Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tele - Tong
Suka
Favorit
Bagikan
4. Scene 39-50 #4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

39. EXT/INT. GUBUK TENGAH SAWAH - SORE 

Gubuk di tengah sawah yang sudah dipanen.

SURYA, EDU, MAMED memberikan tanda tangan dan cap tangan menggunakan arang dari jerami disebuah kertas yang

bertuliskan : 

"RATIH apa kabarmu ?

Sedang apa kamu ?

Semoga kamu riang senang.

Dan gembira di sana."

 

Kata riang dicoret 

Selembar kertas itu di rekatkan pada lampion terbang berwarna putih. Lalu SURYA menyalakan lampu karbit/parafin yang ada di bawah lampion.

SURYA, EDU, MAMED dengan serius memperhatikan lampion sambil mengucapkan apa yang tertulis di selembar kertas itu.

SURYA, EDU, MAMED

RATIH apa kabarmu?

Sedang apa kamu?

Semoga kamu senang,

Dan gembira disana.

 

Mereka mengucapkan kalimat itu, semakin lama saling susul-menyusul. Menjadi do'a.

SURYA, mengangkat kedua tangannya setinggi dada.

EDU,telapak tangannya saling memegang dan di lekatkan di dada.

MAMED, merapatkan kedua telapak tangannya [meruncing] dan di letakkan di depan dada. 

Lampion udara itu bergerak ke atas dan terus ke atas.

Mereka melambaikan tangannya.

SURYA, EDU, MAMED

Semoga kamu senang.

Semoga kamu gembira disana.

 

Suara itu terus berulang mengiringi geraknya lampion ke atas. 

CUT TO:

 

40. INT. BALAI DESA – SENJA

EDU dan MAMED duduk di lantai besama anak-anak dan warga Desa yang lain. Ada yang berdiri, ada yang duduk di kursi dan kursi panjang.

SURYA datang membawa jagung bakar. Lalu memberikan satu-satu kepada EDU, MAMED, beberapa orang anak-anak dan satu buat ia sendiri. 

Mereka sedang menonton Televisi bersama di Balai Desa. TV hitam putih itu bisa hidup dengan tenaga listrik dari accu mobil. Dan TV menanyangkan acara "Cerdas Cermat".

Terdengar tepuk tangan dari TV.

PRESENTER

Baik! Sekarang kita memasuki tahap

ketiga. Tahap perebutan.

Tapi sebelumnya masing-masing regu

silahkan dicoba belnya.

Regu A. Regu B. Regu C.

 

Suara bel bunyi merespon regu yang dipanggil. 

Warga desa sedang menonton TV, ada yang diam menyimak, ada juga diam tapi asik sendiri. 

PRESENTER

Baik, kita mulai tahap ketiga.

Pertanyaannya!

Sebagai cikal semangat Persatuan dan kesatuan Indinesia.

Sumpah Pemuda dilaksanakan pada

tanggal 28 oktober 1928.

Siapakah yang munyusun teks ikrar

Sumpah Pemuda?

A. KI HAJAR DEWANTARA

B. MUHAMAD YAMIN

C. KH. AGUS SALIM

 

SURYA menjawad hampir bersamaan dengan regu C di TV

SURYA

MUHAMAD YAMIN.

 

EDU dan MAMED bertepuk tangan.

PRESENTER

Seratus untuk regu C. Pertanyaan

selanjutnya. Siapakah dibawah ini

yang bukan termasuk seorang ilmuwan?

A. ALBERT ENSTEIN

B. THOMAS ALPHA EDISSON

C. GEORGE WOLKER BUSH

SURYA

C. GEORGE WOLKER BUSH

 

Diikuti jawaban yang sama dari regu B.

EDU, MAMED tepuk tangan lagi dikuti oleh anak-anak dan warga yang lain.

PRESENTER

Seratus untuk regu B.

Sekarang, simak pertanyaan berikut!

Bahan bakar yang dibuat dari proses

pembusukan sampah dan kotoran

Sapi, kerbau, disebut?

A. Biodisel

B. Biosfire

C. Biogas

SURYA

[teriak] Biogas!

EDU, MAMED tepuk tangan dengan semangat diikuti anak-anak dan warga yang lain.

PRESENTER

Seratus untuk regu B.

Sekarang dengarkan baik-baik

pertanyaan ini.

Wabah penyakit menular yang disebabkan

oleh bakteri ataupun virus

menyebar ke wilayah yang luas.

Ke seluruh dunia disebut?

