Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
siapa sebenarnya kalian?
Suka
Favorit
Bagikan
4. four
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ibu tersenyum lantas menghapus air mata yang membanjir sejak tadi, kemudian lembaran tersebut ia lipat dan ia simpan ke dalam saku, berniat memberi tahu Ali nanti. Lalu ia melanjutkan aktivitas yang dikerja kan tadi. Tetapi mengapa kertas itu dibuang begitu saja?, batin ibu.

 

SC.25 EXT Jalan - Siang

Cast: Ali dan Thoriq.

 

Ali

Huhh fisika dapet PR mulu… materinya aja gak nyambung gimana mau ngerjain PRnya?

Thoriq

Bener Al, aku juga gak nyambung. Truss gimana kabar kakimu? Dah bisa jalan nih?

Ali

Iya Alhamdulillah Riq.

Thoriq

Mereka memang benar-benar gak punya hati sama kamu, terus kenapa kamu diemin aja Al?

Ali

Kamu tau Al? salah satu mottoku dalam kehidupan ialah takkan pernah menyakiti orang lain meskipun orang itu terus menyakitiku.

Jelas Ali sambil berjalan tergopoh-gopoh. Thoriq menggangguk seolah paham.

 

Thoriq

Al, kamu bawa jam gak? Jam berapa sih sekarang tuh?

Ucap Thoriq seraya melirik jam yang dipakai Ali saat ia ingin melihat pukul berapa sekarang.

Ali

Pukul 11.00!

 

Thoriq

Tau.

 

Ali

Iyalah kan kamu tadi ngelirik.

Thoriq hanya cengar cengir.

Thoriq

Tumben ya guru-guru pada rapat jam seginian. Kan biasanya kalo rapat tu pas waktu kita pulang!

Ali

Ya… mungkin mau ngebahas tentang fasilitas sekolah.

Ali melihat Thoriq yang sedang memperhatikan perempatan depan mereka dari kejauhan.

Ali

Ngeliat apa Riq?

Thoriq

Liat mobil itu geh Al!

Suruh Thoriq dengan raut wajah tegang.

Ali

Kenapa mobilnya?

Thoriq

Mobil itu kayaknya remnya blong deh. Coba perhatiin, mobil itu tetep berkecepatan tinggi padahal sebentar lagi bakal ngelewatin perempatan

Ali

Trus kita suruh ngapain? kita gak bisa buat apa apa Riq!

Mereka bingung harus bagaimana, tiba-tiba sebuah motor berkecepatan tinggi berjalan berlawanan arah dari mobil tadi. Akhirnya mereka hanya bisa berpasrah.

GUSRAK…

Ternyata dugaan mereka benar, mobil yang mereka lihat tadi menabrak pohon karena untuk menghindari tabrakan dengan motor. Tetapi mobil itu berkecepatan sangat kencang hingga orang yang berada di dalamnya terpental keluar. Segera saja mereka berdua menolong orang yang kecelakaan barusan sedangkan orang yang mengendarai motor tadi kabur begitu saja.

 

Ali

Kita harus gimana Riq? Orang ini pendarahan banyak!

Seketika segerombol orang datang menyelamatkan nyawa orang kecelakaan. Dan ada seseorang menawarkan tumpangannya untuk menuju Rumah sakit terdekat.

Thoriq

Ayo kita bawa kerumah sakit sebulum orang ini kehilang banyak darah pada kepalanya!

Lalu mereka munuju rumah sakit menggunakan mobil tumpangan Bersama Pak supir, Ali dan Thoriq.

 

SC.26 INT Rumah sakit – Siang

Cast: Ali, Thoriq, Pak Dokter, Pak Supir dan Orang kecelakaan.

 

 Sesampainya di Rumah sakit, bapak itu dibawa ke ruangan UGD, Ali dan Thoriq menunggu di luar sementara itu pihak Rumah sakit berudaha menghubungi keluarga korban. Akan tetapi belum ada jawaban dari keluarga korban. Karena merasa kasihan, Ali dan Thoriq mununggu bapak itu hingga keluarganya datang.

Thoriq

Al, yok pulang!

Ali

Kita tunggu aja dulu, sampe keluarganya dateng aja.

Thoriq

Kan kita gak kenal bapak itu, ngapain ditungguin?

