Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 29
INT. PANGGUNG COMEDY CLUB - DAY
TITLE : 2024
Gerry menyeruput minumannya sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya.
Gerry
Oke sebelum kita lanjut ke kejadian besar selanjutnya kita akan ngebahas tentang apa aja sih yang terjadi pada orang-orang yang menjadi awal dari semuanya, sekarang kayak gimana sih kehidupan mereka? Biar gue ceritain.
SCENE 30
INT. KANTOR REDAKSI - DAY
TITLE : 2023
Suara Gerry melakukan monolog tentang Naya.
Gerry
Yang pertama Naya. Setelah kejadian demo besar di tahun 2021 Naya terpaksa berhenti kuliah karena gak sanggup lagi buat bayar uang kuliah karena dia juga harus ngebiayain pengobatan rutin adiknya. Dia mengalami hidup yang berat tentunya, bergelut dengan kemiskinan sekaligus merawat sang adik. Sekarang dia bekerja sebagai seorang jurnalis. Cantika sendiri harus menderita kelumpuhan di kedua kakinya.
Naya berjalan dengan pakaian lusuh dan rambut yang berantakan. Naya mengecek jam tangan usangnya dengan wajah cemas. Naya memasuki kantornya dan dengan cepat berlari ke arah lift, Naya menekan tombol lift dengan cepat.
Pintu lift terbuka tetapi lift kecil itu terlihat penuh dengan orang. Akhirnya Naya memutuskan untuk menaiki tangga, dia sama sekali tidak peduli dengan rasa lelah ataupun sakit di bagian perutnya akibat berlarian. Satu-satunya yang dia peduli pada saat itu adalah pekerjaannya.
Naya berlari melewati lorong dan mengarah ke suatu ruangan tetapi tepat sebelum Naya sampai pintu ruangan itu terbuka. Orang-orang meninggalkan ruangan itu, semuanya melihat ke arah Naya yang terlihat berantakan.
Seorang wanita berpakaian rapih melihat ke arah Naya dengan tatapan murka.
Naya
Bu, saya minta maaf atas keterlambatannya. Selanjutnya saya janji—
Wanita
Gak perlu minta maaf ke saya, toh keterlambatan kamu bakal diganti dengan gajimu kok.
Wanita itu berjalan pergi meninggalkan Naya. Naya terengah, Naya meraih sebuah sapu tangan untuk menyingkirkan keringat dan kotoran di wajahnya.
Naya terdiam di lorong itu untuk waktu yang cukup lama.
SCENE 31
INT.MEJA KERJA NAYA - NIGHT
TITLE : 2023
Naya mengambil lembur di kantornya. Naya masih mengurus berita yang harus di terbitkan untuk hari selasa.
Setelah selesai dengan pekerjaannya Naya mematikan komputernya dan bersiap untuk pulang.
Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Naya. Sebuah reminder bertuliskan 'besok si cantik ultah' membuat Naya tersenyum.
Naya meraih jaketnya dan berjalan ke lift.
SCENE 32
INT. TRANSJAKARTA - NIGHT
TITLE : 2023
Naya menatap ke luar jendela, tepatnya ke arah gedung-gedung tinggi yang menghiasi Kota Jakarta.
Naya
Kota Jakarta yang sekarang sama sekali tidak sama dengan Kota Jakarta beberapa tahun lalu. Kota yang selalu hidup ini tengah berada dalam kondisi kritis.
Naya mengatakan beberapa kalimat di dalam benaknya.
Naya mengecek ponselnya. Naya membuka situs-situs perbelanjaan untuk melihat pakaian-pakaian wanita.
Naya
Kira-kira Cantika suka pakaian yang kayak gimana ya? Apa beliin yang kasual aja? Tapi kalo beli pakaian yang imut pasti lebih bagus buat Cantika.
Naya melihat-lihat beberapa model pakaian yang tersedia. Wajah Naya seketika bersinar.
Naya
Ini dia. Cantika pasti suka.
Naya meraih dompetnya dan menghitung isinya.
Naya
Yup, uangnya juga pas.
