Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. LOBBY GEDUNG - DAY
JANI berjalan menuju lift. Kaki jenjangnya dibalut Boyfriend jeans dengan converse model high top warna kuning, logo band di kaosnya sama dengan logo di 3 paperbag yang dijinjingnya.
INT. LIFT - LATER
JANI mengenali salah satu orang di dalam lift.
Dahi JANI sedikit mengernyit mendengar itu, tapi akhirnya dia hanya tersenyum kecil, memilih tidak memancing percakapan lebih jauh.
INT. AREA TIM 1 - LATER
JANI meletakkan paperbag di bawah mejanya, dia mengedarkan pandangannya dan menangkap GALANG dan LOUIS berbicara di seberang ruangan. JANI memperhatikan keduanya agak lama.
KINAR menghampiri kubikelnya dan mengikuti arah pandangan JANI dan menemukan GALANG.
JANI menoleh dan tersenyum lebar.
KINAR merasa ada yang aneh, dia berusaha bertanya lebih jauh tapi dering telepon landline milik JANI memotongnya. JANI mengangkat telepon itu.
INT. RUANG KERJA DIRGA - DAY
DIRGA dan GALANG duduk berhadapan.
GALANG seperti mencari kata-kata.
DIRGA terdiam mencerna.
(BEAT)
GALANG berubah sedikit canggung. DIRGA tiba-tiba melihat Jani yang kebetulan melintas di depan ruang kerja itu.
JANI berhenti dan menengok ke dalam ruangan.
JANI masuk, melirik ke arah GALANG, dan duduk di kursi kosong di samping GALANG.
INT. AREA TIM 3 - LATER
DEON menegak botol minumnya dan ekor matanya menangkap JANI dan GALANG yang berdiri di seberang kubikelnya.
JANI menggeleng-geleng pelan, tidak yakin bagaimana memulai diskusi ini. Sisa-sisa canggung karena percakapan terakhir mereka yang berakhir dengan ciffhanger masih terasa. GALANG berdiri di depannya bersiap-siap untuk the worst case scenario.
KINAR yang baru dari area Pantry juga melihat adegan ini dari ujung ruangan, dia berjalan pelan berusaha tidak menarik perhatian.
JANI mengecek HP-nya, menggeleng.
Tanpa menunggu jawaban, JANI berbalik dan berjalan pergi.
GALANG menghela napas dalam.
EXT. SMOKING AREA ROOFTOP - DAY
KINAR berjalan ke area smoking area dan otomatis berusaha berbalik arah ketika melihat satu-satunya orang disitu, tapi GALANG yang mendengar derit suara pintu dibuka sudah terlanjur menoleh dan melihatnya.
KINAR akhirnya berjalan mendekati Galang, dan duduk di sampingnya, GALANG menoleh, kemudian mengeluarkan lighter untuk menyalakan rokok KINAR. Body languange keduanya menyiratkan keduanya sudah terbiasa melakukan ini.
KINAR tertawa tipis.
Keduanya kemudian terdiam.
GALANG memainkan rokok di tangannya.
Ekspresi Kinar berubah sedikit muram.
GALANG menghembuskan asapnya sedikit lebih pelan, mencerna apa yang dikatakan Kinar.
KINAR terlihat bingung
Mendengar itu, GALANG terlihat lebih tertekan dari sebelumnya.
Meski kebingungan, KINAR tak merespon, berharap GALANG akan berbicara lebih banyak
GALANG menoleh, sekarang menatap KINAR.
GALANG tersenyum, muram yang dari tadi membayangi matanya juga hilang.
Kita melihat punggung keduanya yang duduk bersisian, suara percakapan keduanya tak lagi terdengar.
INT. CAFE OMBAK K - NIGHT
Establish shot sekeliling cafe kecil yang sedang didekorasi. Wajah laki-laki Korea dengan berbagai pose ditempel, dipasang, dipajang di setiap sudutnya.
GALANG dengan lengan kemeja dilipat dan dahi sedikit berkeringat berjinjit di atas kursi berusaha memasang garland dengan foto-foto laki-laki korea.
GALANG menoleh ke bawah, dimana JANI mengacungkan jempolnya.
JANI berjalan ke sudut kafe yang lain, membetulkan posisi standing banner yang miring.
GALANG turun dari kursi dan duduk di meja dengan puluhan photocard bergambar laki-laki korea berserakan. Dia menoleh ke sampingnya, untuk pertama kalinya kita melihat DEON dengan topi ulang tahun di kepalanya, siap dengan perayaan event malam itu, memasukkan satu persatu photocard ke holder. GALANG memperhatikan DEON sebentar dan mencoba menirunya.
DEON meraih sebungkus tissue basah dan memberikannya kepada GALANG. GALANG menurut.
Keduanya melihat Jani yang sedang berdiskusi serius dengan anggota fanclub yang lain.
INT. CAFE OMBAK K - NIGHT
CAFE itu sepi, posisi kursi-kursi tak beraturan, seorang waiter membereskan gelas-gelas dan piring kosong.
JANI memeriksa sesuatu di laptopnya, terdiam fokus di pojok Cafe. Dia mengangguk-ngangguk kecil, kemudian mengangkat pandangannya dan menemukan GALANG dengan topi ulang tahun masih bertengger di kepalanya melepaskan berbagai dekorasi dan dengan sangat hati-hati merapikan dan memasukkannya ke dalam paperbag. Anggota fanclub lain sudah pulang.
Ujung bibir JANI naik ketika GALANG dengan wajah serius membersihkan sebuah poster dengan tissue. Dahinya keriting, gerakannya sangat hati-hati, lipatan dan kotoran tidak bisa ditoleransi di wajah-wajah tampan itu.
GALANG tiba-tiba balik menatapnya. Mata mereka bertemu.
GALANG berjalan mendekati JANI
GALANG masih belum percaya. JANI jadi bingung.
JANI mengedarkan pandangannya.
JANI menunjuk topi ulang tahun bermotif Laki-Laki Korea yang masih dipakai Galang. GALANG menganga
JANI tertawa