Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Bang Randy
Ali, emh.. Abang boleh manggil kamu adik?
Ali tersenyum lalu tertawa.
Ali
Ya gapapa lah Bang. Abang juga dah aku anggep seperti kakakku sendiri.
Bang Randy
Makasih Al, sekarang aku sudah tak merasa sendirian lagi karena sekarang aku sudah memiliki lelaki yangku anggap sebagai adik!
Ali
Iya Bang makasih juga karena Abang udah membuatku seperti memiliki seorang kakak.
Mereka semua tersenyum Bahagia. Aura Bahagia telah menjemput mereka untuk pergi kemasa yang akan datang sebagai kakak dan adik.
Ali
Bang, kenapa Abang pergi dari rumah? Kan bisa jadi salah satu dari mereka ada yang masih bisa hidup!
Bang Randy
Udah gak mungkin lagi.
Ali
Kalo mungkin kaya mana Bang? Mereka pasti kehilangan Abang.
Bang Randy
Iya sih.. bener katamu dek, tapikan waktu dah gak bisa diputar lagi. Mana mungkin aku bisa ketemu.
Ali
Tapi kalo takdirnya memang di pertemukan maka insya Allah Abang bakal ketemu lagi.
Celetuk Ali.
Bang Randy
Aku berharap gitu dek…
SC.42 INT Sekolah – Pagi
Cast: Oliv dan Okta
Waktu bergulir begitu cepat hingga tak terasa 2 hari telah terlewati dengan aura kebahagiaan pada Bang Randy.
Okta
Oliv, menurutmu Ali itu gimana orangnya?
Olivia
Lah kok malah ngebahas Ali sih?
Okta
Ya ga papa cuman nanya aja. Jawab geh nanti gue kasih tau kenapa gue nanya kayak gitu.
Olivia
Menurutku ya, Ali itu cool, cerdas, kulitnya tu putih bersih, tinggi, ya gitulah pokoknya. Nah sekarang kasih tau kenapa kamu nanya kaya gituan?
Okta
Ya… karna gue suka sama dia.
Ungkap Okta dengan nada nyantai.
JLEB… what, Okta suka sama Ali? Gua gak percaya kalo sahabat gue sendiri yang sama sama menyukai Ali. Lirih Olivia.
Okta
Liv, kamu kenapa?
Olivia
Gak kenapa napa kok. Cuma gak percaya aja kalo kamu suka sama anak ingusan itu!
Okta
Kalo kamu gak percaya it’s okey kok.
Olivia
Eh, gue mau ke kamar mandi dulu ya! Bye.
Okta heran melihat Oliv yang tingkah lakunya seketika seperti itu.
SC.43 INT Kamar mandi – Pagi
Cast: Olivia.
Hiks…hiks…
Olivia
Gue gak percaya kalo sahabat gue suka sama Ali juga. Gue bingung harus gimana. Gue harus milih salah satu antara mereka. Gue harus milih siapa? Sahabat, atau Ali?.
Saat itu juga Oliv membuka keran agar tangisannya tak didengar orang.
Olivia
Oke… gue milih Okta. Walaupun sebenarnya gue nanti akan menyesal atas pilihan gue sekarang. Gue janji kalo gue akan mengutamakan sahabat gue daripada gue sendiri!
SC.44 INT Rumah sakit – Siang
Cast: Ali,Pak Dokter, Olivia dan Pasien.
Ketika sampai di rumah sakit, Ali segera menuju ke ruangan bapak yang kecelakaan kemarin. Stibanya di pintu, Ali melihat bapak itu telah siuman dan sedang berbicara pada Pak Dokter. Ali tak mau mengganggu pembicaraan mereka hingga Ali berbalik untuk pulang.
Akan tetapi, saat berbalik badan, Ali mendengar suara Pak Dokter yang tengah memanggil Namanya. Tiba-tiba ada seseorang memegang pundaknya. Ali tersentak kaget lalu menoleh ke belakang. Ternyata orang itu adalah Pak Dokter.
Ali
Ada apa Dok?
Pak Dokter
Ali, pasien ingin bertemu denganmu sekarang.
Ali
Biarkan beliau istirahat dulu, Dok.
Pak Dokter
Pasien tidak akan istirahat kalau kamu masih belum bertemu dengannya!
Akhirnya Ali menemui bapak yang ia relakan darahnya untuknya.
Sampai disana ia segera menyapa bapak itu.
Ali
Assalamualaikum.
Ada apa, Pak?
Pasien
Apakah kamu yang bernama Ali?
Ali
Iya benar, Pak. Ada apa?