SCENE 33
INT. KONTRAKAN NAYA DAN CANTIKA - NIGHT
TITLE : 2023
Naya membuka pintu kontrakannya. Dia membawa beberapa kantung di tangannya, wajahnya terlihat senang.
Naya
Cantika, kakak pulang.
Pintu kamar terbuka secara perlahan. Cantika menyambut kakaknya walaupun dia terlihat kesulitan dengan kursi roda di dalam kontrakan yang sempit.
Cantika
Kakak, kok pulangnya malem banget?
Naya mengelus kepala Cantika pelan.
Naya
Biasa kakak ada lembur.
Cantika
Itu kakak bawa apa?
Cantika menunjuk ke arah kantung belanja di tangan Naya.
Naya
Rahasia.
Cantika
Ish kok rahasia? Itu kakak bawa apa?
Naya
Oh iya kakak bawa ayam rica-rica kesukaan kamu, ayo makan keburu dingin.
Naya berjalan pergi ke arah dapur. Cantika terlihat kesal.
Cantika
Ish kakak mah begitu.
Naya membantu Cantika ke arah dapur.
SCENE 34
INT. KAMAR TIDUR NAYA DAN CANTIKA- NIGHT
TITLE : 2023
Naya membawa Cantika ke kamar. Keduanya telah siap dengan pakaian tidur.
Naya
Oke. Udah makan, udah mandi, sekarang bobo.
Naya merapihkan piyama yang dikenakan Cantika.
Cantika
Tidur~.
Naya membantu Cantika naik ke atas tempat tidur.
Naya
Ughh berat banget gendut.
Cantika memukul Naya pelan.
Cantika
Ish gendut dari mana sih?
Naya tertawa. Cantika telah berada di atas kasur dengan tubuh yang telah tertutup selimut. Naya memberi kecupan di kening sang adik sebelum akhirnya ikut tertidur di sampingnya.
SCENE 35
INT. RUANG TAMU - DAY
TITLE : 2023
Cantika terbangun dari tidurnya. Dia menggosok kedua matanya yang masih terlihat lelah.
Cantika berusaha untuk naik ke atas kursi rodanya, cukup sulit tetapi akhirnya Cantika berhasil.
Cantika menggerakkan kursi rodanya keluar dari kamar dengan perlahan. Cantika membuka pintu, netra Cantika berhenti ketika melihat sang kakak tengah memasak makanan dengan susah payah.
Cantika
Aduh kakak rajin banget masaknya. Sini aku bantuin.
Naya mengalihkan pandangannya ke arah Cantika.
Naya
Enggak. Kamu kan gak bisa masak, lagi pula ini kan makanan spesial buat ulang tahun kamu masa kamu sendiri yang masak. Hush, hush sana jangan ganggu!
Cantika mendekat ke Naya. Cantika meraih sebilah pisau dan menggenggam satu buah bawang putih.
Cantika
Karna ini ulang tahun aku berarti suka-suka aku dong, dan aku maunya bantuin kakak masak.
Naya tersenyum begitu juga dengan Cantika.
Naya
Oke. Kita masak, makan, buka hadiah abis itu mau apa? Mumpung kakak ambil cuti nih.
Cantika
Jalan-jalan.
Naya
Oke, abis ini kita jalan-jalan.
SCENE 36
INT. TAMAN KOTA - DAY
TITLE : 2023
Naya mendorong Cantika mengelilingi seisi taman. Cantika terlihat menikmati sesi jalan-jalannya dengan pakaian baru yang diberikan oleh kakaknya.
Cantika juga tengah menikmati satu cup es krim stroberi. Ponsel Naya berbunyi.
Naya
Bentar ya. Kakak ngangkat telpon dulu, jangan kemana-mana!
Cantika menjawab dengan mulut yang tidak berhenti mengecap es krim.
Cantika
Aye-aye kapten
Naya menjauh untuk mengangkat panggilan di ponselnya. Cantika memutuskan untuk tidak perduli dan memakan es krimnya dengan lahap, tanpa disadari kursi roda Cantika bergerak tetapi untungnya seseorang menahannya.
Cantika mengalihkan kepada orang yang telah menolongnya tetapi betapa terkejutnya dia ketika Cantika mengetahui bahwa orang yang telah menolongnya adalah orang yang telah menyebabkan seluruh penderitaan yang dia dan kakaknya alami.