Ali

Riq, Ibuku pernah bilang “tolonglah orang yang membutuhkan pertolongan meskipun tak kenal”

Thoriq

Tapikan kita gak tau dia orang baik, atau malah bisa jadi orang jahat

Ali

Mau dapet pahala gak?

Thoriq

Ya maulah! Sapa juga yang gak mau dapet pahala

Ali

Nah makanya kita tunggu aja, niat karna Allah. Insya Allah dapet pahala.

Thoriq hanya meng-iyakan omongan Ali kemudian mengangguk pasrah.

30 menit berlalu…

Akhirnya Pak Dokter keluar dari ruang UGD, kamipun berdiri lalu menanyakan kondisi korban.

Ali

Dok gimana kondisi bapak itu?

Pak Dokter menghela nafas panjang, sangat menyakitkan bila Pak Dokter menjawab pertanyaan Ali. Tetapi, bagaimana pun Pak Dokter harus memberi tahunya. Pak Dokter menunduk dalam lalu berbicara.

Pak Dokter

Maaf dek, pasien membutuhkan darah tujuh kantong. Karena, bekas jahitan bapak itu terbuka lalu mengalami pendarahan hebat.

Kami berdua tercengang tak percaya dengan ucapan Pak Dokter.

Thoriq

Emang golongan darah korban apa Dok?

Pak Dokter

Golongan darah korban ialah AB, sangat sulit untuk menemukan orang yang memiliki golongan darah itu!.

Ali

Apakah di rumah sakit menyediakannya?

Pak Dokter

Rumah sakit hanya menyediakan satu kantong.

Thoriq

Berarti pasien membutuhkan 6 kantong lagi ya Dok?

 

Pak Dokter

Iya dek.

Mereka berdua bingung harus mencari golongan darah yang sama. Sangat sulit untuk mencari yang AB sebab itu golongan darah langka.

 

Ali

Tentang itu akan saya pikirkan lagi Pak!

Pak Dokter

Baik dek, tetapi jangan lama-lama sebab semakin banyak darah yang keluar semakin banyak pula kantong yang di butuhkan.

Ali dan Thoriq mengangguk pelan lantas tersenyum pada Pak Dokter. Kemudian Pak Dokter berlalu.

Ali

Riq, kita nyari orang yang punya golongan darah AB dimana ya? Sedangkan aku aja gak tau golongan darahku apa!

Thoriq

Yakin gak tau?

Ali

Iya…ooh paling golongan darahku itu z!

Thoriq

Lah, mana ada golongan darah z, ngawur.

Ali

Lah pas pelajaran golongan darah tu ada yang nanya sama guru!

 

SC.27 INT Kelas – Pagi

Cast: Okta, Bu Sri dan teman-teman.

Flashback on. saat pelajaran biologi.

 

Ali

Pas itu pelajaran biologi tentang materi golongan darah. Nah, udah selesai jelasin, Bu Sri nanya ama kita,

Bu Sri: Ada yang belum jelas?

Semua hening gak ada yang nanya kecuali Okta. dia bilang,

Okta: Bu, emang z itu golongan darah juga ya soalnya si Devi bilang kalo golongan darah dia itu z?!!

Bu Sri: iya…

 Okta: ooo gitu, Bu…

Abis tu Bu Sri ngekek, Riq. Temen-temennya juga ikut ketawa. Tapi disitu aku gak nyambung. Kenapa Bu Sri ketawa?

Flashback off.

 

Ali

Nah.. gitu ceritanya Riq.

Thoriq

Lah kamu gak paham kenapa mereka semua ketawa?

Ali

Enggak.

Jawab Ali santai.

Thoriq

Itu karna golongan darah z tu gak ada Ali!

Ali hanya bisa menahan senyum malunya di hadapan Thoriq.

Thoriq

Gimana kalo kita tes aja.

Ali

Tes untuk liat golongan darah kita apa, gitu?

Thoriq mengangguk lalu pergi ke ruangan lab di rumah sakit itu Bersama Ali. Dan mengecek golongan darah mereka.

Setelah selesai diperiksa oleh Dokter, hasilnya langsung diberi kepada mereka.

Ali

Riq, golongan darahmu apa?

Thoriq

Golongan darah ku A. kamu?

Ali

Emmm, golongan darahku AB.

Thoriq terkejut mendengarnya.

 

Thoriq

AB?

Ali mengangguk tak percaya. Kemudian ia buru-buru mencari Dokter.

Thoriq

Mau kemana Al?