Pasien
Terima kasih banyak nak atas pertolonganmu pada Bapak!. Bapak telah berhutang budi padamu. Jadi, kemarilah sebentar!
Ali menuruti permintaan Bapak itu. Ia segera mendekati Bapak yang tidak ia kenali.
Ali
Kenapa, Pak?
Pasien
Ini kartu nama Bapak, nak. Kalau kamu ada perlu uang atau butuh pertolongan sama bapak, kamu bisa menelpon dari nomor ini saja.
Papar bapak itu sembari memberi kartu Namanya kepada Ali.
Ali
Terima kasih banyak Pak.
Bapak itu mengangguk.
Ali
Emh.. apa saya boleh nanya sama Bapak?
Pasien
Tanya aja, nak.
Ali
Memangnya kejadian apa yang membuat kulit wajah bapak di jahit?, sebelumnya minta maaf kalau saya lancang.
Pasien
Tak apa, Ali. Sebenarnya ini sudah lama lukanya sekitar lima tahun laluan. Luka ini terjadi saat keluarga Bapak mengalami kecelakaan di…
Kalimat Bapak itu terputus oleh kata-kata Oliv. Padahal sedikit lagi Ali bisa menemukan Papa Bang Randy kalau semisalnya Bapak itu benar-benar orang yang diceritakan Bang Randy.
Olivia
Papa lagi apa?
Ali menoleh. Ternyata anak Bapak ini si cewek bernama Oliv? Berarti yang kecelakaan kemarin itu Papanya?. Lirih Ali.
Oliv pun menatap Ali.
Olivia
Ali, kamu ngapain disini?
Ali
Emh.. Papamu hanya ingin bertemu denganku sebentar kok… oh iya Pak, saya pamit pulang ya?
Tutur Ali seraya berjalan keluar.
Pasien
Nanti dulu, Bapak masih ingin bicara sama kamu.
Langkah Ali terhenti.
Olivia
gue gak marah kok Al. gue tau, lu kan yang mendonorkan darah lu untuk Papaku hingga 6 kantong? gue tau itu. Makasih banyak ya Al! makasih karna udah nyelamatin nyawa Papa yang sangat gue cintai.
Jujur cewek itu dengan senyuman khasnya. Akhirnya Ali kembali lagi ke posisinya semula.
Ali terdiam kaku, alhasil ia mengangguk pelan lalu menatap wajah cewek itu sejenak lalu tersenyum senyum lantas menundukkan pandangannya lagi. Kenapa ya setiap aku ketemu Oliv pasti selalu deg degan, apa jangan jangan aku ada rasa sama dia?, ah… gak mungkin!. Pikir Ali.
Pasien
Oh iya, Oliv tolong belikan minuman untuk Ali!
Ali
Gak usah Pak.
Oliv
Udah lah, gak usah malu-malu, biasanya aja kamu malu-maluin!
Ali cengengesan pada Cewek itu. Kemudian Oliv berjalan menuju kantin seberang untuk membelikan minuman kepada Ali.
Sebulan kemudian Ali menjalankan harinya dengan bahagia bersama Bang Randy. Begitu pula Bang Randy yang menjalankan harinya dengan bahagia bersama Ali yang sudah ia anggap sebagai adik. Hingga tiada hari tidak berjumpa dengan Bang Randy. Sampai sampai Ali pernah mengajak Bang Randy kerumahnya.
SC.45 EXT Taman – Siang
Cast: Ali, Pak Surya dan Olivia.
Saat itu hari minggu. Di suatu taman, bapak yang mengalami kecelakaan kini telah pulih dan sekarang tengah duduk santai Bersama Ali. Mereka berdua menatap langit biru yang dihiasi burung burung yang berkicauan. Mendadak Ali mengingat sesuatu dari otaknya.
Ali
Oh, iya Pak. Saya mau nanya, soalnya dari kemarin kemarin saya lupa terus mau bicara tentang apa. Dan untungnya sekarang saya ingat.
Papa Olivia
Nanya apa ?
Ali
Bekas jahitan itu Pak.
Papa Olivia
Ooo, ini karna 5 tahun lalu Bapak mengalami kecelakaan kereta, Al.
Ungkap Papa Oliv dengan raut wajah sedih. Sontak Ali terkejut, ia mengingat cerita Bang Randy, persis, sama persis. Apa benar ini Papa Bang Randy?. Batin Ali.
Papa Olivia
Kamu kenapa? Kok mukamu tegang?
Ali
Enggak papa, Pak. Eumm sebenernya emang Bapak memiliki anak berapa?
Papa Olivia
Dulu 3 tetapi karena kecelakaan kereta itu, sekarang Bapak hanya memiliki Olivia.