Orang itu adalah komandan polisi yang saat itu diterjunkan untuk mengamankan demo tahun 2021.
Komandan Polisi
Untung aja waktunya pas. Kalo telat bisa bahaya buat dedek kan?
Cantika menjatuhkan es krimnya. Wajahnya terlihat pucat, kedua matanya terbelalak.
Sepertinya sang Komandan tidak mengenali Cantika tetapi Cantika ingat betul wajah sang Komandan.
Komandan Polisi
Kenapa dek?
Cantika mulai menjerit histeris. Kedua tangannya menjambak rambutnya sendiri dengan sekuat tenaga. Naya dan seluruh orang di taman mengalihkan pandangannya ke arah Cantika yang masih menjerit.
Naya berlari ke arah Cantika sekaligus mendorong sang Komandan Polisi.
Naya
Lo apain adek gua—
Naya tersentak. Naya juga mengingat jelas wajah bedebah di depannya, tangan Naya terkepal dan siap untuk diluncurkan tetapi kondisi Cantika lebih memprihatinkan.
Komandan Polisi
Dek denger ya, saya gak ngapa-ngapain adek itu. Saya cuman—
Naya
Cabut lo anjing! Cabut sekarang atau gue teriak ke semua orang!
Sang Komandan pun memutuskan untuk tidak terlibat lebih jauh. Naya menghadapkan wajahnya dengan wajah Cantika yang terlihat ketakutan, air mata megalir deras bersamaan dengan ekspresi yang terlihat penuh dengan penderitaan.
Naya
Cantika, Cantika. Ini kakak Cantika. Kamu tenang ya, denger kakak. Tenang oke? Ini minum dulu.
Cantika masih terisak. Wajahnya masih melukiskan rasa teror yang teramat menakutkan.
Naya menarik Cantika ke dalam pelukannya.
Naya
Kamu tenang ya,kamu tenang, kakak ada disini. Kali ini kakak ada disini.
SCENE 37
INT. KAMAR TIDUR NAYA DAN CANTIKA - DAY
TITLE : 2023
Naya menaikkan Cantika ke atas kasur dengan perlahan. Cantika yang sudah berada di atas kasur mengambil posisi meringkuk.
Kedua tangannya masih terlihat bergetar. Wajah Cantika juga masih dipenuhi dengan ketakutan, Naya yang melihat adiknya menderita mulai menitikkan air mata.
Naya
Tenang ya Cantika. Kakak tau pasti berat hidup dalam ketakutan, kalo aja kakak bisa merubah segalanya....
Naya mencengkeram selimut Cantika dan menggunakannya untuk menutupi tubuh Cantika.
Naya
Seharusnya kakak bisa jadi lebih berguna.
Naya mengelus kepala Cantika pelan. Jemarinya menelusuri setiap permukaan kepala Cantika.
Naya
Kamu istirahat ya.
Naya mematikan lampu di dalam kamar dan meninggalkan ruangan. Cantika mencoba untuk mengalihkan traumanya dengan sedikit istirahat.
Cantika memejamkan matanya. Sebuah suara membuat Cantika terkejut dan dengan secara reflek Cantika bangkit dari tempat tidurnya hingga berada dalam posisi berdiri tegak.
Cantika
Suara apa?
Butuh beberapa saat buat Cantika untuk menyadari kedua kakinya yang pulih secara misterius.
Cantika
Kakiku. Kedua kakiku. Kok?
Cantika menggerakkan kedua kakinya dan keduanya terlihat sehat.
Cantika
Keajaiban? Aku dapat keajaiban? Aku dapat keajaiban.
Cantika tersenyum gembira. Wajahnya kembali memancarkan kilauan kebahagian.
Cantika berlari ke arah pintu kamar dan dengan cepat membukanya.
Cantika
Kakak liat aku dapet keajaiban. Kaki aku gak sakit lagi kak.
Tiba-tiba senyuman di wajah Cantika menghilang. Kondisi tempat tinggalnya terlihat sunyi, seperti telah kosong untuk waktu yang cukup lama.