Ali tak menghiraukannya, ia cepat-cepat berlari ke ruangan Dokter sekarang berada.

Thoriq

Al!

Teriak Thoriq yang tidak juga dijawab oleh Ali. Dengan cepat juga Thoriq mengikuti kemana perginya Ali.

Dan ternyata Ali pergi keruangan Dokter, sementara itu Thoriq hanya mengintip dari jendela dan untungnya suara mereka bisa didengar Thoriq.

 

SC.28 INT Ruangan Dokter – Siang

Cast: Ali dan Pak Dokter.

 

Ali

Dok, apakah golongan darahku cocok sama pasien kecelakaan tadi?

Pak Dokter

Kemungkinan besar cocok!

Ali

Tolong biarin saya aja yang ngedonorin darah buat pasien itu.

Pak Dokter

Tetapi, apakah adik sanggup mendonorkan darah sebanyak enam kantong?

Ali

Saya siap Dok.

Jawab Ali tegas dan percaya diri. Demi keselamatan bapak itu saya siap berkorban!. Batin Ali.

Pak Dokter

Oke, adik silahkan tunggu di ruangan nomor 021 D untuk di ambil darahnya dan saya akan segera menyusul!

Ali

Baik, Dok!

 

SC.29 INT Lorong Rumah sakit – Siang

Cast: Ali dan Thoriq.

 

Ali mau mendonorkan darahnya?. Batin Thoriq tak terduga. Seketika pintu ruang Pak Dokter terbuka lalu keluar lah Ali. Langsung saja Thoriq menarik tangan Ali dan membawa nya ke suatu tempat.

Thoriq

Al, kamu serius mau donorin arah kamu?

Ali

Sangat serius!

Thoriq

6 kantong? Itu banyak Al. Emang kamu tau apa resiko nya?

Ali

Gak tau, tapi entah kenapa aku ngerasa pengen banget ngebantu Bapak itu.

Ucap Ali penuh keyakinan. Thoriq hanya bisa menarik nafas panjang dan mensupport temannya .

Thoriq

Ok, kalo gitu mau mu, semoga berhasil kawan.

Ucap Thoriq sambil tersenyum dan menepuk bahu Ali.

Ali

Terima kasih, riq.

Ali tersenyum kepada Thoriq, lalu ia meninggal kan Thoriq sendirian disana.

 

SC.30 INT Dijalan – Siang

Cast: Randy.

 

Panas matahari selalu menyengat kulit Randy disaat mengendarai motornya. Ia baru saja pulang dari kampusnya dan berniat pergi kerumah sebentar lalu segera berangkat ke toko lagi tak sabar untuk bertemu dengan Ali.

Tiba-tiba ia mendapat firasat buruk lalu menghentikan motornya di pinggir jalan raya.

Randy

Kok perasaan gua gak enak ya?, Gua dapet firasat buruk apaan nih pas cuacanya kayak gini pula!

Randy mengelilingkan pandangannya lalu melihat seorang bapak dan anaknya sedang bermain bareng. Anak itu mengukir senyum di wajahnya. Randy mengingat pengalaman seperti itu dulu. Dan seketika bapak dan anak itu menghilang entah kemana. Randy tersadar.

Randy

Fyuuhhh dah lah untuk apa aku nginget masa lalu lagi, lagipula dah gak bakal bisa balik ke pengalaman kayak gitu lagi kan. Dan juga gua dah gak ada sodara disini kecuali Ali yang dah gua anggep sebagai adek.

Langsung saja ia mengendarai motornya untuk pulang kerumah dan beristirahat sebentar.

 

SC.31 INT Rumah Rafa – Siang

Cast: Rafa, Raka, Mama Rafa dan Hasbi.

 

Mom’sky berjalan menuju kamar Rafa yang disana Raka dan Hasbi sedang bermain gitar

Mom’sky

Afa sayang…. Ajakin temen-temenmu untuk makan dulu ya…

Perintah Mom’sky dengan nada suara lebay.

Rafa

Iya mom’skyku yang cantik….

Jawab Rafa masih dengan menahan rasa sabar…

Mom’sky pun berlalu pergi menuju meja makan untuk mengisi perutnya yang lapar Bersama dengan pap’sky Rafa.

Tak lama dari itu, Rafa datang lalu disusul oleh Raka dan Hasbi untuk menikmati makan siang juga. Raka yang melihat hidangan itu langsung bergegas mengambil piring kemudian mengisinya dengan ayam, ikan, nasi dan sambal, segera saja Raka meludeskannya, ia sangat menikmati hidangan keluarga Rafa.

