Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
15. INT. PASAR - THE NEXT DAY
Yuna dan Sandi berjalan melewati keramaian pembeli yang berlalu lalang. Suasana pasar ramai. Para pedagang menjajakan barang dagangan. Yuna dan Sandi menuju sebuah toko, mereka berbelanja bahan-bahan untuk membuat kue. Setelah membayar, Yuna memeriksa lagi barang belanjaannya.
YUNA
(memeriksa isi kantong plastic)
Tepung terigu, mentega, gula,kental manis, coklat bubuk.......
SANDI
Udah semua?
YUNA
Udah, nih kayanya.
SANDI
Yaudah. Yuk, kita balik.
YUNA
Bantu angkatlah ini!
Kau pegang yang ini, agak berat keknya.
Yuna memberikan belanjaannya pada Sandi. Mereka meninggalkan toko. Tak sengaja mereka berpapasan dengan pak guru.
YUNA
Eh! itu, bapak.
Pak, Belanja juga, pak?
PAK GURU
Eh, kalian kok. Iya belanja. Kalian berdua aja?
Satu lagi mana?
SANDI
Si Dara bapaknya di rumah sakit, pak.
PAK GURU
Sakit apa bapaknya?
YUNA
Katanya pingsan, pak. Tapi hari ini pulang.
Nih kami belanja untuk buat kue, nanti mau ke rumah dia.
Yuna menunjukkan barang belanjaanya.
PAK GURU
Oh, iya-iya. Buatlah yang enak.
Kalau gitu bapak duluan, ya.
Masih banyak nih belanjaanya.
Hati-hati kalian pulangnya.
YUNA, SANDI
Iya, pak.
Mereka berpisah. Yuna dan Sandi melanjutkan langkahnya.
CUT TO :
16. EXT/EXT. ANAK TANGGA - PARKIRAN - CONTINUOUS
Sandi dan Yuna menuruni berjalan menuju arah parkiran.
YUNA
Eh, aku mau tanyalah sama kau.
SANDI
Tanya apa?
YUNA
Betul kau berantem sama si Ronny?
SANDI
Enggaklah, kata siapa?
YUNA
Dara yang bilang. Kemaren kau berantem sama dia.
SANDI
Nggak berantem.
Aku Cuma mau bantu si Dara,
biar si Ronny nggak maen kasar.
Eh malah emosi dia sama aku.
YUNA
Dia pun gila, udah dulu selingkuh,
sekarang ngejar-ngejar lagi.
Emang ya laki tu sama aja.
SANDI
(menatap Yuna)
Janganlah kau samakan aku sama dia.
YUNA
Oh, hahaha! Iya, iya, maaf! Jangan emosi juga kau!
Mereka tiba di depan motor Sandi. Sandi mengaitkan belanjaan Yuna di gantungan motor.
SANDI
Yaudah, yok gas kita.
Sandi menaiki dan menyalakan mesin motornya.
SANDI
Naiklah!
Yuna naik ke motor Sandi dan Mereka meninggalkan parkiran.
CUT TO :
17. INT. RUMAH YUNA – DAPUR – DAY
MONTAGE :
Yuna dan Sandi tiba di rumah. Mereka langsung menuju dapur. Sandi membantu Yuna mengeluarkan barang belanjaanya. Yuna menata beberapa wadah plastik di atas meja dan memasukkan bahan-bahan yang dibelinya tadi wadah tersebut. Yuna mencampur bahan-bahan dan kemudian mengaduknya dengan mixer. Sandi membantu memasukan beberapa butir telur ke dalam adonan. Setelah adonan selesai, Yuna memasukkan adonan ke dalam cetakan dan dimasukkan ke dalam pemanggang. Mereka menunggu sampai kuenya matang. Yuna mengangkat kue yang telah matang. Ia melepaskannya dari cetakan dan kemudian memotong-motongnya. Sandi membantu Yuna memasukkan kue ke dalam wadah lalu menutupnya. Mereka meninggalkan dapur.
CUT TO :
18. EXT. DEPAN RUMAH YUNA – CONTINUOUS
Yunda dan Sandi keluar dari rumah sambil membawa wadah makanan. Sandi menyalakan motor. Yuna naik ke motor Sandi dan mereka meninggalkan rumah.
