Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
46. INT. RUMAH ANGGA - DAY
ANYA sedang mencuci piring di dapur. Lalu tampak RANTI yang sedang menonton TV dari kursi rodanya.
Terdengar suara seseorang yang membuka pintu depan.
HENNY
Halo semuanya. Eh DIANA maaf ya tante kelamaan shopping-nya. Makasih udah jagain Tante RANTI.
RANTI menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
DIANA
Gapapa tan. Ini kebetulan DIANA baru selesai beres-beres kok.
Telepon selular DIANA berbunyi. Tampak nomor tidak dikenal menghubunginya.
DIANA (CONT'D)
Halo? Ini siapa?
DIANA terdiam sejenak lalu Ia tampak terkejut mendengar suara orang yang berbicara di telepon.
CUT TO:
47. INT. RUMAH SAKIT - DAY
DIANA berjalan masuk ke rumah sakit dan terlihat panik. Di lobby terlihat seorang pria muda, TONO (L/22) yang sedang menunggu DIANA.
DIANA
TONO! (berpelukan) Ya ampun udah lama banget kita gak ketemu. Makasih udah kabari aku ya. Jadi Bapak ada dimana?
TONO
Baru aja masuk ruang ICU na. Tadi sebelum masuk ruangan om minta aku hubungi kamu supaya segera datang.
DIANA
Ini sebenarnya ada apa sih? Kok aku dikasih taunya mendadak?
TONO
Om SUGENG awalnya gak berani ganggu kamu na. Katanya dia masih ngerasa bersalah dan gak enak sama kamu.
DIANA
Ya gak gitu juga. Gimanapun juga dia kan bapakku. Kalo bapak kenapa-kenapa aku berhak tau dong. Jadi kenapa bapak sampai dibawa kesini ton?
TONO
Di Jogja kita udah coba berbagai cara untuk obati om SUGENG tapi mereka rekomendasikan om SUGENG ditindak disini, karena peralatannya disini lebih memadai. Apalagi penyakit jantungnya Om SUGENG udah makin parah.
Terlihat seorang wanita berumur 35 tahun yang mendekati DIANA.
ROSI
Halo na. Makasih ya udah datang.
Wajah DIANA langsung berubah kikuk. Ia hanya mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa.
CUT TO:
48. INT. RUMAH SAKIT - RUANG TUNGGU - DAY
Wajah DIANA tampak murung. Lalu terlihat TONO Menghampiri DIANA dan duduk di sebelahnya.
TONO
Na, kamu ndak apa-apa?
DIANA
Oh gapapa kok ton.
TONO
Ngomong-ngomong Kamu selama ini gak kangen ya sama Jogja? Betah banget kayaknya di Jakarta?
DIANA
Kangen sih. Gimanapun juga masa kecilku kan di Jogja bareng kamu.
TONO
Syukurlah. Aku pikir kamu udah gak inget lagi sama aku.
DIANA
Astaga TONO. Kamu kok mikirnya gitu sih?
TONO
Habis kamu bener-bener gak ada kabarnya setelah pindah ke Jakarta. Padahal kan dulu dari TK sampe SD kelas lima kita bareng-bareng terus. Ehh Pas pindah ke Jakarta kamu malah langsung hilang tanpa jejak.
DIANA
Maaf ya ton. Jujur aku kangen banget sama Jogja. Tapi ya kamu tau sendiri lah situasinya gimana. Aku gak begitu nyaman sama Ibu tiriku. Bukannya bermaksud menyalahkan, tapi gimanapun juga salah satu alasan yang bikin Almarhum Ibu sampai depresi dulu ya gara-gara hubungan Bapak sama dia. Lagian kalo aku pindah ke jogja, siapa yang tempatin rumah Almarhum Ibu? Kalo dikontrakkan, takutnya gak terurus. Rumah ini satu-satunya peninggalan almarhum Ibu dan aku ingin jaga sebaik mungkin.
TONO
Gapapa na, aku ngerti. Yang kamu laluin itu ndak mudah.
DIANA hanya tersenyum tipis sambil mengangguk pelan.
Suasana hening sejenak. Tampak TONO sedang mencoba mengerahkan keberaniannya untuk mengatakan sesuatu.
TONO (CONT'D)
Hmmm. Ngonong-ngomong kamu udah punya pacar kah?
DIANA tampak terkejut. Ia terlihat sedang berpikir keras untuk menjawab pertanyaan TONO.
DIANA
It's Complicated ton.
TONO
Wah kayak status di FB dong. (tertawa)
DIANA
Ya begitulah (tersenyum) Kalau kamu?
TONO
Belum. Masih sendiri aja.
DIANA
Oh ya? Masa? Orang seganteng dan sebaik kamu ini masa belum punya pacar sih? Pasti ada banyak gadis-gadis Jogja yang tergila-gila sama kamu kan?
TONO
(tertawa) Ada sih beberapa yang deketin. Cuman aku aja yang belum mau.
DIANA
Kenapa?
TONO
Masih nungguin kamu soalnya.