Hasbi

Raka, inget ini di rumah orang bukan di rumahmu! Jangan malu-maluin napa.

Raka melirik Hasbi dengan tatapan tidak mengenakkan.

Rafa

Udah… gak apa-apa nikmatin aja makanannya dan juga puas-puasin tuh makannya mumpung ada disini.

Raka

Nah kan yang punya aja gak sewot kok lu malah sewot!

Hasbi

Iyain aja deh biar cepet selesainya. Mau makan dulu lah. Dah laper nih, nanti diabisin sama  lu duluan.

Mom’sky menggelengkan kepala saat melihat temannya Rafa yang sudah sangat kelaparan. Sementara itu Pap’sky Rafa tersenyum lalu melanjutkan makannya lagi.

 

SC.32 INT Ruangan 021 D – Siang

Cast: Ali dan Pak Dokter.

 

Sebelum mendonor darah Ali harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Pak Dokter terlebih dahulu.

Pak Dokter

Nama adik siapa?

Ali

Nama saya Ali, Dok!

Pak Dokter

Umur adik berapa?

Ali

Umur saya 17 tahun

Balas Ali dengan senyumannya. Yaelah nanyanya gini doang? Mudah boss… pikir Ali

Pak Dokter

Terus adik lagi enggak sakit kan?

Ali

Enggak kok Dok.

Pak Dokter

Siip bagus bagus. Terus berat badan adik berapa?

Ali

Serius Pak Dokter nanya berat badan saya?

Pak Dokter

Yaiyalah masa saya bohongin kamu.

Ali tercengar cengir.

Ali

Berat badan saya eum… oh iya 54.

Pak Dokter

Oke, baik silahkan adik berbaring dahulu.

Ali

Pak Dokter mau ngambil darah sekarang?

Pak Dokter

Iya sebaiknya adik menenangkan diri dahulu.

Lalu Pak Dokter langsung mengambil darah Ali hingga 6 kantong.

 

SC.33 Kantin – Siang

Cast: Thoriq.

 

Siang itu, cuaca sangat panas, Thoriq pergi kekantin yang berada di seberang Rumah sakit untuk membeli minuman dingin yang akan membuat tenggorokannya segar.

Thoriq

Aku senang memiliki sahabat kaya Ali. Dia rela mengorbanin darahnya demi nyelamatin orang yang kehilangan banyak darah. ya, walau enggak dia kenal.

Thoriq memperhatikan daun yang bergerak sebab ditiup angin kencang.

Thoriq

Aku bisa belajar banyak darinya… dia selalu ngajak aku dalam kebaikan kaya sabar, selalu nolong orang dan juga jangan bales kejahatan orang. Ali tuh orangnya baik banget, tapi kenapa Raka, Rafa sama Hasbi keliatannya benci sama Ali?

Kemudian Thoriq bangkit dari duduknya dan balik lagi ke Rumah sakit dan menuju ruang 021 D berniat melihat Ali dan memberikan sebotol air dingin.

 

SC.34 EXT Dijalan – Siang

Cast: Olivia dan Pak supir.

 

Saat baru saja pulang sekolah, Olivia mendapat kabar bahwa Papanya kecelakaan. Cepat cepat ia mencari taksi untuk pergi ke Rumah sakit hingga ia membawa semua buku pelajarannya.

Olivia

Ayo, Pak cepetan….

Pak supir

Iya, ini sudah paling cepet non.

Olivia

Ya udah yang penting jangan nyampe terlambat ke Rumah sakitnya.

Raut wajah Olivia sudah mulai panik. Ia tak menyangka kalau Papanya mengalami kecelakaan. Oliv sedih mendengar kabar itu. Pa, kalau papa tau, papalah orang yang Oliv sayangi. Dari kecil hingga dewasa papa mengurusku. Maafin kesalahan Oliv pa, maaf.

Saat itu juga kepala Oliv pusing dan tiba-tiba ada suatu ingatan memori yang masuk keotaknya. Akhh ini sakit banget kepala gue. Bisik Oliv.

Ingatan memory yang masuk ke otak Oliv seakan membuatnya teringat akan tragedi di kereta. Apakah gue pernah ngalamin kecelakaan di kereta?. Batin Oliv.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)