Cantika
Kak Naya. Gak lucu ih bercandanya, udah kakak keluar dulu aku ada kejutan. Kakak?
Cantika mengecek ke sekeliling dan semuanya benar-benar kosong. Cantika akhirnya memutuskan untuk berjalan ke luar tetapi kali ini Cantika benar-benar tercengang.
Cantika
Halaman ini...halaman rumah kita yang lama.
Di tengah-tengah halaman Cantika melihat seorang gadis yang dia tau persis. Gadis kecil itu adalah Cantika kecil.
Cantika kecil terlihat senang saat tengah bermain pesta teh dengan beberapa boneka kesayangannya.
Cantika kecil tidak sengaja melemparkan teddy kecilnya dan teddy kecil itu mendarat di tengah jalanan.
Cantika terpaku dengan pemandangan aneh yang dilihatnya. Cantika kecil bangkit dari duduknya dan berjalan untuk mengambil bonekanya.
Tanpa Cantika kecil sadari, ada sebuah truk yang melaju dikejauhan mengarah tepat ke Cantika kecil dan teddy kecilnya.
Cantika
Hei awas bahaya. Hei berhen...ti.
Cantika yang mencoba untuk mengejar Cantika kecil justru tersungkur ke tanah. Cantika melihat ke arah kedua kakinya, Cantika tidak bisa lagi menggerakkan kedua kakinya.
Entah kenapa air mata mengaliri wajah Cantika. Cantika melihat ke arah Cantika kecil dan truk yang tengah melaju ke arahnya.
Cantika
HOI AWAS! HOIIIII AWASSSS!
Cantika berusaha untuk bangkit tetapi dia terus terjatuh. Cantika memukul kedua kakinya.
Cantika
AYO JALAN! KAKI SIALAN JALAN! KENAPA? KENAPA GAK BISA? AYO GERAK—
Tiba-tiba seorang gadis lainnya berlari melewati Cantika dan terus berlari ke arah Cantika kecil. Gadis itu adalah Naya kecil. Naya kecil itu berteriak tetapi suaranya terdengar seperti Naya dewasa, Naya yang selama ini menjaga Cantika sampai sekarang.
Naya Kecil
KALI INI ADA KAKAK!
Naya kecil sampai tepat pada waktunya untuk mendorong Cantika kecil menjauh dari truk dan menggantikan tempatnya. Truk itu terus melaju dan menghantam tubuh mungil Naya kecil.
Kedua mata Cantika terbelalak. Wajahnya dipenuhi oleh ketakutan, dan hampir disaat yang sama Cantika terbangun dari tidurnya.
Cantika berteriak, sukses membuat Naya yang tertidur di sampingnya terbangun.
Naya
Kenapa? Kenapa? Bajingan mana yang berani nyentuh Cantika?!
Naya melihat ke arah Cantika yang terlihat ketakutan. Keringat membanjiri seluruh tubuh Cantika.
Naya
Cantika, kamu dapet mimpi buruk?
Cantika terdiam dalam ketakutan. Cantika berusaha untuk mengatur napasnya yang tersengal.
Naya
Cantika kamu baik-baik aja?
Cantika mengangguk.
Cantika
Iya, Cantika baik-baik aja kok.
Naya
Mimpi buruk apa?
Cantika terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya merespon pertanyaan Naya.
Cantika
Kakak bukannya ada kerjaan sekarang? Kakak cuma cuti setengah hari kan?
Naya terkejut. Naya melirik ke arah jam.
Naya
Sial kakak telat.
Naya bangkit dari posisinya dan meraih sepasang pakaian untuk dikenakan. Tepat sebelum Naya keluar dari kamar tidur itu Naya berbalik ke arah Cantika.
Naya
Tapi kamu baik-baik aja kan? Mimpi buruknya—
Cantika tersenyum.
Cantika
Gakpapa kok kak. Kan cuman mimpi buruk.
Naya menatap ke arah Cantika dan membalas senyuman sang adik dengan senyuman lainnya.
Naya
Oke kakak berangkat. Jangan macem-macem dirumah!
Naya pergi. Meninggalkan Cantika sendirian di kamar itu, termenung karena mimpi yang ia dapatkan.