Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
siapa sebenarnya kalian?
Suka
Favorit
Bagikan
2. two
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SC.09 INT Masjid – Maghrib

Cast: Ali, Thoriq dan Pak Ustadz.

 

 

Setelah selesai makan, Ali pergi ke masjid untuk menjalankan sholat maghrib. Disana ia bertemu dengan sahabatnya yang bernama Thoriq. Seusai sholat dan tilawah Al-qur’an, Ali menjalin silaturahmi dengan berbagi cerita kepada Thoriq. Hingga tak terasa waktu Isya’ telah datang, tiba-tiba Pak Ustadz datang menghampiri Ali.

 

Pak Ustadz

 

Assalamu’alaikum, bagaimana kabar kalian?

Ali & Thoriq

Wa’alaikumussalam Ustadz, Alhamdulillah baik.

Ucap mereka bersamaan.

Pak Ustadz

 Hmm…Ali udah pernah adzan belum?

Dengan perasaan ragu, Ali menjawab.

Ali

Emmm… Belum pernah tadz.

Thoriq

Pasti kamu disuruh adzan li!

Bisik Thoriq sambil menyenggol siku Ali.

Ali

Iya kali ya….

Jawab Ali ke Thoriq.

Pak Ustadz

Bagaimana kalau kamu yang adzan, bisa?

Uhuk-uhuk. Ali sengaja berpura-pura batuk.

Ali

Aduh. Tenggorokan saya lagi sakit tadz. Hmm gimana Kalau Thoriq aja tadz?

Pak Ustadz

Oh, boleh kalau begitu silahkan Thoriq adzan aja.

Thoriq hanya bisa menelan ludah dan melotot ke arah Ali. Ali hanya bisa menahan tawanya. Lalu Thoriq bangkit dari duduknya dan beralih untuk mengambil mickrofon berniat adzan.

berniat untuk mengechat Raka, ia mengambil Laptop dan langsung bertanya pada Raka. Thoriq

Allahu akbar Allahu akbar……

Selesai sholat, Thoriq menemui Ali seraya mencubit tangannya.

Thoriq

Kamu tadi kok nyuruh aku adzan sih? Dah tu pura-pura sakit tenggorokan pula!

Jelas Thoriq sambil memukul dahinya. Ali tertawa puas.

Ali

Kerenkan aktingku? Wahh cocok nih kalo mau jadi aktor hahahah!

Thoriq

Iya in ajalah!

Ali

Ohiya, aku mau pulang duluan ya, udah malam kasihan Ibu sendirian di rumah. Assalamu’aliakum…

Thoriq

Iya, aku juga mau pulang hati-hati, titip salam untuk Ibumu ya. Wa’alaikumsalam…

Ali

Ok siap, aku nitip salam untuk keluargamu juga.

Thoriq hanya tersenyum dan mengangguk, lalu mereka berpisah menuju rumah masing-masing.

 

SC.10 Rumah Rafa – Malam

Cast: Rafa, Raka dan Mama Rafa

 

Rafa

Cihh… Ini semua gara-gara Ali, kalo misalnya Ali gak nonjok gua, gak bakal nih muka memar.

Keluh Rafa sambil memperhatikan wajahnya di cermin. Tiba-tiba ia teringat pernah melihat seorang siswi di koridor ketika ia sedang di hukum. 

Rafa

Siapa perempuan itu ya?

Karena Rafa ingin tau siapa perempuan itu, ia pun mengirim pesan kepada Raka.

Rafa: P

Belum lama Rafa mengirim pesan, Raka sudah membalasnya

Raka: ngapa lu?

Rafa: Eh…..lu tau cewek yang lewat di koridor pas kita lagi di hukum gak?

Raka: cewek yang mana? Lu pikir Cuma satu cewek yang lewat koridor!

Rafa: Iya juga ya! Tumben lu pinter 

Raka: Kan gua emang pinter… ohiya! Pa kabar tuh muka?

Rafa: lu pikir aja sendiri!

Raka: Aelah canda bro canda, baper amat dah!

TOKTOKTOK…

Mom’sky Rafa

Afa sayang…, makan dulu nak, nanti anak kesayangan Mom’sky syakit lho!