DIANA terdiam sejenak . Ia terlihat terkejut dan salah tingkah.
TONO (CONT'D)
Canda na. Kamu langsung tegang banget sih? (tertawa)
DIANA
Dasar kamu ini (mencubit TONO)
Terlihat dokter keluar dari ruangan ICU.
DOKTER
Ada yang namanya DIANA dan TONO disini?
DIANA
Saya dok. (berdiri).
DOKTER
Pak SUGENG sudah sadar. Beliau ingin berbicara dengan kalian berdua.
DIANA dan TONO terlihat bingung. Mereka berdua lalu masuk ke ruangan iCU dan menghampiri SUGENG.
DIANA
Halo pak. Ini DIANA.
SUGENG
DIANA (memegang tangan anaknya). Gimana kabarmu nak? Bapak minta maaf (menangis) Selama ini Bapak udah tinggalin kamu sendirian disini.
DIANA
Gapapa pak. ANA udah maafin bapak. Dulu kan ANA yang gak mau pindah ke Jogja. Lagian ANA betah kok pak tinggal di jakarta.
SUGENG
Bapak udah banyak salah sama kamu dan almarhum ibumu.
DIANA
Udahlah pak. Yang lalu gak usah diungkit lagi. Sekarang yang penting itu kesehatan bapak.
SUGENG
Bapak rasa umur bapak udah gak lama lagi nak. Maka dari itu bapak berharap sebelum bapak meninggal, bapak masih sempat melihat kamu menikah, supaya nanti ada yang jagain kamu kalau bapak gak ada. Kamu sudah ada calon pendamping?
DIANA terdiam bisu dan kaku. Ia tampak sangat terkejut.
SUGENG (CONT'D)
Kalau belum ada, bapak berharap kamu mau menikah dengan TONO. Kemarin sebelum bapak berangkat dari Jogja, kedua orangtua TONO sudah memberikan restu.
DIANA dan TONO saling bertatapan. Mereka berdua tampak bingung.
DIANA
Pak, sekarang bapak istirahat aja ya. Gak usah mikirin yang lain-lain dulu.
SUGENG
Tapi nak...
TONO
Iya saya setuju sama DIANA om. Saat ini yang paling penting itu kesehatannya Om Sugeng. Kita kan udah jauh-jauh dateng kesini supaya Om Sugeng bisa lekas pulih. Om istirahat aja dulu ya.
DIANA dan TONO pergi meninggalkan ruangan ICU dengan wajah penuh kebingungan.
CUT TO:
49. INT. RUMAH SAKIT - LOBBY - DAY
Terlihat DIANA yang sedang murung dan TONO menghampirinya sambil memberikan secangkir kopi.
TONO
Ini kopi buat kamu na.
DIANA
Makasih ton.
TONO
Maaf ya masalah yang tadi. Aku bener-bener gak tahu menahu soal perjodohan ini. Bapak dan Ibuku juga gak ada kasih tau aku.
DIANA
Tapi aku masih bingung ton. Selama ini emangnya bapakku gak pernah singgung masalah perjodohan ini ke kamu?
TONO
Ya kalo singgung sih sering sebenarnya. Tapi ya selama ini aku selalu bawa bercanda aja. Lagian aku juga mikirnya kamu pasti udah punya pacar kan? Makanya pas tadi om Sugeng tiba-tiba bilang tentang rencana perjodohan kita, terus terang aku juga kaget banget.
DIANA
Untuk saat ini kita lebih baik diem aja ya ton. Aku gak tega bicara macem-macem yang bikin bapak makin drop.
TONO
Okay. (pause) Sorry ya,aku jadi gak enak sama kamu.
DIANA
Loh kok jadi kamu yang gak enak?
TONO
Iya aku gak mau kamu jadi ngerasa risih sama aku karena rencana perjodohan ini.
DIANA
Ya enggaklah ton. (tertawa) Kamu ini ada-ada aja deh.
Tampak layar TV di depan mereka memberitakan kabar kesuksesan konser drive -in ANGGA & ANYA yang memecahkan rekor penjualan tiket konser tercepat. Senyuman DIANA perlahan pudar.
TONO
ANGGA ANYA ini hebat ya. Belum ada setahun comeback udah sukses aja.
DIANA
Oh Iya. (tersenyum paksa)
TONO
Dulu kamu inget gak pas kita masih kecil, aku sama kamu sering nyanyi lagunya DUO TRALALA sambil pura-pura jadi ANGGA ANYA.
DIANA
Ya ingetlah. Kan kamu tuh yang awalnya racunin aku sama lagu-lagunya mereka. (tertawa kecil)
TONO
Kalau diinget-inget lucu banget ya. Dulu saking nge fans nya sama mereka, aku sampe bela-belain potong rambut supaya modelnya mirip kayak ANGGA (tertawa)
DIANA
(tertawa) Iya aku inget. Dan kamu sampe dimarahin papamu gara-gara potong rambut sendiri di kamar.
TONO
(tertawa) Aduh Gila banget ya aku waktu itu.
