Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
34. INT. TOILET RUMAH SAKIT - DAY
DIANA menangis. Ia lalu mencuci mukanya dengan air wastafel yang terus mengalir sejak tadi. Pintu toilet terbuka. Tampak RINI memasuki toilet.
RINI
Hey na, are you okay?
DIANA
I'm okay. Ini tadi kena debu matanya (mencoba terlihat tegar dan mengusap wajahnya dengan air)
RINI
Na,lu gak usah sungkan sama gue. (Memegang pundak DIANA)
DIANA mencoba menahan tangisnya.
RINI (CONT'D)
Kalau mau nangis, nangis aja na. Jangan ditahan. Gue tau ini semua pasti gak mudah buat lu. (memeluk DIANA)
Tangisan DIANA akhirnya tumpah.
DIANA
Aku salah rin. Aku pikir ini semua bakal mudah dan aku bakal kuat untuk laluin ini semua. (menyender ke pundak RINI)
RINI
Dari awal gue denger kabar ini, jujur gue udah pengen banget hubungi lu na, krn gue yakin ini pasti bakal berat banget buat lu. Tapi gue takut kesannya ikut campur.
DIANA
It's ok Rin. Aku juga tadinya pikir kalo semuanya bakal baik-baik aja. After all, this is only a gimmick right? Tapi ngeliat respon orang-orang asing di sekitarku yang sangat mendukung hubungan palsu mereka, somehow aku ngerasa ke-trigger.
RINI
Lu inget gak kata-kata gue di rumah duka beberapa waktu yang lalu? ANGGA itu cinta mati sama lu. And (pause) let me tell you a secret.
RINI melihat ke arah pintu untuk memastikan tidak ada orang lain yang mendengarnya.
DIANA
Rahasia apa rin? (terlihat bingung)
RINI
Lu inget gak malam anniversary kalian ketika lu datang ke cafe dan ANGGA nyanyiin lagu buat lu?
DIANA
Iya?
RINI
Malam itu sebenarnya ANGGA mau ngelamar elu na.
DIANA terkejut. Ia menutup mulutnya.
DIANA
No way. Gak mungkin. ANGGA.. (pause) ANGGA mau ngelamar aku?
RINI
Iya buat apa gue bohong? Semuanya tuh udah direncanain dari awal. Bahkan tadinya gue harusnya ngevideoin momen lamaran itu. Tapi tiba-tiba..
DIANA
Ibunya ANGGA telepon. Rencananya jadi kacau.
RINI
Yup exactly. JONO cerita ke gue kalo ANGGA sempat galau karena tabungan yang dia udah kumpulin selama tiga tahun terakhir untuk ngelamar lu terpaksa dia pake untuk bayarin sebagian hutang almarhum bokapnya.
DIANA menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tampak terkejut.
RINI (CONT'D)
Dan gue denger bahkan tabungannya itu juga masih belum cukup untuk mengcover hutangnya om Robin. Makanya dia terpaksa ambil kerjaan ini supaya bisa ngelunasin hutang Om Robin dan ngelamar lu setelah ini semua selesai.
Air mata DIANA kembali menetes. Namun kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan tangis haru bahagia.
DIANA
Aku selama ini egois karena hanya mikirin perasaanku aja. Aku lupa gimana sulitnya buat ANGGA untuk laluin ini semua.
RINI
(memegang wajah DIANA) Makanya lu jangan khawatir. ANGGA itu cuman sayang sama lu na.
DIANA
Makasih banyak ya rin. You have no idea how much it means to me. (mengusap air matanya)
RINI dan DIANA saling berpelukan. RINI mengelus pundak DIANA yang masih gemetar karena menangis.
FADE OUT
FADE IN
35. INT. STUDIO TV (SEPULUH BULAN KEMUDIAN) - DAY
Terlihat ANYA dan ANGGA yang bersalaman dengan Produser mereka sambil memegang sebuah plakat ALBUM Platinum.
PEMBAWA ACARA
Selamat kepada ANGGA dan ANYA yang kembali mencetak sejarah baru di Industri musik Indonesia. Album terbaru mereka kini sukses terjual lebih dari satu juta keping dan didengar sebanyak lebih dari seratus juta kali di berbagai platform.
Semua hadirin yang diundang bertepuk tangan dengan meriah.
MONTAGE :
-- ANYA dan ANGGA bernyanyi di sebuah acara musik TV sambil berpandangan mesra. Semua crew di balik layar yang melihat kemesraan mereka terlihat terpesona.
-- ANGGA dan ANYA melakukan berbagai photoshoot dengan pose mesra. Kali ini sama sekali tidak terlihat kecanggungan di wajah mereka,
-- Terlihat foto ANGGA dan ANYA di berbagai cover majalah
-- Terlihat ANGGA dan ANYA yang sedang diwawancarai di sebuah acara talkshow. Mereka berdua terus berpegangan tangan dengan mesra di depan kamera.
-- ANGGA dan ANYA mengucapkan pidato kemenangannya setelah memenangkan penghargaan musik sebagai album terbaik.
END OF MONTAGE
CUT TO:
36. INT. BACKSTAGE panggung - NIGHT
Tampak beberapa orang yang mengucapkan selamat kepada ANGGA dan ANYA atas penghargaan mereka. Lalu terlihat RINI yang juga datang menghampiri ANGGA .