Rafa

Iyah Mom’sky ku sayang

Punya Mom’sky gitu amat dah. Batin Rafa.

Seketika Rafa mendapat pesan dari Raka lalu ia membukanya.

Raka: Nah kan lu gak bales, baper ye?

Rafa: Enak aja! Tadi tuh biasa lah Mom’sky nyuruh makan, tapi ya gua males

Raka: Ya kan lu anak kesayangan…

Rafa: Iyain ajalah…Raka, gua mau makan dulu lah sebelum mom’sky ngomel lagi. Gua tu paling gak suka kalo mom’sky marah-marah.

Raka: Ya udah sono makan…bye.

Rafa: bye.

SC.11 INT Kamar – Malam

Cast: Ali.

 

     

Selesai berbicara pada Thoriq, ia bergegas pulang dan langsung menuju kamarnya, lalu membuka plus menulis sesuatu pada buku catatan harian miliknya.

Huft…..

Hari ini aku capek banget. Aku bingung, kenapa ya tadi pagi Rafa ngomong kayak gitu?

Ya wajar lah aku gak terima. Siapa coba yang terima kalau di ejek kayak aku tadi?.

Huhh….Udah lah ngapain ngebahas kejadian itu lagi. Hmm mulai besok aku akan berusaha

nyari uang buat beliin mesin cuci sebagai hadiahku pada ibu. Apapun resikonya, aku akan

tetap berusaha. Aku ingin merangkul tanggung jawabku sebagai lelaki di keluarga ini. Aku

benci sama Ayah yang pergi begitu saja meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kepala

keluarga. Aku benci sama orang yang seperti itu. BENCI!!. Aku berjanji kalau aku tidak akan

pernah akrab pada seorang Ayah jika Ayah kembali hadir dalam hidupku. Aku takkan pernah

melupakan janji itu….takkan pernah. Huhhh udah lah mungkin aku memang ditakdirkan

seperti ini

 

BY: Muhammad Syariffudin Ali

20:45. WIB

 

Ali menghempaskan tubuhnya di Kasur seraya menghela nafas.

Tidur aja lah biar besok gak kesiangan. Batin Ali. Lalu ia memejamkan matanya untuk masuk ke dunia mimpi.

 

SC.12 INT Suatu tempat – siang

Cast: Ali dan Orang asing.

 

Tiba-tiba Seseorang menggenggam tangan Ali dengan rasa kasih sayang. Seketika Ali menoleh heran.

Ali

Kenapa Pak?

Tanya Ali dengan tatapan aneh lalu disambut wajah ceria Orang itu.

Orang asing

Kamu tau? Sebenarnya bapak juga memiliki anak lelaki sepertimu…

Wajah Ali yang semulanya lemas dan Lelah kini berubah menjadi antusias mendengarkan

Ali

Ciri-cirinya seperti apa Pak?

Orang itu menghela nafas sebentar lalu menjawab pertanyaan dari Ali.

Orang asing

Ciri-cirinya seperti kamu nak… Saat besar Ia akan bertubuh gagah, memiliki paras tampan, berkulit putih bersih, tinggi, dan akan sukses sebab ia rajin belajar.

Ali

Kalau saya boleh tau nama anak bapak siapa ya?

Orang asing

Namanya Muhammad Farzan As-saleh, sering dipanggil Farzan

Ali

Emang sekarang anak Bapak ada di mana?

Orang asing

Anak Bapak ada di…

SC.12 INT Rumah – Pagi

Cast: Ali dan Ibu.

 

 

Tiba-tiba Ali terbangun. Ia melihat ke arah jam yang ada di tangannya, jarum jam menunjukkan pukul 06:55, ia tersentak lalu bergegas mandi karna 5 menit lagi jam 07:00. Selesai mandi ia menghampiri Ibunya yang sedang mencuci pakaian di belakang.

Ali

Ibu aku pamit berangkat sekolah dulu ya, takut terlambat masuk.

Ucap Ali dengan tergesa-gesa. Ibunya hanya memasang wajah keheranan seraya berkata.

Ibu

Lho kamu yakin mau kesekolah?

Ali

Ya iyalah Bu kan ini hari senin mau upacara mesti berangkat lebih awal.

Ibu

Kamu gak salah hari Al?