DIANA
(Menarik nafas dalam) Jujur aku kangen balik lagi ke masa itu ton. Life were so simple back then.
TONO
Aku juga. Makanya sebenernya aku seneng banget kita bisa ketemu lagi. Sayang aja keadaannya pas lagi begini.
DIANA
Bukan salahmu ton. Aku justru yang makasih karena kamu udah bela-belain temenin bapak dari Jogja sampe kesini. Kamu itu emang orang paling baik dari dulu.
TONO tampak salah tingkah dan tersipu malu. DIANA menyandarkan kepalanya ke bahu TONO sambil melihat berita infotainment di TV yang menunjukkan kemesraan ANYA dan ANGGA. TONO semakin gugup, namun Ia berusaha terlihat tetap tenang.
Telepon selular DIANA berbunyi.
DIANA
Ton, gue ke depan bentar ya.
TONO
Oh okay na.
DIANA berjalan keluar. TONO tampak bingung melihat tingkah DIANA yang langsung gugup ketika menerima telepon tersebut.
CUT TO:
50. INT. KAMAR HOTEL - DAY
ANGGA terlihat sedang berbicara serius di telepon.
ANGGA
Hah? Dijodohin? Ya gak bisa gitu dong na. Kamu emangnya gak bilang ke bapakmu kalo kamu udah punya pacar?
INTERCUT:
51. EXT. RUMAH SAKIT - HALAMAN PARKIR - DAY
DIANA
Ya enggaklah. Kamu tau sendiri kan kalo situasi kita saat ini rumit banget. Kalo aku bilang punya dan dia panggil kamu, emangnya kamu bisa dateng? Ngga juga kan?
ANGGA
Ya setidaknya kamu jangan diem aja dong.
DIANA
ANGGA, posisi bapakku saat ini sedang sakit. Dia lagi lemah banget. Kan gak mungkin dong aku bikin dia tambah stress.
ANGGA
Kan kamu sendiri yang cerita ke aku kalo Bapakmu gak pernah peduli sama kamu? Dulu dia sampe tinggalin kamu sendirian di JAKARTA waktu kamu masih SMA dan dia pergi ke JOGJA sama istri barunya. Nah sekarang masa kamu bisa dengan gampangnya ikutin permintaan bapakmu?
DIANA
Loh? Siapa yang bilang aku ikutin permintaan dia? Aku kan cuman diem aja.
ANGGA
Diem itu artinya ya setuju. Jangan-jangan kamu emang beneran suka ya sama si TONO-TONO itu?
DIANA
Loh, kamu kok ngomong gitu sih? Kenapa jadi kamu yang posesif sekarang? Harusnya itu aku justru yang marah sama kamu. Di semua media keliatan banget kamu sama si ANYA udah makin lengket aja pake main tangan dan peluk-pelukan segala. Bahkan sampe di backstage juga. Lama-lama aku rasa kayaknya kamu udah beneran nyaman ya sama dia?
ANGGA
Loh loh loh? Kok kamu jadi nyerang aku sekarang?
DIANA
Lah emang bener kan? Kamu sekarang beneran suka sama dia kan?
ANGGA
Eh ini kita lagi ngomongin masalah kamu ya.
DIANA
Terus kamu maunya apa ga? Kamu mau aku bikin bapakku makin down gitu? Supaya dia cepet mati gitu?
ANGGA
Ya gak gitu dong. Maksudku..
DIANA
Jadi Maksudmu apa? Maunya kamu apa? (berteriak sambil menangis) Aku udah ikutin semua permainan kamu, ga. Aku rela lihat orang yang aku sayang mesra-mesraan sama cewek lain demi kariernya. Aku rela korbanin perasaan aku demi mimpi kamu. Kurang baik apa coba aku ga?
ANGGA
Maaf sayang. Aku gak bermaksud...
DIANA
Aku sampe rela tandatangani perjanjian untuk sangkal hubungan kita di depan orang-orang. Kamu pikir itu mudah buat aku,ga?
ANGGA
DIANA.. Kamu kan tau aku serius sama kamu. Maksudku tadi itu...
DIANA
OK Sekarang gini aja. Aku akan ikutin permintaan kamu. Aku akan langsung buka ini semua ke bapakku dan bilang ke dia kalo aku udah punya pacar yang siap nikahin aku. Apa kamu siap langsung datang sekarang di hadapan bapak dan lamar aku?
ANGGA terdiam selama beberapa detik.
DIANA (CONT'D)
Kenapa diem? Tadi Katanya kamu beneran serius sama aku? Ya udah buktiin sekarang.
ANGGA
Sayang, gak gitu juga caranya. Kamu kan tau gimana situasinya.
DIANA
Udah cukup ya ga. Sekarang terbukti kan siapa yang gak serius sama hubungan ini? (pause) Kayaknya Aku gak sanggup terusin ini semua.
ANGGA
Sayang, please...
DIANA langsung menutup teleponnya. Ia tersungkur. Suara tangisannya semakin menjadi. Terlihat beberapa orang di area parkir yang bingung melihat DIANA.
FADE TO BLACK