ANGGA
And that’s our MANAGER. Rin We won! This is for us!
RINI
Iye iye Selamat ye buat kalian berdua!
ANYA
Thank you so much for your support rin.
RINI
Gue yang makasih justru. Berkat kalian gue Jadi bisa kerja lagi.
ANGGA
You deserved it rin. Our journey won’t be the same without you.
Terlihat JONO yang menghampiri ANGGA dan ANYA.
JONO
Cieee yang menang.. congrats ya!
ANGGA
Thank you so much my man!
RINI
Eh lu udah siapin transport mereka Belum? Jangan sampe telat Kayak tadi sore ya. Awas aja. (menoleh Ke arah JONO)
JONO
Udah bu manager . yaowoh galak amat sih ah.
ANYA
Kan seru Justru Jon. Kalian bisa satu team lagi Sekarang.
JONO
Enak apanya? Gue malah makin sering makan hati dimarahin RINI Sekarang. Emang Kayaknya udah nasib gue ya buat jadi jongos abadinya RINI.
RINI
Kenapa? Gak Terima? Ya udah ntar gue cari asisten yang lain Kalo gitu.
JONO
Ampun ampun bu manager. Hadeh sensi amat sih ah.
ANYA dan ANGGA tertawa Melihat tingkah JONO dan RINI.
RINI mendekatkan wajahnya kepada ANGGA dan membisikkan sesuatu.
RINI
DIANA sekarang ada di ruangan ganti kamu ga, Gue udah kunci dan pastiin gak ada orang lain yang masuk. Ini kuncinya. Lu samperin dia ya.
ANGGA
OK siap. Makasih banyak ya rin.
ANYA memperhatikan gerak-gerik RINI dan ANGGA.
ANGGA (CONT'D)
Guys, gue ke toilet dulu ya. Bisa tolong pegangin piala gue dulu?
ANYA terus memperhatikan ANGGA yang pergi meninggalkan mereka. Ia lalu menyadari bahwa ANGGA tidak pergi ke arah toilet.
RINI
ANYA. Sini ikut gue yuk balik ke tempat duduk.
ANYA
Emm, gue mau ke toilet juga rin. Bentar ya. Bisa tolong bawa piala gue juga ya. Nanti gue nyusul.
ANYA diam-diam mengikuti ANGGA dari belakang. Terlihat ANGGA masuk ke ruangan ganti. Lalu beberapa detik kemudian ANGGA keluar dan tampak bingung. Ia mengambil handphone-nya. Lalu berjalan keluar.
CUT TO:
37. INT. RUANG GANTI ANGGA - NIGHT
ANYA terlihat penasaran dan masuk ke ruang ganti.
ANYA memperhatikan sekitar ruangan dan Tidak terlihat siapapun. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki orang yang memasuki ruangan. ANYA bergegas bersembunyi di dalam lemari.
ANGGA
(mengunci ruangan) Aduh Sayang aku pikir kamu tadi ada dimana.
DIANA
Maaf babe, Aku tadi habis dari toilet.
ANGGA
Aku kira kamu salah masuk ruang ganti.
DIANA
(tertawa) Ishh ya nggaklah. (pause) Anyway.. (memegang leher ANGGA) Selamat ya sayang buat Awardsnya. I'm so proud of you.
ANGGA
Thank you sayang. Piala itu untuk kita berdua. (Mencium DIANA)
ANYA yang mengintip dari dalam lemari tampak shock dan tanpa sadar dirinya bergerak sehingga menyebabkan munculnya suara dari dalam lemari .
ANGGA dan DIANA tersentak.
DIANA
Suara apa itu babe?
ANGGA
Kayaknya dari dalam lemari itu deh.
ANGGA berjalan perlahan mendekati lemari.
Di dalam Lemari ANYA terlihat sangat gugup .
Tiba-tiba Terdengar seseorang yang mengetuk pintu. Perhatian ANGGA teralihkan.
RINI
Hey ini gue RINI. Buruan keluar kalian. Ada team make up yang mau beres-beres. Satu-satu ya keluarnya.
ANGGA
(memegang wajah DIANA) Sayang, weekend ini kita ketemuan lagi ya. Maaf kita jadi harus sering ketemuan diam-diam seperti ini. (mencium DIANA)
DIANA
It's Okay. I'm happy to see you. Sampai ketemu sayang.
ANGGA keluar dari ruangan. RINI masuk.
RINI
Sorry ya na kalian gak bisa lama-lama. Ini gue gak tau kalo ternyata ruangan ini bentar lagi mau dipake.
DIANA
Gapapa. Aku yang justru makasih karena kamu udah bantuin kita sering ketemuan di sela-sela kesibukannya ANGGA.
RINI
Anything for you na. Kan dari awal lu tau gimana gue sangat mendukung kalian berdua.
DIANA
OK deh aku keluar dulu kalo gitu ya.
RINI
Sini gue temenin supaya nanti gak dicegat sama security.
RINI dan DIANA keluar dari ruang ganti. ANYA lalu keluar dari dalam lemari. Ia masih terlihat shock.