CUT TO :
19. INT. RUMAH DARA – KAMAR ORANGTUA – DAY
Dara dan ibunya membantu ayah masuk ke kamar. Keduanya menuntut ayah duduk di ranjang. Tiara berdiri di pintu kamar.
TIARA
Maak, Tiara pergi, ya.
IBU DARA
Mau kemana, kau?
TIARA
Mau itu... Mau pergi aja, sama kawan.
IBU DARA
Oh, yaudah hati-hati.
TIARA
Bagi duitlah.
IBU DARA
Kau ya, Ra!
Lagi sibuk orang, lagi sibuk kau.
Kau ambel di atas meja sana!
Tiara melongos pergi. Dara duduk di sebelah ayahnya sambil memijit-mijit tangan ayahnya. Ibu Dara duduk di sisi kaki ibunya sembari memijat jari-jari kaki ayahnya.
IBU DARA
Ra..
Dara menoleh ke ibunya.
DARA
Ya, mak?
IBU DARA
Ada yang mau mamak tanya samamu.
DARA
Apa, mak?
CUT TO :
20. INT. RUANG TAMU – CONTINUOUS
Tiara menuju ruang tamu. Ia mengambil dompet ibunya lalu mengambil uang lima puluh ribu. Tiara meletakkan lagi dompet ibunya di atas meja. Tiara keluar rumah.
CUT TO :
21. EXT. DEPAN RUMAH - CONTINUOUS
Tiara mondar-mandir di depan rumah. Ia melihat gawainya.
TIARA
Kok lama kali si butet, ini!
Tiara duduk di kursi depan rumah. Sandi dan Yuna tiba di depan rumah. Mereka turun dari motor dan menyapa Tiara.
YUNA
Eh, mau kemana, kau? Kakakmu mana?
Tiara tak menjawab. Ia hanya menaikkan bahunya. Sebuah sepeda motor tiba. Tiara melangkah meninggalkan Yuna dan Sandi, keduanya heran dengan sikap Tiara.
YUNA
Kenapa kek gitu dia?
SANDI
Kan dia lagi marah sama Dara.
YUNA
Bisa ya, marah sama kakaknya, orang lain kena imbas.
SANDI
Entah!
Udah yuk, masuk aja.
Yuna melangkah ke rumah.
SANDI
Eh, tunggu dulu.
Yuna berhenti.
YUNA
Apa?
SANDI
Inget, ya. Kita niat kesini mau menjenguk orang sakit.
Jangan sampek nanti kau keceplosan
tentang masalah beasiswa sama mamaknya,
nggak jadi pergi kita semua.
Yuna mengacungkan jempol.
YUNA
Beres bos!
Yok, Kemon kita masuk!
Kedua melangkah.
CUT TO :
22. INT. KAMAR ORANGTUA – DAY
Ibu Dara menatap ke Dara dan ayah Dara secara bergantian.
IBU DARA
Kau beneran mau kuliah ke Jakarta, Dar?
Sama siapa?
SANDI, YUNA (O.S)
Assalamu’alaikum.
DARA
(mendengar)
Kek ada tamunya tu.
IBU DARA
Cak kau tengoklah.
Kadang orang mau jenguk ayah.
Dara melangkah keluar kamar. Ibu Dara menatap ayah Dara.
IBU DARA
Abang tau kan tentang rencana dia?
AYAH DARA
Yaa, tau. Dia cerita sikit kemarin.
Katanya beasiswa.
IBU DARA
Kenapa abang kasih?
AYAH DARA
kenapa harus dilarang?
IBU DARA
Yah, maksudnya...
Dara datang. Ibu Dara menghentikan pembicaraannya.
DARA
Yah, mak. Ronny sama Yuna tu di depan.
Mau jenguk ayah.
IBU DARA
Yaudah buat minumlah!
Mamak keluar ni sama ayah.
Dara pergi meninggalkan ayah dan Ibunya. Ibu Dara membantu ayah Dara bangun.
IBU DARA
Belum selesai ya bang diskusi kita.
Ayah Dara menoleh ke ibu Dara. Ia menatap ibu Dara, lalu melangkah keluar pelan-pelan. Ibu Dara mengikutinya dari belakang.
CUT TO :