Ali

Lah, Bu. Emang ini hari apa?

Ibu

Emangnya kalo hari libur itu hari apa ya?

Ucap Ibu dengan wajah senyuman jahil.

Ali

INI HARI MINGGU?!

Ibu hanya tertawa puas sambil menggelengkan kepalanya.

Ibu

Terlalu bersemangat sih nyampe lupa kalau hari ini libur!

Ali hanya tersenyum malu lalu pergi ke kamarnya dan menganti baju seragam sekolah dengan baju biasa yang ia kenakan saat di rumah. Lalu ia teringat akan mimpinya semalam. Siapa orang yang ada di mimpiku semalam?. Batin Ali. Lalu ia menemui Ibunya lagi di belakang.

Ali

Bu, Ali pergi ke rumah Thoriq ya? Mumpung cuacanya enggak mendung.

Ibunya segera membersihkan tangannya yang penuh dengan busa.

Ibu

Iya, hati hati. Pulangnya jangan hujan hujanan lagi ya Al nanti sakit.

Ujar Ibunya lalu Ali mencium tangan Ibunya.

 

SC.13 EXT Didepan toko – Pagi

Cast: Ali dan Pemilik toko.

 

Ali

Nyari kerjaan apa ya?

Seketika ia melihat ada sebuah toko sembako besar yang ramai pembelinya. Segera saja ia pergi kesana, lalu menemui seseorang yang sepertinya itulah pemilik toko tersebut.

Ali

Maaf pak, apakah bapak pemilik toko ini?

Pemilik toko

Iya dek, ada perlu apa?

Ali

Apakah disini ada lowongan pekerjaan Pak?

Pemilik toko

Iya dek, tapi sebagai pengangkut barang. Kenapa emangnya dek?

Ali

Hmm apakah saya boleh kerja disini Pak?

Pemilik toko

Boleh… tetapi apakah adek sanggup mengangkat barang yang berat-berat?

Ali bingung, tetapi semua ini demi Ibunya. Jadi apapun itu ia harus menyanggupinya.

Ali

Insya Allah sanggup pak!

Jawab Ali dengan semangat.

Pemilik toko

Oke kalau begitu…. Besok siang pukul 13:30 hingga pukul 17:00 kamu mulai bekerja disini.

Ali

Kalau boleh hari ini aja Pak, soalnya saya tidak ada kerjaan dirumah..

Pemilik toko

Oke, tidak apa-apa. Untuk hari ini kamu bekerja full dan akan bapak beri gaji dua kali lipat dari biasanya. Untuk pekerjaan, kamu bisa bertanya pada om-om yang berada disana aja!

Kata Pemilik toko sambil menunjuk kearah seorang lelaki yang memakai baju biru dan sedang membawa sekerdus aqua.

Ali

Siap Pak, terima kasih banyak ya Pak!

Ali bersyukur bisa diterima di toko sembako besar yang berada tak jauh dari rumahnya. Kemudian ia menghampiri om yang ditunjuk Pak pemilik toko tadi setelah om itu duduk sejenak.

 

SC.14 INT Dalam toko – Pagi

Cast: Ali dan Bang Randy.

Ali

Assalamu’alaikum om.

Om baju biru

Waalaikumussalam, Iya ada apa dek?

Ali

Nama saya Ali om, saya pekerja baru disini, jadi tadi kata Pak pemilik toko suruh tanya sama om cara kerjanya kayak mana.

Om baju biru

Nama saya Randy Ismaru, panggil saya bang Randy aja, kalo om ketuaan hehehe.

Ali

Oke, emang umur bang Randy berapa?

Bang Randy

Umur saya 21 tahun

Ali

Lah, gak kuliah bang?

Bang Randy

Sekarang lagi kuliah sambil kerja

Ucap Bang Randy santai sambil mengangkat barang-barang untuk di pindahkan ke dalam gudang penyimpanan barang.

Bang Randy

Oh iya, Ali cara kerjanya gampang kok kamu tinggal angkat kardus yang disekitar mu, terus bawa ke gudang bisa kan?

Ali

Bisa kok.

