Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Scripted #2
Suka
Favorit
Bagikan
3. Action #1 - Bullying

#8. INT. SEKOLAH- KELAS - SIANG

Di sekolah, bel berbunyi menandakan waktu makan siang. Mereka satu persatu keluar kelas sedangkan Rara masih duduk di tempat duduknya sambil melihat-lihat HPnya. Dari belakang, Eunbi dan Sani datang untuk mengajak Rara makan siang.

 

EUNBI

Rara, ayo ke kantin.

 

RARA

sepertinya hari ini aku tidak ikut ke kantin

 

SANI

kenapa ? Perut kamu masih tidak enak ?

 

RARA

iya, aku akan beli minuman saja.

 

EUNBI

baiklah, kita berdua ke kantin dulu ya

 

SANI

nanti kubawakan obat.

 

RARA

ehem, makasih.

 

 

#9. INT. SEKOLAH – KORIDOR DEKAT TANGGA - SIANG

Setelah kepergian Eunbi dan Sani, Rara berjalan keluar kelas dan menuju mesin penjual minuman yang ada di dekat tangga. Saat berjalan menuju mesin, dari kejauhan Rara bisa melihat sekelompok geng laki-laki pembuat onar disekolah, sedang berdiri disamping mesin penjual minuman otomatis, tanpa rasa peduli apapun Rara tetap berjalan menuju mesin, dan benar saja sekelompok laki-laki itu langsung menghampiri Rara.

 

Geng laki - laki itu berjumlah 7 orang dimana salah satu dari mereka adalah ketua yang diketahui anak dari seorang pengusaha yang sangat sukses. Ketua yang dipanggil dengan "Black Ji" itu berjalan berlahan dari hadangan anak buahnya dan mengapa Rara.

 

BLACK JI

Rara.... Aku fikir kau sudah tidak peduli dengan dengan sekolah, ternyata masih berani muncul..

 

Rara yang tidak peduli dengan kata-kata Black Ji itu melangkah maju dan memasukkan uang ke dalam mesin minuman untuk memilih sebuah minuman. Sayangnya salah satu anggota geng Black Ji menghentikan tangan Rara untuk memilih minuman, tapi semua itu digagalkan Rara karena Rara mampu menangkis tangan anak itu dengan tangan kirinya kemudian memilih minuman dan mengambilnya. Black Ji melihat dengan senyuman sinis dan mengisyaratkan kode mata kepada gengnya untuk menyudutkan Rara ke tembok. 2 orang dari geng itu langsung menyudutkan Rara ke tembok di dekat mesin minuman dengan mendorong kedua sisi pundak Rara ke tembok. Perlahan Black Ji mendekat ke Rara sambil melihat Rara yang terlihat tidak takut.

 

BLACK JI

bukankah kamu terlalu berani menjadi seorang perempuan ?
 

RARA

aku hanya ingin minum.

 

BLACK JI

apa… hahaha... Kasian banget sih juara kelas kita ini, karena terlalu miskin minum aja sampai harus minta.
 

Setelah mengatakan itu, Black Ji langsung mengambil minuman kaleng yang dipegang Rara dan meminumnya. Dalam sekali teguk, minuman itu sudah habis dimunum oleh Black Ji, yang tersisa hanya kaleng dan setes sisa air dari kaleng itu yang dipertunjukkan dengan sengaja ke Rara dengan membalik kaleng.

 

Terlihat beberapa anak yang berjalan melewati keadaan tersebet terlihat takut dan tak peduli kepada Rara, mereka hanya lewat.

 

Leher Rara terlihat bergerak, Rara merasa kehausan ditambah sikap Black Ji membuat Rara sudah malas berlama-lama dengan geng mereka.

 

Saat Black Ji melemparkan botol kaleng itu ke Rara dengan sigap Rara menendang Botol itu karena tangannya sedang dipegang anak buah Black Ji, hingga mengenai wajah Black Ji dan membuat pelipis alis nya sedikit berdarah. Black Ji menyeka darah di wajahnya tepatnya di pelipis alis yang tertutup poninya, tetapi disaat itupun dia masih bisa terenyum geli melihat tingkah Rara.

 

Rara mulai bertingkah dengan melawan 2 anak buah Black Ji yang menahannya hanya dengan beberapa gerakan, dan membuat mereka jatuh ke lantai kesakitan. Black Ji yang melihat tetap tersenym sinis, lalu menyuruh 4 anak lainnya untuk menyerang Rara tapi apa daya, keempat anak laki-laki lainnya juga dengan mudah dikalahkan oleh Rara dengan beberapa pukulan dan membantingnya ke lantai. Keenam anak buah Black Ji merasakan kesakitan. Black Ji masih tersenyum dan reflek akan menyerang Rara dengan tangannya tetapi dengan cepat tangan Black Ji itu ditangkis oleh Rara dengan tangan kiri Rara dan dalam kondisi tadi Rara sempat untuk mengambil sebuah uang di saku baju Black Ji.

 

#10. INT. SEKOLAH – TANGGA DEKAT KORIDOR - SIANG

Dari arah tangga ada 2 orang senior yang berjalan naik dan melihat Rara dengan Black Ji. Senior itu mendekat dan melihat anak-anak buah Black Ji yang sudah berdiri kesakitan disamping mesin penjual minuman dan juga Black Ji yang mencoba memukul Rara tetapi Rara berhasil menangkisnya. Senior itu bernama Tanhwi dan sahabatnya Seonho.

 

SEONHO

wah…ada apa ini ?

 

#11. INT. SEKOLAH – KORIDOR DEKAT TANGGA - SIANG

Black ji yang memiliki nama asli Jihyun melihat Tanhwi dengan ketidaksukaan karena ikut campur urusannya.

 

TANHWI

kau berulah lagi Jihyun ?

 

BLACK JI

bukan urusanmu.

 

Rara yang tadi berhasil mengambil uang Black Ji membeli minumannya kembali dengan uang itu, setelah minumannya keluar dia berjalan ke Black Ji dan memberikan sisa uang kembaliannya. Tanhwi yang melihat tingkah Rara mencoba menyapa Rara.

 

TANHWI

kau tidak apa ?

 

Sayangnya karena Rara tidak mengenal seniornya tersebut, Rara hanya menengok sekilas dan memberikan salam kemudian pergi meninggalkan mereka semua. Seonho yang melihat tingkah Rara langsung berkomentar.

 

SEONHO

sikap apaan itu ? Kenapa dia tidak menghargai senior yang mau membantunya ? Tapi dia cantik juga Tanhwi.

 

Black Ji yang melihat Rara pergi memberikan kode ke anak buahnya untuk pergi juga tapi kepergian Black Ji di hadang dengan tangan Tanhwi yang mencoba meminta penjelasana. Dengan sikap Black Ji tentu saja dia hanya menampisnya dan memberikan senyuman liciknya lalu meninggalkannya pergi dengan gengnya.

 

Seonho melihat kepergian Balck Ji yang turun ke tangga dengan kesal, sedangkan Tanhwi melihat Rara untuk memastikan dia pergi ke kelasnya sekaligus memperhatikan kelas yang dimasukinya.

 

SEONHO

woooo .. Heiii Tan apa ini ? Kau melihat gadis itu terus, apa kau mau aku mencari tau kelas gadis itu ?

 

TANHWI

tidak perlu, aku sudah tau. Cepat beli minuman. Aku mau cola. !!


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar