikkan nada bicara) Asal bapak tahu ya.. Saya dulu sampai depresi dan mau bunuh diri gara-gara anda!
ANYA terlihat bingung melihat situasi yang semakin memanas.
HENDRO
Loh Kamu yang gila kok saya yang disalahin? Emang dasar waktu itu kamu gak laku kok.
ANGGA
Sudah cukup ya pak. Sekarang saya minta anda keluar dari ruangan ini.
HENDRO
Eh kamu jangan sombong ya jadi anak. Baru tenar sebentar aja udah belagu. Kalo bukan karena ANYA saya yakin kamu gak bakal jadi apa-apa.
ANGGA terpancing emosi dan hendak memukul HENDRO. ANYA langsung melerai dan menghentikan ANGGA.
ANYA
Udah cukup! Saya gak mau lihat kalian ribut.
JONO menahan ANGGA yang masih terlihat emosi.
ANYA (CONT'D)
Pak Hendro,Saya tau bapak produser, tapi bukan berarti bapak bisa seenaknya merendahkan orang lain. Saya gak terima dengan sikap anda barusan. Jadi saya mohon bapak keluar dari ruangan ini.
ANGGA tampak terpaku melihat sikap ANYA yang dengan tegas membelanya di hadapan orang-orang.
HENDRO
Bukan saya yang mulai ya. Dasar anak-anak jaman sekarang. Gak punya tata krama sama orang tua.
HENDRO berjalan meninggalkan ruangan sambil bergumam dan berpapasan dengan RINI di depan pintu.
RINI
Loh? Pak HENDRO kok ada disini?
HENDRO
Iya, nyesel saya kesini. Bilangin ke talent kamu itu, kalo ingin survive di dunia entertainment, attitude itu yang paling penting. Jangan mentang-mentang udah terkenal jadi belagu.
HENDRO meninggalkan ruangan dengan muka masam.
JONO
Loh? Elu kenal sama dia rin?
RINI
Iya dia udah dari kemarin hubungi gue pengen ketemuan sama kalian. Cuman guenya aja yang belum confirm karena jadwal kalian padet. Dia itu produser. Kayaknya tertarik kerja sama dengan kalian. Cuman kaget aja gue kok dia bisa ada disini.
ANYA
Tadi dia bilang anaknya yang jadi kepala Event Organizer disini.
RINI
Oh gitu. Terus kenapa dia jadi bete gitu ya? Emangnya tadi kenapa sih?
ANGGA
Ga ada apa-apa.
ANGGA berjalan meninggalkan ruangan dengan wajah lemas. ANYA menatap ANGGA dengan rasa khawatir.
cut to:
45. INT. LOKASI KONSER - DEPAN TOILET - NIGHT
ANGGA keluar dari toilet. ANYA berdiri di depan pintu.
ANGGA
Nya, kok ada disini?
ANYA
Mata kamu merah. Habis nangis ya? Ini tisunya. (memberikan tisu)
ANGGA
Engga kok. (mencoba terlihat tegar)
ANYA
Lu gak bisa bohong sama gue. I know you so well.
ANGGA
(menarik nafas) Jujur gue ngerasa bodoh banget karena sempat berpikir kalau nantinya gue bisa sukses berkarier solo. Tapi yang Pak HENDRO bilang ada benarnya. Tanpa elu, gue bukan siapa-siapa nya.
ANYA
Hey, jangan bilang gitu. Lu itu spesial, ANGGA. Tanpa lagu-lagu yang lu ciptakan dan karisma yang lu punya, ini semua gak akan terwujud. (memegang wajah ANGGA) Dengan atau tanpa gue, lu bakal sukses. Percaya deh.
ANGGA
Thank you ya nya. It means a lot to me (memeluk ANYA sambil menangis)
ANYA
Gue akan selalu support karier lu. Sampai kapanpun.
ANGGA memeluk ANYA dengan semakin erat. Tampak mata ANYA yang mulai berkaca-kaca.
FADE TO BLACK