Ali menganggukan kepalanya.
Ali
Memang Namanya siapa saja, Pak?
Tanya Ali penasaran.
Papa Olivia
Namanya, Nayla, Ammar dan Randy.
Sontak Ali terkejut lagi saat Papa Oliv menyebut nama Randy. Aku yakin sekali kalau bapak ini adalah Papa Bang Randy. Desis Ali.
Tiba-tiba Bapak itu menggenggam tangan Ali dengan rasa kasih sayang. Seketika Ali menoleh heran.
Ali
Kenapa Pak?
Tanya Ali dengan tatapan aneh lalu disambut wajah ceria Bapak itu.
Papa Olivia
Kamu tau? Sebenarnya bapak juga memiliki anak lelaki sepertimu…
Wajah Ali yang semulanya lemas dan Lelah kini berubah menjadi antusias mendengarkan.
Ali
Ciri-cirinya seperti apa Pak?
Bapak itu menghela nafas sebentar lalu menjawab pertanyaan dari Ali.
Papa Olivia
Ciri-cirinya seperti kamu nak… Saat besar Ia akan bertubuh gagah, memiliki paras tampan, berkulit putih bersih, tinggi, dan akan sukses sebab ia rajin belajar.
Ali
Kalau saya boleh tau nama anak bapak siapa ya?
Papa Olivia
Namanya Muhammad Farzan As-saleh, sering dipanggil Farzan!
Ali
Emang sekarang anak Bapak ada di mana?
Papa Olivia
Anak Bapak sedang berada di…
Saat itu juga Ali sadar akan mimpinya sebulan lalu. Bukannya ini mimpiku pas sebulan lalu ya?. Pasti ini ada sambungannya sama anak yang bernama Farzan!. Desis Ali.
Ali
Dimana, Pak?
Papa Olivia
Berada di rumah orang.
Ali
Maksudnya?
Lalu Bapak itu memberikan sebuah kertas warna warni.
Papa Olivia
Baca saja ketika kamu di rumah, aku berharap kamu bisa menjaga isi surat itu. Oh iya, kok Bapak gak pernah ngeliat kamu Bersama Ayahmu?
Ali terdiam cukup lama.
Ali
Ayah pergi dari rumah, Pak!
Papa Olivia
Hah? Lah kok bisa? Kapan terakhir kali Ayahmu pergi?
Ali
Saat 8 tahun lalu. Dan terakhir kerumah, pas 2 mingguan lalu.
Papa Olivia
Ayahmu bicara apa pas kerumah?
SC.46 INT Rumah – Malam
Cast: Ali, Ayah dan Ibu.
FLASHBACK ON. Saat 2 minggu lalu.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Ali. Saat Ibu buka ternyata Ayah kembali kerumah itu. Disana Ibu berteriak.
Ibu
Ali, Ayah kembali datang kerumah ini nak!
Seketika Ali terkejut lalu berlari ke pintu depan.
Ali
Ayah?
Tanya Ali dengan wajah marah.
Ibu
Mari masuk.
Tawar Ibu. Akan tetapi tiba-tiba, Ayah mendorong Ibu hingga jatuh.
Ayah
AKU KESINI BUKAN UNTUK PULANG LAGI KE KALIAN TAPI, AKU CUMA MAU NGAMBIL SERTIFIKAT TANAH INI!
Teriak Ayah. Ali gak percaya melihat Ayah seperti ini kemudian ia menolong Ibunya yang terjatuh. Dengan tanpa izin, Ayah masuk kerumah dan mencari sertifikat tanah di kamar Ibu. Akan tetapi Ayah tidak menemukannya.
Ayah
Mana sertifikatnya?
Ibu
Aku gak bakal kasih tau dimana sertifikat itu!
Ayah
Aakh.. Ali, tanya sama Ibumu dimana sertifikat itu sekarang!
Ali
Aku gak bakal mau nurutin perkataan Ayah!
Tegas Ali.
Ayah
Akh.. kamu ni juga, kalo kamu tau ya, kamu itu ANAK TUKERAN DARI KELUARGANYA PAK SURYA!
FLASHBACK OFF
Ali
Gitu, Pak. Tapi sayangnya Aku gak tau dimana Pak Surya sekarang.
Ali memasang raut wajah sedih…
Mendadak Papa Olivia tersentak. Akulah orangnya Ali. Akulah yang bernama Surya! Sekarang Papa aslimu berada dihadapanmu nak, berarti kamulah anak yang Papa cari kau adalah Farzan, sayang. Tetapi, aku bingung apakah harus memberitahumu atau tidak!
THE END