A. Tsunami

B. Pandemi

C. Suksesi 

SURYA,EDU,MAMED,Anak-anak &WARGA

B. Pandemi...

 

SURYA-EDU-MAMED, ANAK-ANAK & BEBERAPA WARGA menjawab barsamaan dengan regu B yang kemudian diikuti dengan bertepuk tangan.

BADRI dari belakang menyela

BADRI

Yang benar Suksesi...

 

SURYA-EDU-MAMED,BEBERAPA ANAK-ANAK menoleh ke arah BADRI dan memandang dengan heran. Sebagian warga tertawa mengejek

BEBERAPA WARGA

Huu..!

 CUT TO:

 

41. INT. RUANG TAMU – MALAM 

PAMAN,PAK RT,PAK SARJU,&PAK BERO duduk di kursi kayu di ruang tamu. Mereka ngobrol diterangi lampu petromak. Di atas meja terdapat asbak, senter, cangkir lurik PAMAN, dan 3 gelas teh yang sudah diminum. 

PAK BERO

PAK JOYO kampung kita ini bisa

maju, kalau pemimpinnya berpikir

sehat. Tidak membiarkan begitu

saja. Seperti tidak mempunyai

pemimpin.

PAK RT

Setiap bulannya selalu saja ada

kabar. Warga yang kehilangan.

Sapinya hilang, kambingnya hilang,

ayam juga hilang, sepeda hilang. 

PAK SARJU

Betul! Judi saja sudah tidak

sembunyi-sembunyi.

PAMAN

Sebenarnya saya sudah ingin

istirahat. 

PAK BERO

[Meletakkan gelas tehnya] Saya

berharap bapak tidak keberatan! 

PAK SARJU

Betul! [menganggukan kepala]

PAK RT

Semua warga kita juga berharap, pak

JOYO tidak keberatan, untuk

mencalonkan diri.

 

BIBI masuk membawa makan ringan. 

BIBI

Silakan bapak-bapak.

PAK RT

Terimakasih BU JOYO!

 

PAK SARJU & PAK BERO hanya mengangguk. Lalu pandangannya

kembali ke arah PAMAN.

CUT TO:

 

 42. INT. RUANG MAKAN - MALAM  

SURYA mengendap-endap masuk dari pintu belakang ke ruang makan. Di depan pintu ruang makan yang hanya ditutup dengan horden/kain. SURYA nyaris bertabrakan dengan BIBI.

BIBI

SUN, darimana kamu? Pulang malam-

malam. 

SURYA

Belajar bersama BI.

 SURYA bergegas masuk ke kamar.

CUT TO:

43. INT. RUANG TAMU – MALAM

PAMAN

Kalau memang maunya warga begitu.

Saya bersedia.

 

VO: Benda jatuh di kamar SURYA. PAMAN sesaat diam mendengar suara benda jatuh.

PAK BERO

[mematikan rokok]

Bagus! Saya akan mendukung. 

PAK SARJU

Begitu juga saya! Ini baru namanya

membangun.

PAK RT

Itu yang kami tunggu-tunggu PAK

JOYO Itu permintaan warga kita,

Yang rindu dengan pemimpin yang lebih

Baik!

 

Mereka bergantian menjabat tangan PAMAN.

CUT TO:

 

 44. INT. KAMAR SURYA – MALAM

SURYA mengintip ke ruang tamu dari balik pintu. Lalu mengambil senter yang terjatuh dan mengambil lipatan kertas di bawah meja. Ketika kertas itu diambil beberapa uang koin jatuh. Uang koin diambilnya lalu ia sisipkan kedalam kasur, melalui robekan yang ada di kasur. Kemudian tutup dengan kain seperai[robekan kasur yang berbeda tempat dengan SCENE 42]

SURYA membuka kertas. Kertas itu bergambar 1. sket kincir air yang diberi tanda silang [salah] gambar 2. sket drum pembuat biogas model vertikal dengan coretan disana sini. Semua gambar hitam putih. 

CU. Gambar 1 dan gambar 2 

CUT TO:

45. RUANG PRESENTASI - SIANG.

CU. Monitor laptop dengan gambar, foto kincir air hitam putih lalu berganti berwarna. 

MAYA berdiri. Di depannya terdapat laptop diatas meja dengan tinggi yang sesuai.

Ia menganti beberapa gambar dengan cepat di monitor laptopnya. Dan terakhir Gambar 3. Peta Perkebunan

Gambar 3. Peta Perkebunan. Terlihat perbukitan dengan kawasan hutan, lahan persawahan, jalan dan daerah aliran sungai. Lokasi-lokasi pada peta ditandai dengan warna berbeda. 

