Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
#62. INT. KANTOR POLISI 1 – PELAYANAN KANTOR – MALAM
Di tempat bagian pelayanan kantor, Rara terlihat sudah mengahafal semua berkas yang tadi di bacanya di mobil. Rara mencoba mencari tau dengan komputer yang ada di depnnya, terkait kasus yang sedang ditangani oleh detektif Kim tentang buronan yang sudah meninggal tersebut. Catatan kriminal buronan tersebut. Tapi, tanpa diduga, ternyata dia malah menemukan kenyataan bahwa, buronan tersebut pernah menjadi buronan untuk kasus ayahnya sebelum meninggal. Melihat hal itu, Rara terlihat shock dan tidak percaya apa yang dlihatnya kembali, Rara diingatkan akan masa lalunya.
Hari dimana dia yang saat itu masih kecil dan tidak tau apapun yang hanya bisa mempercayai ucapan ayahnya yang pernah dikatakan kepadanya dan menutup mata ayahnya untuk yang terakhir kalinya, dan semua orang disekitarnya manangis.
Perlahan Rara merasakan sakit di kepalanya dan menangis. Rara tidak menyadari bahwa perlahan air matanya jatuh mengingat secuil ingatan tersebut. Tangan Rara yang tadi memegang mouse seakan tak bisa bergerak. Matanya terus tertuju pada pernyataan yang tertulis di komputer tersebut tentang keterlibatan ayahnya dengan buronan tersebut.
Rara yang sudah sadar langsung menutup layer komputernya dan berjalan untuk menuju ke kamar mandi. Rara terlihat tidak fokus, bahkan dia tidak menyapa seakan tidak melihat saat berpapasan dengan kakaknya yang sedang berjalan bersama det. Kim, kepala detektif, dan ke 2 dokter itu yang juga akan berjalan keluar.
Det. Pan, melihat Rara yang bertingkah aneh langsung mengikuti Rara. Det. Kim dan kepala detektif yang juga merasa aneh dengan sikap Rara yang tidak seperti biasa hanya diam dan mencoba mengalihkan suasana untuk mengantar ke 2 dokter itu ke pintu keluar.
#63. INT. KANTOR POLISI 1 – DEPAN KAMAR MANDI – MALAM
Di depan pintu kamar mandi, detektif Pan khawatir dengan adiknya tersebut dan menunggu dengan cemas di depan pintu kamar mandi.
Tak lama, adiknya keluar dengan memegang perutnya seperti orang yang sakit perut. Detektif Pan yang melihat adiknya berjalan keluar dari kamar mandi langsung menanyakan apa yang terjadi dengan Rara dan melihat adiknya yang terlihat menahan kesakitan di perutnya.
DETEKTIF PAN
Rara kemudian pingsan. Detektif Pan yang kaget langsung menggendongnya dan membawanya ke untuk pergi ke rumah sakit.
Detektif Kim dan Kepala detektif melihat det Pan yang menggendong Rara mananyakan apa yang terjadi, yang akhirnya detektif Kim ikut bersama Detektif Pan pergi ke rumah sakit.
#64. INT. RUMAH SAKIT 1 – UGD – MALAM
Di rumah sakit, Rara ditangani oleh Dokter Yuna. Rara terlihat sudah di bius di UGD dan belum sadarkan diri.
Detektif Pan dan detektif Kim yang mencemaskan Rara bertanya tentang kondisi Rara kepada dokter Yuna.
DETEKTIF KIM
DOKTER YUNA
DETEKTIF KIM
DOKTER YUNA
DETEKTIF KIM
DOKTER YUNA
DETEKTIF KIM
Selama itu, det. Pan hanya bisa duduk dan memegangi tangan adiknya dengan kecemasan, seakan bisa merasakan apa yang sedang terjadi kepada Rara.
DETEKTIF KIM
DETEKTIF PAN
DETEKTIF KIM
DETEKTIF PAN