Jawab Ali dengan ramah sambil mengangkat kardus lalu menyusul Bang Randy pergi ke gudang. Ali sangat bersemangat bekerja meski lelah ia tetap bekerja keras demi Ibunya. Tak lama adzan pun berkumandang, Ali segera menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur dan beristirahat sejenak lalu ia mulai bekerja lagi.

 

SC.15 INT Warung makan – Siang

Cast: Ali dan Bang Randy.

 

Bang Randy melihat Ali yang langsung pergi setelah sholat dzuhur.

Bang Randy

Al, mau kemana?

Ali

Ke toko mau lanjut anggat barang lagi.

Bang Randy

Gak makan dulu?

Ali

Gaklah Bang nanti aja belum laper.

Singkat Ali sambil berjalan ke toko.

 

 

Bang Randy

Kamu kesana percuma, barangnya aja belum datang nanti sekitar 15 menit lagi barangnya dateng.

Ucap Bang Randy sambil memperhatikan jam tangannya, tapi Ali tak menghiraukan perkataan Bang Randy tadi. Sesampai disana, ternyata benar barang-barangnya belum datang, lalu Ali kembali dan menghampiri Bang Randy yang sedang duduk di warung makan disekitar masjid.

Bang Randy

Gimana ada gak barangnya?

Ali hanya menggelengkan kepala sambil menyengir dan duduk disebelah Bang Randy.

Bang Randy

Hahaha… maka nya kalo dikasih tau didengerin. Bilang aja mau makan apa, biar Abang yang bayarin.

Ali

Serius nih Bang?

Tanya Ali dengan antusias.

Bang Randy

Mau gak? Kalo gak ya udah.

 

Ali

Ehh, mau Bang mumpung ada yang traktir, hehehe.

Bang Randy

Jadinya, mau makan apa nih?

Ali

Terserah Abang aja.

Bang Randy

Bener nih terserah Abang?

Ali

Iya bang.

Bang Randy

Yaudah makan tanah aja ya.

Ucap Bang Randy dengan jahil sambil menahan tawa, Ali hanya menunjukkan wajah yang cemberut yang mampu membuat Bang Randy tertawa lepas.

Bang Randy

Canda doang Al, yaudah makan mie ayam aja ya?

Ali

Boleh juga. Hmm, makasih ya Bang.

Bang Randy

Santai aja, gakpapa lah sekali-sekali neraktir orang.

Kata Bang Randy seraya merangkul Ali dengan senyuman ramah. Ali merasa memiliki seorang kakak berkat Bang Randy, orang yang baru ia kenal dan langsung akrab dengan nya😊. Selesai makan mereka kembali menuju ke toko sembako untuk kembali bekerja.

Ali

Bang, dari kapan kerja disini?

Bang Randy

Dari awal kuliah, sekitar 6 bulan yang lalu.

Ali

Oh iya, Abang ngambil jurusan apa di kampus?

Bang Randy

Abang ngambil jurusan fisika.

 

Ali

Ooo, kalo gitu pas Ali dapet pr fisika, Ali bisa nanya sama Abang dong? Soalnya pelajaran yang paling gak disukain Ali itu ya fisika.

Bang Randy

Pasti boleh lah Al kan Abang suka pelajaran fisika. Gak usah nanya, tapi belajar langsung ma Abang gak papa juga kok!

Ali

Bener, nih Bang?

Bang Randy

Yaiyalah…. Dan pastinya bayar dong!

Jahil Bang Randy pada Ali.

Ali

Yah, gak jadi lah Bang!

Ucap Ali dengan wajah cemberut juga rasa kecewa. Lalu membalikkan badan berniat kembali bekerja. Bang Randy merasa kasihan melihat Ali seperti itu dan akhirnya Bang Randy mengejar Ali lantas merangkulnya.

Bang Randy

Canda… baper amat dah, kalo untuk Ali mah gratis tis tis tis.

Lalu mengacak-acak rambut Ali sambil tertawa lepas sebab berhasil membuat Ali terjebak.

Ali

Ya Allah Bang, kirain beneran!

Bang Randy

Makanya, hidup tuh gak usah dibawa serius mulu! Santai dikit napa.

Ali

Iye Bang, iye. Makasih ya Bang dah mau nawarin Ali.

Bang Randy

Iya iya.

Ali

Oh iya Abang tinggal sendirian atau sama keluarga?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)