MAYA bergeser ke samping meja. Tangan kanannya memegang remote dan tangan kirinya memegang senter laser dengan cahaya berwarna hijau. latarbelakang tripod screen 213 X 213 cm, dengan gambar peta yang sama di monitor laptop.

MAYA

[Screen gambar 3]

Lokasi ini sangat cocok. Tempatnya

sangat strategis.

 

MAYA merubah menjadi gambar 2 jembatan dengan kontrusi besi disisi kanan kirinya.

MAYA

Infrastruktur jalan sangat baik dengan

dibangunnya jembatan

Sehingga akses menuju lokasi hannya

membutuhka wantu 15 menit.

 

Gambar bergati ke gambar 3 Peta Perkebunan. 

MAYA

Seperti terlihat di gambar. Daerah

yang berwarna hijau muda. Adalah

persawahan penduduk. Dan daerah

yang berwarna hijau tua adalah

lahan yang belum dimafaatkan, masih

berbentuk hutan.

Dan perencanaa proyek perkebunan

ini akan memanfaatkan lahan tidur

di area yang berwarna coklat muda.

 

Gambar berganti. Gambar 4 Lapisan tanah.

MAYA

Mengenai tanah. di area tersebut

Kontur dan susunan tanah di lokasi

itu cukup baik, tanahnya mempunyai

keasaman yang cocok untuk tanaman jarak.

 

Gambar berganti ke gambar 3. MAYA menunjuk ke area warna coklat muda.

MAYA

Lahan tidur. Lahan tidur ini belum

dimanfaatkan secara optimal. Baik

oleh penduduk maupu pemerintah

daerah. Sehingga tidak terlalu

sulit untuk pembebasan tanahnya.

Mengenai cuaca. Jika musim kemarau,

tidak perlu dikwatirkan. Aliran

sungai tidak terlalu jauh, bahkan

membelah lokasi itu. Seperti

terlihat di area sekitar ini.

 

Gambar berganti ke gambar 2A . Peta dan Jembatan. Warna coklat muda.

MAYA

Untuk proyek ini. Wajib. Jauh

sebelumnya harus disosialisasikan

kepada penduduk. Bahkan sangat

mungkin, penduduk kita sarankan

ikut menanam pohon jarak atau

mereka bisa menjadi pekerja di

perkebunan ini.

 

MAYA menganti dengan gambar 3. Peta Perkebunan dengan judul di atasnya "PROYEK BIODISEL' 

CUT TO:

 

 46. EXT. JALANAN KAMPUNG – SIANG

SURYA memacu sepedanya.

SURYA berpakaian seragam dan membawa tas sekolah. Diboncengan sepedanya terdapat kantong dengan beberapa botol susu. Juga terikat sebuah kaleng, bekas susu kemasan.

CUT TO:

 

46A. EXT. DEPAN LAS KARBIT - SIANG

SURYA mengendarai sepeda dengan perlengkapan yang sama dengan [SCENE 46]. 

SURYA berhenti di depan bengkel las karbit. Ia turun dan memperhatikan tukang las sedang mengelas batangan sepeda. Tidak lama kemudia ia naik ke atas sepeda lalu pergi.

CUT TO:

 

 46B. EXT. JEMBATAN PANJANG – SIANG 

SURYA mengendarai sepeda, dengan perlengkapan yang sama dengan [SCENE 46].

Ia memacu sepedanya melewati jembatan. 

CUT TO:

 

 46C. EXT. JALANAN KAMPUNG – SIANG

SURYA bersepeda, dengan perlengkapan yang sama dengan [SCENE 46]

Ia bersepeda melewati warung pecel.

Melewati PAK TUA di jalanan.

PAK TUA menengok ke arah SURYA yang melaju dengan sepedanya.

Ia melihat uang koin yang berserakan di jalanan, kemudian ia ambil. Uang itu sebayak 4 ribu.

CUT TO:

 47. INT/EXT. TEMPAT FOTO KOPI - SIANG

Cahaya-cahaya kekuningan keluar dari mesin foto kopi yang penutupnya sudah tidak sempurna. Kertas hasil foto kopi keluar dari mesin foto kopi yang kurang bagus, gambar alat pembuat biogas model vertikal dan beberapa model tercetak di sana. Salah satu dari gambar itu di pojok tercetak cap PERPUSTAKAAN SEKOLAH.

Kringat membasahi dahi SURYA. Ia mencari-cari uang di semua sakunya.

SURYA

[Bicara sendiri]

Mana tadi?

Kok nggak ada?

 

SURYA menemukan sebuah kacang kulit di saku celana, dibukanya lalu ia makan.

Dari dalam tas sekolahnya SURYA mengeluarkan tas kecil, yang biasa menyimpan uang ketika menjual susu. 

SURYA

[memandang tas kecil, ragu]

Lalu SURYA mengambil uang kertas lima ribu dari dalam tas itu.

CUT TO:

 

48. EXT. DEPAN WARUNG PECEL – SIANG

PAK TUA duduk di bawah pohon. Tanpa sendok ia makan pecel yang dibungkus dengan daun jati. Di kejauhan terlihat SURYA memacu sepedanya menjadi latar belakang.

SURYA memandang PAK TUA yang sudah selesai makan pecel. Mereka bertatapan. 

PAK TUA seperti ingin memanggil. Tetapi SURYA sudah memacu sepedanya. Lalu ia melihat bungkus pecel di tangan yang sudah diremas-remas, untuk membersihkan jarinya. Jarinya nampak kemerahan karena daun jati. 

PAK TUA

Semoga kamu baik-baik saja Nak!

CTT.

Daun jati muda jika diremas menimbulkan warna merah. 

CUT TO:

 

49. EXT. KANDANG SAPI – SIANG 

Wajah SURYA tertunduk, kepala dan badannya basah.  

Satu ember lagi air mengguyur dari kepalanya. 

PAMAN [OS]

Kamu mulai berani membantah!

Tidak bisa diatur! Kamu dapat ilmu

seperti itu darimana SUN?

 

SURYA duduk di tanah. Baju dan badannya basah kuyup.

Di sebelahnya terlihat kertas hasil foto kopi, basah terkena air.

PAMAN

PAMAN dipercaya oleh mamamu.

Untuk mendidik kamu.

Tapi sekarang kamu sudah mulai

melawan. Berani membantah!

Banyak alasan.

Bahkan berani mengambil milik

orang lain.

Iya?

Mengambil milik orang lain itu

namanya mencuri!

Setiap pencuri, harus dihukum.

Tahu?

[diam dan hening]

Sekarang ambil cangkul dan cikrak.

Pindahkan teletong itu ke belakang.

PAMAN mau ketemu PAK CAMAT.

 

CTT

Cikrak - Pengki dari anyaman bambu 

PAMAN pergi. SURYA dengan hati-hati mengambil kertas hasil foto kopi yang basah.

BIBI [OS]

SUN…

PAMAN dan BIBI mau pergi dulu.

 

SURYA hanya menengok ke arah suara. Sambil merapikan kertas foto kopi yang robek. Ia berdiri dan memikirkan sesuatu. Ia ingin mencoba membuat biogas.

SURYA membuka bajunya yang basah lalu lari mengambil ember galon bekas cat. Dan kembali lagi ke kandang.

Ia diam sesaat, lalu lari lagi mengambil kaleng yang ia bawa di sepeda [SCENE 46]. Dan kembali ke kandang membawa dua kaleng. Di letakannya dua kaleng itu. Ia mengisi ember besar dengan air 

SURYA

Dua banding satu setengah.

 

Sebayak dua ember kecil air ia masukan, lalu teletong satu ember setengah ia masukan ke ember besar. Dan diaduknya. Sesudah larutan itu tercampur rata. 

SURYA memasukan larutan ke dalam kaleng.

Kaleng pertama bocor, larutan keluar seperti pancuran. Lalu isi kaleng pertama ia tuangkan ke dalam kaleng ke dua, dan kaleng bocor ia lemparkan begitu saja.

Kaleng ke dua adalah kaleng yang ia ikat di sepeda [Scene 46] terisi tiga perempat campuran teletong, ia tutup rapat-rapat. Lalu ia istirahat, duduk di atasnya.

ZOOM IN - Kaleng dimana SURYA duduk.                           

CUT TO:

 

 50. INT. DAPUR - SIANG.

ZOOM OUT - kaleng yang sama di akhir SCENE 49. Kemudian

terlihat arang yang membara dan jagung yang ditusuk bambu dibolak balik oleh SURYA yang duduk diatas kaleng. Ia masih telanjang dada. Tangan kanannya sibuk dengan kipas dari anyaman bambu.

Kemudian Kipas ia letakan. Jagung ia angkat dan ditiupnya,lalu ia keluar.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar